INDONESIA TERBAIK NO 6 DUNIA DALAM PENANGANAN COVID-19
.
.
.

Katanya, mensugesti diri dengan sesuatu yang positif akan membuat kita lebih tangguh menghadapi tantangan.
Menghadirkan suasana gembira pada diri sendiri, membuat tubuh kita lebih siap menghadapi penularan Covid-19 yang tak tahu kapan akan berakhir.

Demikian pula seharusnya bila kehidupan berbangsa adalah ibarat badan kita. Sebagai bagian dari bangsa ini, saya, anda dan kita semua,
seharusnya selalu berpikir positif. Disana, segala perbedaan berbaur, bercanda dalam satu bingkai yang sama, yakni NKRI.

Bersuara beda adalah keniscayaan, namun berbeda hanya untuk menjatuhkan, tentu bukan tentang itu perbedaan kita maknai.
Hari ini, sebagian saudara kita sedang bersuara tentang rasa tak optimis. Takut dan khawatir bagaimana negara ini akan berjalan, masih terus menjadi bahan perdebatan.

"Loh bukannya negara memang salah arah? Penanganan Covid amburadul kan?
Ga usah ngeles lagi, kita ditolak oleh 59 negara!"

Sebagai bahan introspeksi, mungkin itu bukan hal salah. Namun memaknai penolakan orang luar terhadap kita & kita seolah justru memiliki tambahan peluru bagi rasa marah kepada pemerintah, tentu bukan itu disebut dengan bijaksana.
Kita tak seburuk itu. Namun potensi kita akan menjadi semakin buruk bukan sesuatu yang mustahil bila peluru tambahan itu kita pakai menembak pemerintah kita sendiri. Dan itu kini terjadi.
Apa yang akan dilihat dan dimaknai orang luar tentang tindakan gubernur DKI mengumumkan PSBB dengan istilah tarik rem darurat?

Apakah itu bukan tentang peluru yang didapat dan kemudian ditembakkan pada pemerintah Indonesia oleh rakyatnya sendiri?
Ada respon negatif yang spontan dari kalangan pelaku pasar bukan?

Ya..., pemerintah pusat bukan didukung justru didorong saat seharusnya ditolong. Ada perilaku anomali atas hasrat tak baik sebagian saudara kita. Mereka masih terus merongrong kewibawaan pemerintah dari dalam.
Siapa mereka, tak perlu kita berdebat lagi karena sudah terang benderang. Tak terlalu berlebihan bila mereka kita sebut para gelandangan dan calon gelandangan politik.

"Masa Anis dibilang calon gelandangan politik?"
Berita bahwa Indonesia ditolak oleh 59 negara bukan hal yang harus dimaknai sebagai kegagalan pemerintah. Itu soal biasa pada situasi pandemik seperti ini. Itu adalah kebijakan privat negara manapun membuat aturan. Berapa banyak negara menolak Amerika, kita tak bertanya bukan?
Membuat kebijakan dengan tata kata ala gabener, bukan hal baru. Dia akan terus seperti itu karena dia memang duhafa dalam gagasan bahkan nurani. Lantas, kenapa kita buat trending seolah hal baru? Sejak awal terpilih, dia memang didesign utk hal seperti ini.
Berpikir positif dan bertindak secara rasional adalah apa yang kita butuhkan. Ada banyak alasan kita berlaku seperti itu. Banyak bahkan terlalu banyak contoh keberhasilan telah dibuat pemerintah saat ini dan pantas kita banggakan.
Bila penolakan 59 negara sempat membuat kita tak nyaman, kenapa kita tak mencoba positif dengan pengakuan fakta lembaga asing sebagai pihak luar menilai kita?
.
.
Pernah dengar Our World in Data sebuah lembaga penelitian non profit yang di gawangi University of
Oxford dan bergerak dalam bidang masalah global terkait kemiskinan, penyakit, kelaparan, perubahan iklim, perang hingga ketidak setaraan?
.
.
Sekali lagi, dia adalah lembaga penelitian non provit, ga dibayar, ga berpihak dan yang pasti, dia berbicara apa adanya, tidak demi kepentingan apapun kecuali berbicara fakta dengan data.
Covid-19 sebagai pandemi global dia sangat mempengaruhi bagaimana sebuah negara mengambil kebijakan.

