KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 25

Mekah Terkejut

Sementara itu keadaan sebaliknya menimpa Mekah, Al Haisuman bin Abdullah Al Khuza'i tergesa-gesa memasuki Mekah.
Diberitakannya kehancuran pasukan Quraisy dan bencana yang telah menimpa para pemimpin, pembesar, dan bangsawan mereka
Mulanya orang Mekah tidak percaya, tetapi setelah yakin bahwa Al Haisuman tidak mengigau, seluruh kota menjadi penuh dengan jerit tangis.

Abu Lahab yang tidak ikut berperang sangat terpukul mendengarkan berita mengerikan itu.
"Tidak mungkin!"
"Tidak mungkin!" demikian igaunya.
Keesokan harinya, ia jatuh sakit dan menderita demam selama tujuh hari sebelum akhirnya meninggal.

Para pemuka Quraisy pun berkumpul untuk memutuskan yang akan mereka lakukan.
"Ingat sesedih apa pun hati kita jangan menunjukkan duka cita secara berlebihan," demikian kata salah seorang di antara mereka.
"Jika Muhammad dan teman-temannya mendengar ini, mereka akan mengejek kita habis-habisan.”
"Jangan cepat-cepat datang membawa tebusan untuk membebaskan para tawanan," usul yang lain.
"Nanti Muhammad akan meminta harga yang terlampau tinggi! Kita tunggu kesempatan baik untuk menebus mereka."
Setelah beberapa lama barulah orang-orang Quraisy berdatangan untuk menebus para tawanan.
Salah seorang di antaranya adalah Mikraz bin Hafz.
Dia datang untuk menebus Suhail bin Amir.
Suhail dikenal suka menjelek-jelekkan Rasulullah
Begitu mengetahui Suhail akan dibebaskan Umar Bin Khattab menjadi sangat geram.

Ia mendatangi Rasulullah ﷺ sambil berkata:
"Rasulullah ijinkan saya mencabut 2 gigi seri Suhail bin Amir supaya lidahnya tidak terjulur keluar dan tidak lagi berpidato mencercamu di mana-mana."
Namun Rasulullah ﷺ menjawab permintaan Umar itu dengan kata-kata yang sangat agung:

"Aku tidak akan memperlakukannya secara kejam, supaya Allah tidak memperlakukan aku demikian, Sekali pun aku seorang Nabi”
Hindun

Seberapapun kuatnya orang-orang Quraisy menutupi kesedihannya, luka yg dalam itu tidak terbendung juga.
Para wanita Quraisy selama sebulan penuh menangisi mayat-mayat para pejuang mereka.
Mereka menggunting rambutnya sendiri,lalu membawa kuda dan unta orang yg sudah mati
Setelah itu mereka menangis sambil mengelilinginya.

Hampir semua wanita yang kehilangan kerabatnya berlaku demikian, kecuali Hindun binti utbah, Istri Abu Sufyan.
Ketiga orang yang mati dalam duel sebelum pertempuran adalah orang-orang terdekat yang sangat disayangi Hindun.
Utbah bin Rabiah adalah ayahnya, Syaibah bin Rabiah adalah pamannya, dan Walid Bin Utbah adalah kakaknya. Belum lagi beberapa keluarganya yang lain yang juga mati dalam pertempuran.
Bisa dikatakan di antara wanita Quraisy Hindunlah yang paling banyak kehilangan sehingga pantaslah jika ia menunjukkan duka cita lebih banyak dibanding yg lain.

Melihat Hindun tidak menangis, para wanita Quraisy keheranan.
Beberapa dari mereka mendatangi Hindun sambil bertanya:
"Kau tidak menangisi ayahmu, saudaramu, pamanmu, dan keluargamu yang lain?"

