Yuda Riyan Profile picture
Jul 27, 2020 โ€ข 107 tweets โ€ข 13 min read โ€ข Read on X
A Thread Horror

-- Tumbal --
Based On a True Story

"Jangan asal ambil, itu Harta pengganti Nyawa"

@bacahorror #bacahorror #ceritaht #threadhorror
Nanti malam tak mulai ya๐Ÿ˜๐Ÿ˜
Hello kanda dan dinda
Sudah lama tak bersua dalam ceritaku

Kali ini aku akan menceritakan tentang pengalaman pribadi aku sendiri menjadi seorang atau mantan Tumbal
Yang Alhamdulillah tidak sampai merenggut nyawa
Sebenarnya aku sendiri gak berniat buat membagi cerita ini, karena memang hal ini menyangkut diriku sendiri, dan kalau ada yang bertanya aku Trauma?
Walah, ya jelas sekali
Tapi setelah dipikir pikir lagi, buat apa aku menyimpan ini sendiri, kalau bisa dibuat menjadi sebuah cerita, ya kenapa tidak.
Siapa tahu saja, ada hal atau pelajaran yang bisa diambil dari kisahku ini
Untuk kanda dan dinda, harap tidak berfantasi lebih, atau berekspetasi pada cerita ini. Aku tidak bisa menjanjikan cerita ini akan menyeramkan atau tidak, ya semua kembali pada pembaca yang pandai menyikapi
Namun, bagiku sendiri ini adalah hal yang menyeramkan, karena aku adalah korban
Aku pun tidak bisa berjanji untuk bisa menyelesaikan cerita ini secara cepat, namun akan aku usahakan untuk cepat selesai, krna aku gak mau mengurangi atau mempersingkat cerita
Oke deh gak usah berlama lama lagi, mie rebusku sudah matang, aku makan dulu, nanti mblotong kalau gak dimakan๐Ÿ˜๐Ÿ˜
Selow dulu๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜
Sorry๐Ÿ˜ makan mie nya sambil nyiapin film 1 episode๐Ÿ˜‚

Oke mari kita mulai
Kejadian ini tepatnya berawal ketika aku kelas 6 SD tepat ketika akan masuk di semester genap
Kala itu, aku ingat banget, hari sabtu, aku dan keluarga pergi ke rumah saudaraku yang kebetulan akan melaksanakan resepsi pernikahan
Istilahnya kalau di Kayu Aro itu "Rewang" mungkin dibeberapa daerah juga sama
Semua berjalan semestinya, aku happy, mereka juga happy, kami menikmati malam dengan alunan musik dangdut ala-ala musik di kondangan
Malam pun berlalu, hingga sinar matahari pagi datang, suara berisik ibu-ibu yang sedang memasak dan beraktivitas didapurpun terdengar dan membangunkan tidur lelapku
Aku pun bangun, meminta handuk kepada ibuku, karena semua pakaian termasuk handuk dimasukkan kedalam satu koper yang sama
Berhubung dirumah saudaraku sedang ramai sekali, dan pasti kamar mandi akan sangat dibutuhkan disana
Aku pun disuruh mandi di tempat pemandian umum, disana kami menyebutnya sebagai "BAK"
Dibekali dengan satu helai handuk dan peralatan mandi lainnya, aku pun mandi di bak tersebut
Seperti di tempt pemandian umum lainnya, pasti ada skat pembatas antara wanita dan perempuan, yang membedakan mungkin adalah di tempatku mandi tidak terdapat atap, itu saja
Selesai mandi, aku pun berbenah seperti mana biasanya, tak lupa sarapan dengan ibu juga bude-budeku yang lain
Setelah cukup siang, aku pun berpamitan untuk pergi bermain, maklum umur segitu
Aku pun pergi bersama dengan keponakanku
Disini lah semua hal yang tidak aku inginkan itu bermula
Aku bermain dengan keponakanku, juga dengan salah satu anak desa sana, sebutlah nama desanya adalah desa Tua