Ada dua hal pokok yang sangat besar perannya sebagai tolok ukur keberhasilan sebuah negara bersikap dan kemudian menentukan bagaimana arah kebijakannya.
Teknik penanganan dan juga dikaitkan dengan dampak ekonomi yang diakibatkannya. Dua hal pokok yang paling menentukan tingkat keberhasilan sebuah negara menangani dampak besar pandemi global ini.
Dan tahukah bila ternyata Indonesia dibawah pemerintahan Jokowi dianggap berhasil dengan angka mengagumkan dalam menangani pandemi ini?

.
.
Indonesia berada pada posisi terbaik nomor 6 dari 190 lebih negara di dunia. Indonesia dianggap hebat dan berhasil
dengan sukses melalui pandemi sekala global yang tak pernah terjadi sebelumnya.
.
.

Taiwan, Korea Selatan, Lithuania, Finlandia, Norwegia, Indonesia nomor 6 dan Nigeria menyusul dibawah Indonesia.
Adakah hal luar biasa telah dicapai Indonesia bahkan lebih baik dibanding demgan Taiwan yang menempati urutan pertama?

Taiwan hanya berpenduduk 23 juta dan sangat kaya. Korea selatan juga sangat kaya dan jumlah penduduknya 51 juta jiwa saja.
Lithuania, Finland dan Norwegia berpenduduk dibawah 10 juta jiwa.

Bandingkan dengan Indonesia yang 270 juta jiwa dengan wilayah jauh lebih luas dan kondisi ekonomi yang tak sebaik dibandingkan kelima negara tersebut.

Luar biasa? hmm...😉
Tahukan AS sebagai penguasa dunia hanya berada pada urutan 14? Inggris pada urutan 36?

Seharusnya kita bangga. Seharusnya ungkapan rasa syukur itu terucap dalam setiap doa yang kita lakukan setiap hari.
Seharusnya, berita seperti inilah yang harus kita sebarkan demi optimis kita bersama dan lantas tangan kita saling berpegang dan makin erat. Kita Indonesia, kita bangga menjadi bagian dari bangsa besar ini.
Lupakan tata kata tak berguna manusia gabener itu. Si miskin dan duafa bila moralitas dan ide kreatif adalah yang kita bicarakan. Abaikan semua polah tingkahnya, dia hanya sedang menuju pada arah menjadi gelandangan politik permanen.
.
.
.

~ 14 September 2020 ~

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with NitNot ❘

NitNot ❘ Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @__MV_llestari__

20 Nov
FADLI LAGI, FADLI LAGI
.
.
.
BUSET DEH.... BOSAN!
.
.
.

Fadli Zon itu dibayar terus dianugerahi bintang Mahaputra, tak terlalu berlebihan adalah untuk menjadi oposisi pemerintah. Hal baik dan benar agar selalu ada pagar bagi pemerintah.
Bahwa soal kualitas kritiknya sering asbun, itu masalah yang berbeda. Masalah kapasitas ruang kepala dan pengalaman hidupnya. Teks dan konteks sering tak nyambung. Dangkal, mungkin istilah paling tepat dapat kita gunakan.
Berharap dapat feedback bermutu dan lalu ada debat positif atas celotehnya, wasalam dah. Ga usah terlalu berharap. Baru kita mulai gali, langsung ketemu dasarnya.
Read 20 tweets
20 Nov
BUBARKAN FPI GITU?
.
.
.
.
Hmmm...Menarique
.
.
.

