Profile picture
Ade
, 70 tweets, 7 min read Read on Twitter
Ada suatu kisah menarik dalam Serat Centhini. Kisah ini mengenai seorang perempuan bernama Kasanah mengalami kemalangan berturut-turut.
Kasanah memiliki seorang suami yg bernama Ki Suhul. Suami berprofesi sebagai seorang saudagar yg kaya raya. Mereka tinggal di Kerajaan Bani Israil.
Calon suami memiliki kecemburuan yg berlebihan terhadap istrinya. Kasanah merupakan seorang yg sangat cantik jelita.
Suatu saat ketika hendak berpergian, Ki Suhul mempercayakan adiknya, Kasut untuk menjaga Kasanah.
Suatu hari, Kasut bertandang ke rumah kakak iparnya. Sayangnya, Kasanah tidak menyahut. Semua pintu tertutup rapat. Kasut tidak tahu bahwa Kasanah sedang mandi.
Kasut berusaha untuk masuk ke rumah kakak iparnya dengan mengambil tangga lalu ia sandarkan ke tembok. Ia masuk ke halaman belakang rumah.
Kasanah sedang mandi di dalam kolam di halaman belakang. Ia tak memakai selehai benang pun. Kaget bukan kepalang ia berusaha mengambil kain untuk menutupi auratnya.
Semuanya tertutup, terkecuali wajahnya. Wajahnya terlihat oleh Kasut. Kasut jatuh hati karena kecantikan kakak iparnya.
Malam harinya Kasut menyelinap masuk ke kamar Kasanah. Ia tak kuasa menahan nafsunya. Ia hendak memerkosa kakak iparnya sendiri. Kasanah melawan sekuat tenaga. Ia mengingatkan dosa yg akan diperbuat oleh Kasut.
Kasut malu. Ia pergi sambil memaki Kasanah.
Ralat bukan calon, tapi suami.
Pagi harinya Kasut mengumpulkan emas dan kain2 mewah. Ia menggail 4 pria bobrok. Ia menyambut mereka dgn hormatnya sehingga mereka bersedia ikut dengannya pergi ke pengadilan.
Dia pengadilan Kasut menuduh Kasanah telah berzina ketika suaminya sedang pergi. Keempat pria bobrok itu saksinya. Hakim memanggil Kasanah. Kasanah menyangkal tuduhan itu.
Keempat orang bobrok itu bersaksi bahwa mereka melihat Kasanah berzina! Kesaksiannya begitu sungguh2 sampai mereka detail mendeskripsikan perzinahan itu.
Hakim menghukum Kasanah dengan hukuman rajam!
Sebelum hukuman dijatuhkan, hakim berpidato.

"Kejadian ini benar atau salah, kalianlah yg menanggung. Aku sekedar memberikan keputusan yg seadil mungkin, setimpal dgn tuduhan dan dlm rasa hormat sepenuhnya kpd syariah"
Tubuh Kasanah dipendamkan ke dalam tanah hingga separo badannya saja yg menyembul. Hakim meminta Kasut dan keempat pria bobrok melempari Kasanah dgn batu.
Mereka melempari Kasanah dengan begitu nafsu. Kulitnya tercacah bersimbah darah. Dalam setengah sadar dia berkata di dalam hati.
"Suamiku semoga dlm perjalananmu engkau selalu dilindungi oleh Allah yg saat ini sedang menumpahkan kemarahan-Nya kepadaku."
Kasanah pingsan. Semua orang menyangka Kasanah telah mati. Tubuhnya yg terluka itu dilemparkan ke pekuburan. Anjing2 berbondong2 mendekati tubuh Kasanah. Berkat perlindungan Allah, anjing2 tersebut tidak dpt menggigiti tubuhnya.
Menjelang pagi Kasanah siuman. Ia merintih kesakitan. Dalam rintihannya, Kasanah berdoa agar Allah mengampuni adik iparnya.
Tak jauh dari situ rintihannya terdengar oleh seorang saudagar Badawi dan pengawalnya yg sdg beristirahat di dekat kuburan tersebut.
