-A HORROR THREAD-
saya @ayuningtyaspr mempersembahkan #pesugihankepalasekolah
@bacahorror
@bagihorror
@horrornesia
@ceritaht
#bacahorror
#bacahoror
#threadhoror
#threadhorror
Jawa Tengah
2011
Bicara tentang sekolah, banyak sekali bangunan-bangunan Belanda yang dijadikan sebagai sekolahan, bangunan-bangunan tua yang dijadikan sekolahan ada pula yang membangun dari nol
Kali ini kita akan membahas sebut saja SMA N 1 Perjuangan yang terletak di Jawa Tengah. Denah sekolahanku kurang lebih seperti ini
Selasa sepulang sekolah anak OSIS rapat untuk menghadapi hari esok yaitu hari pramuka yang jatuh pada hari rabu. Untuk petugas upacara dari anak OSIS jadi mau tak mau kami harus
“siap Pak” jawabku dengan sigap
Aku yang sedang menenteng makanan yang kubeli dari kantin langsung aku serahkan kepada temanku dan langsung mengikuti langkah Pak Samsuri.
“tidak, bisa kembali kekelas Ren, terimakasih” sahut Pak Samsuri
“baik Pak sama-sama, Rendy pamit nggih Pak” aku memberi salam dan langsung kembali ke kelas.
Hari rabupun tiba, semua warga sekolah tanpa terkecuali mengenakan seragam pramuka lengkap.
-Bel istirahat kedua berbunyi-
Seluruh siswa diminta untuk mengikuti penyambutan di lapangan sepak bola. Penyambutan Lambang Tunas Kelapa ini dihadiri oleh bapak Bupati, Bapak Gubernur dan tamu-tamu penting yang
-UNTUK SEMUA SISWA DIHARAPKAN TIDAK MENINGGALKAN KELAS DENGAN ALASAN APAPUN, TERIMAKASIH!!!-
“cah-cah XII IPA do kesurupan mas” (anak-anak XII IPA kesurupan mas) jawab adek kelas ini, sontak membuatku kaget
“masjid mas” sahut adek kelas ini
Tanpa basa bali lagi aku segera bergegas ke masjid depan, ingin melihat anak-anak yang kesurupan.
“Ren, kanca-kanca dikon bali gasik, kowe ngeterke Ikhsan balik yo. Ikhsan cah kelas X1, pokoke kudu
Kala itu aku masih memakai motor Veg*, badanku kecil sedangkan badannya Ikhsan besar jadi lucu aja kalau dilihat tapi yasudahlah yang penting sudah melaksanakan tugas. Sepulang aku mengantar
Keesokan harinya yaitu hari kamis, setiap pagi Smaper pasti melakukan literasi selama 15 menit. Hari
Selang beberapa menit tiba-tiba ada pengumuman
Bukannya kondusif tetapi malah semakin tidak bisa terkendali Smaper, anak-anak yang penasaran
“masuk kelas sekarang!!!! Atau akan semakin banyak korban!!” kata salah satu kakak kelas.
