Thread by @andianwilatutu

Saya mencoba menulis ulang "thread" Mas @thedufresne yang mengulas ttg #Hoaks. 7 hal yg dipertimbangan pembuat #hoax dlm membuat & menyebarkan hoaks. 3 cara --yang lebih ampuh daripada sekedar melakukan upaya "KLARIFIKASI"-- utk mengatasi penyebaran hoaks yg sistematis dan masif.

New York Times, @nytimes, bikin video 4 episode yg mengulas #hoax. Disebarkan scr sistematis oleh Rusia, berjalan sejak era Soviet.

Ada 7 cara yg mereka pake:

1) Cari celah sosial shg bisa dkembangkan isu utk memecah-belah rakyat. Misalnya: agama, LGBT, China, dll. #Hoax

2) The Big Lie: buatlah kebohongan yg obvious, yg sangat jelas bahwa itu berita bohong & bombastis. Yg mana orang waras akan terheran2 knp ada yg percaya dgn kebohongan yg konyol tsb. Tujuannya adlh agar kebohongan menjadi topik pembicaraan utama. #hoax

3) A Kernel of Truth: sisipkan sedikit kebenaran di dalam paket #hoax. Tujuannya agar orang bingung mana yg benar & salah.

Misalnya: hoax 7 kontainer suara tercoblos, lokasi & jmlh kontainer benar, tp ga ada surat suara. cc: @AndiArief__ @budimandjatmiko @titianggraini @KPU_ID

4) Conceal Your Hand: pembuat #hoax menyembunyikan jati dirinya. Di era socmed spt sekarang, biasanya pake akun2 bodong atau blog2 ga jelas.

5) The Useful Idiot: cari orang yg mau jd "jubir" utk membawa #hoax tsb kepada audience. Hoax jg butuh "wajah" agar lebih meyakinkan. (kalau mau ngasih contoh akunnya, monggo aja loh kalau twit ini di-qoutetwit trus di-cc-in ke akun ybs hehehe..)

6) Deny Everything: jika ketahuan, sangkal semuanya. Jangan minta maaf dan jangan klarifikasi. Alihkan ke isu lain, atau bikin #hoax baru.

7) The Long Game: jk #hoax yg disebarkan saat ini tdk langsung menghasilkan sesuatu, jgn patah semangat. Nanti suatu saat bs dipakai lg.

Pertanyaannya, gimana cara utk mengatasi penyebaran #hoax yg sistematis & masif?

KLARIFIKASI penting, tapi itu hanya spt menepuk nyamuk. Capek tp ga bikin nyamuk habis & berhenti menggigit.

Perlu cara yang lebih ampuh.

Ada 3 cara yg lebih ampuh:

1) Mengungkap organisasi di balik produksi #hoax. Tahun 80an, ada Hoax bhw AIDS dibuat & disebarkan oleh AS. CIA berhasil mengungkap organisasi Hoax AIDS hingga sampe Gorbachev. Saat Gorbachev kunjungan ke AS, dia dipaksa mengaku telah menyebarkan hoax

Gorbachev dipermalukan di depan media2 dan publik AS. Setelah itu, produksi #hoax turun drastis, apalagi tidak lama kemudian Soviet runtuh.

Namun, produksi hoax kembali naik setelah Putin berkuasa.

2) Cara kedua: edukasi publik & mengungkap #hoax secara serius & masif. Misalnya pake media2 kelas atas dan acara TV prime time.

Contoh terbaik diberikan] pemerintah Latvia yg bikin acara TV saat prime time di hari Minggu malam dgn judul "Theory of Lies".

Prime time lho itu.

Nama acaranya “Melu Teorija”.

Bisa dilihat di sini: tvplay.skaties.lv/melu-teorija/

Acara dalam bahasa Latvia tentunya. #hoax

Kalo di sini Minggu malam jam 19-21 acara TV diisi kontes dangdut & sinetron, di Latvia sana rakyat dikasih pelajaran gmn melawan dan mengungkap berita bohong yg disebarkan oleh Rusia.

Dan pelajaran tersebut dibawakan scr serius & profesional. Shg asyik dilihat. #hoax

3) Cara ketiga adlh dgn meregulasi channel2 penyebaran #hoax, yaitu sosial media dan aplikasi pesan (spt @WhatsApp).

Salah satu ide yg berkembang adlh mewajibkan pemilik web/aplikasi utk menghilangkan akun fiktif. Tiap user hrs verifikasi data kependudukan dulu. cc: @kemkominfo

Tentunya regulasi internet ga mudah. Di negara demokrasi, ada dilema antara kebebasan dan pengendalian.

Di satu sisi, kita pengen agar kebebasan berekspresi benar2 dijamin. Di sisi lain, kita jg pengen kebebasan tsb tdk dimanfaatkan utk merusak tatanan sosial. #hoax cc: @nicoshn

Itulah kenapa konon penyebaran #hoax ala Rusia ga mudah dilakukan di negara2 yg agak tertutup dan otoritarian, spt Cina & Iran.

Saat ini, negara2 demokratis sedang dalam posisi lemah dalam melawan hoax. US & Inggris udah jd korban. Gimana dengan #Indonesia?

Award yg dilakukan oleh @psi_id itu mirip dgn yg dikerjakan CIA saat perang dingin. Umumkan seluas-luasnya ke publik siapa yg menyebarkan #hoax.

Jadi, ga cuma menangkal isi hoax, tp jg mengungkap SIAPA di balik hoax tsb. Harapannya, minim dia akan malu *kalo masih punya kemaluan

Masalahnya, di grup2 @WhatsApp itu kalo kita agak keras ke orang2 yg nyebarin #hoax, biasanya ada yg bilang kalo kita ngga sopan.

Helloooo.... penyebar hoax itu kan jahat. Masa sih harus sopan ama orang2 jahat? ------ end -------

Yak, begitu tadi twit2 mas @thedufresne yg memang saya copas mentah2 (sedikit edit juga sih), semata agar lebih mudah membacanya di @TwitterID serta dapat di-unroll-in, seperti yg akan saya lakukan berikut ini 😁

unroll ya, Min @threadreaderapp . Plis. Suwun sakdurunge.