A Thread

~ Tahan Lisanmu ~

Penting untuk diketahui dan dipahami bagamana pandangan Ahlussunnah dalam menyikapi perang Shiffin dan perang Jamal yg terjadi dikalangan shahabat, agar kita terhindar dari ketergelinciran lisan yg datangnya dari kejahilan.
Ibnu Baththah رحمه اللَّه berkata :

“Kita harus menahan diri dari pertikaian yg terjadi di antara sahabat Rasulullah ﷺ. Sebab mereka telah melalui berbagai peristiwa bersama Rasulullah ﷺ. dan telah mendahului yg lainnya dalam hal keutamaan.
Allah telah mengampuni mereka dan memerintahkan agar memintakan ampunan untuk mereka, dan mendekatkan diri kepadaNya dgn mencintai mereka. Semua itu Allah wajibkan melalui lisan RasulNya. Allah Maha Tahu apa yg bakal terjadi, bahwasanya mereka akan saling berperang.
Mereka memperoleh keutamaan daripada yg lainnya, karena segala kesalahan dan kesengajaan mereka telah dimaafkan. Semua pertikaian yg terjadi di antara mereka telah diampuni.
Janganlah melihat komentar2 negatif tentang peperangan Shiffin, Jamal, peristiwa di kediaman Bani Sa’idah dan pertikaian2 lain yg terjadi di antara mereka.
Janganlah engkau tulis untuk dirimu atau untuk orang lain. Janganlah engkau riwayatkan dari seorangpun, dan jgn pula membacakannya kepada orang lain, dan jgn pula mendengarkannya dari orang yg meriwayatkannya.

Itulah perkara yg disepakati oleh para ulama umat ini.
Mereka sepakat melarang perkara yg kami sebutkan tersebut.

Di antara ulama2 tersebut : Hammad bin Zaid, Yunus bin Ubaid, Sufyan ats Tsauri, Sufyan bin Uyainah, Abdullah bin Idris, Malik bin Anas, Ibnu Abi Dzi’b, Ibnul Munkadir, Ibnul Mubarak, Syu’aib bin Harb,
Abu Ishaq al Fazari, Yusuf bin Asbath, Ahmad bin Hambal, Bisyr bin al Harits dan Abdul Wahhab al Warraq, mereka semua sepakat melarangnya, melarang melihat dan mendengar komentar tentang pertikaian tersebut.
Bahkan mereka memperingatkan orang yg membahas dan berupaya mengumpulkannya. Banyak sekali perkataan2 yg diriwayatkan dari mereka yang ditujukan kepada orang2 yg melakukannya, dengan lafal bermacam2 namun maknanya senada.
intinya membenci dan mengingkari orang yg meriwayatkan dan mendengarnya”.

📚 Al Ibanah, karya Ibnu Baththah, halaman 268
Apabila Umar bin Abdul Aziz ditanya tentang peperangan Shiffin dan Jamal, beliau berkata:

“Urusan yang Allah telah menghindarkan tanganku darinya, maka aku tidak akan mencampurinya dengan lisanku!”

📚 As Sunnah, karya al Khallal, 717
Abu Abdillah pernah ditanya permasalahan ini, dan beliau menjawab :

”Aku tidak mengatakan kecuali yang baik, semoga Allah merahmati mereka semua.”

📚 As Sunnah, karya al Khallal, 713
Imam Ahmad menulis surat kepada Musaddad bin Musarhad yang isinya:

“Menahan diri dari memperbincangkan kejelekan sahabat. Bicarakanlah keutamaan mereka dan tahanlah diri dari membicarakan pertikaian di antara mereka.
Janganlah berkonsultasi dengan seorangpun dari ahli bid’ah dalam masalah agama, dan janganlah menyertakannya dalam perjalananmu”.

