"PELET JEMBUT SIREPAN"

Based on true story

#bacahorror #ceritahorror @bacahorror
Kisah ini berdasarkan pengalaman temen sekitar taun 2016-2017 & sedikit banyak saya juga tau kisah tersebut.

Yang punya pengalaman tentang pelet bisa komen dibawah y.
🎶Kalung emas ku mbiyen tak tuku
Tak pasrahke mung kanggo sliramu
Gedhe roso tresnaku
Yo mung kanggo sliramu
Ra nyono lowe lali karo aku🎶

"Heh!! Melamun aja bro, mau kenalan ama penyanyinya ga?" Anang sang empunya hajatan membuyarkan lamunanku.
"Pakdheku mau ketemu tuh" sambung Ganang. "Emang knp bro, dimana?" jawabku. "G tau tuh. Masuk aja, dia di dapur tadi".

Aku bergegas masuk ke rumah Ganang, & mencari Pakdhe.

"Rene2 mas" sambut Pakdhe. "Nggeh Pakdhe" sambil bersalaman Pakdhe menggenggam erat tanganku.
"Lagi ada masalah apa? Ko suwung (linglung) gitu", jleb ga nyangka Pakdhe to the point, "Aku ngerti kamu ga begitu percaya sama dukun & tetek bengeknya, ga semua bisa diselesaiin sendiri mas, sehebat apapun kita, sekali waktu kita butuh bantuan orang lain"
"Ndligik, lha kok malah dibethek (anjir, diterawang)" bathinku.
Aku bertanya2, belum ada satu orang pun yang tau masalah ini, termasuk Ganang. Memang aku termasuk orang yang skeptis, mindsetku dukun sakti itu kalo bisa nebak warna sempak & isi dompetku.
"Mantanmu wong etan mas? (Mantan kamu orang daerah timur?)"
"Nggeh Pakdhe"
"Wis ndue calon kat taun wingi mas, sampean dingge dolanan tok, wis enthek2an kan sampean? (Udh punya calon suami dari tahun kemarin, kamu cm dibuat mainan aja, udah habis2an kan kamu)"
Aku cuma tersenyum kecut, dan menundukkan kepala. Kenangan pun kembali joged2 di otakku.
Berawal dari suatu komunitas aku kenal Lala, wanita yang kugadang2 akan menjadi ibu dari anak2ku kelak, #calonmenantuidaman ortuku.

"Lagi apa la?" sapaku di DM berlanjut tuker2an pin BB & no HP. Tidak ada kata jadian, ketemu pertama pun langsung ML.
FYI aku & Lala beda kota jadi ketemuan paling 1x seminggu, +- 2 bulan kita LDR-an Lala bilang kalo mau ngajuin pindah tugas ke kotaku.
"Yank, bulan depan aku dah pindah loh, cariin kos y"
"Asik, yg kamar mandi dalam, tempat tidur luar y?" candaku
"Iihh ayaaank!"

#bacahorror
Hari berganti hari minggu berganti bulan, kita seperti lem sama perangko, dan sejak Lala pindah aku semakin jarang berinteraksi dengan temen, keluarga & komunitas, selalu saja ada alasan jika ada kopdar, even, dll.
Duniaku cuma Lala, Lala & Lala.
"Mas, kamu weekend ada acara?" tanya Mika, FO dikerjaanku.
"Belum tau non, kenapa gitu?"
"Ehmmm, pengen main ke pantai gitu"
"Boleh tuh, y udah ntar q bilang mba Lala y"
"Maksudq cm kita berdua aja"
"Oohh"

Gila kan aku, nolak Mika yang notabene doi tu kaya Angela Lee loh.
Bahkan untuk pulang bareng temen kerja cewe pun aku enggan (takut). Dan itu jadi pergunjingan di tempat kerjaan aku.

"Yank, nanti pulang kerja kamu langsung ke kosku aja y, aku mau ke salon dulu, kamu mau makan apa? Biar q beliin sekalian" bbm Lala sore itu.
"Ok yank, hati2 ya ntar q ganti uangnya, makan apa ya enaknya
Mmmm makan kamu aja deh yank😍😁"
"Dasar omes😋"
"Jenenge ibue sopo mas? (Nama ibunya siapa mas?" Pakdhe membuyarkan KSO²-ku (Kelingan Sing Ora Ora).
"Ibu kulo nopo ibue Lala?"
"Ibue Lala mas"
"Romlah Pakdhe"
Pakdhe pun terdiam sejenak. "Eling2en mas sampean tau dikei ngombe kopi ping piro?
(Coba diingat2 kamu pernah dikasih kopi berapa kali?)"
"Banyak pakdhe, lha hampir tiap pagi dibikinin kopi sama sarapan"
"Koe wis sak omah karo Lala mas? (kamu udah serumah sama Lala?)"
"He3x, nggeh Pakdhe" aku tersipu malu.
"Yo kui mas, sing garai sampean suwung
(Ya itu yang bikin kamu linglung & bingung)"
"Pelet nggeh dhe?"
"Sampean jane iso nyandaki dewe, iso ngerteni, ning memang pelete iku wis ngrasuk jero mas, untung sampean kuat, iso edan mas yen g kuat (kamu sebenernya bisa jawab & tau sendiri, tapi memang pelet tsb udh
merasuk dalam mas, beruntung kamu kuat, bisa gila kalo g kuat), dianyarke terus mas pelete (diperbarui terus mas peletnya)" > kaya OS donk diupgrade😅

Kepalaku mulai berat, ko bisa ya kena pelet, g usah dipelet aja q dh sayang. Lala itu sebenernya baik kok, cuma memang keras.
Denial2 itu terus berkecamuk di pikiranku. Antara percaya dan tidak percaya. Aah pakdhe ni cuma ngarang, cocoklogi aja, tapi aku ga pernah cerita sama sekali sama siapapun, q termasuk orang yang tidak suka mengumbar masalah dengan orla.
#bacahorror #ceritahorror
"Nganti saiki bocahe ijik nganyarke terus mas (sampai sekarang Lala masih terus mengupgrade pelet tsb)" lanjut Pakdhe.
"Loh bukannya dia udah ada calon dhe?" tanyaku keheranan.
"Sing medhot hubungane sampean kan mas? Mergo sampean sadar enek sing ra bener karo Lala,
bocahe g trimo sampean iso sadar, makane iku sejak sampean mulai berubah bocahe golek lanangan liyo (yang memutuskan hubungan kamu kan mas? Karena kamu sadar ada yg g beres sama Lala, anaknya g terima kamu bisa sadar, makanya sejak kamu mulai berubah dia cari cowo lain)"
"Yank, bangun" kuusap bahu Lala dan kubelai rambutnya.l, "yank".
"Mmm, mmmm, iy yank"
"Emang q kurang apa sih yank? Ko kamu masih sama cowo lain?" tanyaku dengan suara pelan.
"Maksud kamu apa?" bentak Lala.
"Liat aja ini, baca aja sendiri" kusodorkan HP dia.
Malam hari tsb q ga bisa tidur, gelisah banget dan pengen banget buka HP Lala, kita sama2 tau password HP, tapi selama ini kita ga pernah buka HP pasangan, cuma sekedar tau aja.

