My Authors
Read all threads
3. GENDHING SANG RATU
#threadhoror #horror #bacahorror #bacahoror @bacahorror

Pict: hanya ilustrasi (source: google)
Munah menatap sosok wanita bersanggul rapi dengan kebaya dan kain hitam yang saat ini berdiri di depan pintu dapur. Seketika kembali terngiang di ingatan Munah, tentang pertama kalinya Munah bertemu dengan sosok wanita ini. Sosok SANG RATU
Waktu itu Munah masih SD dan masih tinggal di rumah panggung, rumah pertama yang Munah dan keluarga tempati di komplek rumah dinas ini (cerita Bayi Bajang)

Munah turun dari becak yang mengantar jemputnya sekolah, dari luar tampak Mama sedang mengintip Munah di balik jendela.
"Tumben, biasanya jam segini Mama lagi ngelonin adekku si Onah", batin Munah.
Belum juga sampai pintu, Mama sudah membukanya terlebih dahulu
"Ayo Munah cepetan ganti baju, terus ikut Mama. Kita ke rumah bu KS. Ngajinya nanti aja, telat gak apa-apa, nanti Mama anterin", kata Mama tergesa. Munah nurut walau bingung dengan sikap Mama kali ini
Mama menggandeng Onah, berjalan tergesa menuju rumah bu KS. Rumah bu KS paling besar dari semua rumah di komplek ini, tentu saja karena pak KS adalah orang no. 1 di kantor Papa
Munah enggan melangkahkan kakinya ketika Mama menarik Munah untuk masuk ke rumah bu KS melalui gerbang halaman belakang. "Ayo masuk, sebentar aja, kita gak akan lama di sini", bujuk Mama
"Munah takut, pulang".
Hanya itu kata yang terucap dari bibir Munah. Dari luar saja Munah sudah merasakan benturan2 energi yang sangat besar. Ada 'sesuatu' di dalam sana, sesuatu yang mengerikan
"Munah takut kenapa? Ayo masuk dulu, cerita nanti di dalam. Bu KS sudah nungguin. Jangan takut, ada Mama", bujuk Mama. Munahpun menurut dan mau masuk ke dalam rumah bu KS
Entah apa yang bikin Munah nurut sama Mama saat itu, padahal ketika Mama bilang "Gak apa-apa ada Mama", harusnya Munah ingat kalo Mama adalah manusia paling penakut di dunia🤦‍♀
Di dalam sudah ada bu KS dan ARTnya. "Munah ayo sini masuk, ini ada banyak banget jajanan buat kamu", sapa bu KS ramah
Mama menggandeng Munah menuju ke sebuah ruangan yang luas, belakangan Munah baru tahu kalo itu ruang keluarga (waktu itu pertama kalinya Munah masuk ke dalam rumah bu KS)
Semakin memasuki area dalam rumah, hantaman yang Munah rasakan semakin besar. Tapi selayaknya anak kecil, ketika ditawari banyak sekali jajanan, pastinya akan luluh dan lupa dengan rasa takutnya
Munah kecil belum bisa menangkap maksud dari semua ini. Mama yang mengajaknya ke sini, bu KS yang menunggunya, dan semua jajanan yang diberikan untuknya
"Ayo Munah roti dan jajanannya dimakan", bu KS tersenyum ramah. Munah melirik ke arah Mama untuk meminta ijin, Mama mengangguk tanda membolehkan, Munahpun malu-malu mengambil roti dan memakannya
Semua orang yang ada di sana menatap Munah, di mata mereka seolah mengatakan "HABIS INI ADA TUGAS UNTUKMU"
Selesai makan roti, bu KS bicara ke Munah, "Munah, Budhe minta tolong ya. Ayo sini ikut Budhe", tanpa menunggu Munah memberi jawaban, bu KS menggandeng tangan Munah dan mengajaknya ke suatu tempat di rumah ini
Tenyata bu KS mengajak Munah ke kamar mandi di belakang rumah
Kamar mandinya itu ada 2 pintu untuk keluar masuk. Pintu 1 berada di dalam rumah, pintu 2 berada di luar rumah, di halaman belakang. Kamar mandi ini juga ada pintu sekat di tengahnya. Bisa membayangkan gak? Munah gambar saja ya
Bu KS menggandeng tangan Munah menuju ke kamar mandi belakang. Sebenarnya
Munah pengen banget menolak, tapi gak berani
(Selesai nulis ini Munah baru sadar, walaupun sudah sangat ketakutan, badan gemetaran hebat karena merasakan benturan-benturan yang dahsyat, ternyata Munah lebih takut sama emak2. Btw di sana ada 3 emak2 ya termasuk Mama Munah yang galaknya tiada duanya)🤦‍♀😔
Bu KS menggandeng Munah masuk ke kamar mandi belakang melalui pintu kamar mandi di bagian dalam rumah, di sebelah dapur. Baru saja 1 kaki Munah melangkah ke dalam kamar mandi, sudah membuat seluruh badan Munah mendadak dingin dan gemetaran hebat