📚 Thabaqaatul Hanaabilah, I/344
Imam Ahmad juga menulis surat kepada Abdus bin Malik tentang pokok2 dasar Sunnah. Beliau menuliskan di dalam suratnya:

“Termasuk pokok dasar, (yaitu) barangsiapa melecehkan salah seorang sahabat Nabi atau membencinya karena kesalahan yang dibuat..
..atau menyebutkan kejelekannya, maka ia termasuk mubtadi’ (ahli bid’ah), hingga ia mendoakan kebaikan dan rahmat bagi seluruh sahabat dan hatinya tulus mencintai mereka”

📚 Thabaqaatul Hanaabilah, I/345
Abu Utsman Ismail bin Abdurrahman ash Shaabuni berkata di dalam Aqidah Salaf Ashhabul Hadits :

“Ahlu Sunnah memandang, wajib menahan diri dari mencampuri pertikaian di antara sahabat Rasul. Menahan lisan dari perkataan yg mengandung celaan dan pelecehan terhadap para sahabat”
Ibnu Qudamah al Maqdisi berkata:

“Termasuk Sunnah Nabi adalah, menahan diri dari menyebutkan kejelekan-kejelekan para sahabat dan pertikaian di antara mereka. Serta meyakini keutamaan mereka dan
mengenal kesenioran mereka”.

📚 Lum’atul I’tiqad,
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata:

“Ahlus Sunnah wal Jama’ah menahan diri dari memperbincangkan pertikaian di antara para sahabat. Mereka mengatakan, riwayat-riwayat yang dinukil tentang kejelekan mereka,
sebagiannya ada yang dusta, ada yang ditambah-tambah dan dikurangi serta dirobah-robah dari bentuk aslinya. Berdasarkan sikap yang benar, para sahabat dimaafkan kesalahannya. Mereka itu adalah alim mujtahid, yang kadangkala benar dan kadangkala salah”.

📚 Aqidah Wasithiyah
Imam al Asy’ari berkata :

“Adapun yang terjadi antara Ali, az Zubair dan ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anhum adalah bersumber dari takwil dan ijtihad. Ali adalah pemimpin, sedangkan mereka semua termasuk ahli ijtihad.
Rasulullah ﷺ telah menjamin mereka masuk surga dan mendapat syahadah. Itu menunjukkan bahwa, ijtihad mrk benar. Demikian pula yg terjadi antara Ali dan Mu’awiyah Radhiyallahu ‘anhuma, juga bersumber dari takwil dan ijtihad, bukanlah org yg dicurigai agamanya”.

📚 Al Ibanah
Tinggalkanlah pertikaian yang terjadi di antara sahabat Saat mereka saling bertempur dalam sejumlah pertempuran

Yang terbunuh maupun yg membunuh sama-sama dari mereka dan untuk mereka

Kedua pihak akan dibangkitkan pada hari berbangkit dalam keadaan dirahmati.
Demikian penjelasan singkat mengenai sikap Ahlus Sunnah wal Jamaah terhadap pertikaian yang terjadi antara Sahabat Mu’awiyah dan Ali Radhiyallahu ‘anhuma. Begitu pula sikap kita kepada para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam secara keseluruhan. Wallahu a’lam bish shawab.
Disalin dari : Majalah As-Sunnah.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Ittiba' Salaf

Ittiba' Salaf Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @_Ittiba

22 Nov
Berbagi Faedah

~ A thread ~

اعمل لدنياك كأنك تعيش ابداواعمل لاخربك كأنك تموت غدا.

" Bekerjalah untuk duniamu seolah-olah engkau akan hidup selamanya dan bekerjalah untuk akhiratmu seolah-olah engkau akan mati bsk ".

~ لا اصل له ~ : Tidak ada asalnya
Hadits ini sangat terkenal dimana-mana dan diucapkan dijaman ini, dan mereka mengatakan bahwa ini adalah hadits Nabi ﷺ.

Syaikh Muhammad Nashrudin Al-Baaniy mengatakan :

"Yg benar ialah perkataan sahabat, dan bukan hadits Nabi ﷺ. Dengan demikian hadits ini adalah mauquf. "
Diriwayatkan oleh Ibnu Qutaibah :

"Bahwa telah mengabarkan kepadaku As-Sijistaniy, telah mengabarkan kepadaku Al-Asmu'iy dari Hammad bin Salamah dari Ubaidillah bin Tizhar dari Abdullah bin Umar bahwa iya berkata....."
Read 8 tweets
18 Nov
A thread

~ Laa Adri/Tidak Tau ~

Teliti sebelum menjawab sebuah pertanyaan merupakan potret dari kehati-hatian seorang mu'min, terlebih dalam perkara agama.
Seorang ulama besar sekelas Imam Malik bin Anas rohimahullah berkata :

“Aku tidak akan berfatwa kecuali sudah ada tujuh puluh orang yg bersaksi bahwa aku pantas dalam hal itu.”