Ketika sedang asik bermain sepeda, satu dua tiga tangga yang terlompati, mataku terpaku pada sebuah onggokan kertas berwarna yang tergeletak diatas tanah
Secara spontan aku mendekatinya, lihat apa yang aku dapat, aku mendapatkan uang sebesar 32ribu
Pada tahun itu 32ribu adalah uang yang lumayan besar nominalnya
Kalau untuk rental PS bisa dari jam 7 pagi sampe jam 4 sore lah kurang lebih
Aku pun berteriak kepada keponakanku dan temanku

"CAAAHHH!!! AKU NEMU DUET!!!" Kataku berteriak dengan keadaan uang yang terlilit karet masih ku genggam erat
Tanpa ba bi bu
Mereka langsung berlari mendekat ketempatku berdiri
Aku pun membagi kepada mereka, masing masing aku beri 5ribu, selebihnya kupakai jajan dan rental PS kala itu

Well, semua berjalan lancar, bahkan siang itu aku sangat bahagia,
bisa beli jajan banyak dan main PS tanpa harus dibentak oleh ibuku terlebih dahulu karena minta uang untuk main PS

Namun, wajah ceria itu berubah ketika kumandang adzan Ashar selesai
Aku jatuh sakit, tanpa sebab, demam dan panas tinggi tentu saja
Ibuku tidak begitu panik, ya mungkin ibuku beranggapan aku hanya kecapekan karena terlalu lama main

Akhirnya aku pun dibaringkan diatas ranjang disalah satu kamar dirumah saudaraku
Namun,
suhu badanku tidak membaik secepat perkiraan ibuku dan saudaraku yang lain
Malah tambah semakin tidak jelas

