Saya tinggal ngopi dulu 😁
Kami berangkat hari sabtu pagi dari rumah Annisa, kami semua berkumpul disitu. Kami berangkat membawa motor dengan formasi saling berboncengan
Jadi kami jalan ke arah perempatan awal tadi. Kami belok kanan hingga tak jauh dari sana kami masuk kembali ke area hutan. Pendakian yg sebenarnya dimulai dari sini, trek sangat terjal dan trek dipenuhi batu-batu yg membuat kami sulit melangkah.
Saat sedikit melewati bapak itu, saya dipanggil "Le, arep ng endi surup-surup ngene ? (Le, mau kemana gelap-gelap gini ?" tanya bapak tadi . "Bade ke puncak pak (mau ke puncak pak) jawab saya.
"Oh iyo tunggu (Oh iya tunggu) jawab saya. Saya yg masih menyimpan tanya kembali melanjutkan perjalanan menyusul kawansaya. 30 menit berjalan akhirnya kami tiba di puncak Ungaran. Saat kami sampai keadaan puncak sepi
"Kabeh ndongo moco Ayat Kursi karo sholawatan (Semua berdoa baca ayat kursi dan baca sholawat)" Seru hanif kepada kami semua. Kami mulai membaca dan
"Kami gak melakukan apa-apa pak, kami juga tidak mengambil apapun. Cuma waktu turun gunung kami yg laki-laki sempat mandi di sungai di dekat jalur pendakian" jawab saya.
"Kalian mengotori sungai itu, air itu kan mengalir ke bawah untuk menghidupi orang-orang dibawah" tambah bapak saya. "Kalian permisi gak waktu mandi disitu?" tanya bapak saya lagi.
"Nah, lain kali jangan diulangi. Kalian kalau mendaki jangan meninggalkan apapun dan jangan mengotori. Beri salam atau permisi saat datang ke tempat baru dan jangan diulangi" ucap bapak saya menasehati.
Tamat.