Kepada
Yang sungguh dihormati
Bapa Lukas Enembe
Gubernur Provinsi Papua INDONESIA
Apa kabar, Bapa? Saya berdoa pd Allah, Tuhan Yang Maha Esa, agar Bapa Lukas dan seluruh sodara sebangsa Indonesia saya di Papua sana selalu diberkahi dgn kesehatan, kesejahteraan dan nikmat yg berlimpah dari Beliau Sang penguasa sgala alam.
Pada 1992, saya mendampingi seorang peneliti dari Negeri Sakura untuk melakukan penelitian ilmiah guna memenuhi syarat desertasi nya di Tanah Recong Aceh yang pada saat itu sedang bergejolak di bawah DOM
Saya tak akan lebih jauh bercerita tentang penelitian itu karena tak punya hak untuk mengungkapkan itu di sini.
Pun demikian dengan insinyur sipil, elektro, mesin dan lain-lain didominasi oleh orang "Indonesia Jawa" itu, Bapa!!!
Di masa saya SMA, siswa-siswa kebanyakan dari suku Sasak cuma identik dgn stereotype miskin dan bodoh
Apalagi dengan embel-embel kisah tentang tidak adanya nama "JONG SASAK" hadir dalam acara SUMPAH PEMUDA 1928, semakin menguatkan keyakinan kami sebagai anak sundel yang memang tak diinginkan negara ini!
Sampai di situ saya berani bertaruh, jika kita orang daerah ditanya apakah ingin merdeka dari Indonesia, maka pasti jawabannya “Ya!!! Ayo referendum!!!”
Ternyata di Jawa juga banyak yang bernasib sama atau bahkan lebih mengenaskan daripada kita di daerah bagian timur Indonesia ini!
Mereka makan seadanya, 2x sehari dengan lauk paling mewah tempe bacem yang berkuah air garam!
Lama-lama hilang sudah rasa benci saya pada orang Jawa seperti yang ditularkan si Ma’e itu, lama-lama pula saya jadi suka pada orang Jawa! Suka pada etos kerjanya, simpati pada nasib mengenaskan sebagian besar dari mereka,...
Semenjak Gus Dur jadi presiden kita, anggapan saya pada org Jawa berubah total! Saya tak sangka, Kyai buta itu dgn gamblangnya membuka sekat-sekat kesombongan yang selama 32 tahun kepemimpinan diktator Suharto memisahkan kita para anak bangsa ini!
Siapa lagi kalau bukan si muka katrok Presiden Joko Widodo itu, presiden paling beda tak hanya dalam sejarah Indonesia, tapi dunia!
Saya membaca rona kemarahan Bapa pada pak Jokowi dalam wawancara di Metro TV tentang kasus kerusuhan Papua bilahari, tapi saya benar-benar tidak mengerti kenapa Bapa marah kepada si Jawa katrok itu pak? Apa salah dia?
Begini saja, Papua katanya sudah kondusif sekarang, mulailah menarik nafas dalam-dalam lalu sisihkan waktu untuk merenung....
Tidak Bapa! Rakyat Papua Indonesia jauh lebih sejahtera dari mereka!
Dari anak Lombok Indonesia yang dulu pernah merasa tersundalkan sama persis dengan anak-anak Papua jaman Orba!
Lalu Agus Firad Wirawan
Anjing Yang Jernih