Keluar Dari Kesedihan
.
.
.
Cara Mengatasi Kesedihan, A Thread
Sebenarnya, ada satu kata yang lebih tepat lagi untuk
menggambarkan perasaan sedih.
Apa itu? Kata itu adalah grieving atau perasaan
berduka.
Grieving atau berduka adalah perasaan sakit yang mengiringi peristiwa
kehilangan.
Perasaan inilah yang akan lo rasakan ketika orang terdekat lo ninggalin lo.
Perasaan sakit ini mewakili attachment/keterikatan emosional kita terhadap
orang tersebut. Ini juga mewakili perasaan kita terhadap
orang yang meninggalkan kita.
Cara setiap orang dalam menghadapinya itu bisa kita generalisasi jadi sebuah
pola.
Jadi, kesedihan dan perasaan duka itu sebenernya berpola. Ada 5 tahapan yang bakal lo lewati pas lo sedih atau kehilangan.
Apa aja sih?
Pertama adalah denial (atau kalo bahasa Indonesia-nya, lo gak bisa terima dan
menyangkal hal yang lo alami). Di tahap ini, lo masih merasa shock. Lo belom bisa
menerima hal yang lo alami.
Sebenarnya normal dan wajar banget ya, asal lo bisa mengatasinya dan gak
berlarut-larut.
Setelah fase denial, lo akan sadar bahwa kenyataan itu pahit. Di sinilah tahap
kedua, yaitu marah. lo cenderung akan mulai mencari pihak-pihak untuk
disalahkan dan jadi sasaran kemarahan lo.
Lo kesal dengan sebuah objek atau hal, yang akhirnya bikin lo jadi ngerasa marah.
Tahap ketiga adalah bargaining atau kalo bahasa Indonesianya bernegosiasi.
Di tahap ini, biasanya orang mulai bernegosiasi dengan kekuatan yang jauh lebih
besar. Lo cuma ingin berubah supaya semuanya bisa kembali normal, lo gak
mau merasa kehilangan lagi.
Tahap keempat adalah depression. Di tahap ini, lo merasa powerless, gak punya
kekuatan buat hidup. Hidup jadi terasa berat banget karena kehilangan yang lo
alami.
Lo ngejauh dari banyak orang, susah buat terbuka, dan ngerasa bahwa nggak ada
gunanya buat move on.
Tahap terakhir yaitu acceptance. Dalam bahasa Indonesia, yaitu penerimaan. Di
tahap ini, lo berhasil menerima dan menyesuaikan diri dengan realita. Lo bisa
hidup seperti semula, meskipun telah mengalami kehilangan.
Well, yang harus diingat adalah bahwa tahapan berduka ini bisa jadi gak
berbentuk garis lurus. Dengan kata lain, habis dari tahap 1, bisa jadi langsung ke
tahap 4 dan 5. Atau dari tahap 4, bisa jadi balik lagi ke tahap 2.
Setiap orang
punya alurnya sendiri-sendiri.
Meskipun secara sadar sudah melewati fase tersebut, bukan berarti lo jadi gak
merasa kehilangan.
Ingat, bahwa ini pasti menyakitkan, dan wajar untuk lo rasain. Tetap harus
dilewati, selangkah demi selangkah.
Tentu ada cara buat ngelewatin semua tahap ini dengan sehat. Supaya lo gak
berlarut-larut dalam satu tahap dan kehidupan lo jadi negatif karena itu.
Nah, gimana sih caranya?
Hal pertama yang bisa lo lakukan adalah mencoba menuangkan perasaan lo.
Bisa jadi cara lo mengeluarkan keluh kesah, supaya kita bisa jadi lebih tenang
dan lega.
Penting banget buat cerita, karena akan merasa puas dan lega setelah ikut
(misalnya) Mentoring Satu Persen.
Satu Persen punya layanan konsultasi dengan profesional, yaitu mentoring dan
konseling dengan psikolog. Kalo lo daftar layanan ini, lo akan dapat interpretasi
tes psikologi, cerita dan diskusi dengan mereka yang bakal menempatkan dirinya sebagai ahli sekaligus teman cerita.
Selain itu, mentor/psikolog-nya pun akan memberikan tugas, berupa bahan
bacaan, bahan tontonan, atau worksheet, udah punya banyak banget worksheet
buat dibagikan ke lo semua, sesuai dengan masalah yang lo alami.
Yang kedua, lo perlu untuk menerima fakta bahwa lo sudah kehilangan orang
terdekat lo. Penerimaan ini mungkin butuh proses yang gak sebentar. Tapi, yang
harus ada di kepala lo adalah ingat kalo ini kejadian yang harus lo
terima dan mungkin, gak akan bisa balik lagi ke semula.
Untuk bisa move on, lo perlu menyadari dan menerima bahwa lo sedang merasa
kehilangan. Kalo lo gak menerima, maka proses penerimaannya bakal lebih lama karena lo cenderung menyangkal bahwa lo sedang sakit hati.
Penerimaan ini sebenernya bisa dilatih. Lo bisa nulis di jurnal tentang perasaan lo. Lo bisa cerita ke temen atau profesional, dan lo juga bisa menganalisis emosi apa
yang terjadi di diri lo. Inget, tujuannya adalah menerima keadaan, dan move on.