“Mey jane ketwingi tekan saiki ana apa?” (Mey sebenarnya dari kemarin ada apa?) tanyaku pada
“Mas Rendy, ehmm mubal Mas” (Mas Rendy, ehmm berhamburan Mas) jawab Mey lirih
“apane?” (apanya) sahutku dengan cepat
“terus opo hubungane ro iki Mey?” (terus apa hubungannya dengan ini Mey?) sambungku cepat saking penasarannya
“bajilaaaaaak, nulis apa?” (bajilaaaaak, nulis apa?) tanyaku penasaran
“MINGGATO!” (PERGILAH) Mey menuliskan ini disecarik kertas
Mey juga menjelaskan bahwa setelah Mbak Santi dan Mbak Devi kesurupan,
Setelah mengitari sekolah tak kutemui siapapun, lalu aku kembali menemui Mey berharap dia belum pulang. dan benar saja Mey masih duduk disana,
“Mey” panggilku
“Mas, ngopo balik meneh?” (Mas, kenapa balik lagi?) tanya Mey
“nek sing dina iki piye?”tanyaku lirih
“Mbak Santi karo Mbak Devi meneh?” (Mbak Santi dan Mbak Devi lagi?) tebakku sambil
“iya Mas. Bar kedadean wingi Mbak Devi diterke balik ning kost e njuk mau isuk mangkat sekolah biasa. Dadi bar kuwi setiap Mbak Devi ndelok sing rame-rame mesti langsung njerit, melengking
“eeeee terus Mey?” pintaku untuk Mey segera melanjutkan penjelasannya
“pokoke Mbak Devi mlaku seka kelas X9 arep ning parkiran Mas, pas tekan kelas X6 kepasan banget
“kowe ngerti ngopo kok isa dadi ngene Mey?” (kamu tau kenapa kok bisa jadi seperti ini Mey?) tanyaku
Gosip yang beredar disemua Angkatan adalah penunggu sekolahku merasa terganggu, terganggu
-9 tahun kemudian-
Aku sudah menjadi alumni, menua bersama dengan cerita sekolah yang kian hari kian tenggelam
“weeeh Rendy, apik Ren. Rene lo rene, jagongan sek wong suwe raketemu” (weeeh Rendy, baik Ren.
“nggih Mas” (iya Mas) jawabku sambil senyam senyum, aku juga tak tau kenapa bisa begitu hehehe
Sambil menyelam minum air! Mas Anang suka sekali membahas cerita-cerita horror yang ada
“inggih napa Mas? Hahaha. Mas kula ajeng takon niki” (iya kah Mas? Hahaha. Mas aku mau tanya)
“takono, tak jawab” (tanya aja, aku jawab) sahut mas anang
“Mas Anang kelingan pas kesurupan masal nika mboten? Pas 2011. Jane enten napa to Mas?” (Mas
“pengen ngerti sing sak tenane Ren?” (mau tau yang sebenarnya Ren?) jawab Mas Anang
“inggih Mas” (iya Mas) sahutku dengan muka yang sangat serius
Smaper mempunyai banyak kamar mandi, bukan sombong tapi memang kenyataan hehehe. Tapi
“nuwun sewu mboten saged Pak, kula mboten purun menawi diken mbikak kamar mandi nika”
“loh kenapa Pak?” sahut Pak Suharmadi
“nggih pokoke mboten saged Pak, ampun dipunbikak” (ya pokoknya tidak bisa Pak, jangan dibuka) pinta Pak Waluyo
Kepsek yang baru 3 bulan menjabat ini mungkin belum tau seluk beluk sekolahku
“wis tekan titi wancine” (sudah tiba saatnya) ucap Pak Waluyo yang memusatkan pandangannya kelangit-langit rumah, kemudian ikut Pak Samsuri ke sekolah.
Mas Anang yang memilih tidak membantu kericuhan di sekolah ternyata diam-diam ia menjenguk
“taksih gerah Pak?” (masih sakit Pak?) tanya Mas Anang sambil memberikan sedikit bingkisan
“walah le yo ngene iki, isih nggregesi” (walaah nak ya masih seperti ini, masih demam) jawab Pak
“mugi enggal dhangan nggih Pak. emmmm ngeten Pak, kula mriki niki badhe nyuwun pirsa, sejatosipun enten napa to Pak ten sekolahan niku? Peti kaliyan jarik e nika? Onten sambung rapete
“oleh le, wis gek kono” (boleh nak, sudah sana) jawab Pak Waluyo
Tidak sulit menemukan rumah Mbah Darmo karena simbah ini cukup terkenal dengan ilmunya,
“kula nuwun Mbah” (permisi Mbah) Mas Anang pintu rumah yang sepertinya rumah Mbah Darmo
“nggih” (ya) seorang lelaki tua membukakan pintu
“iya bener ngger, kene kene lungguh kene. Ana apa?” (iya benar nak, sini duduk sini. Ada apa?) ajak Mbah Darmo kepada Mas Anang untuk masuk ke ruang tamu rumahnya
“mbiyen sekolahan kuwi jenenge SMA Ngudi Luhur nalika taun 1975, Kepala Sekolahe jenenge Pak Purnomo. Jaman mbiyen uwong Jawa kuwi akehe nduweni ngelmu ngger, sing arane ngelmu
“mbiyen sakdurunge dibangun sekolah, panggonan kuwi alas kang jembar ngger. Salah sijine
“perjanjiane napa Mbah?” (perjanjiannya apa Mbah?) sahut Mas Anang
Lalu kenapa Mbak Devi menuliskan dipapan tulis “MINGGATO” itu ya? Mas Anang masih mencari
Mendengar perkataan Mbak devi, beberapa orang baru itu malah menantangnya, dan sekali lagi Mbak Devi berucap.
