1. Setiap rencana pembangunan ruas tol, sudah didasarkan atas uji kelayakan. Mirip seperti orang akan membangun pabrik.
Komponen di dalamnya termasuk potensi ekonomi
Sederhana saja: mana yang harga tanahnya lebih mahal: yang ada akses jalan tol atau yang tidak?
Cawapres @sandiuno ternasuk yang dulu tertarik ikut bisnis ini.
Dengan tiba lebih cepat, maka orang dapat menggunakan waktunya untuk hal-hal lebih bermanfaat, ketimbang terbuang di jalan.
Bila menggunakan jalur non tol biasanya makan waktu 20 jam. Belum termasuk istirahat.
Berarti ada sekitar 10-12 jam waktu yang bisa dihemat.
Tapi apa iya cuma waktu?
Hampir di tiap bagian jalan ada saja kaum oportunis. Mulai dari polisi nakal, petugas iseng, sampai dengan kawanan bajing luncat.
Ini juga ongkosnya mahal.
Sampai sini apakah anda setuju Prof @tamrintomagola?
Namun manfaat bukan cuma pada kedua titik ujung ruas tol Trans Jawa.
Ternyata ada kaitannya dengan kapasitas infrastruktur.
Mustahilnya membangun pelabuhan di Pantai Selatan, ikut menyeret Yogya.
Di sisi ini Jawa Tengah dan Yogya kena kartu mati. Jalan tol nggak ada PLUS pelabuhan pun nggak cukup.
Maka hal ini terpaksa membuat penduduk Jawa Tengah merantau.
Yang ingin punya pendapatan lebih tinggi - ya harus merantau ke Jawa Barat atau Timur.
Dengan UMR terendah se-Indonesia, Jawa Tengah akan mampu bersaing.
Dengan ekonomi Rp. 1200 Triliun - maka kita bicara tambahan Rp. 12 Triliun pendapatan baru per tahun.
Tentu saja masih sepi karena masih baru dibuka. Sama lah seperti Mall buka jam 10 pasti masih sepi, dan baru ramai mendekati dan setelah jam 12 siang.
Intinya semua butuh waktu.
Setelah industri berdiri, muncul perumahan tempat akomodasi karyawan, diikuti perumahan umum dan kota satelit yang lalu berkembang bersama sektor jasa pendukung.
Mengapa? Karena jaraknya lebih dekat ke pelabuhan ketimbang Jagorawi. Manufaktur selalu butuh pelabuhan sebagai gerbang bahan mentah dan hasil produksi.
Dulu kawasan Tigaraksa berasal dari kata Tiga Laksa = 30 ribu (hektare?) wilayah yang isinya cuma perkebunan.
Begitu ada jalan tol, muncul industri dan pusat aktivitas.
Dalam studi ekonomi ini disebut sebagai neighbor effect. Terjadi persamaan karakter atas daerah terhubung.
Ekonomi bergerak semula perlahan, kemudian menjadi semakin cepat - karena sektor jasa mengikuti ke mana pun industri muncul.
Apakah bisa ekonomi baru sebesar itu muncul tanpa jalan tol?
Mustahil.