Profile picture
, 15 tweets, 2 min read Read on Twitter
Ujian ada dua macam: secured dan non-secured. Yang pertama rahasia, yang kedua diberitahu masalahnya. Apakah yang pertama lebih mudah? Belum tentu. Yang kedua justru kalau tak bisa, memang artinya tak mampu.
Pertanyaan "open-ended" atau yang menuntut subjek untuk berpikir kritis, tak sekedar recall knowledge, jawab tak tunggal, dst. dapat diberitahu sebelumnya. Tugas seperti presentasi tentu tak dapat secure atau rahasia.
Untuk menguji tahu/tidak seseorang memang paling mudah pakai soal tipe secure, rahasia, kayak UN. Tapi untuk kemampuan berpikir kritis dan kreatif lebih baik malah dengan unsecure. Ujian lisan, misalnya, tak apa-apa soalnya dibocorkan.
Orang kerap lupa bahwa "bernalar itu lamban" tetapi intuisi itu cepat.
Misalnya pertanyaan di ujian: "Kajilah pernyataan bahwa nasionalisme lebih penting dari kemanusiaan." Kalau soal ujian seperti ini diberitahu beberapa hari sebelumnya justru lebih baik.
Ujian tradisional karena utamanya untuk memeriksa kemampuan mengingat akan berjenis rahasia. Tetapi seseorang tahu Hukum Newton belum tentu memahaminya.
Kalau soalnya: "Kapan perang Diponegoro terjadi?" ya harus rahasia. Ini sekedar mengingat pengetahuan, bukan pemahaman.
Tetapi jika pertanyaannya: "Apakah menurutmu Diponegoro seorang pahlawan nasional? Jelaskan jawabmu." Ini pemahaman. Ini harus dipikir mendalam, bukan daya ingat semata.
Bagaimana pendapatmu tentang pernyataan "Sejarah ditulis oleh pemenang"?
Banyak pertanyaan di kehidupan yang belum ada jawabnya, maka kalau diberitahu di depan pertanyaannya ya tak berpengaruh banyak.
Saya kira dalam semua profesi harus mempersiapkan jawab. Pembela di pengadilan kan juga menyusun pembelaan beberapa hari sebelumnya.
Bahaya jika ukuran kecerdasan seseorang diukur dari intuisi bukan nalar.
Sebaliknya, jika kita ingin mengetahui kemampuan bernalar seseorang, ya beri lingkup pertanyaan sebelumnya, lalu minta ybs mempersiapkan. Kalau sampai jawabnya tak bermutu, ya memang ndlahom, bukan lupa.
tak ada excuse lagi
Kalau orang tak ingat tanggal meninggalnya Kartini, apakah ybs tak paham perjuangan Kartini? Bagaimana mengukur pemahaman seseorang dalam perjuangan Kartini? Ini tantangannya.
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Iwan
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member and get exclusive features!

Premium member ($3.00/month or $30.00/year)

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!