"Sesok mulih tak jemput, nginep nang kosq ae y (besok pulang q jemput, nginep di kosq aj)"
Q scroll ke atas chat tsb dan we o we lah, mak jleb, mak nyes rasanya nendang banget. Terjawab sudah gundah gulana seperempat malam tadi.

"Trus sekarang gmn? Kalo kamu mau mundur y gpp" sambil menundukkan kepala Lala berbisik pelan.
"Aku kurang apa? Q salah apa yank?"
"Ga kok, q cm belum bisa percaya sama cowo"
"Bole kamu g percaya cowo, tp g kaya gini caranya" sambil kupegang tangan Lala.
"Y udah sekarang gmn? Kalo kamu mau udahan, y gpp"

Aku seakan tidak berdaya dihadapan Lala, putus?? jelas ga, kita tetep jalan.
"Yank, sadar yank... " Lala menggoncang bahuku.
"Aku kangen nenekq, q pengen ke makamnya, q g masuk kerja dulu" bilangq sama Lala.
"Y udah q ikut"
Akhirnya kita berangkat, selama perjalanan q cuma terdiam dan Lalapun cuma menundukkan kepala.
Di tengah perjalanan q menangis sejadi2nya, bahkan sampai ke makam nenekq pun airmata seakan enggan berhenti mengalir di kedua mataq.
Turun dari mobil q berlari menuju makam nenekq dan memeluk nisan nenekq.
"Buk, q kangen, q kangen" ya q memanggil nenekq dengan sebutan buk.
"Yank, udah yank, ayo berdoa" Lala mengusap kepalaq.
"Iya"

Dinihari itu q menggeram tanpa tau sebabnya, & Lala ketakutan ½ mati. Q sendiri pun tidak sadar ada apa denganku. Lala bilang dari jam 00.00 sampe 03.30 q duduk & menggeram selama itu, setelah itu aku manggil2 nenek.
"Yo kui mas puncak pelet'e. Jembut cacah pitu, diobong kaping pitu, rapalno kaping pitu, diombekno kaping pitu wetonmu (Ya itu mas puncak peletnya. 7 helai rambut kemaluan, dibakar 7x, mantra dibaca 7x, diminumkan selama 7 wetonmu)"
"Terus pripun pakdhe? (Terus gimana?)"
"Q sakdermo nglantari mas, kabeh mbalik nang koe, kabeh butuh proses, kabeh butuh laku, aku yakin sampean kuat lan iso (saya cuma perantara, semua tergantung kamu, butuh proses & lelaku, saya yakin mas kuat & bisa)

#bacahorror
Gusti Allah lan kaluwargamu kangen lo, sampean wis suwi ora sowan tow (Tuhan Allah dan keluargamu kangen, kamu dah lama ga ketemu kan?)"
Trenyuh ati iki krungu omonganmu, ra kroso netes eluh neng pipiku (nyanyi cendol dawet donk😅)
#kamisambyar
"Niku pelet nopo dhe?" tanyaku.
"Jembut Sirepan mas, pelet sing ora main2 ampuhe. Sampean memang diincer (Jembut Sirepan mas, pelet yang tidak main2 ampuhnya. Kamu memang sudah diincar jadi target)"
"Bocae gae susuk nang lambe, ilat, karo kimpet'e mas
(Lala juga pakai susuk di mulut, lidah & miss Vnya mas), makane sampean edan kelon karo bocae, nggeh tow (makanya kamu tergila2 ML sama dia, y kan)" dengan nada menyindir Pakdhe nyerocos gitu.
"Sampean uring2an yen g kelon, neng matamu gur ono bocahe tok,
, lha mbok ono wedokan limo udoh sedaya lho sampean g ngreken (Kamu uring2an kalo g ML sama dia, di matamu cuma ada dia, sampai ada 5 cewe telanjang didepanmu, kamu pasti cuekin)"
"Kalo dh q kulum gini kamu g bakalan lupa sama aq" sambil mengerlingkan matanya.
"Hmmm.... "

Sejak LDR tiap ketemu pasti wik2 mantap2 & ena2, apalagi udah satu kota, tiada hari tanpa gituan.
Dan tiap Lala mudik yang ada cuma uring2an. Ga nafsu buat ngapa2in.
"Yank, ke tempat ibu yuk" ajakq ke Lala
"Kamu aja kesana yank, badanq meriang"
"Y udah q beliin obat y"
Selama pacaran hanya dua kali Lala ketemu ibu, dan pertemuan terakhir ibu bersikap dingin. Tidak biasanya ibu dingin sama ceweq.
#bacahorror
Anehnya lagi saat aku pulang ibu memeluk erat banget, dan nganterin sampe depan rumah. Seumur2 pamit pulang cuma cium tangan ortu & tidak pernah diantar sampe depan rumah.
"Kalo kamu disuruh pilih ibu atau aku, apa jawaban kamu?" tanya Lala setelah pertemuan terakhir tsb.
"Kamu dan ibu bukan untuk dipilih"
"Kalo q dan ibumu sakit dan hanya ada satu obat, kamu kasih ke siapa?"
"Ibu aku pasti akan menyuruh obat tsb buat kamu" jawabku tegas.
Lala langsung membisu, dan tak terasa airmataku menetes. Sejak saat itu tiap q mampir ke rumah ortu, Lala menunjukkan sikap yg tidak mengenakkan. Momen tsb yang membuat aku sedikit sadar ada yg tidak beres.
"Yank, ada loker di PTku nih, lumayan loh, drpd kamu disitu terus"
"Emang knp yank di kantorq?"
"Disitu kamu mentok kayaknya yank, g ada peningkatan, gaji jg segitu, ceweknya jg genit2"
"Apa gara2 q makan bareng2 kemarin?, kan q dh bilang rame2 kemarin yank"
"Rame2 makannya, tapi pulangnya kamu nganter cewe kan"
"Q kan dh pamit ke kamu, dia juga dh punya suami, lagian dia jg sama adiknya waktu itu yank"
"Mmmm"

Mulai kejadian itu Lala selalu minta q pindah kerjaan, dan akhirnya q pun menurutinya.
"Yank, ada titipan dari mbah abas ni"
"Ini apaan yank?"
"Biar lancar kerjaannya"
"Ouuh iya yank"

Q tidak pernah percaya sama yg namanya jimat2, penglarisan dllnya. Tapi demi Lala q pun menerima dan memasukkan dalam dompet.