Hindun berpaling dan menatap kawan-kawannya dengan tajam.
Para wanita itu terkejut mengetahui bahwa bukan air mata yang mereka lihat di mata Hindun, melainkan api dendam yang berkobar-kobar.
Hindun menjawab dengan kata-kata keras:

"Aku menangisi mereka supaya nanti didengar oleh Muhammad dan teman-temannya sehingga mereka bisa menyoraki kita, begitu?
Dan supaya wanita-wanita Khazraj juga bisa menyoraki kita?
Tidak! Aku harus menuntut balas kepada Muhammad dan teman-temannya!
Haram bagi kita memakai minyak wangi sebelum kita dapat memerangi Muhammad."
"Sungguh kalau aku dapat mengetahui bahwa kesedihan dapat hilang dari hatiku, tentu aku menangis.
Tetapi kesedihan ini baru akan hilang, kalau mayat orang yang telah membunuh orang-orang yang kucinta itu sudah kulihat dengan mata kepalaku sendiri!"
Setelah itu, Hindun benar-benar menjalankan sumpahnya.
Ia tidak memakai minyak wangi atau mendekati suaminya.
Ia terus dan terus membakar semangat dendam orang-orang Quraisy sampai kemudian tiba saat Perang Uhud.
Abu Sufyan sendiri bersumpah tidak akan mencuci kepala dengan air sebelum ia memerangi kembali Rasulullah.
Kisah Menantu Rasulullah

Salah seorang tawanan perang Badar adalah Abul Ash bin Rabi Ia adalah menantu Rasulullah.
Karena ia menikahi Putri beliau Zainab, untuk menebus suaminya, Zainab mengirimkan Seuntai kalung peninggalan ibunya kepada Rosulullah.
Ketika melihat kalung milik Khadijah itu, Rasulullah ﷺ amat terharu, air mata pun menetes di pipi beliau.

Melihat duka Rasulullah ﷺ, para sahabat setuju untuk membebaskan Abul Ash bin Rabi tanpa harus membayar tebusan.
Rasulullah ﷺ mengembalikan kalung Khadijah kepada Abul Ash dan meminta agar Abul Ash menceraikan Zainab.
Menurut hukum Islam, seorang wanita Mukmin memang tidak boleh menikahi laki-laki kafir.
Abul Ash menyetujui permintaan itu.
Ketika kembali ke Mekkah, keluarganya berkata:

"Biarlah engkau menceraikan istrimu itu, & kami akan mencarikan bagimu gadis yg jauh lebih cantik daripada nya"

Namun Abul Ash amat mencintai Zainab sehingga ia berkata:

"Di Suku Quraisy tdk ada gadis yg dapat menandingi istriku”
Walau dihalang-halangi orang Quraisy, Abul Ash melepaskan Zainab ke Madinah.
Di tengah jalan beberapa orang Quraisy mengganggu unta Zainab sehingga putri Rasulullah ﷺ yang sedang hamil itu jatuh. Ketika itulah Zainab mengalami keguguran kandungannya.
Beberapa waktu kemudian, Abul Ash pergi membawa barang-barang dagangan Quraisy, namun saat tiba di dekat Madinah, sebuah pasukan patroli muslim memergokinya.
Mereka pun menyita semua barang bawaan.
Abul Ash diam-diam berlindung dalam gelapnya malam.
Abul Ash masuk ke Madinah dan meminta perlindungan kepada Zaenab.
Zainab pun melindunginya.
Mengetahui hal itu kaum muslimin mengembalikan barang-barang dagangan yang dibawa Abul Ash, dia pun segera pulang ke Mekah dan mengembalikan semua barang itu, kemudian berkata:
"Masyarakat Quraisy! Masih adakah dari kamu yg belum mengambil barangnya?"

"Tidak ada," jawab mrk.
"Engkau ternyata org jujur dan murah hati."