Yang ketiga, jangan lupa untuk tetap makan dan tidur secara teratur. Misalnya tidur lo gak teratur, nanti pikiran lo jadi gak fokus, performa akademis
atau kerjaan lo jadinya buruk. Nanti malah berpengaruh semua keadaannya makin memburuk.
Kalau lo gak makan, lo jadi lemes dan makin sedih. Kalau makannya
kebanyakan, berat badannya naik, dan jadi sedih juga. Nah, hal kayak gini yang
perlu lo jaga. Inget, jaga makan, jaga tidur, dan olahraga, supaya mood lo
gak jadi memburuk, meskipun lo sedang merasa kehilangan.
Yang keempat, usahakan untuk nggak mengisolasi diri terlalu lama. Biasanya,
ketika mengalami kehilangan akan malas main sama temen, males ketemu
orang tua, males keluar kamar.
Well, ini adalah hal yang wajar. Tapi jangan sampai keterusan atau berlarut-larut.
Semakin lama lo menjauhi diri dari interaksi, semakin lo bakal berkutat dengan
pikiran negatif lo. Pas temen ngajak keluar, gapapa, keluar aja bentar, main ke
mall, atau makan.
Meskipun lo merasa malas, bisa jadi, ini juga bakal bikin lo bahagia, kan?
Kurang lebih itu mengenai gimana caranya mengatasi kesedihan ketika lo merasa
kehilangan.
Ingat, bahwa mengatasi perasaan berduka dengan sehat akan
membawa perasaan damai, dan lo juga akan lebih leluasa untuk move on dan menjalani hidup.
Gue harap semoga thread ini bisa membuat lo menjadi lebih baik, seenggaknya
satu persen setiap harinya untuk bisa #HidupSeutuhnya.
Pic: Keenan
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Mari kita mulai dari pesan pertama! Hati-hati, DM berikut mengandung bawang karena teringat usaha keras seorang Ibu yang membesarkan anaknya.... Saran gue sampaikan langsung atau lewat doa, deh.
Ada juga kah yang Ibunya strong single parent?💪
DM kedua! Siapa nih yang merasa jadi abangnya? :)) disisi lain, memiliki seseorang untuk diajak bercanda memang nikmat banget, apalagi kalau benar-benar nyambung.
Semoga lo dapat kepastian ya. Atau jangan nunggu kepastian, lo sendiri yang buat semua hal menjadi pasti.
Lagkah Awal Memperbaiki Hidup
.
.
.
Mindset Hidup Lebih Baik
Kalo lo pernah mau mengubah hidup lo abis-abisan, beneran dari dasar dan banyak bgt yg lo mau ubah sekaligus, gue cukup yakin lo pas itu gagal.
Kenapa?
Well, karena emg basically manusia itu nggak suka disrupsi.
Perubahan yang terlalu banyak itu rasanya nggak nyaman. Rasa nggak nyaman ini pastinya buat beberapa org bisa jd motivasi, tp kalau kebanyakan yg ada jd terlalu banyak resistensi dalam diri.
Cara Mengenal Kepribadian Diri
.
.
.
Tes Kepribadian MBTI, A Thread
“Oh pantes aja gue ekstrovert, soalnya kan golongan darah gue O,”
“Gue virgo sih, jdnya realistis bgt orangnya."
Pernah gak lo denger orang sekitar lo ngomong gitu? Ternyata, menurut penelitian kepribadian gak ada hubungannya loh sama golongan darah maupun bulan lahir.
Kira-kira, udh seberapa jauh sih lo kenal kepribadian lo sendiri?
Padahal, dampaknya negatif bgt loh kalo lo gak kenal secara mendalam apa kepribadian lo.
Bisa jadi lo nyesel di tengah jalan karena salah ambil jurusan atau tempat kerja yg gak cocok.
Awalnya mau produktif, tp malah gak jadi dilakuin. Tujuan yg udh lo set pun pd akhirnya dibuang begitu aja. Lo ngerasa bahwa diri lo gak berprogress dan gak fokus ngelakuin sesuatu yg harusnya lo lakuin.
Tp, sebenarnya gmn sih cara biar lo bs fokus dan konsen sm kerjaan lo?
Oke, sebelum gue ngebahas solusi sekaligus tips dan trik gimana caranya biar fokus, lo perlu tahu dulu nih sebenarnya penyebab lo gak fokus dan gak konsen tuh apa sih?
Penyebab pertama, lo gak ngeset tujuan dgn ok. Entah itu tujuan yg lo set terlalu tinggi atau tujuannya terlalu ngawang dan gak jelas, atau lo gak punya tujuan jangka panjang sama sekali.
Biasanya orang-orang yg gak punya tujuan itu, akan bingung kalo ditanya plan masa depan.
Malas yang Produktif
.
.
.
Cara Mengatasi dan Melawan Rasa Malas dari Prinsip Kaizen, A Thread
Sering banget gak sih ketika lo melakukan suatu pekerjaan ataupun goals yang lo punya, kyknya tuh rasanya berat banget pas mau mulai ngelakuinnya?
Gak jarang, banyak yg menunda pekerjaan yg sbnrnya penting buat hidup kita.
Sampai pada akhirnya pekerjaan itu gak dikerjain.
Biasanya, kita semua suka mengerjakan suatu pekerjaan diakhir tenggang waktu yang dikasih.
Padahal sbnrnya, perilaku tsb bisa dibilang gak baik loh kalo keterusan. Sampai pada akhirnya kemungkinan akan membuat hasil kerja lo jadi gak maksimal.