*Penampakan foto asli
#bacahorror #memetwit
"Jangan dibawa ke toilet, jangan dilangkahin y yank"
"Iya yank... "
"Sesok pas wetonmu rene y mas, opo2 sing tau dikei bocae gowonen (besok hari wetonmu kesini y mas, semua yang pernah dikasih Lala dibawa)"
"Hadiah2 nggeh dibetho dhe? (Hadiah2 juga dibawa dhe?)"
"Ora sah, wes saiki turuo disik, sesok balik mampiro makam mbahmu, muliho nggene ibu
(G usah, dh sekarang tidur, besok pulang mampir makam nenek & pulang ke rumah ibu)"
"Nggeh dhe (iya dhe)"
"Crito'o nang ibumu, njaluk dongo (ceritain sama ibumu minta didoain ibu)"
▶🎶Aku nelongso mergo ke bacut tresno
Ora ngiro saikine cidro
Ora ngiro saikine cidro🎶🎶

Ditemani lagu ambyarnya kang @didikempotid, sepanjang jalan kenangan😅 aku meraba2, menerka2 kenapa kok jadi kaya gini.

#kamisambyar #malamjumat
Sesampainya di makam nenek q berdoa dan lagi2 airmataq menetes (dasar cowo lemah) 😂.
"Bu, kulo nyuwun agenging pangapunten nggeh (bu, saya minta maaf yg sebesar2nya)"

Bruuuk!!!
Saat keluar dari makam, mobilku seakan menabrak sesuatu, q turun dan memeriksa.
Depan aman, samping aman, belakang aman, bawah mobil aman. Aneh bagiku, q bener2 merasa menabrak sesuatu.

Sesampai di rumah ibu, q langsung mandi.

"Maem sik le (makan dulu nak)"
"Nggeh bu"

"Wis sue lho koe ra maem nang kene, opo ora kangen omah?
(Dah lama kamu g makan dirumah, apa g kangen)" sambil ibu membelai kepalaku.
"Nggeh bu, kulo nyuwun ngapunten (ya bu, maaf)"
"Pie kabare Lala? (Gimana kabar Lala?)"
Deggh seakan jantungq berhenti berdetak.
"Pun putus kok bu (dah putus kok bu)"
"Loh lha enek opo (loh, kenapa?)"
Saya ceritakan mulai dari saya ketemu Pakdhe dan keanehan2 selama hubungan tsb.
"Koe entuk salam soko dek denis"
Deegh lagi2 jantungku berhenti sepersekian detik.
"Taksih asring nemoni ibu tow? (Masih sering nemuin ibu?)"
"Ora kok le, terakhir dek denis nangis2, nyeluk2 koe
(Ga kok nak, terakhir dek denis nangis2, manggil2 kamu)"
"Maksude pripun bu? (Maksudnya gmn bu?)"
"Mas aan bu, mas aan tulungono (mas aan bu, mas aan tolongin)"
"Hmmm... "
"Ibu g iso opo2 le, ibu gur iso ndongakke koe bagas waras kalis ing rubeda nir ing sambikala
(Ibu g bisa ngapa2in nak, cuma bisa doain kamu sehat selalu & terlindung dari marabahaya)"

Note:
Dek denis itu adik yang sudah meninggal saat dalam kandungan

"Lala opo wani nyawang ibu yen ketemu? Ibu yo ora arep nglarang2 le, wong ibu paham watakmu
Ibu gur ndongo yen apik y langgeng saklawase, yen elek mugi Gusti paringi dalan (Lala apa berani natap mata ibu kalo ketemu? Ibu g akan ngelarang kamu hubungan sama Lala, orang ibu tau watakmu,
Ibu cuma berdoa kalo bagus buat kamu ya langgeng selamanya, kalo jelek semoga Tuhan kasih jalan yang terbaik)"

"Takoko dulurmu enek opo nang omah iki le? (tanya sodaramu ada kejadian apa di rumah ini?)"

"Nggeh bu, kulo nyuwun ngapunten, maturnuwun donganipun
(Ya bu, saya minta maaf n minta doanya)"

"Mesti le, sing sabar, ra sah aneh2, Gusti tansah mberkahi (pasti nak, yang sabar, g usah aneh2, Tuhan berkati)"
"Weh, ndengaren mulih😂 (tumben pulang)" sindir adekq.
"Bar topo su (habis bertapa njing)"
"Hahaha, ngegas"
"Pie2 enek opo sakwene q g rene? (gmn2 ada apa selama q g kesini?)"
"Akeh mas, aneh banget pokoke (banyak mas, aneh banget pokoknya)"
"Wingi kui lho, enek sworo angin, angin sing ngeridu ati😂😂"
"Jooh malah nyanyi, tenanan ki (jooh malah nyanyi, beneran ini)"
"Tenan mas, lagi wingi enek sworo mbledos banter nang garasi, riri (anak kakak) pas nang kene nangis nduding mburi mobil
(Bener mas, baru kemarin asa suara barang meledak di garasi, riri nangis am nunjuk2 belakang mobil)"
"Hmmmm trus?"
"Mbak denis nemoni ibu... (Kak Denis nemuin ibu)"
"Iku ibu wis crito (Ibu dh crita)"
"Nang ngarep pager bola bali ibu nemu bungkusan godong gedang isi kembang telon (di depan pagar, Ibu sering nemuin bunga 3 warna dibungkus daun pisang)"
"Hah???"

#bacahorror
"Ibu ping 3 ngerti wong lanang wedok, ngogrek2 pager, koyo arep mlebu ngono wonge, pertama ngerti q digugah, trs q metu karo ibu eh jare ibu wonge ilang (ibu 3x mergokin pria & wanita goncang2 pagar, pertama mergokin q dibangunin, trs q keluar sama ibu eh kata ibu menghilang)"
"Koe ngerti wonge? (Kamu tau orange kaya gmn?)"
"Ora mas, ibu sing ngerti. Wonge gae ireng2 kabeh, raine ra ketok ketutupan rambut (G mas, ibu yg tau. Pakai hitam2, wajahnya g keliatan tertutup rambut)"
"Sing kepindho ibu ngerti meneh langsung metu, ilang langsung mas wonge
(Kedua kalinya ibu liat langsung ibu keluar, langsung menghilang orange)"
"Kaping telune ngerti dijarno ae karo ibu, didelok cobo arep ngopo, sejam mas uwonge wira-wiri ngalor-ngidul, koyo arep mlebu tapi g iso mlebu, akhire ngilang meneh (yg ke-3 dicuekin am ibu, coba mo ngapain
1 jam orangnya mondar-mandir, kaya mau masuk tp g bisa, akhirnya hilang lagi)"
"Ngilang ki ngalih opo ncen wuush ilang? (ngilang tu pergi atau emang tiba2 ilang?)"
"Yo ngilang wuush mas, wong demit (y menghilang wuush, orang itu demit)"
"Untung ora ping limo mas (untung g 5kali mas)"
"Emange kenopo?"
"Yen ping limo iso dadi tombo ati 😂 ono limo perkorone (kl 5 kali bisa jadi tombo ati ada lima perkaranya)"
"Asuuu"