Bu KS tetap menggandeng Munah dan terus melangkah masuk ke dalam kamar mandi. Sesekali bu KS memperhatikan wajah Munah dengan wajah menyelidik, "Munah gak apa-apa? Ayok kita ke kamar mandi di sebelah", bu KS membuka slot pintu penghubung antara kedua kamar mandi
Munah merasakan benturan yang sangat keras. Munah belum pernah merasakan benturan energi sekuat ini sebelumnya. Munah menatap ke belakang, di sana ada Mama dan ART bu KS berdiri di luar pintu kamar mandi
Wajah mereka tegang terutama Mama yang terus menatap Munah penuh kecemasan. Waktu itu Munah berharap Mama memanggilnya dan mengajaknya pulang, tapi Mama hanya diam
Begitu pintu penghubung itu terbuka, mendadak badan Munah tak lagi bertenaga. Sekujur badan Munah dingin dan mematung ketakutan melihat apa yang saat ini berdiri menjulang tinggi di hadapan Munah
Kugenggam sekencang-kencangnya tangan bu KS. Perlahan dengan sisa tenaga Munah mundur perlahan terus mundur semakin cepat dan akhirnya berlari ke Mama meminta pulang sambil menangis kencang
Semua yang di sana berebut bertanya, "Ada apa? Munah lihat apa?". Munah tidak menghiraukannya lagi. Satu2nya yang Munah inginkan hanyalah PULANG
Itu terakhir kalinya Munah memasuki rumah tersebut, tanpa sedikitpun berani bercerita apa yang Munah lihat di sana. Nantinya ketika Munah dewasa, Munah kembali memasuki rumah tersebut (di cerita lainnya)
Meskipun tidak lagi mau memasuki rumah bu KS, namun itu barulah awal pertemuan dengan makhluk tersebut
Makhluk menyerupai gurita dengan kaki berbentuk ular yang sangat banyak, badan ke atas berbentuk manusia, perempuan berkebaya hitam, dan bersanggul. Namun wajahnya, wajah itu dipenuhi sisik-sisik hitam mengkilap dan mulut bertaring panjang
Munah bersyukur di pertemuan-pertemuan berikutnya makhluk itu lebih manusiawi wujud penampakannya. Seperti wanita biasa, berkebaya hitam dan bersanggul rapi. Yang Munah selalu ingat, makhluk itu selalu muncul dengan dibarengi suara sinden gendhing jawa, GENDHING SANG RATU
Beberapa tahun kemudian, saat itu Munah sudah kuliah dan keluarga kami pindah menempati rumah tinggal 2
Malam itu Mama meminta Munah untuk memanggil Papa yang lagi lembur di kantor. Sebenarnya kantor adalah salah satu tempat yang Munah hindarin
Tapi karena murka Mama lebih menyeramkan dari murka setan, jadi Munah menurut perintah Mama. Lagipula Munah sudah besar, sudah mulai terbiasa dengan hal-hal di luar nalar
Sampai depan kantor, benturan itu sudah terasa, bahkan sangat terasa. Munah mengabaikannya, lagipula di kantor ada penjaga malam dan beberapa bapak-bapak yang juga lembur, jadi Munah santai atau setidaknya berusaha santai melawan rasa takut di dalam hati Munah
Pak H penjaga malam bilang kalo Papa di ruangan belakang. Munah paham dan langsung menuju ke ruangan paling belakang di kantor ini
Ruang belakang tempat kerja Papa terlihat terang, Munah harus sedikit berjalan memutar untuk menuju pintu ruang belakang, di sana terlihat Papa sedang berdiri menghadap almari file sedang mencari sesuatu di sana
Munah masuk dan duduk di salah satu kursi. "Pa, disuruh Mama pulang", kata Munah singkat. "Heemm..", jawab Papa singkat, sambil terus mencari-cari sesuatu di almari file, berdiri membelakangi Munah
Setelah Papa menemukan apa yang dicari, Papa berbalik berjalan ke arah salah satu meja lalu duduk dan kembali sibuk dengan tumpukan berkas-berkas
Papa duduk hanya berjarak 2 atau 3 kursi bersebelahan dengan Munah, ruangan belakang kecil, jadi meja dan kursi tidak saling berjauhan. Munah memperhatikan Papa dan hanya diam takut mengganggu. Malam ini Papa terlihat pucat, mungkin Papa kecapekan, batin Munah
Entah kenapa, walau berdekatan dengan Papa tapi kali ini Munah merasa gak nyaman. Benturan itu, sangat terasa, entah dari mana asalnya
"CEKLEK"