Saudagar dan pengawalnya itu mencari asal sumber suara itu. Ia menemui tubuh Kasanah yg bersimbah darah. Ia goyangkan kaki Kasanah dan bertanya, "makhluk apakah engkau?"
"Aku manusia. Tuan, mohon berikan minum." Lalu, saudagar itu memerintah pengawalnya untuk membawa air dan kain untuk menutupi tubuh Kasanah.
"Tuan kalau berbuat amal jangan tanggung2. Bawalah diriku ini. Jika aku mati di jalan, Tuan akan menerima kemurahan Allah. Jika aku hidup, aku akan mengabdi pada Tuan. Itulah sumpah yg kuucapkan di hadapan Tuan dan Allah", ujar Kasanah.
Merasa iba, dia membawa Kasanah ke rumahnya. Sampainya di rumah, ke-12 istrinya menyambut dengan sangat ketus. "Inikah yg akan engkau jadikan istri ke-13?"

Sang saudagar bersumpah bahwa itu tidak benar dan menceritakan kisah Kasanah. Rasa iba memenuhi perasaan ke-12 istrinya.
Ke-12 istrinya itu merawat Kasanah dgn penuh perhatian. Dalam waktu singkat muncul kembalilah kesehatan dan kebahagiannya. Bahkan, kecantikan Kasanah semakin menjadi2.
Sang saudagar Badawi jatuh hati. Ia ingin menikahi Kasanah. Kasanah jawab bahwa ia masih bersuami. Jika ia dikawini, maka jatuhnya berzina. Kemudian, Kasanah menawarkan diri sbg ibu susuan bagi putera sang saudagar untuk membalas budi.
Kasanah merawat anak yg saudagar dgn rasa penuh kasih sayang. Rasa sedih yg ia derita seakan2 hilang.
Akan tetapi, sang pengawal dr saudagar gantian jatuh hati kpd Kasanah. Kasanah menolaknya. Si pengawal kemudian mengancam Kasanah, namun ia tak gentar.
Iblis telah merasuki hati sang pengawal. Pada malam harinya ia masuk ke kamar Kasanah. Ia melihat Kasanah sdg tidur memeluk anak sang saudagar. Ia ambil pisau dan ia bunuh anak itu. Darahnya terpecik ke tubuh Kasanah yg sdg terlelap tidur.
Paginya Kasanah diusir oleh sang saudagar. Ia dibekali uang sebesar 500 dirham. Kasanah sedih. Dengan berjalan kaki sambil menangis. Berhari2 berlalu sampai ia tiba di suatu negeri.
Di negeri itu, Kasanah melihat gerombolan orang yg sedang berkumpul. Ternyata mereka sedang menyaksikan seseorang sedang dihukum mati dgn dihujami tombak. Kasanah bertanya kpd seseorang ttg apa kesalahan orang tersebut.
Seseorang menjawab bahwa ia telah menghamburkan uang raja sebanyak 400 dirham barangsiapa yg menebusnya ia akan dibebaskan. Tanpa pikir panjang Kasanah memberikan uang yg dimilikinya. Lalu, Kasanah pergi.
Ketika tombak berhenti menghujam, narapida ini berkata "kenapa hukumannya berhenti?" Seorang berkata bahwa ada perempuan yg memberikan uang dan menebusmu. Kemudian, si narapida ini berlari mengejar Kasanah untuk berterima kasih.
Ketika ia berjumpa Kasanah, narapidana ini jatuh hati dan tidak bisa menahan nafsunya. Ia berusaha memerkosa Kasanah. Kasanah melawan sekuat tenaga dan kemudian berlari. Narapidana ini terus mengejar Kasanah.
Tiba di tepi pantai, Kasanah berhenti karena terlalu lelah. Di belakangnya si narapida bersembunyi. Lalu, di kejauhan si narapida ini melihat sebuah kapal datang hendak berlabuh. Ia buka bajunya dan melambaikannya untuk memberikan sinyal kepada kapal.
Awak kapal turun. Si narapida ini dibawa ke nahkoda kapal. Dengan teganya si narapida ini melelang Kasanah kepada nahkoda kapal. Kasanah dipaksa masuk ke dalam kapal.