#JumatBerkah
#bacahoror
"Hahaha selow, yen liyane dianggep biasa sih mas, gur sworo2 (hahaha selow, kl yg lain mah dianggap biasa)"

Kulirik jam di tanganku, udah jam 23.00.
"Q turu kene ae lah, wis jam yah mene (q tdr sini aja, dh jam segini)"
"Turu kamar po ngarep TV? (Tidur kamar apa depan TV)"
"Ngarep TV ae (depan TV aja)"
"Y wes tak kancani (y udh q temenin)"

Sreeekkkk.... Sreeekkkk...
Samar2 kudengar suara orang jalan didepan.

"Heh, koe krungu g? (Heh kamu denger g?)"
"Ora ki mas, emange opo? (G tu mas, emang apaan?)"
"Suoro wong mlaku, sikile nyeret
(Suara org jalan, kakinya diseret)"
Aku mengendap2 ke jendela, dan kuintip.
"Heh, enek mbah2 (heh, ada kakek2"
"Q ga weruh mas, ayo metu ae ditantang pisan karepe opo(q g ngeliat mas, ayo keluar aja sekalian ditantang maunya apa)"
Ceklik ceklik, q membuka pintu.
Whooooossshhh (ada angin lumayan kenceng menerpa wajahku) dan kakek tadi udah hilang dari pandanganku.
"Asui, g wani tow ketemu aku, juuuhh, entek wedhiq mit (Anjing, g berani ketemu aku y, juuuh, g ada takutnya q)"
"Ngopo le kok malah misuh2 n mbengok2?
(Kenapa nak kok malah ngomong kasar n teriak2)" kata bapak sambil menepuk pundakq.
"Enten mbah2 wau pak, tak parani ngilang (ada kakek2 td pak, q datengin menghilang)"
"Wis rasah nganggo misuh, mending didongakke (Dah g usah ngata2in, mending didoakan)"
"Nggeh pak"
"Le dongo kui ambegane wong urip, sakwene enek kejadian aneh2 bapak, ibu, masmu, adikmu isone gur ndongo. Dongo kui carane awake dewe ngobrol karo Gusti Allah.
Sira aja wedi, sabab Ingsun nganthi marang sira, sira aja melang-melang, awit Ingsun iki Allahira.
Ingsun bakal nyantosakake, malah bakal mitulungi sira; Ingsun bakal nganthi sira kalawan astaningSun tengen kang njalari menang.
Iku janjine Gusti Allah le (Nak, doa itu nafas orang hidup, semenjak ada kejadian mistis keluargamu cuma bisa berdoa.
Doa itu cara kita ngobrol dengan Tuhan.
Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.
Itu janji Tuhan nak)"
"Salahe keluarga niki nopo? Kulo mawon tow, mboten sah keluarga kulo sing disasar. Nganti enek opo2 karo kaluwargaq dititeni mawon kulo wales pak(Salah keluarga ini apa? Cukup saya saja jangan keluargaku yang ditarget. Sampai ada apa2 sama keluargaq liat saja pak)"
"Le, geni ora kudu dibales geni, dadio banyu, banyu iku sumbering kahuripan. Sira tresnaa ing sapepadhanira dikaya marang awakira dhewe. Pasrah marang Sang Hyang Wisesa le, wong nandur bakale ngunduh. (Nak, api tidak harus dibalas api, jadilah air, air itu sumber kehidupan
Kasihilah sesamamu manusia, seperti kamu mengasihi dirimu sendiri. Pasrah sama Tuhan YME, siapa menabur ia akan menuai)" sambil mengelus2 pundak dan menenangkanku.

"Mpun bapak gek sare melih (Dah bapak tidur lagi)" sela adik.
"Yo wis, sakdurunge turu ojo lali ndongo"
"Yank, besok aq pulang diajak ibu ke rumah mbah Abas"
"Emang mau ngapain yank?"
"Itu mas Ardi kayaknya diguna2 istrinya biar nurut, semua uangnya dipegang istrinya"
"Oohh... "
"Paling besok q pulang kok yank"
"Hati2 yank"
#bacahorror
"Sing sabar y le, sing kuat, sak bejo2ne wong lali isih bejo wong kang eling lan waspodo (yang sabar y nak, yang kuat, orang paling beruntung adl orang yg selalu ingat kpd Tuhannya dan mawas diri dalam menjalani hidup)"
Nenek mengatakan itu dalam mimpi q.
#JumatBerkah
"Gimana hasilnya kemarin?"
"Iya udh dikerjain am mbah Abas kok yank"
"Mmm, jangan2 q juga kamu gituin yank?" tanyaku sambil bercanda.
"Iih apa2an sih, ga loh" sambil mencium bibirku.
"Mmmpphh.. "

Cowo kamu komplain, marah, bawel? Solusinya cium aj dah, diem dia
😂
#bacahorror
Setelah mimpi nenek tsb entah kenapa q sedikit menjaga jarak sama Lala.

"Yank besok sodaraq mo datang n main2 disini mumpung liburan"
"Q lembur yank, besok mobilq bawaen aja"
"Loh? Lembur apaan? Ijin aja lah"
"Tanya aja ke pak Tommy, kayaknya g bisa ijin deh"
"Mmmm gimana sih g ngehargain banget!" Lala mulai menggerutu.
"Dulu di kerjaan lama kamu bisa ijin walo lembur!"
"Tau gitu q g usah pindah kerjaan ya" sindirku.
"Oh jd nyalahin aq ceritanya?"
"Ga kok" sambil ngeloyor menjauh drpd semakin menjadi2 Lalanya.
Kemarahan Lala belum reda juga keesokan harinya.
"Kamu udah ada yang lain y? Ko sikap kamu beda"
"Y ampun, pulang pergi sama kamu, kemana2 sama kamu, masih aja g percaya"
"Kalo q mudik kan g tau kamu ngapain aja, kemarin2 q jg denger Dilla muji2 kamu di depan tmn2nya
Mas Brian tu baik loh orangnya, kemarin pas maksi kan minumq tumpah, eeh diambilin yg baru am dia" sambil kemayu genit niruin gaya Dilla.
"Mmm, cemburu y"
"Ga, klo mau sama Dilla y udah sana"
Memang selama ini q g pernah berkata tidak sama Lala. Dia minta apa aja pasti q turutin. Dan pas q bilang g bisa nemenin sodaranya main dia shock.
Setelah itu pertengkaran2 selalu terjadi, dan sempat aku diusir dari kontrakan.
"Eh om Brian, kok jalan kaki, dari mana nih" sapa tetanggaku.
"Mau pulang bu, Putra dimana bu?" q menanyakan anak si Ibu yg masih balita.
"Tuh di teras, sana masuk"
Saat q buka gerbang rumah Putra, tiba2 Putra lari menghampiri ibunya.
"Mamaaaaaa, momok"
"Eh momok apa, sore2 ko ada momok" sambil menggendong Putra.
"Mana momoknya biar om pukul"
Bukannya tenang Putra semakin nangis waktu q deketin.
"Udah gpp mas, mungkin Putranya ngantuk"
"Y udah bu, saya pamit dulu, Putra om pulang dlu y"
Putra sama sekali tidak menjawab,
Bahkan menyembunyikan wajahnya di bahu ibunya.
Putra ini deket banget sama aku, dan g pernah bersikap seperti itu tadi.