Ketika itu Abul Ash masuk Islam & kembali ke Madinah
Dengan bahagia Rasulullah mengembalikan Zainab kpd Abul Ash sebagai seorang istri
Al Qur'an Berbicara Seputar Peperangan

Berkenaan dengan peperangan tersebut turunlah surat Al Anfal.
Surat ini merupakan "komentar Ilahi" terhadap peperangan tersebut.
Komentar tersebut sangat berbeda dengan komentar-komentar yang dikemukakan oleh para raja dan panglima perang setelah meraih kemenangan.
Pertama: Allah mengalihkan pandangan kaum muslimin untuk melihat segala kekurangan akhlak yang masih ada pada diri mereka dan sebagainya, agar mereka berupaya untuk menyempurnakan jiwa mereka dan membersihkannya dari kekurangan kekurangan tersebut.
Kemudian, Allah memuji segala hal yang ada dalam kemenangan tersebut berupa Pertolongan Allah secara ghaib kepada kaum muslimin.
Hal itu dikemukakan kepada mereka agar mereka tidak terpedaya dengan keberanian mereka, sehingga jiwa mereka menjadi sombong.
Bahkan agar mereka bertawakkal kepada Allah, menaatiNya dan mentaati Rasulullah

Kemudian, Dia menjelaskan tujuan mulia yg melandasi Rasulullah terjun dalam peperangan berdarah tsb, dan menunjukkan kepada mrk sifat-sifat dan akhlak yg dapat menyebabkan kemenangan dalam peperangan
Kemudian, berbicara kepada kaum musyrikin, orang-orang munafik, orang-orang Yahudi, dan para tawanan perang.
Dia menasehati mereka secara baik, dan membimbing mereka untuk tunduk kepada kebenaran.
Selanjutnya, berbicara kepada kaum muslimin seputar masalah perampasan barang dan menetapkan prinsip-prinsip masalah tersebut kepada mereka.
Setelah itu Dia menjelaskan dan menetapkan undang-undang peperangan dan perdamaian yang sangat mereka butuhkan setelah dakwah Islam memasuki fase tersebut, sehingga peperangan kaum muslimin berbeda dengan peperangan orang-orang jahiliyah.
Kaum muslimin memiliki kelebihan dalam hal akhlak dan nilai dan menegaskan kepada dunia bahwa Islam bukan sekedar teori namun juga mendidik penganutnya secara praktis di atas asas dan prinsip yang diserukan oleh-Nya.
Kemudian menetapkan beberapa ketentuan dari undang-undang negara Islam yang menjelaskan tentang perbedaan antara kaum muslimin yang tinggal di dalam batas negara Islam dan kaum muslimin yang tinggal di luar batas negara Islam.
Pada tahun kedua Hijriah diwajibkan “Shaum Ramadhan”, diwajibkan “zakat fitrah” dan dijelaskan nisab-nisab zakat yang lain.
Diwajibkannya zakat fitrah, serta meringankan beban yang dipikul oleh sejumlah besar kaum Muhajirin,
karena mereka adalah kaum fuqara yang tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Di antara peristiwa yang terindah adalah hari raya pertama bagi kaum muslimin jatuh pada bulan Syawal tahun kedua Hijriyah setelah meraih kemenangan dalam Perang Badar.
Alangkah indahnya hari raya yg membahagiakan itu, yg Allah berikan kepada mereka setelah mereka meraih kemenangan dan kemuliaan.
Alangkah indahnya pemandangan sholat Ied yg mereka lakukan setelah mereka keluar dari rumah-rumah sambil mengumandangkan takbir, tauhid, dan Tahmid.
Hati mereka penuh dengan harapan kepada Allah rindu kepada rahmat dan keridhaan-Nya.
Setelah Allah berikan berbagai nikmat kepada mereka dan didukung dengan pertolongan-Nya.
Hal itu diingatkan kepada mereka dengan firman-Nya: Quran surat
Al-Anfal (الأنفال) / 8:26
وَ اذۡکُرُوۡۤا اِذۡ اَنۡتُمۡ قَلِیۡلٌ مُّسۡتَضۡعَفُوۡنَ فِی الۡاَرۡضِ تَخَافُوۡنَ اَنۡ یَّتَخَطَّفَکُمُ النَّاسُ فَاٰوٰىکُمۡ وَ اَیَّدَکُمۡ بِنَصۡرِہٖ وَ رَزَقَکُمۡ مِّنَ الطَّیِّبٰتِ لَعَلَّکُمۡ تَشۡکُرُوۡنَ
"Dan ingatlah para Muhajirin ketika kamu masih berjumlah sedikit lagi tertindas di muka bumi (Mekah) kamu takut orang-orang Mekah akan menculik kamu maka Allah memberikan kamu tempat menetap (Madinah),
mendukung kamu dengan pertolongan-Nya dan memberi rizki kamu dari yang baik-baik agar kamu bersyukur.”
Berbagai Operasi Militer Antara Badar dan Uhud

