My Authors
Read all threads
A Horror Thread

Based On True Story : Kuntilanak.

────Indigo Zeya🌻────

@ceritaht @bagihorror @IDN_Horor @threadhoror @Penikmathorror @horrornesia @bacahorror #bagihorror #Zeyasix #bacahorror #bacahoror #horrornesia
Halooo gaisss 💙

Kembali lagi nih sama Zeya setwlah sekian lama gak up! Huhu🤧
Oke kali ini, Zeya akan berbagi cerita tentang kisah yang di alami oleh salah satu keluarga Zeya. Tentang perempuan cantik yang mempunyai perjalanan hidup yang sangat kelam.
Dan mengalami berbagai kejadian tragis semasa hidupnya hingga pada akhirnya ia di segani oleh warga sekitar.

Kira-kira siapa dan apa yang terjadi pada perempuan itu sebenarnya?
So Happy Reading gais💙💙💙
Jangan lupa Like, Rep, Rt dan juga Follow ya gais biar ga ketinggalan kalo aku up cerita baruuuu💙
Semoga kalian suka gaiss💙💙
• ••———••• •
Bismillahirrahmanirrahim
Mari kita mulai..
Kisah ini terjadi pada beberapa tahun silam. Dimana hidup seorang gadis yang sangat cantik bernama Winda. Ya, warga desa mengenalnya dengan sebutan Winda si kembang desa.
Parasnya sanagat cantik, berkulit putih bersih dan mempunyai badan yang sangat ideal. Selain mempunyai paras yang sangat sempurna, Winda juga di karuniai hati yang baik dan juga ramah kepada orang lain.
Awalnya hidup Winda baik-baik saja sebelum Winda mengenal orang itu. Orang yang membuatnya hancur dan membuat Winda kehilangan akal sehat.

Masa-masa SMA Winda berjalan sangat mulus, Winda mempunyai banyak teman dan mempunyai keluarga yang sangat harmonis.
Hingga akhirnya Winda bertemu dengan seseorang yang membuat hidupnya hancur dan penuh tekanan. Orang yang katanya sangat di cintai oleh Winda namun nyatanya dia juga yang membuat Winda menjadi menderita.
Orang yang tak mempunyai akal sehat dan memberikan tanggung jawab yang besar pada seorang Winda yang masih belia. Diumurnya yang baru menginjak 23 tahun Winda sudah merasakan penderitaan yang amat sakit. Berkali-kali ia mencoba mengakhiri hidupnya namun itu semua gagal.
Sang ibulah yang selalu menggagalkan aksi bunuh diri Winda. Sudah terhitung dari 5 bulan yang lalu Winda sudah hampir 10 kali ingin menghabisi nyawanya sendiri.

Winda seakan merasa tidak kuat menghadapi ini sendirian. Ya, bukan hanya Winda keluarganya pun sama.
Dan mungkin jika kalian yang ada di posisi Winda sekarang juga kalian tak akan kuat menghadapi ini. Menerima kenyataan bahwa harus memiliki suami yang tak mempunyai hati nuran.
Winda masih saja berharap suaminya akan pulang dan menantikan kelahiran buah hati mereka bersama-sama.

Ia berharap bahwa suaminya itu akan sadar dan mau menemaninya barang sebentar. Memberikan kekuatan dan memberikan kasih sayang untuk dirinya dan calon anaknya.
Saat ini Winda sedang mengandung buah hati pertama yang sebenarnya tak ia inginkan. Hamil di luar pernikahan dan mempunyai suami yang tak waras merupakan suatu cambuk yang amat menyakitkan. Belum lagi dengan omongan warga desa yang membuat batinnya semakin hari semakin tertekan.
Setiap hari yang di lakukan Winda hanyalah berdiam diri di kamarnya tanpa mau keluar dan terus memanggil-manggil nama suaminya.

"Mas Deni... Kapan kamu pulang mas... "
Ibu Winda pun hanya bisa menangis melihat anaknya yang makin hari keadaannya kian memprihatinkan. Hati ibu mana yang tak teriris melihat anaknya seperti ini.