Keesokan harinya q ketemu ayah Putra.
"Putra gmn pak? Masih rewel?"
"Panas mas, kemarin dibawa ke dokter, tuh anaknya di depan TV, masuk aja"
"Putra... Liat nih om bawa apa?"
"Lobooot ultlameeen, aciiikkk"
Sambil dia bermain dengan ultramannya q nanya pelan2.
"Eh Putra kemarin liat apa? Ko nangis?"
"Momok om"
"Kaya gimana momoknya biar om pukul"
"Momoknya peluk om"
"Y udah ntr kita jd ultraman trs kita pukul yah"
Ddeegghh, apa2an sih ini ada2 aja.

Sejak q diusir dari kontrakan & ketemu Putra, hubunganku sama Lala sedikit renggang. Biasanya setiap Lala ngambek dengan 1001 cara q pasti berjuang biar dia g ngambek, tapi kali ini q cuek.
Masih kucari2 ada apa dengan momok yang meluk aku tadi, dan tidak terbersit sekalipun itu karena Lala.

"Loh ra turu tow le, wis jam 3 lho iki (loh g tidur tow nak, udh jam 3 ini)"
"Nglilir bu (kebangun bu)"
"Nglilir opo ra iso turu? (Kebangun at emg g bs tidur)"
"Hehehe"
"Y wis ibu nang mburi sik (y udh ibu ke dapur dulu)"

Setiap hari memang ibu bangun jam 3, masak, nyuci dll.
"Bu jika lelahmu itu bisa kupinjam, mungkin aku tak akan kuat menanggungnya" gumamku lirih.

Tiba2 bulu kudukku merinding, ada angin yang menerpa tengkukku.
"Mas... " aku liat adekq yang tertidur di sampingku, q perhatiin mulutnya siapa tau dia iseng.
"Mas... " aku menuju ke jendela depan & aku liat Denis berdiri di depan pagar & tersenyum manis kepadaku.
"Aku apik2 wae nduk, suwun y (aku baik2 saja dek, makasih y)"
#bacahorror
"Ati2 mas" lanjutnya.
"Pasti dek" dan Denis pun perlahan menghilang di dinginnya udara subuh pagi ini.
"Ping"
"Pie nang? (Gmn nang?)"
"Ojo lali malem wetonmu nang omahq y (jangan lupa malam wetonmu ke rumahq y)"
"Siap nang"

Sehabis kerja langsung q menuju rumah Ganang. Dua jam perjalanan dari kotaq ke rumah Ganang.

"Assalamualaikum, nang bukai"
"Walaikumsalam, mlebuo
Q lagi adus (walaikumsalam, masuk aja q baru mandi)"
"Dimimi mas, karo camilane (diminum mas ama dimakan snacknya)" sambut istri Ganang.
"Oalah, ngrepoti ae (oalah ngerepotin aja)"
"Koyo karo sopo ae mas2, wong biasane langsung nang dapur
(Kaya sama sapa aja mas2, orang biasanya langsung nyelonong ke dapur)"
"Hahaha, lha q wes wareg jhe dadi g blusukan (q dh kenyang ini, makanya g nyelonong)"
"Gek dimimi mas, tenang ae kopine g enek jembute kok (cepet diminum mas, tenang aja g ada jembutnya kok)
"Juuh dikecrohi (juuh dibully)"
"Hehehe, sitik mas (he3, dikit mas)"

"Wis ayo gek mangkat nggene Pakdhe, drpd kewengen nang ndalan (dh ayo berangkat ke rumah Pakdhe, drpd kemalaman)"
"Ayo tow, bojomu melu? (Ayolah, istrimu ikut?)"
"Hooh, drpd neng omah dewe
(Iya drpd dirumah sendirian)"

"Assalamualaikum"
"Walaikumsalam, ayo2 mlebu.
Bune ki dayohe teko, gek digawekke wedang, q putihan wae (ayo masuk, bu ni tamunya dh datang, buatin minum y, q air putih aja)"

Ganang & istrinya pun masuk ke dalam, q & Pakdhe diteras.
"Pie kabarmu mas?"
"Sae Pakdhe, nggeh kadang taksih kebayang2 bocahe (Bagus, tapi kadang masih kebayang2 Lala)"
"Ra popo, wajar iku, keluarga sehat kabeh? (Gpp wajat itu, keluarga sehat semua kan?)"
"Sehat dhe"
Dan aku menceritakan semua yang terjadi sama keluargaq.
"Untung keluargamu ndongone kenceng, dadi omahmu kaberkahan, adoh soko rubeda, wis ono pagere dewe, kembang telon iku karepe bhen keluargamu tunduk sak omong2e bocae (beruntung keluargamu religius, rumahmu penuh berkah, jauh dari halangan, sudah ada 'pagar' sendiri,
Bunga telon itu bermaksid biar keluargamu nurut sama Lala)"
"Punawi niki nopo dhe? (Kalo ini apa dhe)" sambil kuserahkan jimat yg dikasih Lala.
"Yo iki momok kui, dingge nutup moto lan atimu, (ya ini momok itu, buat nutup mata n hatimu)"
"Trs sakniki pun ilang?
(Trs sekarang dh hilang?)"
"Lha pantangane kn wis mbok terak otomatis ngadoh dewe (pantangannya kn dh kamu langgar otomatis menjauh sendiri)"
"Kulo jane mboten trimo keluarga kulo dijarak dhe (sebenernya saya g terima keluarga saya digoda)"
" q weruh karepmu pie, ngene lho mas, wingi kenopo q nyeluk koe, mergo aq ndelok sampean kok kuat nampani pelet sing wis longko, q gur pengen sakdremo ngewangi, nerangke sing dadi pitakonanmu selama iki (q tau maksudmu, gini lho mas, kenapa q kemarin manggil kamu
karena q heran liat kamu kok kuat nerima pelet langka, q cm pengen sekedar bantu & jawab pertanyaan2 yg muter2 di pikiran kamu)"
"Sampean arep mbales bocahe? Ealah mas2, awon kok diwales awon, Gusti ora sare mas, sopo nandur bakale ngunduh!
(Kamu mau balas dendam? Ya ampun mas2, jahat kok dibalas jahat, Tuhan g tidur mas, siapa menanam bakal menuai!)" dengan nada meninggi.
"Wis saiki pengen mbales opo ngresiki awake sampean? (Dh skrg pengen balas dendam apa bersihin diri kamu mas?)"
"Ngresiki mawon dhe"

Braaaakkk, aku terkejut, suara seperti ledakan di atas genteng rumah.