Perang Badar merupakan awal pertarungan bersenjata antara kaum muslimin dan kaum musyrikin, dan merupakan peperangan yang menentukan, kaum muslimin memperoleh kemenangan besar yang diakui oleh seluruh orang Arab.
Orang yg menyesali akibat perang tsb adalah mereka yg secara langsung memperoleh kerugian berat, yaitu kaum musyrikin atau orang-orang yg memandang kemuliaan dan kemenangan kaum muslimin merupakan pukulan telak terhadap eksistensi keagamaan dan perekonomian mrk yaitu kaum Yahudi.
Sejak kaum muslimin meraih kemenangan dalam Perang Badar dua kelompok tersebut menyimpan amarah terhadap kaum muslimin.
لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ آمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا ۖ وَلَتَجِدَنَّ أَقْرَبَهُمْ مَوَدَّةً لِلَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ قَالُوا إِنَّا نَصَارَىٰ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّ مِنْهُمْ قِسِّيسِينَ وَرُهْبَانًا وَأَنَّهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ
Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.
Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata:
Sesungguhnya kami ini orang Nasrani.
Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.
Surah Al-Ma'idah (5:82)
Di Madinah terdapat para pendukung dua kelompok tsb, dan mereka berpura-pura masuk Islam tatkala tdk ada tempat lagi untuk meraih kewibawaan mereka.
Mereka adalah Abdullah bin Ubay dan teman-temannya, kelompok ketiga ini lebih besar lagi kemarahannya daripada dua kelompok di atas
Di samping itu terdapat kelompok keempat, mereka adalah orang-orang Baduy yang tinggal di sekitar Madinah.
Masalah kekufuran dan keimaman mereka tidaklah menjadi perhatian bagi mereka, tetapi mereka adalah para perampok dan perampas.
Mereka mulai goncang krn kemenangan yg diraih kaum muslimin.
Mereka khawatir akan tegak di Madinah suatu negara yg kuat, yg akan menghalangi mrk untuk meraih kesuksesan atau kekuatan melalui perampokan dan perampasan. Sehingga mrk pun membenci kaum muslimin dan menjadi musuh mrk
Perang Bani Sulaim

Berita pertama yang disampaikan oleh utusan dari Madinah kepada Nabi ﷺ setelah Perang Badar adalah Bani Sulaim.
Bani Sulaim ini berasal dari kabilah Ghathafan.
Mereka menggalang kekuatannya untuk menyerang Madinah.
Nabi ﷺ dengan pasukan kavaleri yang berkekuatan 200 personel mendatangi kabilah tersebut di perkampungannya.
Sesampainya beliau di wilayah mereka di daerah al-Kudr, Bani Sulaim melarikan diri dan meninggalkan 500 ekor unta.
Mereka meninggalkan untanya di suatu lembah yang dikuasai oleh pasukan Madinah.

Unta-unta tersebut diambil seperlimanya oleh Rasulullah ﷺ .
Rasulullah membagikan unta-unta tersebut kepada para sahabatnya.
Setiap orang mempunyai dua ekor onta.
Beliau juga mendapatkan seorang budak yang bernama Yasar yang kemudian dibebaskan.