📚 Siyarul A’lam An Nubala’,Imam Adz Dzahaby 8/ 96
Khalid bin Khildasy pernah bercerita ;

“Aku pernah mengajukan empat puluh pertanyaan kepada Imam Malik Rahimahullah, beliau tidak menjawab kecuali lima pertanyaan saja."
Read 13 tweets
18 Nov
A thread

Sejarah :

-Fitnah Ibnu Muthi'-

Dalam sejarah Islam, kejadian Al Harrah adalah kejadian yg sangat terkenal sekaligus sangat menyedihkan. Orang yg mendengarnya akan berlindung kepada Allah darinya.
Tragedi ini bermula ketika Yazid bin Mu'awiyah menjabat sebagai khalifah setelah ayahnya, terdengar berita2 buruk tentang Yazid, khususnya tentang tuduhan2 maksiat yg dilakukannya. Berita inipun sampai pula kepada sebagian kaum muslimin, diantaranya adalah Abdullah bin Muthi'.
Ringkas cerita, Ibnu Muthi' bertekad mencabut bai'atnya terhadap Yazid dan melakukan kudeta. Maka ia mengultimatum Yazid dan mengajaknya untuk taat kepada Allah dan diberi waktu 3 hari.
Read 24 tweets
18 Nov
Serius pingin nanya akh :

1. Apakah keharaman tersebut bersifat mutlak?

2. Bagaimana tanggapan anda terhadap celaan dan hujatan dari Imam2 besar dibawah ini ?

Tapi afwan, sebelum anda menjawab, tolong sertakan dalil pada setiap jawaban. Bukan asumsi dan pendapat pribadi.
✅ Celaan Nabi shallallahu’alaihi wa sallam tentang Khawarij dengan menyebut mereka Anjing2 neraka :

كلاب النار شر قتلى تحت أديم السماء خير قتلى من قتلوه
“Mereka adalah anjing-anjing neraka; seburuk-buruknya makhluk yang terbunuh di bawah kolong langit, sedang sebaik-baiknya makhluk yang terbunuh adalah yang dibunuh oleh mereka.”

📚 HR. At-Tirmidzi, (no. 3000), dari Abu Umamah Al-Bahili -radhiyallahu’anhu.
Read 10 tweets
12 Nov
Celaan itu tidak bisa disalahkan secara mutlak, sebab dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah terdapat banyak sekali ayat dan hadits berupa celaan kepada orang2 yg menyimpang dari jalan yg benar.
Maka yang pantas dicela mesti dicela, adapun yg salah kalau kita mencela yg tidak pantas dicela.

Bukankah sering kita baca dalam Al-Qur’an calaan terhadap orang2 yg menyekutukan Allah ta’ala ?
Demikian pula dalam As-Sunnah, terdapat sejumlah hadits yg mencela sebagian kaum muslimin, seperti sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam tentang Khawarij:

كلاب النار شر قتلى تحت أديم السماء خير قتلى من قتلوه
Read 24 tweets
12 Nov
Mari bersatu diatas al Qur'an wa as Sunnah sebagaimana yg ditapaki salaf ash sholeh . Tiga generasi terbaik dari ummat ini telah sampai pada kejayaannya bukan karena disebabkan oleh partai atau hizbiyah, bukan pula dikarenakan nasab dan ashobiyah, melainkan ittiba'ur Rasul.
Imam Malik rahimahullah mengatakan :

" لن يصلح آخر هذه الأمة إلا بما صلح به أولها…"

" Tidak akan menjadi baik generasi umat yang terakhir ini, kecuali dengan apa yang telah menjadikan baik generasi pertamanya."

📚 Iqtidha shirathal mustaqim, 2 / 762
Ya ikhwani fiddin..

Tdk ada jalan

Di kehidupan ini, dhohirnya kita melihat, tetapi haqiqatnya kita buta.

Maka menjadi wajib bagi kita utk tetap berpegang pada mereka dalam hal aqidah, manhaj, muamalah, muasarah dan amaliah2 yg telah dijelaskan dlm hadits & atsar yg shahih.
Read 4 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!