Lampu di ruangan itu tiba2 menyala dan tampak Papa berdiri di samping pintu di dekat saklar lampu. "Munah, ngapain kamu di sini SENDIRIAN dan gelap-gelapan??", tanya Papa dengan ekspresi bingung
Munah bingung dengan apa yang barusan terjadi, sehingga sulit merespon pertanyaan Papa. Papa seolah menyadari dengan apa yang barusan terjadi. Papa mendekat dan memegang bahu Munah, "Sudah ayo pulang..", katanya singkat
Munah hanya diam terpaku, kebingungan menatap Papa yang saat ini memegang bahunya. Seluruh badan Munah gemetaran, dingin dan lemas ketika akhirnya Munah menyadari dengan apa yang barusan terjadi
"Sudah gak pa-pa, ayo pulang", kembali Papa mengajak Munah untuk pulang, kali ini Munah menurut
Munah keluar dari ruangan itu beriringan dengan Papa, walau kaki ini sulit melangkah tapi Munah berusaha untuk terus berjalan meninggalkan kantor. Di salah satu sudut belakang, Munah melihat sosok itu, menatap Munah dengan tajam dan tersenyum, senyum yang menakutkan...
Senyuman SANG RATU.
Samar-samar, Munah mendengarnya..tabuhan gendhing sang ratu
Tentang sang Ratu, orang2 di kantor atau komplek semua tahu tentang keberadaannya. Mereka mendeskripsikan sang Ratu sebagai wanita cantik bersanggul dan berkebaya hitam dengan kebiasaan nyinden, sebagai penguasa area kantor dan komplek perumahan
Apa sang Ratu hanya dikenal sebagai penghuni kantor dan komplek saja?

Jawabannya
TIDAK
Waktu itu masih heboh yang namanya SDSB. Papa bercerita ke Mama kalau beberapa teman kantor dapat uang dari SDSB. Mereka bisa dapat uang karena dapat nomernya dari sang Ratu
Syaratnya mudah, cukup menemani sang Ratu semalaman. Munah tidak bertanya lebih lanjut tentang arti 'menemani semalaman' itu seperti apa ya...
Syarat lainnya, ketika sudah dapat nomernya dari Ratu, maka orang tersebut tidak boleh beli nomer SDSB dalam jumlah besar, ada batasan maksimalnya. Nomer yang diberi Ratu juga gak lebih dari dua angka
Pertama kali yang cerita dan membuktikan tentang keakuratan nomer SDSB dari sang Ratu adalah pak H penjaga malam kantor. Lalu beberapa pegawai kantor yang lain mengikuti apa yang sudah dilakukan pak H dan semua berhasil mendapat undian SDSB
Munah tidak peduli dengan SDSBnya. Yang Munah tahu, semakin dipuja, kekuatan sang Ratu semakin besar. Energi itu semakin kuat, tentu saja...semakin besar pula benturan yang Munah terima
Puncaknya adalah malam itu, malam yang tidak akan pernah Munah lupakan. Dimana Munah dan keluarga nyaris celaka di rumah tinggal 2
Munah mengemasi barang-barang bawaan Munah, tidak banyak hanya 1 tas ransel dan plastik isi minuman serta camilan bekal di perjalanan
Bis yang Munah tumpangi sudah dekat dengan tempat Munah akan turun nanti. Munah maju ke depan, menginfokan ke sopir kalo Munah turun di depan SMP 3. "Di depan rumah bu KS"
Bis berjalan pelan karena Munah mau turun, dari kaca depan bis Munah gak melihat Papa, biasanya Papa selalu nungguin Munah di pinggir jalan dekat pertigaan walau rumah Munah dari jalan pantura deket banget hanya berjarak 3 rumah saja (2 rumah dan 1 kantor)
Dari awal turun bis, benturan energi itu sudah kuat terasa. Mungkin begini sambutan untuk Munah yang sudah lama tidak 'bertemu' dengan sang Ratu
Energinya makin kuat, dan makin menghimpit membuat sesak dada Munah dan dingin di sekujur tubuh Munah, begitu kira2 rasanya benturan energi yang Munah rasakan saat itu
Munah berjalan ke timur ke arah pertigaan, melewati depan rumah pak KS yang sudah sejak lama kosong
Munah berusaha menghiraukan benturan yang Munah rasakan. Munah hanya berdoa semampunya dan berjalan lebih cepat berharap segera sampai di rumah
Malam itu belum bisa dikatakan cukup larut, masih sekitar jam 22.00 tapi komplek terlihat sangat sepi, tidak ada satupun kendaraan lewat
Dengan menahan perasaan takut dan gemetaran hebat Munah sedikit berlari sambil terus berdoa dalam hati. Sesampainya di dekat pohon mangga, di samping rumah bu KS
TIBA-TIBA...