Di perkampungan Bani Sulaim tersebut Nabi ﷺ tinggal selama tiga hari.
Kemudian beliau kembali ke Madinah.
Peperangan tersebut terjadi pada bulan Syawal tahun kedua Hijriyah 7 hari setelah pulang dari Perang Badar.
Dalam peperangan tersebut Nabi ﷺ menyerahkan urusan Madinah kepada Siba' bin Arfatah.
Persekongkolan untuk Membunuh Nabi Muhammad ﷺ

Kekalahan kaum musyrikin dalam Perang Badar menimbulkan dampak yang mendalam.
Kaum Quraisy di Mekah menjadi marah dan mulai meluap-luap emosinya terhadap Nabi Muhammad ﷺ.
Ada dua orang tokoh Quraisy yang melakukan persekongkolan untuk membunuh Rasulullah

Tidak beberapa lama seusai Perang Badar, Umair bin Wahab Al jami' dan Safwan Bin Umayyah duduk bersama di sebuah batu.
Umair adalah salah seorang “Syaithan” Quraisy yang selalu menyakiti Nabi ﷺ dan para sahabat beliau ketika masih berada di Mekkah.
Sedangkan anaknya yang bernama Wahab bin Umair menjadi tawanan Badar.
Umair menyebutkan para tokoh korban perang Badar, lalu Sofwan berkata:
"Sesungguhnya setelah kematian mereka akan datang kehidupan yang baik."

Umair berkata kepadanya:
"Sungguh, kamu benar.
Demi Allah, seandainya aku tidak mempunyai tanggungan hutang, dan tidak khawatir terlantar setelah aku mati, pasti aku akan mendatangi Muhammad dan membunuhnya
Aku mempunyai alasan yaitu anakku yang menjadi tawanan mereka."

Safwan pun menjawab:
"Utangmu aku tanggung, aku yang akan melunasinya, dan keluargamu
bersama keluargaku selama mereka masih hidup. Hal itu tidak berat bagiku.”
Umair kemudian berkata:
"Rahasiakanlah persoalan ini, Akan kulakukan.”

Selanjutnya Umair mengambil pedangnya, lalu dia berangkat ke Madinah.
Ketika sudah sampai di pintu masjid dia menderumkan untanya.
Terlihat olehnya Umar Ibnul Khattab yang sedang berbincang-bincang dengan beberapa orang dari kaum muslimin tentang kemenangan perang Badr.

Maka Umar berkata:
"Ini musuh Allah."
"Umair tidaklah datang kecuali untuk maksud jahat."
Kemudian Umar masuk mendatangi Nabi Muhammad ﷺ seraya berkata:

"Wahai Nabi Allah, Umair musuh Allah telah datang dengan menyandang pedangnya."

Nabi menjawab:
"Suruhlah masuk menemui aku."
Umar pun menemui Umair, dan sambil menarik tali pedang Umair ia berkata kepada beberapa orang dari kaum Anshor:

"Masuklah, temui Rasulullah ﷺ dan duduklah di sisi beliau, serta jagalah beliau dari orang jahat ini, karena dia perlu diwaspadai."
Umar kemudian membawa masuk Umair kepada Rasulullah ﷺ .

Setelah melihatnya dan Umar memegang tali pedang yang berada di lehernya, Nabi ﷺ berkata:

"Lepaskanlah wahai Umar, dan mendekatlah hai Umair."

Umair kemudian mendekat dan berkata:
"Selamat pagi."
Nabi ﷺ menjawab,
"Allah telah memuliakan kami dengan suatu penghormatan yang lebih baik dari penghormatanmu hai Umair, yaitu dengan salam penghormatan penduduk surga."

Beliau kemudian bertanya,
"Hai Umair, ada keperluan apa kamu datang?"
Umair menjawab,
"Aku datang karena anakku menjadi tawananmu."
"Perlakukanlah ia secara baik."

Nabi ﷺ bertanya,
"Lalu untuk apa pedang yang ada di lehermu itu."