"Nopo niku dhe? (Apa itu?)"
"Wis ra popo, bocae g trimo (dh gpp, Lala g terima kamu kesini)"

Duaaarrr, sampai 3 kali dan semakin keras tiap ledakannya, dan bau anyir mulai tercium.
"Pakdhe ngaji sik, koe ndongo'o miturut agamamu (Pakdhe ngaji dulu, kamu berdoa menurut agamamu)"

"Hoeeeexxx... Cuuuhhh" pertengahan aku berdoa aku merasa mual banget mencium banyu anyir & gosong tsb. Q liat muntahan aku bercampur darah kental.
"...... Saha Paduka mugi ngaputen kalepatan kawula,kadosdéné kawula inggih ngapunteni tetiyang ingkang kalepatan dhateng kawula.Punapa déné kawula mugi sampun ngantos katandukaken dhateng panggodha,nanging mugi sami Paduka uwalaken saking piawon.
Awitdéné Paduka ingkang kagungan Kraton saha wisésa tuwin kamulyan ing salami-laminipun, Amin. (& ampunilah kami akan kesalahan kami,
seperti kami jg mengampuni orang
yg bersalah kpd kami;
& janganlah membawa kami dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yg jahat.
Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya.Amin)"

Aku terkulai lemas di kursi, dan memandangi bekas muntahanq.

"Koe gpp bro? Ki diombe sik (km gpp bro? Ni minum dulu)"
"Gpp nang, Pakdhe ndi?"
"nang langgar (di surau)"
"Looh??"
"Ra popo kan enek aku, nabil, karo budhe (gpp kan ada aku, nabil, budhe)"
"Pakdhe jik suwe? (Pakdhe masih lama?)"
"Paling dilit ngkas kondhur (sebentar lagi pulang)"

"Assalamualaikum"
"Walaikumsalam"
"Pie mas? Lemes? Ki diombe sik, dongo sik!"
"Nggeh Pakdhe"
"Gusti Allah ki apik banget y mas, sampean tinggalno pirang suwe, eh sampean kesusahan moro2 sambat (Allah tu baik banget y mas, kamu g pernah ibadah lama, saat kesusahan mengeluh dan didengarkan)" sindir Pakdhe.
"Wis nyedhako maneh marang Gusti, sesuk mulai poso weton karo mutih ngepel (dh sekarang dekatin diri lagi sama Allah, besok mulai puasa weton & mutih ngepel)"
"Nggeh dhe"
"Turu kene wae, sesuk nang grejo, jam 7 tok eneke wong gur kampung cilik
(Tidur sini aja, besok ke gereja, adanya cm jam 7, maklum kampung)"

"Yank, kamu g kangen sama aq?" Lala tersenyum manis sekali.
"Kangen banget yank" aku pun memeluk erat tubuh Lala.

Manusia Bodoh - ADA Band
"Yank, kamu pengen g?" sambil mengerlingkan mata.
"Mmmm" tanpa babibu langsung q cium bibir Lala.

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (2x)
Asyhadu allaa illaaha illallaah (2x)
Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah (2x)
Hayya 'alashshalaah (2x)
Hayya 'alalfalaah (2x)

#bacahorror
Kumandang adzan itu membangunkanku dan ternyata cuma mimpi.

"Makane yen bar saur ki ojo turu cah bagus, wis kono raup opo adus sisan (makanya kl hbs saur tu jangan tidur, dh sana cuci muka atau mandi sekalian)"
"Nggeh pakdhe"

Akupun mandi & pergi ke gereja.
"Pakdhe ten pundi budhe? (Pakdhe kemana?)"
"Kae nang mburi omah, makani manuk (dibelakang tuh, ngasih makan burung)"
"Nggeh budhe"

"Dhe ajeng pamit wangsul (Pakdhe, saya mau pamit pulang)"
"Eling y mas, bocae jik durung trimo, sampean poso weton trus poso mutih ngepel,
pasrah karo Gusti Allah, insyaAllah dikei dalan (ingat y mas, Lala blm terima, kamu puasa weton dilanjutkan puasa mutih ngepel, pasrah sama Allah, insyaAllah dikasih jalan)"
"Yen enek opo2 ngabari Pakdhe y mas (kalo ada apa2 Pakdhe dikabarin y mas)"
"Nggeh pakdhe, kulo pamit riyin (saya pamit dulu Pakdhe)"

Di perjalanan pulang banyak kutemui penjual durian, q pun mampir & membeli buat oleh2.

"Mau yang mana mas?"
"Apa aja mba" jawabku.
"Ga mau pilih sendiri aja mas?"
"Takut salah pilih, ntar sakit hati mba"
😂
#selingan
"Eh yank kmrn Andri WA q loh"
"Andri??"
"Iya Andri mantan aq itu loh"
"Emang knp yank?"
"Gpp cm nanya kabar aja, skrg kerja dmn? Tapi g q bales kok"
"Knp g dibales?"
"Males aja"
"Ehem2"
"Cie cemburu. Mantan2 aq tu banyak yg ngejar2 q, yg bilang g bs ngelupain lah, gini, gitu"
Plaakkk....
"Aduh"
"Ngelamun ae, kelebonan setan kapok we (ngalamun aja, kerasukan setan loh)" kata pak Satpam di kantorq.
"Yen setane wedok tak keloni pak (kalo setannya cewe q tidurin pak)"
"Lha yen lanang (klo cowo?)"
"Pek'en mut'en lek'en (buat kamu)"
"Cuiih"
"Hahahaha"
"Eh mas betewe eniwei baswei wingi Sabtu sore mba Lala mrene loh karo cowo, njupuki barang2e (eh mas btw kemarin Sabtu sore mba Lala kesini sama cowo, ambil barang2nya)"
"Naik apa pak?"
"Cie kepo, cembokur ni yee"
"Wholayooo, a es u su sampean ki"
"Numpak Camry, yen q ra kleru HRDne PT. Semoyo Endho mas (Naik Camry, klo g salah cowonya HRD PT. Semoyo Endho)"
"Sik2 wonge gundul? Tapi jane botak (bentar2 orangnya gundul? Tapi sebenernya botak)"
"Betoooll"

Akupun terdiam sejenak.
"Yank q ni masih lembur, kamu pulang dulu aja, mobilq bawaen"
"G usah yank, q bareng temen aja, mau mampir ke salon dulu"
"Ok yank, hati2"

"Hoaaahemmm" kulirik jam tanganq menunjukkan 23.30.
"Mas ayo pulang" kata Bella.
"Iya ni siap2"
"Bro, nebeng y" sela Tommy
"Ok bro"
Akhirnya q, Bella & Tommy pulang bareng.