Malam harinya, sang nahkoda kapal datang menghampiri kamar Kasanah. Ia hendak memerkosa Kasanah. Kasanah berusaha melawan. Dengan rasa ketakutan ia berdoa meminta perlindungan Allah. Allah mengabulkan doanya. Tangan si nahkoda tiba2 buntung. Nahkoda memita maaf kpd Kasanah.
Dengan rasa iba Kasanah memaafkannya dan berdoa kembali kpd Allah agar tangan si nahkoda dikembalikan. Allah kembali mengabulkan doa Kasanah. Nahkoda senang, ia beri uang dan pakaian kpd Kasanah.
Malam berikutnya, para awak kapal bergantian ingin memasuki kamar Kasanah. Dengan penuh nafsu mereka ingin memerkosa Kasanah. Kasanah berdoa kepada Allah. Allah mendatangkan angin puting beliung yg sangat kencang dan menghantam kapal. Semua orang terbang kecuali Kasanah.
Kasanah bersyukur. Kemudian ia berdandan sebagai laki-laki. Beberapa lama kemudian, akhirnya kapal itupun bersandar di suatu pelabuhan negeri yg indah.
Kasanah turun dari kapal. Kasanah disambut bak seorang pangeran. Kasanah bertanya kepada seorang siapakah pemimpin negeri ini. Orang itu menjawab bahwa negeri itu dipimpin oleh Raja Malebari yg adil dan bijaksana.
Kasanah meminta untuk diantarkan untuk menghadap ke sang raja. Ia berkata bahwa ia akan memberikan semua isi muatan kapalnya sbg hadiah kepada raja. Ia juga bermaksud mengabdikan hidupnya kepada seorang raja.
Kasanah yg berpenampilan sbg laki-laki kemudian diangkat sbg juru tulis dan juru bicara oleh Raja Malebari. Kasanah sering memberikan khotbah Jumatan di mesjid agung. Ia jug memberikan tafsir yg memesona sang raja. Kemudian, Kasanah diangkat sbg patih.
Raja sangat memercayai Kasanah. Semua urusan ia meminta pendapat Kasanah. Suatu saat menjelang wafat, sang raja mengumpulkan semua menterinya dan mengangkat Kasanah sebagai penggantinya jika ia meninggal. Sang raja meninggalkan. Kasanah pun bertahta sbg Raja Malebari.
Raja Kasanah setiap Jumat menemui orang miskin di mesjid. Ia datangi mereka satu per satu. Ia doakan mereka. Masing2 mereka pun kembali sejahtera. Kemahsyuran makbulnya doa Raja Kasanah tersiar ke mana2.
Hukum ilahi pun dijatuhkan semua yg pernah membuat Kasanah menderita ditimpa penyakit yg begitu parah.
Suatu hari, Ki Suhul, suami Kasanah kembali pulang ke rumah. Sampainya di rumah, ia tak dapati Kasanah. Kebingungan. Ia jumpai adiknya yg duduk termenung di satu sudut rumah.
Ia terheran melihat adiknya yg buta dan kedua tangannya terpotong. Ia menanyakan apa penyebabnya dan kabar ttg Kasanah. Kasut menjwb bahwa itu suatu kemalangan yg menyebabkan dirinya menjd sprti itu. Dia mengabarkan bahwa Kasanah telah berzina, lalu dirajam dan dimakan anjing.
Sedih bukan kepalang Ki Suhul mendapatkan kabar ttg Kasanah. Lalu, ia mengalihkan pikirannya kpd nasib adiknya itu. Ia datangnya tabib terkemuka untuk menyembuhkan dirinya. Sang tabib angkat tangan. Ia menyarakan agar Ki Suhul pergi menghadap Raja Malaberi yg mustajab doanya.
Ki Suhul mendengarkan nasihat tabib itu. Ia menyiapkan kepergiannya untuk bertemu Raja Malebari. Kemudian, ada 4 orang yg penuh penyakit menghampiri kediamannya. Keempat orang tak lain adalah orang bobrok yg menjd saksi di sidang Kasanah. Mereka mohon izin untuk ikut serta.
Mereka semua pun pergi. Lalu, mereka bermalam di rumah seorang saudagar yg tak lain adalah saudagar Badawi yg menyelematkan Kasanah. Ketika makan malam, sang saudagar bertanya maksud kepergi Ki Suhul. Ki Suhul pun mnjwb.