Umair menjawab:
"Semoga Allah memperburuk pedang tersebut. Apakah pedang ini berguna bagi kami?"
Nabi ﷺ berkata,
"Berkatalah secara jujur, kamu datang dalam rangka apa?"

Umair menjawab,
"Aku tidaklah datang kecuali untuk keperluan tersebut."
Nabi ﷺ berkata,
"Tidak, kamu dengan Safwan bin Umayyah telah duduk di sebuah batu, dan kalian telah menyebut-nyebut tentang para korban Perang Badar dari kaum Quraisy, kemudian kamu berkata,
"Seandainya aku tidak mempunyai tanggungan hutang dan keluarga, aku akan keluar untuk membunuh Muhammad."
Kemudian Sofwan menanggung hutang dan menjamin keluargamu dengan syarat kamu membunuhku.
Allah pasti menghalangi rencanamu itu."
Umair berkata:
"Saya bersaksi bahwa Engkau adalah Rasulullah wahai Rasulullah, sebelumnya aku mendustakan berita-berita langit yang Kau bawa kepada kami dan wahyu yang diturunkan kepadaMu.
Rencanaku ini tidak ada yang mengetahui selain aku dan Sofwan, demi Allah aku mengetahui tidak ada yang memberitahukan padamu kecuali Allah."

"Segala puji bagi Allah yg telah menunjukkan aku kepada Islam dan membawa aku ke tempat ini kemudian mengucapkan syahadat secara benar.”
Rasulullah ﷺ lalu berkata:
"Ajarilah saudara kalian ini tentang agama, ajarkan Alquran kepadanya dan bebaskanlah tawanannya."
Adapun Sofwan mengatakan,
"Bergembiralah dengan suatu peristiwa yang datang kepada kalian sekarang, pada hari-hari yang akan melupakan kalian dari peristiwa Badar."
Dia bertanya tentang Umair kepada orang-orang yang berpergian, sehingga salah seorang yang berpergian memberitahukan kepadanya tentang keislaman Umair.

Sofwan bersumpah untuk tidak berbicara kepadanya selamanya, dan tidak akan memberikan suatu manfaat kepadanya selamanya.
Umair kembali ke Mekah dan tinggal di sana menyerukan Islam.
Kemudian banyak orang yang masuk Islam melalui dakwahnya.

Bersambung besok, insya Allah 🙏🏿

Sallu ala Nabi🌹

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Sayid Machmoed BSA

Sayid Machmoed BSA Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @sayidmachmoed

24 Nov
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 26
Perang Bani Qainuqa

Pada perjanjian yang lalu yang diadakan oleh Rasulullah dengan orang-orang Yahudi, telah disebutkan bahwa beliau dan kaum muslimin sudah berusaha untuk melaksanakan isi perjanjian tersebut. Image
Tetapi sebaliknya orang-orang Yahudi tak ada seorang pun yang mematuhi isi perjanjian.
Mereka selalu melakukan penghianatan sehingga meresahkan kaum muslimin.
Ibnu Ishaq berkata Syas bin Qais seorang tokoh Yahudi yang sangat kufur dan sangat membenci serta dengki kepada kaum muslimin melewati beberapa orang sahabat Rasulullah ﷺ dari kabilah Aus dan Khazraj yang berada dalam suatu majelis yang telah menyatukan mereka.
Read 55 tweets
23 Nov
NASEHAT SEORANG BOCAH MEMBUAT IMAM ABU HANIFAH.RA MENANGIS

Abu Hanifah Nu'man bin Tsabit, atau populer di sebut Imam Hanafi, pernah berpapasan dengan seorang anak kecil yang tampak berjalan mengenakan sepatu kayu. Image
“Hati-hati nak dengan sepatu kayumu itu, jangan sampai kau tergelincir”, sang Imam menasehati

Bocah ini pun tersenyum, menyambut perhatian pendiri madzhab Hanafi ini dengan ucapan “terima kasih”

“Bolehkah, saya tahu namamu, Tuan?”
Tanya si bocah.