"Eeh bro2 liat tuh" Tommy sedikit panik.
"Apaan?"
"Mba Lala tuh mas" lanjut Bella

Q liat Lala di parkir karaokean, dan masuk ke mobil Camry hitam.

"Udh g usah disamperin bro, kita videoin, kita ikutin" cegah Tommy.
"Sabar mas, diomongin baik2, sapa tau rame2 tadi" imbuh Bella.
Q cuma diem & menahan emosi, lalu q mengikuti mobil tsb.

Lala diturunkan di gank depan kontrakanq & cipika cipiki.

"Bro videonya q send ke WA y"
"Ok bro thanks y, yuk q anterin kalian"
"Kemarin kamu kemana yank?"
"Habis dari salon langsung pulang & ketiduran yank, hp jg q chas"
"Ga pergi2?"
"Kok kamu sekarang ga percayaan sama aq? Q kn dh bilang kl km dh bosen ngomong aja" dengan nada tinggi & menahan tangis.
"Liat WA kamu gih yank, q jalan dulu y"
"Ping! Ping! Ping!"
"Kamu sekarang mata2in aq ya? Hebat kamu!!" chat Lala.
"Q g mata2in kamu yank? Kemarin q pulang bareng Tommy n Bella, trs mereka liat kamu & ngasih tau q"
"Bacot!!"
#eluyangsalaheluyanggalak deh
"Kan punya mulut 😊"
"Berani ngelawan y sekarang"
"G kok yank"
"Tai!"
" #bacotsantuy donk yank"
"Kamu tu dh berubah akhir2 ini!!"
"Q ngerasa ada yg aneh aja kok"
"Alesan!!!!"

Pertengkaran tsb yang bikin kita jalan sendiri2.
"Woiii ngalamun meneh mas2 (woi ngalamun lagi mas!)"
"Sitik pak, KSO² (Dikit pak KSO²)"
"Malahan"
"Kemarin mba Lala jg nanyain sampean lho mas
Mas Brian apa kabar pak? Salam y?
Senyumnya itu lho mas, ngece banget"
"Woo ngompor2i (woo provokator)"
"Sumpah, ilang penakq (sumpah mas, hilang nikmatq dah)"
"Yo yo, percoyo! Saya pamit y kumendan"
"Ok mas titi dj yo"

Kudune koe ngerteni, kabeh mung titipane Gusti
Senadyan atiku wis bubrah
Kandeli nggone ibadah, Gusti sing paringi berkah

#sabtuambyar
Bruuuk, ciiiiittt daaaaarrrr
"Astaga, y Tuhan"
Q turun dari mobil & kulihat anak kecil terserempet mobilq.
"Mas, langsung dibawa ke RS aja" kata bapak2 warga sekitar TKP.
"Bentar pak, tadi ada nenek2 juga" kataku sembari mencari keberadaan nenek2 tsb.

#bacahorror
Ya tadi di mobil sebelum nabrak q menghindari nenek2 yang tiba2 nyebrang.
"G ada nenek2 mas, mas tadi pelan tapi tiba2 banting kiri trs nabrak adek ini"
"Y itu pak, q ngeliat nenek2 nyebrang, makanya banting kiri"
"Mungkin masnya ngalamun, y udh mas skrg yg penting adik ini"
"Iya pak, tolong diangkat ke mobil, bapak ada yg ikut saya ke RS, trs yg lain tolong hub Polisi sama keluarganya"
Q menuju RS bersama korban.

Sesampainya di RS kami langsung menuju IGD.
Bipp biipp...
"Ojo main2 y! Iku peringatan ngge sampean!"
Deeghhh, Lala?? Kenapa sampai sejauh ini?

"Kowe ra popo le? Sing mbok tabrak pie? Ati2 tow le (Kamu gpp nak? Yang kamu tabrak gimana? Hati2 tow nak)" ibuku sembari menangis & memelukku.
"Koe ngopo tow dek? Ngalamun?" tanya kakakku.
"Q gpp kok, sekedap kulo manggihi keluarga nipun adike (q gpp kok, sebentar y saya nemuin keluarga korban dulu)"

"Mas Brian? Kami dari Satlantas, kronologinya bagaimana y?"
Saya menjelaskan semua duduk perkaranya dan mengakui kesalahan.

"Silahkan mas bicara dengan keluarga
korban untuk solusinya biar saya dampingi"
"Siap pak, terimakasih"

Setelah selesai urusan RS & keluarga korban, saya langsung menuju rumah.

"Ping, nang"
"Pie bro?"
"Koe nang ndi? (Kamu dimana?)"
"Nang omah ki, pie? (di rumah ini, gimana?)"
"Q tak leren sik trs otw
(Q istirahat bentar trs otw ke rumahmu)"
"Ok bro, ra sah ngebut (Ok bro, g usah ngebut)"

HPq berdering & kulihat nomor kakakq.
"Halo, pripun mas?"
"Koe rene sik nang nggone ibu (kamu kerumah ibu dulu)"
"Nggeh mas"

Q bergegas mandi dan menuju rumah ortu.
"Pie mau? (Gmn tadi?)" ibuku membuka obrolan.
"Sampun rampung kok bu (Udah beres kok bu)"
"Ora kui, kok iso nabrak ki pie? (Bukan itu, ko bisa kecelakaan tu gmn?)"
"Kekeselen paling bu (Kecapean kali bu)"

