My Authors
Read all threads
Karena kemarin sudah selesai wawancara dgn panelis di konvensi PSI, saya akan mulai posting visi, misi dan program.

Hari ini akan saya mulai dgn Visi.

Ya benar, ini sebuah utas. Yang tentu saja tidak berhubungan dgn kekalahan MU 😀
Visi saya utk Tangsel adalah: Terbangunnya kota modern yang berlandaskan pada perbaikan kualitas hidup masyarakat, inklusif, maju, disiplin dan berorientasi masa depan.
Dasar visi yang saya buat ini adalah rangkuman hidup saya sejak 2003 (sejak Tangsel belum terbentuk), fenomena yang saya lihat, data berikut informasi yang saya baca, serta diskusi dengan beberapa pihak.
Pertumbuhan ekonomi Tangsel yang pesat membuat Tangsel melaju kencang. Pendapatan rata-rata, jalanan yang dibangun, fasilitas kesehatan, sektor propertinya, semua terasa luar biasa. Saya pun ikut menikmati segala yang terjadi di Tangsel tersebut.
Sebelum Tangsel berdiri, jalanan sgt kurang. Kini setidaknya ada 50 lebih ruas jalan Kota sepanjang 137km. Ditambah jalan provinsi sepanjang 48,9km dan jalan nasional 9,16km.
Saat ini fasilitas puskesmas sdh lumayan. Referensi saya memunculkan angka yang berbeda-beda. Ada yang mengatakan 25, 29 dan 35. Ada 1 RSUD, 16 RS, belasan RS bersalin, 380 lebih klinik dan lebih dari 800 posyandu.
Total fasilitas kesehatan tsb melayani 1,69 juta penduduk di 7 kecamatan, 54 kelurahan, 700 lebih RW dan 3800 lebih RT di wilayah dengan luas 147km2.
Fasilitas perkantoran pemerintahan juga terus bertambah utk meningkatkan pelayanan. Ada 5000 lebih PNS plus 5000 lagi tenaga kerja honorer di Pemda utk mendukung kinerja pemkot dan melayani masyarakat.
2009, jumlah penduduk Tangsel sekitar 1 juta jiwa. Kini 1,69 juta bahkan mungkin lebih. Tak lama jumlah penduduk Tangsel dapat mencapai 2 kali lipat sejak awal berdiri.
Pesat. Itu yang saya rasakan. BSD, Bintaro, Vila Melati dan Alam Sutera Terus berkembang. Lokasi-lokasi yang dibangun pengembang ini menjadi landmark Tangsel. Akses tol terus ditambah di wilayah tersebut untuk membantu mobilitas warga.
Pendapatan dari PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) dan BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) untuk APBD 2020 tercatat Rp980 miliar. Nyaris 50% PAD Tangsel berasal dari sektor properti.
Namun beberapa tahun terakhir saya gelisah. Keindahan hidup di lokasi-lokasi yang dibangun pengembang besar, relatif bertolak belakang dengan yang di perkampungan padat penduduk. Awalnya saya kira perasaan saya saja.
Namun saya lihat langsung juga baca berbagai informasi, beban kota semakin berat. Lahan kian mahal, kekeringan terjadi saat kemarau, banjir saat musim penghujan, macet parah di banyak titik, sampah yang menumpuk, dan lain sebagainya.
Mari melihat Tangsel tak hanya BSD, Bintaro, Alam Sutera. Lihatlah juga kemacetan sepanjang ruas jalan Ciputat Raya, banjir parah di daerah Pesona Serpong, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu, banjir di Pondok Kacang Barat dan Timur Kec Pondok Aren.
Mari melihat Anak Kali Pesanggrahan yang posisi tertinggi sungai lebih tinggi dari lahan di sekitar Komplek Nuri Kec Ciputat Timur. Rasakan juga bau sampah TPA Cipeucang di seputaran Kavling Serpong, Kelurahan Kademangan, sebagian Kelurahan Kranggan, juga Kelurahan Cilenggang.
Kepadatan penduduk juga memperlihatkan ketimpangan kualitas hidup. Daerah-daerah yang dibangun pengembang besar memiliki density 6-7rb/km2. Kecamatan-kecamatan yang minim pengembang berisi kampung padat penduduk dengan density 13rb/km2. Density rata-rata Tangsel 11rb/km2.
Kemiskinan 'hanya' 1,67% atau sekitar 28-30rb jiwa. Namun yang menerima bantuan sosial ratusan ribu. Jumlah penerima PBI (BPJS gratis yang dibayar pemda) mencapai 400rb dengan biaya per tahun yang dikeluarkan ratusan miliar.
Bahkan jumlah penduduk miskin jauh lebih kecil dari pengangguran yg mencapai sekitar 37rb (data Tangsel dalam Angka 2019)
Tak ada jaminan kelompok rentan yatim, single parent, warga senior (lansia), keluarga terdampak PHK, MBR, masuk dlm PBI atau dpt prioritas akses pendidikan apalagi ekonomi. Administrasi dan berlapis aturan seolah menjerat mereka saat ingin menggapai akses tsb.
Akan terjadi perdebatan jumlah orang miskin dan yg perlu dibantu. Ya, perdebatan. Program nyata nanti dulu berdebat dulu tentang jumlah. Eh, tiba2 periode memimpin kota berakhir.

Saya katakan, kemiskinan itu tidak untuk diperdebatkan tapi dicarikan solusinya.
Mulai muncul juga permasalahan di fasilitas pendidikan untuk anak, penuhnya lokasi penimbunan sampah. Selengkapnya akan saya bahas satu per satu dalam thread yang berbeda.
Ketimpangan-ketimpangan yang saya lihat langsung, kombinasi membaca data serta informasi, membuat saya mendasarkan visi pada pemenuhan kebutuhan warga sesuai target sustainable development goals. Ada 17 poin yang bisa dibaca di sini sustainabledevelopment.un.org
Belum semuanya bisa saya wadahi, namun bertahap target SDG's itu ingin saya raih untuk Tangsel. Bahwa semua masyarakat yang tinggal di perumahan mewah maupun perkampungan padat memiliki hak yang sama untuk dipenuhi aksesnya sesuai poin-poin SDG's.
Poin SDG's dan indeks kebahagiaan harus berjalan seiring dengan capaian ekonomi yang terjadi di Tangsel. Jangan biarkan disparitas kepemilikan lahan juga disparitas terhadap akses infrastruktur, ekonomi juga layanan publik terjadi terus di Tangsel.
Kekecewaan warga yg merasa terpinggirkan dpt terakumulasi dan berpadu dengan kecemburuan sosial. Sangat berbahaya di masa depan. Bahkan mungkin masa kini.
Sebagian visi tersebut saya jelaskan saat presentasi di depan panelis konvensi pada sabtu lalu ( dapat dilihat di link ini: m.facebook.com/story.php?stor… )
Jika sudah membaca visi saya dan sedikit banyak mengetahui dasar visi dibuat, sudikah kiranya memilih saya di polling ini pollingkita.com/polling33437-p… nama saya ada di nomor 25.
Demikian thread hari ini. Terima kasih sudah menyimak. Mohon masukannya.

Salam

Kokok Herdhianto Dirgantoro
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Kokok Dirgantoro

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!