Hingga pada akhirnya aku dibawa pulang kerumah oleh Nenekku, BTW aku dari kecil memang dirawat oleh Nenekku
Jadilah aku pulang dengan Nenekku juga ditemani oleh keponakanku, namanya Indra, kami pulang menggunakan angkutan umum, yang aku taksir itu adalah angkutan umum terakhir karena jam sudah hampir menunjukan jam 5 lebih,
sedangkan ibuku masih dirumah saudaraku, karena tidak enak jika harus pulang lebih awal
(Tak lanjut besok malam, gigiku kumat, gak kuat, tenang besok ini pasti update kok๐Ÿ–๏ธ๐Ÿ˜)
Nanti malam kita lanjut ya, mungkin tengah malam, ๐Ÿ–๏ธ๐Ÿ˜
Setelah magrib, hampir jam 7 kami sampai dirumah
Keadaanku saat itu sudah cukup membaik, panasku juga sudah tidak terlalu tinggi
Aku dibaringkan diruang tv yang sudah dialasi dengan kasur
Nenekku pergi kebelakang untuk membuat beberapa ramuan tradisional, semacam bawang merah yang dikasih minyak lampu, konon katanya manjur
Beberapa jam berlalu kami pun tidur, aku bersama dngan nenekku dan indra
Kurang lebih jam setengah 1, aku terbangun
Badanku terasa baik baik saja, bahkan tidak seperti sebelumnya
Aku diam memandang kelangit langit mencoba untuk kembali tertidur
Tiba tiba saja terdengar suara seperti seorang sedang memasang paku
Aku terkejut
Aku coba membangunkan Nenekku
"Ngopo ayene tangi Yan?"(Kenapa jam segini bangun Yan?) Tanya Nenekku yang ternyata tidak tidur secara lelap
"Ngeleh Wek" (Lapar nek) jawabku yang tidak sesuai dengan niat sebelumnya
Padahal sebelumnya aku ingin berkata "diluar ada apa" namun yang keluar ucapan lapar
Aku bingung, kenapa bisa begini
Tanpa ba bi bu Nenekku membuka selimutnya
Namun, aku justru berdiri dan pergi menuju kedapur sendiri
Aku tahu apa yang aku lakukan, tapi aku tidak bisa berbuat apa apa, seakan badanku digerakkan oleh seseorang
Aku bisa melihat sekitar, bahkan mendengar
"Wes tak mangan dewe!" (Udah, aku makan sendiri!) Jawabku dengan nada yang tinggi
Aku melihat Nenekku terdiam, seakan bingung dengan sikapku, Kenapa heran? Aku tidak pernah berkata Aku didalam keluargaku. Aku selalu menyebut diriku dengan sebutan Nama (you know what i mean)
Nenekku pun beranjak dari kasur, mendekatiku, dan menyentuh dahiku
"Wes mari toh"(udah sembuh toh) kata Nenekku
Aku hanya diam melotot, sambil makan seperti biasa
Hal yang tidak aku pahami adalah kenapa aku bisa makan padahal aku tidak merasa lapar sama sekali
Lagi, aku seakan digerakkan oleh seseorang
Makanan dipiring pun tidak habis, aku tiba tiba meninggalkannya dan kembali tidur
Tanpa berkata apapun
Aku tahu, aku melihat, tapi aku tidak tahu apa yang aku lakukan
Akhirnya aku biarkan diriku untuk tertidur, meski sebenarnya aku masih bingung dengan kejadian sebelumnya
Ntah berapa lama aku diam, hingga akhirnya aku tertidur
Di pagi harinya, sekitar jam 8 pagi, badanku kembali panas, hal yang pertama aku sadari adalah, aku sudah tidak berada dirumah
Melainkan aku berada dirumah Nenekku
Aku melihat dengan jelas, Ada seorang anak kecil yang berlarian dikamar Nenekku
Dengan polos aku bertanya, "Iku sopo?" (Itu siapa?) Tanyaku, kali ini aku sendiri yang bertanya
"Sopo?" (Siapa?) Nenekku kembali bertanya
"Iku loh wek! Enek cah cilik playon neng kamar!"(itu loh nek! Ada anak kecil larilari di kamar!) Jawabku dengan nada kembali tinggi
Nenekku tidak menjawab
Aku kembali melihat anak kecil tersebut, namun anak tersebut menjadi lebih besar, secara perlahan berubah menjadi lebih besar tapi tetap dengan wajah anak kecilnya
Hal yang aku sadari dan membuatku takut adalah kakinya yang terbalik
Aku ingin mengalihkan pandanganku dari apa yang aku lihat, namun tidak bisa, badanku seakan mematung dengan sendirinya
Dia tersenyum denganku
Saat itu Nenekku berjalan membawa makanan kekamar, anak kecil itu bergerak mendekat, seakan akan ingin memukul kepala Nenekku
Sontak aku berteriak
"OJO.....!!!!!!"(JANGAN...!!!!)
Nenekku terkejut! Seketika itu pula aku tidak bisa melihat apapun, bahkan mendengar, kesadaranku kembali menghilang
Entah aku tertidur atau apa, namun tak lama kemudian kembali sadar dengan suara yang sama seperti malam hari sebelumnya, ada suara seperti orang sedang memasang paku, keras sekali, suara itu lah yang kembali membuatku tersadar
Mataku terbuka, aku melihat Nenekku sedang sholat, namun aku melihat jam masih jam 9an pagi, sholat apa? Pikirku saat itu
Mungkinkah sholat duha? Seakan tak pernah tahu aku, bahwa nenekku pernah sholat duha, bahkan beliau tdak tahu,
Lagi! Aku tidak bisa mengendalikan apa yang aku perbuat
Aku berlari keluar seperti orang ketakutan, sembari menangis, aku berlari keluar rumah
Ada hal aneh yang kulihat, aku melihat ada beberapa mobil yang bertabrakan dijalan raya (ya, rumah nenekku tidak jauh dari jalan raya)
Batu batu besar berbenturan, suaranya keras sekali, membuat telinga menjadi pekak
Aku pun berlari kerumahku, masih, masih tidak bisa mengendalikan diri
Ketika aku baru masuk rumah, seakan ada hal yang keluar dari tubuhku, saat itu juga, aku baru sadar dan bisa mengendalikan tubuhku
"Ngopo playon?"(kenapa lari2?) tanya Ibuku yamg sedang bersiap2 untuk bekerja
"Wek ngamok!"(nenek ngamuk!) Kata ku yang diluar dugaan
Aku tidak tahu kenapa aku bisa berkata demikian
Mulutku kembali tidak bisa dikendalikan
Mulutku pun bercerita kesana kemari yang aku sendiri lupa apa yang aku ucapkan saat itu
Ngelantur pokoknya
"Wes,, turu wae kono, men gek mari, mamak balek sore"(udah, tidur sana, biar cepat sembuh, mamak pulang sore) kata ibuku
"Oh yo, makwek ojo kon rene"(oh ya, nenek jangan suruh kesini) jawabku ketus
Sejak kejadian dipagi hari itu, aku seakan tidak suka melihat sosok Nenekku sendiri

