Benarkah demikian? Mari kita buka faktanya!
Jadi paham ya beda LOCKDOWN dengan Social Distancing yg dipaksa?
Pemerintah China menutup akses keluar masuk ke 15 kota di Provinsi Hubei.
LOCKDOWN diikuti dgn kebijakan Social Distancing paksa dengan membatasi mobilitas masyarakatnya. Per-rumah hanya diizinkan satu orang yg keluar, itupun dua hari sekali.
Pemerintah Italy menutup akses keluar masuk negara secara nasional.
LOCKDOWN diikuti dengan kebijakan Social Distancing semi paksa, yaitu menutup tempat2 wisata, hiburan, sekolah, toko, dll. Tapi transportasi umum dan bandara masih beroperasi meski terbatas.
Pemerintah Filipina menutup akses keluar masuk kota Filipina.
LOCKDOWN diikuti dgn kebijakan Social Distancing sukarela. sekolah dan kantor pemerintah sebagian besar akan ditutup tapi pusat perbelanjaan spt supermarket dan toko kebutuhan pokok tetap buka
Sedangkan yg berbeda adalah praktik Social Distancingnya. Memang untuk efektif LOCKDOWN perlu diikuti Social Distancing
Jadi tidak ada alasan sama sekali akan terjadi kelaparan seperti ketakutan yg disebar para buzzeRp.
LOCKDOWN sama sekali tidak menakutkan.
Sebenarnya LOCKDOWN dimana2 sama tetapi Social Distancingnya yg berbeda2 sesuai kebutuhan masing2 negara/wilayah.
Semoga mencerahkan. Terima kasih.
Stop main sok kuasa! Libatkanlah daerah untuk memerangi virus corona!