Munah merasakan sesuatu yang besar dan berat menghantam tubuh Munah dari arah pohon mangga. Semua terjadi begitu cepat, Munah terhuyung tapi gak sampai terjatuh. Yang Munah bingung saat itu. Benda atau sesuatu apa yang menghantamnya? Munah gak melihat dan mendengar apapun
Walau sangat takut spontan Munah melihat ke arah pohon mangga, ke arah yang Munah duga sesuatu yang menghantamnya berasal. Munah menyesal kenapa pada saat itu harus menengok ke pohon mangga segala, kenapa gak langsung lari saja
Karena pada saat itu di sana terlihat oleh Munah sesosok gurita berkaki puluhan ular berbadan wanita berkebaya hitam, bersanggul, dengan wajah penuh sisik dan memiliki 2 taring panjang di mulutnya, matanya merah dan sangat besar seolah melotot penuh kemarahan ke arah Munah
Sosok itu berdiri menjulang tinggi melebihi rumah pak KS. Yang paling mengerikan adalah benturan energi yang Munah terima, badan Munah mendadak menjadi sangat dingin dan dada Munah seolah tertekan sehingga Munah susah bernafas
Yang bisa Munah syukuri saat itu adalah Munah masih bisa berlari dari sana dan spontan berteriak kencang memanggil Papa
Sampai depan rumah, Munah terkejut dengan kedatangan Papa dan penjaga malam kantor yang ikut berlari di belakang Munah
Ternyata saat itu Papa sedang berjalan ke arah pantura mau jemput Munah. Papa melihat Munah berlari sambil teriak, melewati Papa begitu saja tanpa mengindahkan panggilan Papa sedikitpun. Akhirnya Papa berlari mengikuti Munah, khawatir terjadi sesuatu dengan Munah
Kalau pak H penjaga malam, ikut berlari mengejar Munah karena penasaran saja dengan apa yang terjadi dengan Munah
Ketakutan Munah tidak berkurang walau sudah berada di dalam rumah. Benturan energi itu tak berkurang sedikitpun. Melihat Munah gelisah, Papa meminta Munah untuk mandi dan mengajak Munah sholat berjamaah
Selesai sholat, Munah masuk kamar untuk memakai krim wajah dan setelahnya berniat tidur karena badan Munah capek banget setelah perjalanan jauh, belum lagi energi Munah terkuras karena benturan yang Munah terima
Kamar Munah letaknya di sisi kanan depan dengan jendela menghadap halaman depan rumah. Almari rias Munah letaknya di samping jendela kamar, jadi kalau Munah duduk di depan almari rias, maka Munah duduknya tepat di depan jendela kamar
Munah hanya menyalakan lampu kecil yang ada di almari rias, lampu kamar tidak Munah nyalakan. Baru saja mengusap wajah dengan toner, Munah mendengar suara itu, suara yang gak asing di telinga Munah, suara sinden, GENDHING SANG RATU
Suara itu terdengar tepat di sisi kiri Munah, iya...suaranya berasal dari luar jendela kamar Munah. Badan Munah gemetaran hebat dan menjadi sangat dingin, dengan keberanian yang tersisa perlahan Munah menengok ke arah jendela. Munah syok...
