Thread by @BakarSmith

Dan (adapun) mereka yang berupaya keras untuk Kami, Kami sesungguhnya akan memandu mereka ke jalan-jalan Kami; dan sesungguhnya Allah bersama para pelaku kebaikan.
(QS. Al-Ankabut: 69)

Dan ibadahi oleh kamu Tuhan kamu sampai datang kepada kamu kepastian (atau, apa yang pasti).
(QS. al-Hijr: 99)

Kemudian keburukan adalah kesudahan (akhir) mereka yg berbuat keji, mrk menolak ayat2 (tanda-tanda) Allah dan suka mengolok-olok (mempermainkan)-nya.
(QS. ar-Rum: 10)

Kemudian keburukan adalah kesudahan (akhir) mereka yang berbuat keji, mereka menolak ayat-ayat (tanda-tanda) Allah dan suka mengolok-olok (mempermainkan)-nya.
(QS. ar-Rum: 10)

Karena itu Dia membuat kemunafikan utk mengikuti, sbagai suatu konsekuensi, masuk ke dlm hati-hati mrk sampai hari ketika mrk akan bertemu Dia krn mereka gagal utk menunaikan terhdp Allah apa yg t’lah mrk buat perjanjiannya dgnNya dan krn mereka berkata dusta.
(QS. at-Taubah:77)

S’benarnya banyak ayat yg substansi maknanya sperti ini, yg menunjukkan bhw stiap perbuatan baik yg bajik atau yg keji
masing-masing menciptakan pengetahuan atau kebodohan (ialah pengetahuan yg keliru).

Ada satu ayat yang berisi esensi (poin penting) topik tentang amal-amal salih dan pengetahuan yang bermanfaat ini:
“KepadaNya naik
kata-kata bajik; dan amal salih mengangkatnya.”
(QS. Fatir: 10)

Dgn jelas ayat ini katakan bhw kata bajik, yakni keyakinan akidah yg benar, naik ke Allah dan membawa orang beriman kian dekat kepadaNya; sedangkan amal salih mengangkat pengetahuan dan keyakinan ini.

Naiknya ini (pengetahuan dan keyakinan) bergantung kebersihan tersebut dari keraguan dan kebingungan dan bergantung pada perhatian kuat hati kepada Allah Jallajalaaluh, kian bersih maka makin tinggi jangkauan pengetahuan dan keyakinan itu.

Wallahu a’lam