“Nu'man”
“Jadi, Tuan lah yang terkenal dengan gelar Al-Imam Al-A'zham (Imam Agung) itu?”

“Bukan aku yang menyematkan gelar itu, masyarakat lah yang berprasangka baik dan menyematkan gelar itu kepadaku”
Read 5 tweets
20 Nov
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 24

Hamzah

Hamzah bin Abdul Muthalib bersama pasukannya berdiri melakukan penjagaan di dekat kolam pasukan muslim.
Kolam itu merupakan tempat penting dalam pertempuran Badar.
Jika pasukan Quraisy berhasil merebut kolam dan menghilangkan dahaga mereka, pasukan muslimlah yang akan kehausan.

Kemudian, sepasukan berkuda Quraisy mendekat.
Dua penunggang kuda terdepan berhasil ditaklukan Hamzah.
Namun, penunggang ketiga lolos dan berhasil membuka celah pertahanan untuk diterobos para penunggang lain yang terkenal tangguh.
Namun Hamzah sendiri berdiri menutup celah tersebut dengan pedang siaga di tangan.
Satu demi satu para penunggang Quraisy yang kehausan maju.
Read 51 tweets
19 Nov
KISAH SAYYID BADRUDDIN AL-HASANI DAN TOBATNYA PARA PALACUR

Sayyid Baddrudin Al Hasani,
Pemimpin Ahli Hadist dan Sufi di Negeri Syam yang memberi sedekah dan meminta doa kepada ratusan pelacur
Ketika kabar keberadaan rumah pelacuran di pinggiran kota Damaskus tersebar
di tengah masyarakat.
Beberapa tokoh kemudian mengadukan hal itu kepada Sayyid Badruddin bin Yusuf Al-Hasani.
Beliau adalah ulama dan wali besar yang dikenal seantero negeri Syam, baik oleh kalangan ulama, awam, pemerintah bahkan para pelacur sekalipun.

Sayyid Badruddin lalu menyuruh murid kesayangannya, Syeikh Yahya yang kala itu sudahencapai berusia 60 tahun.
Read 10 tweets
19 Nov
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 23

Peperangan dan Ekspedisi Sebelum Badr

Untuk melaksanakan kedua langkah tersebut, kaum muslimin mulai melakukan gerakan-gerakan militer. mereka melakukan patroli militer yang bertujuan menyingkap dan mengenal jalan-jalan yang mengelilingi Madinah,
serta jalan-jalan yg dapat mengantarkan ke Mekah,mengadakan perjanjian-perjanjian dengan kabilah-kabilah yg berdomisili di sepanjang jalan tersebut, memberikan kesan kepada orang-orang Yahudi dan Arab badui yg berdomisili di sekitarnya bahwa kaum muslimin telah memiliki kekuatan
dan mereka telah terbebas dari kelemahan mereka serta memperingatkan kepada orang-orang Quraisy terhadap akibat kebohongan mereka sehingga mereka sadar dari kesesatan mereka, dan merasakan adanya bahaya yang mengancam perekonomian mereka,
Read 73 tweets
18 Nov
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 22

Mengalihkan Kiblat ke Ka'bah

Orang-orang Yahudi pun mendatangi Rasulullah dan berkata:
“Muhammad, tentu sudah engkau ketahui bahwa semua Nabi dan Rasul sebelummu pergi ke Baitul Maqdis. Di sanalah sebetulnya tempat tinggal mereka.
Jika engkau benar-benar seorang rasul, engkau pasti akan pergi ke sana, bukan? Anggap saja Madinah ini sebagai perantara hijrah kamu dan umatmu dari Mekah ke Baitul Maqdis!"
Namun, saat itu juga Rasulullah tahu bahwa mereka berusaha melakukan tipu daya kepada beliau. Apalagi saat itu kiblat shalat kaum Muslimin adalah Baitul Maqdis, bukan Ka'bah di Mekah.
Read 84 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!