, 13 tweets, 6 min read Read on Twitter
Kemarin malam (3/9), Bu Risma menjadi pembicara dalam forum Bridge For Cities 4.0 yang diadakan oleh UNIDO (salah satu organisasi PBB) di Vienna, Austria.

Ini pertama kalinya Bu Risma menjadi pembicara di UNIDO dan dihadiri banyak negara anggota UNIDO.

[A THREAD]
Forum ini membahas tentang peran digital teknologi dalam perputaran ekonomi di perkotaan.

Selain itu, juga bahas bagaimana peran pemerintah dalam menghadapi tantangan pembangunan berkelanjutan di sebuah perkotaan melalui desain ramah lingkungan.
Surabaya, sdh melakukan banyak hal dlm mendukung hal tsb. Seperti halnya penerapan e-Government di hampir setiap operasional & pelayanan publik.
Mulai dari sistem manajemen anggaran, pemberian uang pensiun, bantuan sosial, hingga dokumen publik, seperti akta kelahiran, kematian dan pernikahan, sudah dilakukan secara digital.
Untuk mendukung penggunaan aplikasi online tersebut, Pemkot Surabaya menyiapkan 3.392 koneksi internet yang bisa digunakan masyarakat.

Ini belum termasuk 200 e-kios dan 1.900 titik wifi yang tersebar di seluruh penjuru kota.
Surabaya juga sudah menggunakan solar cell di setiap fasilitas publik.
Tidak sekedar pemanfaatan teknologi untuk menjaga lingkungan, sby juga melakukan beberapa hal secara manual.

"Surabaya mempunyai tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi. Ini dikarenakan uang yang dimiliki Surabaya terbatas jika hanya mengandalkan teknologi" -Tri Rismaharini-
Tersebarnya 371 bank sampah bisa menampung hingga 7,14 ton sampah/minggu. Ini jg meningkatkan pendapatan hingga 11.000 USD/bulan.

Sdgkn sampah organik diubah menjadi kompos oleh masyarakat dengan cara yang sederhana. Kompos tersebut bisa digunakan masyarakat untuk urban farming.
"Jadi kita bisa mengembalikan makanan sisa tersebut ke tanah untuk digunakan sebagai penyubur" -Tri Rismaharini-

Dengan adanya 28 rumah kompos, Surabaya bisa memupuki 458 taman yang tersebar.
"Dengan cara ini, kita bisa kurangi jumlah sampah yang masuk ke dalam TPA. Ini juga akan berimbas dengan penghematan biaya perawatan taman," kata Bu Risma.
Tidak cuma itu, penggunaan botol plastik sebagai pembayaran Suroboyo Bus, merupakan cara menggunakan kembali sampah plastik yang tidak terpakai.

Semua botol plastik yang terkumpul, akan didaur ulang dan menjadi pendapatan baru bagi Kota Surabaya.
Dari semua usaha itu, Surabaya bisa mengontrol konsumsi energi, pengurangan jumlah sampah yang masuk ke TPA meskipun jumlah penduduk terus bertambah.

Itu belum termasuk, kualitas udara lebih baik, penurunan suhu hingga 2 derajat, dsb.
"Kekuatan dan kebersamaan masyarakat, adalah poin penting dalam menjadikan lingkungan lebih baik. Ini juga membuat teknologi menjadi lebih efektif sehingga perputaran ekonomi di Surabaya menjadi lebih lancar" -Tri Rismaharini-
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Humas Kota Surabaya
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!