Thread by @nagotejena

Kolega perdukunan saya sedang diserang oleh banyak kontroversi

Mungkin kawan2 Twitter belum terlalu paham mengenai mengapa praktek kami msh bisa bertahan

Kali ini saya buka rahasianya

👹 MENYALAHKAN SETAN 👹
- penjelasan mengapa praktik goib masih bertahan -

#KhotbahDukun

DISCLAIMER :

Sebenarnya rada ogah ngebahas ini, tapi yah karena tujuan hidup saya adalah m̶e̶n̶g̶e̶d̶u̶k̶a̶s̶i̶ ̶m̶a̶s̶y̶a̶r̶a̶k̶a̶t̶ mencari engagement.. oleh karena itu saya memutuskan untuk tetap membuat ini

SETAN

Kalau dipikir lagi, dari banyak tradisi dan kepercayaan.. kita banyak mendengar makhluk2 menyeramkan seperti setan, jin, iblis dan lainnya..

Meskipun mungkin kita belum pernah bertemu mereka secara langsung, tentunya kita pernah penasaran..

..sebenarnya mereka itu apa?

Saya akan secara naif menggeneralisasikan pemaknaan dari berbagai budaya disini..

Bisa dikatakan, setan itu adalah representasi dari berbagai aspek realita di dunia yang buruk..

Kekacauan, kejahatan, kekejaman, kebengisan, dan lainnya..

Mengapa aspek tersebut harus direpresentasikan?

Karena terlalu abstrak.

Sulit dibayangkan, digambarkan, dan dikominikasikan..

Ujung2nya manusia akan menggambarkan aspek tersebut, dengan menyertakan karakteristik manusia agar mudah dipahami

Jadilah setan

Sampai sini dulu tentang setan-nya..
.
.
.

Sekarang pernyataannya adalah,
Kok manusia suka menyalahkan setan?

Ketika kita mengalami hal yang buruk dalam hidup ini..

Dari gagal mata kuliah, bisnis jelek, atau putus sama pacar.

kita suka menyederhanakan dan menunjuk 1 penyebab utama dari masalah tersebut (meskipun sebenarnya ada banyak faktor)

..dan tentunya penyebab itu bukan diri kita

Fenomena ini disebut :

"SELF-SERVING ATTRIBUTIONAL BIAS"

Kalau hasilnya bagus, penyebab-nya adalah faktor internal kita..

Kalau hasilnya jelek, penyebab-nya adalah faktor eksternal kita..

Contoh :

Nilai bagus : "Gw belajar semaleman.."
Nilai jelek : "Dosennya killer.."

Tepat waktu : "Gw orangnya disiplin.."
Molor : "Hehe, tadi jalan macet.."

Prestasi : "Dari kecil sih gw orgnya rajin.."
Buat salah : "Maaf.. bisikan setan"..

Jadi kita begitu mudah menyalahkan situasi eksternal pada suatu masalah yang mungkin kita memiliki porsi keterlibatan disana..

Dan setan adalah the ultimate kambing hitam untuk keegoisan manusia ini..

Percaya ga percaya..

Ini melegakan banget loh,

Bayangin deh,

Kamu punya problem sama orang tuamu? Daripada tanggung jawab mending pura2 dihinggapi setan kan..

Nilai jelek? Sekarang giliran si Iblis yang bisikin kamu..

Tapi memang sih mereka biasanya ga selalu melakukan ini dgn sepenuhnya sadar..

Namanya juga mereka berada dalam penderitaan, dan deep down butuh banget sesuatu yang melegakan..

Apalagi ini kan erat sama budaya, siapa yang berani melawan kepercayaan? Hehe 😬

Makanya, praktik2 dukun seperti ini sangat digemari..

Daripada ke tenaga kesehatan mental profesional yang ngajak kamu reflektif dan mengembangkan diri.. kan ini jauh lebih enak..

Beneran, memang ada sedikit manfaatnya.. paling ngga rilis emosi, lega, dan nyaman...

Tapi in the long term?
Ini tidak membuat mereka bertanggungjawab atas masalah yang mereka alami..

Seperti petuah bapak @jiemiardian

https://twitter.com/jiemiardian/status/1199142737016020993?s=19

Jadi yahhh..

Final words mungkin dari pengalaman pribadiku sendiri..

We can educate them, but do not witch-hunt them,

Because deep down, they might still need to believe..

For you who already don't, pick up your responsibility of your problem

👹 TAMAT TAMAT UDAH 👹

Ini meme cocok juga