"Mau enek sworo mbledos nang gendeng ping 3, ambune anyir getih
(Tadi ada suara ledakan di genteng 3 kali, bau amis darah)" kata kakakq.
"Ngopo tow le le? (Kamu kenapa tow nak nak)"
"Mboten kok bu, niki ajeng kulo genahke sisan (Ga kok bu, ini juga mau nyari kejelasannya sekalian)
"Wis ra sah grusa grusu le (G usah terburu2 nak)"
"Mboten kok pak (Ga kok pak)"
"Sing sareh, mikir pindho yen arep mlaku (Yang sabar, dipikir dua kali kalo mau melangkah)"
"Nggeh pak, kulo niki ajeng ten nggene Ganang riyin, nyuwun pangestu lan donganipun nggeh (Y pak, ni mau ke rumah Ganang, minta doa restunya)"
"Ati2 nang ndalan, ora nganggo emosi, ndongo nyuwun petunjuk karo Gusti Allah (Hati2 di jalan, ga usah pake emosi, berfoa minta petunjuk sama Allah)"
"Assalamualaikum Nang"
"Walaikumsalam, ki Pakdhe nang kene (Walaikumsalam, ni Pakdhe disini)"
"Pie2 enek opo? (Ada apa?)"
Q jelasin kecelakaan tsb dan chat dari Lala.
"Terus saiki koe arep ngopo? (Terus sekarang kamu mau ngapain?)"
"Ajeng kulo temoni mawon Lala kalih dukune dhe (Q samperin aja Lala sama dukunnya)"
"Trus?"
"Ajeng kulo takoki karepe pripun (Mau q tanya mauny gimana)"
"Yen wis dijawab trs pie? (Kl dh dijawab trs km gmn?)"
"Niki masalahe keluarga kulo lan tiyang sanes dados korban dhe
(Masalahnya sekarang keluarga & orang lain dh jd korban)"
"Koe trs arep ngopo nang kono mas? (Terus kamu mau ngapain disana mas?)"
"Mboten ajeng ngapak2ke bocahe kok dhe, sa-jahat2e Lala dewe'e nggeh wonten apik'e kok dhe
(Saya g akan ngapa2in Lala, sejelek2na Lala dia juga ada baiknya kok dhe)"
"Tak cekel cangkemmu mas. Sampean ki meneng ngglenggem, sekali nesu rawe2 rantas malang2 tuntas, makane aku khawatir (Q pegang omonganmu. Kamu tu diem tapi berbahaya kalo sudah marah, makanya q khawatir)"
"Nggeh dhe, kulo janji (Ya dhe, saya janji)"
"Mangkat sesuk subuh ae ngajak Ganang karo bojone, saiki turu kene (Berangkat besok subuh saja ajak Ganang sama istrinya, sekarang tidur sini)"
"Kulo kiyambakan mboten nopo2 dhe, mesakke Ita nembe ngandhut
(Saya sendiri gpp, kasihan Ita lagi hamil)"
"Wis tow nuruto (Dah kamu nurut aja)"
"Pie dek? Gpp? Dadi pekewuh aku ngrusuhi terus (Gmn dek? Gpp? Jadi sungkan ngerepotin melulu)"
"Gpp mas, koyo karo sopo ae (Gpp mas, kaya sama sapa aja)"
"Suwun y dek"
"Sami2 mas"
"Woi tangi2, gek adus kono (Woi bangun2, mandi sana)" Ganang membangunkanku.
"Hoooaaheeem"
"Q subuhan sik karo Pakdhe (Q subuhan dulu sama Pakdhe)"
"Yo"
Akupun mandi dan siap2.

"Pakdhe ndi ko koe balik dewe? (Pakdhe mana ko kamu pulang sendiri)"
"Pakdhe nang pasar
(Pakdhe ke pasar)"
"Oalaah, ayo mangkat saiki, bojomu wis siap (Oalah, ayp berangkat sekarang, istrimu dh siap)"
"Ok"

Di tengah perjalanan kami pun berhenti untuk mengisi perut yg mulai keroncongan.
"Ki rencana neng nggone Lala langsung opo pie?
(Rencana mo langsung ke tempat Lala atau gmn?)"
"Hooh, nang omahe ae (Iya ke rumahnya aja)"
"Y wis cus ae saiki (Y udah langsung berangkat aja sekarang)"
"Ok"

Sesampainya di kampung halaman Lala, q mampir toko oleh2.
"Ngopo menggok? Luwe meneh? (Ngapain belok? Laper lagi?)"
"Nukokke oleh2 (Beliin oleh2)"
"Haah!!" Ganang & istrinya melongo.
"Hehehe"

Akhirnya sampe juga di rumah Lala.
"Tunggunen nang kene y nang, q tak mlebu dewe wae (Tunggu disini aja nang, q masuk sendiri aja)"

Ada rasa yang bercampur aduk saat memasuki gerbang rumah Lala.
Tok.. Tok... Tok
"Kulonuwun... Kulonuwun... (Permisi... Permisi...)"
"Nggeh sekedap (Ya sebentar)" kudengar Bapak Lala yang menjawab.
"Lala wonten pak? (Lala ada pak?)"

Bapak Lala memelukku sembari terisak.
"Le sing gedhe pangapuramu ngge Lala (Nak maafin Lala)"
"Lala ten pundi Pak! (Lala dimana Pak!)" dengan nada yg agak tinggi.
"Lala nang kamar le (Lala di kamar nak)"

Tanpa menunggu lama, aku langsung menuju lantai 2 dan membuka kamar Lala.

Deeeggghhh, benar2 aku terkejut dan tak percaya.
Lala tergolek lemah diatas kasur, tatapannya kosong, wajahnya pucat pasi dengan rambut acak2an.

"Lala Lala" bisikku lirih.
"Ini aku" sambil kuusap rambutnya.
"Bajingaaaan koee!!!" Lala berteriak sembari mendorongku dengan sepenuh tenaga.
"Aaagghhh Braaaak" akupun pingsan.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with R̶a̶'s̶ ̶a̶l̶ ̶G̶h̶u̶l̶

R̶a̶'s̶ ̶a̶l̶ ̶G̶h̶u̶l̶ Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @Legionareee

26 Jan
Badanku lemas, berat sekali rasanya membuka kedua mataku. Nafasku tersengal2 saat melihat sosok putih di sampingku. Aku dimana? Apa aku sudah mati? Aku ga mau mati!

"Lalaaaaa.... Lalaaaaa.... " teriakku.
"Dok, pasien sudah siuman" kata sosok putih tersebut.

#bacahorror
"Aku dimana!! Mana Lala!!"
"Saya cek dulu y Pak" kata dokter tsb.
"Heh! Lala mana!!!"

Tok tok tok
Pintu terbuka dan aku melihat wanita berbaju hijau memakai masker dan sarung tangan.

"Kamu dari mana?" tanyaku ke Lala.
"Habis nebus obat mas" sambil menggenggam tanganku.
"Obat apalagi! Aku g mau minum obat lagi!"
Lala pun terdiam sambil mengelus2 tanganku.

"Maaf ibu bisa bicara sebentar?" kata dokter kepada Lala.
"Boleh dok" sambil beranjak dan menuju sudut ruangan kamar.

"Bapak tadi meracau dan sedikit mengamuk, makanya kami kasih penenang"
Read 6 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!