Perihal suami Winda, sudah satu bulan lamanya ia meninggalkan rumah. Meninggalkan Winda yang sedang mengandung anaknya.
Dari rumor yang beredar, katanya Deni—suami Winda ini pergi bersama wanita lain dan kini sudah menikahinya. Menikah secara sirih dan kini entah tinggal dimana. Hingga kandungan Winda menginjak usia 6 bulan, suaminya juga belum kunjung pulang.
Dan pagi itu, ada salah seorang warga yang datang ke rumah sederhana milik Winda. Dengan napas yang tersengal dan keringat yang bercucuran deras di pelipisnya. Dia adalah Pak Kamto, salah seorang warga desa yang juga merupakan ajudan dari kepala dusun desa tersebut.
Beliau menyampaikan berita bahwa Deni—suami Winda telah di tangkap polisi karena tertangkap basah sedang mengadakan pesta miras bersama beberapa pria dan wanita di salah satu gubuk tua yang sepertinya sudah menjadi markas mereka berkumpul.
"Bu, itu Mas Deni di tangkap polisi bu," ujar Pak Kamto pada ibu Winda. "Loh kenapa toh pa? Kok bisa di tangkep?"

Pak Kamto hanya bisa mengehembuskan napas kasar. "Kena grebek bu pas lagi pesta miras."

"Astagfirullah." Ibu Winda terkejut mendengar penjelasan dari Pak Kamto.
Ia hanya takut Winda mendengar ini semua dan berbuat nekat untuk menyakiti dirinya. Ditinggal sang suami saja sudah membuatnya tertekan, bagaimana kalu dia tau suaminya di penjara? Bahkan di saat ia sedang hamil dan butuh figur seorang suami di sampingnya?
"Yasudah pak tunggu sebentar, saya ambil tas terus bapak antar saya ke kantor polisi ya. Jangan sampai Winda tau ini pak tolong. Saya takut dia kenapa-napa."
Pak Kamto pun mengangguk sebagai persetujuan. "Baik bu, saya antarkan ibu ke kantor polisi. Untuk masalah Winda tenang saja bu dia gak akan tau tentang berita ini."

Detik selanjutnya Ibu Winda pun masuk dan mengambil tas miliknya. Tak lupa ia juga berpamitan dengan Winda.
Terlihat anaknya itu sedang duduk termenung di ruang tamu . "Winda, ibu pergi sebentar ya mau ada urusan." Tak ada jawaban dari Winda.

Hanya ada tatapan kosong yang mengerikan di wajahnya. Ibunya pun lantas mengecup kening Winda dan langsung pergi ke kantor polisi.
Namun....

Tanpa ibunya ketahui Winda mendengar semua percakapannya bersama Pak Kamto. Winda mendengar dengan jelas bahwa suaminya kini di tangkap polisi.

Winda sampai tak sadar bahwa air mata sudah turun begitu deras dari mata sayunya itu. Winda merasa sudah tak kuat lagi.
Sepertinya sudah cukup penderitaan kali ini. Winda berpikir bahwa sudah tak ada lagi yang menyayanginya. Sudah tak ada lagi yang orang yang peduli dengan dirinya.

Orang hanya kasihan melihat kondisinya saat ini yang sangat memprihatikan. Sudah tak ada lagi gunanya dia hidup.
Sudah cukup.

Winda berjalan lunglai menuju kamar tidurnya. Air mata juga kian deras turun membasahi wajah cantiknya.

Sesampainya ia di kamar, ia lalu mengambil sebuah botol putih kecil yang berisikan obat. Entah obat apa itu.
Winda meminum segenggam obat yang ada di tangannya. Dengan sekali teguk kini badannya menengang, napasnya terasa sesak dan mulutnya mengeluarkan banyak busa.

Hingga beberapa menit berlalu, kini tubuh Winda sudah tak bergerak lagi. Tubuhnya sudah kaku dan Winda telah tiada.
Ibu Winda terkejut bukan main saat pulang dari kantor polisi mendapati anaknya sudah terbujur kaku dengan tampang yang mengenaskan.

Ia berteriak histeris dan meminta pertolongan dari warga sekitar. Hingga akhirnya beberapa warga pun datang untuk membantu ibu Winda.
Dihari itu juga Winda di mandikan dan di makamkan di pemakaman yang letaknya tak jauh dari rumah mereka. Ibu Winda belum juga berhenti menangis sedari tadi. Bahkan ketika di pemakaman pun ia nyaris pingsan.
Diliang lahat Winda pun di beri beberapa perlengkapan bayi, karena bayi yang ada di kandungan Winda sudah tak bisa di selamatkan lagi.
Dan menurut kepercayaan orang jawa, jika ada ibu hamil yang meninggal beserta janinnya, maka di liang lahat tersebut harus di beri perlengkapan bayi dan sebagainya. Sedikit tabu memang, tapi itu sudah menjadi kepercayaan yang sudah tak bisa pisahkan.
Walaupun kenyataannya, arwah dari Winda sepertinya belum tenang. Semenjak kematian Winda hari itu, banyak warga yang di teror oleh sosok Winda yang menjelma menjadi 'Kuntilanak' dengan wajah yang sangat mengerikan.
Beberapa waktu yang lalu, warga di hebohkan oleh seorang tukang ojeg yang katanya mengantarkan seorang perempuan yang minta diantar ke warung untuk membeli susu bayi. Awalnya perempuan itu terlihat sangat cantik dengan gaun putihnya.
Namun, di tengah perjalanan tukang ojeg ini mulai merasa ada yang aneh dari penumpangnya. Setiap kali diajak berbicara si wanita hanya mengangguk atau menggeleng saja.