Seharian itu, aku tidak sadar apa yang telah terjadi padaku dan sekitarku, aku hanya bisa mendengar saat itu,
Yang aku dengar hanya suara tv, sesekali suara pukulan besi yang beradu, yang aku tak tahu berasal dari mana, yang aku ingat disekitar rumah memang tidak ada orang sedang mengerjakan sesuatu, karena rumahku memang jaub dari tetangga,
satu-satunya tetangga terdekat hanyalah gedung sekolah yang sudah ditinggal cukup lama. Semak belukar ada dimana mana
(Nanti malam jangan nunggu ya, soalnya aku gak update nanti malam, kapan updatenya? Di malam jumat, sepuranya๐Ÿ™)
Disore harinya, menjelang magrib, lagi lagi aku bertingkah aneh, tanpa bisa aku kendalikan, seperti orang gila yang sedang mengamuk
Nenekku panik, orang tuaku belum pulang kerja
Akhirnya Nenekku memanggil beberapa tetangga untuk membantu menenangkan diriku
Aku melihat banyak org dirumah, rasanya malu sekali, aku sperti orang gila, yang sadar namun tidak bisa mengendalikan tubuhku
Kalian boleh beranggapan bahwa aku hanya berdelusi karena sedang sakit, tak apa, itu wajar, karena aku juga mendengar dari beberapa tetangga berkata
"Dipasung wae riyan, wedine ngko ngamok meneh!"(dipasung aja riyan, takutnya nanti ngamuk lagi!) Kata tetanggaku, aku ingat sekali ucapan itu, aku ingin menjawab namun tak bisa, aku hanya bisa tertawa
"Ojo! Dee rak edan!"(jangan! Dia tidak gila!)
Jawab nenekku mencoba untuk melindungiku