Setelah terbentuk Pam Swakarsa, Wiranto terlibat pertemuan yang mengkoordinasikan pergerakan pasukan milisi itu.
Pada 9 November 1998, sekitar pukul 09.00-10.00, dilakukan rapat di rumah dinas Wiranto di Kompleks Menteri, Jalan Denpasar Raya, Jakarta.
Hadir dalam pertemuan itu antara lain: Pangab Jenderal Wiranto, Pangdam Jaya Mayjen Djadja Suparman, Kapolda Metro Jaya Mayjen Noegroho Djajoesman, dan Mayjen Kivlan Zen.
Read 9 tweets
20 Nov
BRAVO TNI!, LIBAS TERORISME..!!
.
.
.
Seri Jokowi
.
.
.

Dulu, becanda soal agama, sepertinya bukan hal tabu. Berbicara dan bahkan kritik adalah hal lumrah. Yang penting, bukan menghina apalagi menista.
Menjadi sulit ketika tiba-tiba kaum fanatik muncul menguasai publik dan kita bingung mana batasan kritik dan menghina. Yang jelas, banyak sudah korban dipenjara gegara ngomong masalah agama.
Dulu, mengkritik pemerintah, negara, hmm..., besok hilang atau paling tidak gak akan bisa tidur nyenyak, apalagi berbicara mengganti dasar negara. Makar dan Nusa kambangan menanti dengan awal bonyok-bonyok.
Read 30 tweets
19 Nov
PANTESAN SEPI BANGET....
.
.
.
PADA NGUMPET YAK..??
.
.
.

Ga tau maksudnya apa Panglima tanya-tanya sama bang sniper. Setahuku bahasa Indonesianya adalah penembak runduk.
Dalam samaran sempurna, dia bisa berada di mana saja tanpa seorangpun tahu posisinya. Pokoknya, tiba-tiba "dorr..!!" matek sudah orang yang dibidiknya tanpa pernah tahu siapa yang cabut nyawa dari raganya.

*
"Kaliber berapa snipermu?" tanya Hadi.
"Siap 12,7!" jawab prajurit tersebut lantang.

"Kamu sudah nembak siang dan malam?" tanya Hadi.

"Siap sudah!" jawab prajurit tersebut.

"Jarak berapa?" tanya Hadi.

"Siap untuk siang 1.200!" jawab prajurit.

"Malam?" tanya Hadi lagi.

"Siap. Malam 600!" jawab prajurit.
Read 4 tweets
19 Nov
KEMANA MEREKA YANG SEHARUSNYA BERSAMA PRESIDEN?
.
.
.
.
.

Nggumunan" (mudah dibuat kagum) itulah penyakit kita.

Kita mudah dibuat kagum dengan apa yang kita lihat, apa yg kita dengar. Lebih parah lagi, kita melihat dan mendengar hanya yang kita ingin.

📁Artsy
Brizieeq pulang (diusir), bukan esensi logis kepulangannnya karena faktor harus, kita berpikir. Kita lebih senang dengan memaknainya dengan teori konspirasi di belakangnya, dan maka penyambutan pada kepulangannya luar biasa besar.
Bukankah ketika tak ada lagi tempat dapat dituju, rumah adalah satu-satunya tempat pulang? Maka persepsi jujur media Australia yang bingung, seharusnya menyadarkan kita.
Read 31 tweets
18 Nov
S A K I T ATAU P E S A K I T A N
.
.
.
Ehhh, ntar dulu DUL
.
.
.

Entah bodoh atau kebelet pingin ribut, tapi caranya justru semakin menjauhkannya dari umat. Umat dipastikan akan mengambil jarak dan tak lagi menengok.
Lon*e sebagai tema kotbah sudah sangat melukai, kini umat dibawa pada kesan bahwa penggal kepala adalah bagian normal dari agama.

Ancaman penggal kepala saja sudah sangat brutal dan jauh lebih dari cukup menggeretnya pada pidana.
Menyebut peristiwa Perancis sebagai rujukan (hal bagus), sama dengan menyetujui kebrutalan yang terjadi di Perancis dan ini tentang kredibilitas negara.

Dua perkara sekaligus dalam satu frame video.
Read 6 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!