Hingga mereka tiba di salah satu warung dan tukang ojeg ini meminta si penumpang turun,
Betapa terkejutnya ia bahwa si wanita telah menghilang. Tak ada siapapun disana karena waktu itu sudah larut malam.

Jikalau wanita itu terjatuh atau turun pasti akan terlihat bukan? Tapi sampai si tukang ojeg ini kembali kepangkalan ia tak lagi melihat perempuan itu.
Dan salah seorang teman di pangkalannya pun bilang bahwa tadi ia melihat tidak ada wanita yang membonceng di motornya. Tukang ojeg itu hanya sendiri dan juga hanya berbicara sendiri.
Ada juga warga yang menuturkan bahwa dirinya pernah di perlihatkan dengan sosok Winda ini. Sebut saja namanya Atun. Sore itu ketika menjelang adzan Maghrib, Atun sedang berjalan hendak menuju ke warung yang letaknya di perempatan jalan.
Saat melewati pohon mangga besar, dirinya melihat ada sesuatu melayang diatasnya. Dan berapa terkejutnya ia ketika melihat sesosok kunti sedang duduk diatas pohon dengan tampang dan tawa yang mengerikan.
Sosok itu terus tertawa dan tampangnya terlihat jelas oleh Atun. Tampang yang sangat mengerikan dengan mata hitam dan mulutnya yang terus mengeluarkan darah serta nanah. Terlihat kuku di tanganya juga sangat panjang dan rubcing mirip sekali dengan ranting pohon.
Setelah melihat itu, Atun pun mengurungkan niatnya untuk pergi ke warung dan berbalik arah menuju rumahnya. Kejadian singkat yang sudah membuat Atun takut buakan main dan kejadian yang tak akan pernah ia lupakan.
Karena terlalu banyak laporan warga yang katanya sering melihat sosok Winda, akhirnya perangkat desa pun memutuskan untuk mengadakan pengajian dan memberi beberapa sajen agar hantu yang di yakini sebagai arwah dari Winda itu tidak menakut-nakuti warga desa lagi.
Ibu Winda pun sangat sedih karena rumor tentang anaknya yang tersebar hingga kepenjuru desa. Hampir setiap hari ia menangis dan menyesali perbuatannya. Andaikan saja hari itu ia tak pergi kekantor polisi, mungkin saja nasib anaknya tak akan menjadi seperti ini.
Andaikan saja ia lebih memperhatikan anaknya itu, pasti sekarang Winda masih ada bersama ibunya dan tidak menjadi buah bibir warga. Hatinya terlalu sakit untuk menerima kenyataan jikalau anaknya benar-benar telah meneror warga desa.
Dan sejak hari itu hingga saat ini, rumor tentang sosok Winda yang bergentayangan masih di yakini oleh banyak warga. Sosok Winda juga masih kerap muncul di pepohonan ataupun berjalan ke pangkalan ojeg pada malam hari.
Walaupun tak sesering dulu, namun tetap saja warga merasa resah karena merasa di teror oleh sosok Winda. Ya, Winda si kembang desa yang mati secara tragis, menyimpan banyak dendam dan kini menghantui warga desa.
• ••———•• •
Heyyyoooo gaissss💙

Gimana feel nya? Dapet gak? Garing ya? Huhu ^•^

Jangan lupa like, Rt, komennya dan follow juga ya💙💙

Kritik dan sarannya juga boleh 💙💙
Maap kan ya gais kalau ada typo diatas sana^^
Okee gaisss see uuuuuuuuu💙
Aaaiiiillllaaapppyyyuuuu aaalllllll 💙
—SELESAI—
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with 𝒁 𝒖 𝒍 𝒇 𝒂 𝒂 🦄

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!