Akhirnya, setelah adzan maghrib aku baru bisa mengendalikan tubuhku lagi, aku bingung harus berkata apa saat itu, yang aku rasa hanyalah lapar
Tidak lama dr itu ibuku pulang bersama dengan bapakku, mereka pun heran kenapa dirumah ramai
"Loh enek opo? Tumben akeh dayo iki"(loh ada apa? Tumben banyak tamu) kata ibuku seolah sedang berbasa basi
"Alah iki tilek riyan"(alah ini njenguk riyan) kata salah satu tetanggaku
Namun, salah satu tetanggaku yang lain dan baru datang pula dengan ragu berkata
"Celokno buya Junaidi, yuk, wedine iki koyok ca ngisor kae"(panggilkan buya Junaidi, kak, takutnya ini seperti anak bawah itu) kata tetanggaku sedikit takut
"Loh riyan ngopo memange? Cah ngisor kae ngopo?"(loh riyan kenapa? Anak bawah itu kenapa?) Tanya ibuku dengan wajah bingung
"Enek cah ngisor jadi tumbal pesugihan, pekorone yo podo karo riyan, bocah e entuk duet neng jalan,"(ada anak bawah jadi tumbal pesugihan, perkaranya sama sprti riyan, dia dapat uang dijalan) jawab tetanggaku itu
Kita beralih sedikit ke cerita tetanggaku secara detail
Beberapa hari sebelum aku jatuh sakit, ada seorang anak yang berada di desa sebelah mendapatkan uang dijalan yang tidak jelas berapa nominalnya
Tidak lama setelah ia dapat uang itu, sama sepertiku, ia jatuh sakit
Namun, berbedanya, prosesnya lebih cepat, sehari setelah itu, hidungnya keluar darah, mata dan juga telinganya pun sama, keluar darah yang tidak bisa dibilang sedikit
Akhirnya, dipagi hari, nyawanya pun tak tertolong
Mendengar cerita dari tetanggaku, tanpa ba bi bu, Ibuku berlari memanggil buya Junaidi, beliau adalah seorang buya yang biasanya mengobati orang sakit dengan kasus spertiku
Tidak lama setelah itu, buya pun datang bersama dengan ibuku
Beliau mendekatiku, dan memegang pundakku
Hal yang aku lakukan kala itu adalah, menatap buya secara tiba-tiba dan seperti tidak suka, sama halnya kala aku melihat Nenekku
Ya, aku tidak lagi bisa mengendalikan tubuhku, hanya mendengar dan melihat
Buya hanya terdiam memegang pundakku, dan melihatku
Tak lama, ia meminta segelas air untuk bisa diminum, ya tentu dengan bacaan yang ia tahu
Jadilah air itu aku minum
Setelah itu aku dibaringkan diatas tempat tidur
Entah apa yang terjadi akupun tak lama itu terlelap
Ah mungkin aku sudah sembuh
Ternyata aku salah, kembali, setelah jam 12 malam, aku terbangun dengan ucapan yang sama
"Aku lapar"
Dengan tatapan tak suka pastinya

Setelah selesai makan, aku kembali tidur, lagi dan lagi, terdengar suara pukulan besi sama seperti sebelumnya
Aku berdiri, memanjat terali jendela, disitu aku tertawa, selayaknya orang gila
Aku sendiri malu jika harus mengingat kembali kejadian itu
Hal yang membuatku tersentuh adalah melihat kedua orang tuaku yang sedang membaca surat yasin, yang ditujukan padaku pastinya
Bisa dibayangin dong, betapa sedihnya aku saat itu, namun aku tidak bisa berbuat apapun
Ingin berteriak, tapi mulut hanya bisa meracau tidak karuan
"Mudon yan, mudon wes wengi!"(turun yan turu, udah malam) kata Ibuku
"AKU ORA RIYAN!"
((iklan dulu)

SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA
BAGI YANG MERAYAKAN
๐Ÿค—๐Ÿค—๐Ÿค—๐Ÿค—

MAAF GAK BISA UPDATE BANYAK...
KARENA ADA SEDIKIT KE SIBUKAN...