Di sana, di korden jendela terdapat bayangan yang Munah kenalin, bayangan wanita bersanggul yang sedang berdiri menghadap ke arah Munah seolah sedang menatapnya
Gak lama wanita itu bergerak ke samping ke arah kantor dengan posisi badan tetap ke arah Munah. Dia tidak berjalan, dia melayang karena tubuhnya tetap tegak kaku. Sedangkan suara gendhing itu semakin lama semakin keras terdengar
Sejenak Munah merasa tubuhnya terpaku di tempat susah digerakkan, begitu sadar dan dapat menggerakkan badan, Munah langsung berlari keluar kamar
Di depan kamar masih ada Papa lagi lihat TV, melihat Munah keluar kamar dengan wajah pucat dan sedikit berlari, Papa meminta Munah untuk tidur sama Mama saja di kamar ortu (kamarnya bersebelahan dengan kamar Munah)
Munah menurut, tapi sebelum masuk ke kamar ortu, Munah berpesan ke Papa, "Papa nanti kalo tidur, di kamar Bagong aja ya, jangan tidur di kamar Munah. Perasaan Munah gak enak", Papa hanya mengangguk kecil
Munah masuk ke kamar ortu, Mama terlihat sudah tidur pulas. Munah ikut rebahan di samping Mama, entah kenapa walau Munah sangat capek tapi mata Munah susah terpejam
Munah memeluk Mama erat2 karena takut, Mama yang risih memutuskan untuk bangun, beranjak dari tempat tidur dan berjalan keluar
"Mama mau kemana? Mama tolong jangan tidur di kamarku ya malam ini", kata Munah mengingatkan.
"Mama mau tidur depan tv aja, sambil lihat tv", jawab Mama singkat
Gak lama terdengar suara
BRRAAAGGKK....

Terdengar sangat keras dari kamar ortu. Munah yang memang belum bisa tidur, meloncat kaget dari tempat tidur dan langsung berlari keluar kamar. Munah sangat khawatir dengan Mama dan Papa
Munah lega karena Mama baik-baik saja dan saat ini berdiri di depan kamar Munah dengan wajah syok dan pucat pasi. "Apa yang terjadi Ma? Papa mana?", teriak Munah ke Mama, Mama menengok ke arah Munah tapi tidak mengucapkan satu katapun
Munah menggeser tubuh Mama, untuk bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi di kamar Munah
Munah syok, kamar Munah hancur berantakan, internit kamar yang belum seminggu selesai direnovasi jebol dan porak poranda mengenai tempat tidur di bawahnya. Bahkan tempat tidur Munah yang terbuat dari kayu jati solid bisa terbelah di satu sisinya. Bayangkan jika itu tubuh manusia
"Papa mana Ma?? Papa mana??", teriak Munah histeris tapi tidak mendapatkan jawaban apapun dari Mama, sepertinya Mama sangat syok
"Apa yang terjadi Yun?"
Tiba2 terdengar suara Papa berteriak ke Mama, diikuti suara langkah kaki dari beberapa orang lainnya
Munah menatap ke belakang, lega rasanya melihat Papa dan bapak2 yang lainnya. Ternyata Papa sedang lembur di kantor saat kejadian
Papa dan bapak-bapak yang lain bercerita, suara runtuhannya terdengar sangat keras dari kantor, spontan semua berlari ke rumah. Beruntung tidak ada yang terluka di insiden ini
Esoknya, kamar Munah di cek sama tukang. Posisi genting aman, yang aneh, internit ini jebol karena dihantam oleh sesuatu yang besar dan berat tepat di tengahnya karena ada bekas lubang besar di tengah sedangkan bagian lainnya cenderung masih utuh
Tapi benda apa itu?? Karena tidak ditemukan apapun kecuali reruntuhan kayu dan internit, bahkan genting masih utuh tidak ada yang rusak
Yang pasti sejak kejadian itu, komplek 'dibersihkan'. Beberapa kali diadakan pengajian dan rukyah. Kamar Munah sebelum direnovasi ulang juga didoakan terlebih dahulu
Bagaimana dengan sang Ratu??
Sang Ratu dikurung di kamar mandi belakang rumah bu KS. Sejak itu tidak ada kabar tentang kemunculannya lagi
TAPI 5 tahun setelahnya, sepupuku yang masih berusia 3 tahun mengalami hal2 di luar nalar, ketika harus menginap semalam di rumah bu KS
Nantikan thread selanjutnya "RAMALAN SANG RATU". Nantinya thread ini diceritakan dari sudut pandang tante Munah, Munah hanya menceritakan ulang saja
Semoga kita semua terlindung dari marabahaya. Aamiin.

Harapan Munah, cerita-cerita ini bisa jadi pembelajaran bersama.
Ambil positifnya, buang jauh2 yang negatif

Maaf untuk bertebarannya typo, sampai jumpa di cerita Munah berikutnya😍😘
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Maemunah

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!