, 28 tweets, 4 min read Read on Twitter
Tirto juga sebuah organisasi—organisasi kerja. Ia punya hierarki, tapi bukan berarti kontestasi ide dan kepentingan bisa dimusnahkan sama sekali. Contoh paling gamblang bisa Anda lihat ketika artikel aktivis tolak tambang asal Banyuwangi Budi Pego “menghilang” dari web Tirto...
... dan tak lama kemudian, muncul foto surat pernyataan bertanda tangan (saya lihat di Twitter @lord_kobra) karyawan-karyawan Tirto yang menolak “penghilangan” artikel itu.

Surat itu, bagi yang mengikuti dinamika organisasi Tirto, adalah indikasi penting bahwa media ini selumrah organisasi pada umumnya. Surat itu menunjukkan bahwa jika saja Pak Tirto, ikon media ini, adalah sesosok manusia, ia manusia dengan banyak kemauan (dan ketidakmauan).
Kemauan-kemauan dan ketidakmauan-ketidakmauan tersebut bertarung dalam dirinya dan kita saksikan kemudian, manakah yang menang di satu saat itu.
Persis kasus ini ialah kasus ketika Pemimpin Redaksi Tempo Wahyu Muryadi mundur dari Forum Pemred setelah dikecam oleh karyawan Tempo pada 2013.
Apa Anda bayangkan satu organisasi itu bisa langsung seiya sekita ketika pemimpin bersabda? Nonsens, kecuali Anda punya ancaman mematikan. Dan tidak semua orang takut mati, ngomong-ngomong.
Jangan pernah bayangkan sebuah organisasi, termasuk media seperti Tirto dan Tempo, bersih dari friksi. Saking niscayanya friksi itu terjadi di antara orang-orang di dalamnya, permasalahannya bisa mencakup mulai dari masalah aturan memarkir motor hingga garis editorial.
Di titik ini saya jengah ketika orang mengecam Tirto sekaligus mengecam pekerjanya. Apa kamu sudah tahu siapa persona yang melakukan kesalahan? Jangan-jangan pribadi yang kamu serang sebenarnya sedang memperjuangkan aspirasi sama dengan kamu, tetapi di internal redaksi?
“Lho, kalau karyawan Tirto punya idealisme, kok masih kerja di sana sementara medianya terima iklan dari industri ekstraktif?”
Kalau mereka keluar dari Tirto, apakah Tirto menjadi media yang lebih baik? Bisa jadi. Jika mereka menghancurkan Tirto, apa Tirto membuat masalah pers Indonesia selesai? Bisa jadi.
Apakah jika mereka tetap di dalam dan terus berusaha membuat Tirto lebih idealis, Tirto bisa sesuai mimpi mereka? Bisa jadi.
Ada tiga bisa jadi, dan Anda cuma bisa pilih satu. Persis tiga opsi di pemilu besok dan Martin Suryajaya Anda hakimi karena berpendapat jalan terbaik adalah dengan mencoblos nomor 1.
Saran saya, kalau Anda merasa Tirto melakukan kejahatan, ketimbang mengecam media beserta awak-awaknya (karena Anda bayangkan mereka satu paket yang lakban pembungkusnya belum dibuka), lebih baik boikot sekalian sajalah media itu.
“Tirto, kalau kamu masih pasang iklan semen, saya nggak mau baca kamu lagi!”

“Tirto, kalau kamu membuat pemberitaan rasialis, saya berhenti ikuti semua media sosialmu!”
(Jangan lupa untuk melakukan boikot dengan cerdas: memboikot harus disertai ancaman yang diminta untuk dipenuhi. Jangan bikin boikot bodoh kayak orang-orang lima tahun terakhir.)
Terkait dengan tuduhan bahwa Tirto sengaja membuat meme yang memelintir ucapan K.H. Ma’ruf Amin, yang ada hanya spekulasi, bukan bukti.
Sejauh yang saya dengar (dan belum tentu valid), dua blunder Minggu malam itu kesalahan manusia (human error) semata. Masalahnya, warganet pencinta sensasi tentu lebih senang membayangkan ada satu rencana besar di baliknya.
BETUL BAHWA #TirtoButuhDuit

Tentu saja! Tirto bukan organisme autotrof yang bisa membuat makanannya sendiri!
Pembiayaan media yang populer di Indonesia dilakukan dengan tiga cara yang satu sama lain bisa dikombinasikan, yakni membayar langganan, iklan, dan subsidi (baik dari lini usaha lain, hibah, dana CSR, dst.).
Donasi seperti yang dipakai IndoPROGRESS tidak saya anggap saking hasilnya tak terprediksi.
Lalu ada lagi metode pembiayaan media, yakni kepemilikan bersama. Katakanlah 10 juta pembaca Tirto urunan Rp10 ribu per bulan dengan imbalan kepemilikan atas saham Tirto yang setiap orang besarannya tetap (flat).
Pada 2014 lalu sejumlah orang di Yogya merintis model ini dengan menamainya sebagai “media kooperasi”. Gagal. Media mereka mati.
Metode terakhir yang saya kira paling ideal butuh jalan panjang. Dan jika media massa yang ada sekarang busuknya nggak keru-keruan, ketidaktangguhan kita untuk mendukung model pembiayaan yang paling berkeadilanlah salah satu penyebabnya.
Jadi, siapa yang sebenarnya SJW (munafik) di sini?
PADA AKHIRNYA...

Keriuhan yang dibuat Tirto ketika mengawal secara waktu nyata (real time) debat cawapres kemarin menimbulkan keseruan yang melebihi debat itu sendiri. Tapi, saya paling terganggu dengan pikiran bahwa...
... adakah mekanisme untuk mengganjar media yang memproduksi disinformasi di media sosial? Apakah, misalnya, twit asli harus dihapus? Apakah permintaan maaf setimpal membayar kesalahan?

Kepada @wisnu_prasetya, waktu dan tempat saya persilakan.
Lampiran:
(1) Utas @digembokASLI
(2) Berita mundurnya Wahyu Muryadi dari Forum Pemred: 
nasional.kontan.co.id/news/cerita-gm…
---Selesai---
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Hello Stranger
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!