BURUAN TIDUR BESOK BANGUN PAGI SHOLAT ID)
2 hari berlalu, setiap malam dan hampir setiap mata terbuka aku selalu bersikap serupa orang gila, tertawa sendiri, berbicara semaunya, selama itu pula setiap malamnya aku selalu mendengar lantunan surat yasin yang keluar dari lisan ibu dan bapakku
Ya, itu sudah 3 hari, aku dinyatakan gila oleh orang kampung
Sosok anak kecil berkaki terbalik juga masih sering berseliweran didepanku
Aku ingat betul, saat itu sudah hari rabu
Ingat aku berkata dihari pertama aku sakit, aku melihat ada kecelakaan yang terjadi dijalan raya dan beberapa hantaman bantu,
Percaya atau tidak hal tersebut itu terjadi dihari Rabu, yang pertama kecelakaan mobil, dan yang kedua ada bebatuan yg dihancurkan untuk pembuatan jalan,
Apa itu kebetulan? Bisa saja itu kebetulan
Tapi, tidak hanya itu, malam harinya aku bermimpi, melihat kerabatku sedang tertimpa masalah, yang konotasinya mengundang keramaian
Hari rabu itu juga, kerabatku tertimpa masalah yang mengakibatkan keramaian (bukan kriminal, aku tdk bisa menyebutkannya)
Aku bener-bener tidak tahu harus mempercayai atau tidak, aku berharap itu kebetulan, tapi, 3 kejadian sekaligus terjadi, tentu tidak bisa dianggap kebetulan
Dimalam harinya, malam kamis berarti
Ibuku membawa org pintar, untuk mengobatiku
Pada saat itu setelah sholat isya, org pintar itu datang, sebenarnya dia juga tetanggaku, hihi
Aku saat itu masih sadar, bahkan tidak merasa sakit sama sekali,
Jadilah setelah berbasa basi, aku dipanggil oleh orang pintar itu, namanya Parman aku memanggilnya Pakde Parman (bukan nama asli, dia tahuan orangnya, aku takut)
Ketika aku mendekat, seketika itu pula, aku kembali kumat, tidak lagi bisa mengendalikan diri,
"PIE???" Kataku
"Loh! Lah pie, kene seng kudu tekon kono, sampean sopo?"(loh! Lah gimana, aku yang harusnya tanya situ, anda siapa?) Kata pakde Parman santai
"Aku uduk sopo-sopo, aku mung ngungsi sdelok"(aku bukan siapa2, aku cuma ngungsi sebentar) kataku, ya aku bisa mendengar dan melihat, itu saja yang aku bisa ketika aku kumat
"Enek perlu opo neng kene?"(ada perlu apa disini?) Tanya pakde
"Aku mung ngungsi, sdelok neh aku juga lungo nak wes siap, aku mung seneng ae neng kene, mamak bapak e apik, rak galak, ojo ganggu aku"(aku cuma ngungsi, sbentar lagi juga aku pergi kalau sudah siap, aku cuma senang aja disini, ibu bapaknya baik, gak galak, jangan ganggu aku)
kataku juga ikut santai
"Welah gendeng ngungsi kok njarak, urusan opo tak tekon, sopo sing ngongkon koe? Nak rak ngomong tak obong ndasmu!!!"(welah gila ngungsi kok ngelunjak, urusanmu apa aku tanya, siapa yang nyuruh kamu?
Kalau gak ngomong aku bakar kepalamu) kata pakde tegas kali ini, dan nada nya ikut serius
Tanpa ba bi bu dan menunggu jawaban dariku, pakde langsung menyergapku, kemudian yang terlihat olehku, pakde menarik jempol kakiku, aku berteriak, seakan sedang merasakan kesakitan,
padahal aku tidak merasakan apa apa
Ketika aku berteriak, semua menjadi gelap, aku pun tidak mendengar apa-apa
Menurut pernyataan ibuku, ya benar, memang ada yang sedang ingin cepat kaya, sosok yang berada dalam tubuhku adalah suruhan dari majikannya,
yang tentu saja tidak bisa aku sebutkan namanya