Mas Anang hanya mengamati semua kejadian dari penjuru ruang guru, dia tak berani mendekat karena suasana sudah sangat crowded. Karena sangat tidak memungkinkan untuk pelajaran akhirnya
Pecah tangis kesedihan teman-teman Usmar yang ada disana, harusnya mereka pulang ke rumah
Keesokan harinya mayat Usmar ditemukan, dan segera dibawa pulang untuk dimakamkan. Mungkin
Ikhsan yang ketakutan hebat akhirnya jatuh sakit, ia demam dan harus istirahat di rumah. Hari demi
“NEK ORA PENGEN ANA MENEH KAYA NGENE, SUHARMADI KUDU LUNGA!!!” (KALAU TIDAK INGIN ADA SEPERTI INI LAGI, SUHARMADI HARUS PERGI!!!) teriak Mbak Juli
“SUHARMADI LUNGAAA!!!” (SUHARMADI PERGI!!)
“manungsa ora nduwe tata krama!! Nggawa bala gur arep nggawe ruweting jagadku! MINGGAT!!!”
Kalimat-kalimat yang keluar dari mulut Mbak Juli sontak membuat kami yang menyaksikan ini sangat
Keesokan harinya Mbah Darmo akhirnya turun tangan untuk ngusut kasus kesurupan dan pesugihan
“kowe uwis entuk wong 2, kurang apa meneh?” (kamu sudah mendapat 2 orang, kurang apa lagi?) tanya Mbah Darmo kepada Mbak Devi
“HAHAHA wis cukup!!” (HAHAHA sudah cukup!!) jawab yang ada didalam tubuh Mbak Devi
“yoooo, aku bali. Ning aku kudu nggawa Fandi HAHAHA” (iyaaa, aku kembali. Tapi aku harus
“gowonen sing tok seneng, ning Fandi tetep karo aku” (bawa saja yang kamu suka, tapi Fandi tetap
Selanjutnya Mbah Darmo mencoba membersihkan yang ada didalam badan Mbak Santi. Mbah
“ngopo wingi bengak bengok? Ana apa?” (kenapa kamu kemarin teriak-teriak? Ada apa?) tanya Mbah Darmo kepada yang ada didalam Mbak Juli
“aku diubung uwong akeh, sing ngubung aku antek-anteke Suharmadi. Suharmadi licik! Nggawa
“bentuke apa?” (bentuknya apa?) tanya Mbah Darmo kembali
“uwong wadon ayu nggendong anak” (wanita cantik yang menggendong bayi) jawab yang ada ditubuhnya Mbak Juli sambil berbisik
“sekolah ini mau dibangun atau dihancurkan?” tanya bapak-bapak ini
“HANCURKAAANNN!!!!” teriak seluruh warga sekolah
“berdamailah dengan yang ada disini, dia itu pemimpin untuk memimpin kami bukan untuk merajai
Pak Suharmadi menggunakan pesugihan itu untuk perlindungan diri, mendapatkan tahta dengan
[BASED ON TRUE STORY]
-TAMAT-