Mendengar jawabannya, sang saudagar meminta agar Ki Suhul jg membawa sang pengawalnya yg memiliki sakit tak tersembuh. Kemudian, mereka semua melanjutkan perjalanan.
Di perjalanan mereka bertemu dgn orang lumpuh yg ditandu oleh seorang laki2. Orang yg lumpuh itu ternyata adalah si narapida yg pernah dibebaskan oleh Kasanah. Ia pun akhirnya turut serta dlm rombongan Ki Suhul menuju Raja Malebari yg terkenal dgn doanya yg mustajab.
Singkat cerita rombonganpun akhirnya dpt menemui Raja Malaberi. Raja Kasanah mengenal mereka, tp mereka tidak tahu bahwa Raja Malaberi adalah Kasanah. Ki Suhul memohon agar sang raja berdoa untuk kesembuhan adiknya dan juga org2 yg ada di dlm rombongannya.
Lalu, Raja Malaberi pun meminta agar mereka menceritakan dosa yg pernah mereka perbuat. Dengan rasa malu dan takut mereka akhirnya menceritakan dosa dan kekejian yg pernah mereka lakukan kpd Kasanah.
Sang Raja bertanya kpd Ki Suhul apakah dia akan memaafkan perbuatan mereka. Ki Suhul lalu memaafkan perbuatan mereka semua. Raja Kasanah pun kemudian berdoa kpd Allah agar mereka disembuhkan. Seketika penyakit mereka lalu sembuh. Mereka pulih seperti sediakala.
Raja Kasanah lalu menjamu Ki Suhul di isatananya. Raja meminta agar Ki Suhul duduk di sebelah singgasananya. Ki Suhul merasa tak pantas duduk di sebelah sang raja. Raja pun memaksa. Lalu, sang raja bertanya apakah Ki Suhul mengetahui nasib Kasanah. Ia menjawab bahwa ia tak tahu.
Kasanah lalu membuang pakaian prianya dan Kasanah memancarkan keelokannya yg sempurna. Ki Suhul terperanjat melihat hal tersebut. Ia terkejut mengetahui bahwa Raja Malaberi adalah Kasanah, istrinya.
"Kakanda, Kasanah bukan lagi belahan jiwamu. Kasanah malah bukan lagi seorang wanita. Bukan jg seorang pria. Kini Allah telah memanggil Kasanah dalam lingkaran nur-Nya. Tidakkah kau mendengernya?"
Kasanah undur diri. Lalu, berwudhu dan bersujud. Raganya terbakar dalam doa. Ki Suhul menjerit.
Para menteri segera berdatangan mendenger jeritan Ki Suhu. Walau tiada jenazah, mereka berpura-pura memandikannya, mengafaninya, dan mengusungnya ke dalam kubur.
Ki Suhul menunggui kuburan kosong Kasanah hingga mati.

=TAMAT=
@threadreaderapp unroll please
FYI, Serat Centhini itu diterbitkan tahun 1814. Digubah atas perintah Pangeran Mangkunegora yg kemudian bertahta sbg Pakubuwono V.
Moral story dari kisah Kasanah itu mnrt gue masih relevan sampai skrg. Pakaian gk akan melindungi perempuan dari keberingasan nafsu laki-laki. Cuma hukum yg dpt melindungi perempuan.
Siapa sangka kealiman Kasanah tak mampu membendung hawa nafsu adik iparnya. Orang yg seharusnya melindungi dirinya.
Kebaikan Kasanah pun tak dibalas dengan sepantasnya oleh si narapida. Padahal Kasanah telah menyelamatkannya dari kematian. Dengan tega ia ingin memerkosa Kasanah. Bahkan, dia melelang Kasanah ke nahkoda kapal.
Roda nasib memang berputar. Setelah ditimpa kemalangan bertubi-tubi Kasanah diangkat derajatnya. Orang2 yg menzaliminya mengalami sebaliknya. Mereka dihinakan dalam penyakit yg nantinya hanya bisa disembuhkan dengan doa Kasanah.
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Ade
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!