Ketika aku terbangun, aku merasakan panas dalam.perutku, dan dahaga yang luar biasa
Katanya itu hanya efek saja, yang aku sadari ada sebuah kalungan yang melingkar di perutku
Ya, aku kembali baik baik saja, akhirnya aku tidur, agar bisa bangun pagi untuk sekolah besok harinya
Aku sudah absen 3 hari, itu tidak baik untukku
Ya, aku tidur
Lagi, aku bermimpi, namun kali ini cukup aneh, dan itu adalah mimpi buruk
Yang terjadi dalam mimpiku adalah, aku terhimpit kayu besar, namun kayu tersebut menyerupai tangga yang menjulang keatas, jelas sekali tangga itu berdiri 90derajat dan aku adalah alas dari kaki tangga itu,
ya itu hanya mimpi bukan apa apa, itulah yang kupikir saat aku terbangun dipagi hari
Aku berangkat sekolah, seperti biasa, tidak ada yg tahu kalau aku "sakit" teman temanku hanya tau aku sakit seperti sakit pada umumnya
Hari itu, aku tidak merasa apa apa, aku main seperti biasanya
Tepat setelah adzan dzuhur, dan itu jam pelajaran terakhir, aku meminta dengan walikelas untuk izin ketoilet, ketika aku berada dikamar mandi, suara itu datang lagi, besi yang beradu dengan besi, ya itu lagi, namun, kali ini aku tidak melakukan hal aneh, hanya mendengar saja,
dan tidak ada reaksi apa apa dari tubuhku
Namun, saat keluar dari pintu wc,
"Nek aku seneng, aku bakal mbalik, iling iku, ono ora onone menungso kae"(kalau aku senang, aku bakal kembali, ingat itu, ada tidak adanya manusia itu)
suara itu terdengar begitu saja, aku tidak tahu berasal dari mana, yang aku tahu, suara itu seperti suara orang dewasa, dan itu jelas sekali
Namun, aku tidak menanggapinya berlebihan, cuma takut saja, aku lari pastinya,
masuk kedalam kelas dan apa yang terjadi dikamar mandi itu hilang begitu saja, aku tidak mengingatnya sampai aku menginjak bangku SMA
KENAPA JAUH SEKALI? Itu lah yang terjadi, aku pun tak tahu bagaimana bisa hal semacam itu tiba-tiba teringat ketika aku masuk bangku SMA
Tiga hari berselang, kabar tidak mengenakkan terdengar ditelingaku dan keluargaku, 6 orang anak SD meninggal dengan kejadian yang sama, sama? Ya, sama seperti anak yang meninggal tempo hari, dengan mengeluarkan darah ditelinga, mata, dan hidung,
akibatnya sama, mereka menemukan uang ditepi jalan dengan terlilit karet
Kalian tahu apa reaksiku ketika mendengar itu?
AKU TERSENYUM
Jika kalian berpikir, itu semua selesai, maka aku harus berkata, BELUM

Terror itu masih terjadi hingga aku besar, bahkan sampai saat ini
--- To Be Continued ---
Maaf sekali, untuk beberapa hari dan hingga minggu mungkin, aku tidak akan update cerita, karena aku harus mempersiapkan diri untuk menghadapi suatu hal๐Ÿ˜๐Ÿ˜(doakan semoga lancar)
Jadi ceritaku yang berjudul TUMBAL, akan aku bagi menjadi 2 bagian lagi, jadi akan ada 2 bagian lagi dengan thread yang berbeda, jika waktuku senggang, maka akan aku selesaikan dalam satu waktu, semuanya sudah aku rangkai secara detail, sehingga tidak akan terlewat,
Mohon pengertiannya๐Ÿ™

Terimakasih sudah mengikuti ceritaku, dan mohon maaf jika cerita diatas tidak sesuai ekspetasi kalian, aku hanya berbagi, sesuai dengan apa yang aku lihat dan dengar, dan ini belum selesai
Ingat satu hal, cerita diatas saling menyambung, katakuncinya ada di mimpi
Jika judul kurang cocok dg cerita, aku minta maaf lagi๐Ÿ˜๐Ÿ˜
Percaya atau tidak semua kembali pada pembaca, aku tidak pernah memaksa orang untuk percaya
"Memaksa orang harus percaya pada kita, itu adalah tindakkan Kriminal"
Aku g.Brind, sampai bertemu di Thread Tumbal bag. 2 dan 3

Love You ๐Ÿ˜˜

โ€ข โ€ข โ€ข

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
ใ€€

Keep Current with Yuda Riyan

Yuda Riyan Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @koreyan666

Feb 29
A Thread Horror
-
PESTA KEMATIAN
-
#Repost #bacahorror #ceritaserem #threadhorror #malamjumat #horror
@bacahorror Image
-BISMILLAH-

Perbedaan berpendapatan seharusnya bisa diatasi dengan hanya bermusyawarah, tidak perlu ada tindak kekerasan atau hal yang dapat merugikan banyak orang. Namun nyatanya, bertetangga pun bisa saling membunuh hanya karena berbeda pilihan.
Saudara saling adu argumen hingga tidak lagi mau membukakan pintu rumah untuk kerabatnya. Bahkan, untuk menegur sapa bukanlah lagi menjadi sebuah prioritas.
Read 161 tweets
Feb 12
A Thread Horror

BAPAK PULANG?

#ceritahoror #ceritaserem #bacahorror #threadhorror
.
@bacahorror @Lakonstory @nasura2101 @ceritaht @IDN_Horor Image
Disebuah komplek perumahan mewah yang berdekatan dengan perkampungan padat, siang bolong mendadak seakan dihantam guntur badai bercampur dengan pelangi.
Pasalnya pada pertengahan tahun 2008 daerah itu digegerkan dengan berita kematian seorang juragan tanah yang tersohor bernama Pak Arya. Nama itu memang sudah terkenal ditelinga penduduk sekitar, bahkan Pak Arya dikenal seantero kabupaten sebagai pemilik tanah yang luas,
Read 158 tweets
Mar 16, 2023
A Thread Horror

"RUMAH ATAP"

#threadhorror #ceritaseram #horrorstory #bacahorror #malamjumat
@bacahorror_id @idn_horror
HORROR STORY Image
Sebelum mulai ceritanya mau ngbanyol dikit, sudah beberapa tahun memutuskan untuk tidak lagi menulis horor karena alasan tertentu, akhirnya bisa juga balik lagi nulis.

Aku tidak perlu disclaimer tentang apapun mengenai cerita yang akan aku tulis kembali
Beberapa mungkin tak asing dengan tulisanku yang berjudul Aroma Jagal Mustika



Dan, Cerita yang akan aku tulis kali ini masih berkaitan dengan karakter di dalamnya, yakni Karto
dan biar nggak lelah, segala dialog akan menggunakan bahasa Indonesia.
Read 216 tweets
Jun 10, 2020
KUMPULAN THREAD AKU ADA DISINI

- TAPAK TILAS G.BRIND -

๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡

SEMOGA KITA MASIH DIPERTEMUKAN DENGAN CERITA LAINNYA
@bacahorror #bacahorror Image
Read 7 tweets
Mar 25, 2020
A Thread Horror
#saktialamkerinci

-- Perjanjian Uhang Pandak --

Based on a true story

#bacahorror @bacahorror
Selamat malam semuanya
Sudah lama tidak bersua

Turut berduka atas musibah yang menimpa negara kota kalian semua
Semoga tetap sehat semuanya
Berhubung masih dalam suasana #dirumahaja

Aku persembahkan sedikit cerita untuk menemani teman-teman semua yang diharuskan berada dirumah
Cerita ini berasal dari kampung halamanku yang cukup menggegerkan beberapa desa dikaki gunung Kerinci

Uhang Pandak
Read 218 tweets
Jan 21, 2020
A Thread Horror
#saktialamkerinci

- Si Bocah Penunggu Rumah Tua -
Based on a true story

@bacahorror #bacahorror
#bacahoror #threadhorror
#basedonatruestory
Cerita ini berasal dari kakak aku, bukan kandung. Kakak ketemu gede

Berlatar di tahun 2010 tepatnya dibulan November dan bertempat di desa yang diberi nama Tanah Merah (bukan nama asli)

Tanpa perlu berlama-lama lagi,
Siapkan teman baca kalian, kerupuk atau yang lainnya
Hanya saran "Jangan dibaca sendiri ditempat gelap"
Kalau merasa takut dan pusing silahkan ambil air wudhu bagi yang muslim, dan berdoa sesuai keyakinan masing-masing

Lihat kembali sekeliling kalian

Mungkin saja ada anak kecil yang tersenyum nanar menatap kalian

--------------
Read 325 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(