Jodoh Untuk Baong

- Di waktu itu, ketika ada perjaka yang meninggal, hal itu akan menjadi masalah. Bukan hanya untuk keluarga, tapi untuk seisi kampung.

@ceritaht

@bacahorror

@IDN_Horor

@cerita_setann

#bacahorror #ceritahoror #bacahoror #ceritahorror Image
Cerita ini terjadi sekitar pertengahan tahun 98. Waktu itu saya masih kecil. Tapi cerita ini saya rangkai dengan beberapa memori orang yang sudah dewasa saat itu. Lagi2 untuk lokasi saya tulis secara fiksi. Untuk melindungi mereka yg terlibat di cerita ini
Bismillah.

Kasiyanto adalah seorang pendatang di kampung Mojo. Tapi berbeda dengan pendatang lainya yg biasanya menjaga jarak dengan warga asli, Kasiyanto justru sangat baik dengan para tetangga. Karena belum menikah dan tak punya anak, Kasiyanto sering membagikan rejekinya..
kepada warga sekitar. Dia selalu menjadi yang paling depan memberikan sumbangan saat warga tengah membutuhkan uang. Tak jarang dia menjadi donatur tunggal jika kegiatan masyarakat Kampung tidak bisa diakomodir pemerintah desa
Tapi usia memang rahasia tuhan. Suatu pagi, Kasiyanto meninggal dunia setelah malam harinya dia mengeluh demam tinggi. Warga yang saat itu tak ada yang memiliki mobil, akhirnya hanya bisa memanggil mantri desa untuk memeriksa Kasiyanto.
Setelah memberikan obat demam dan suntikan, mantri pun kembali ke rumahnya. Tapi esoknya nyawa Kasiyanto justru tak tertolong. Pemakaman pun dilakukan dengan cukup ramai. Jika melihat garis keluarga besarnya, Kasiyanto seharusnya menganut agama katolik
Tapi, Saleh, teman dekat Kasiyanto semasa hidup pernah mendengar jika Kasiyanto mengakui jika dirinya sebenarnya sudah masuk Islam. Proses pemakaman sempat berlangsung lama. Pihak keluarga ingin agar Kasiyanto dimakamkan dengan keyakinan mereka, tapi warga yg
Selama ini merasa ikut memiliki Kasiyanto ingin pria yang meninggal dalam kondisi bujang itu dimakamkan dengan cara Islam. Sesuai wasiatnya sebelum meninggal.

Saleh lah yang saat itu berusaha paling ngotot agar Kasiyanto dimakamkan dengan cara Islam
Sampai akhirnya disepakati, proses pemakaman dilakukan secara Islam, tapi makam Kasiyanto akan dikijing bahkan dipasangi hiasan patung malaikat seperti makam keluarganya yang lain. Karena alotnya proses negoisasi warga dan keluarga, Kasiyanto baru dimakamkan menjelang magrib
Selepas memakamkan, warga pun kembali ke rumahnya masing2. Masalah sempat kembali muncul ketika warga ingin mengajikan Kasiyanto. Sesuai kebiasaan di kampung Mojo, mereka yang meninggal akan dingajikan selama tujuh malam. Tapi, karena pihak keluarga tak ada yg mau
warga pun bingung. Saat itu,warga yang tinggal di Kampung Mojo sebagian berada dibawah garis kemiskinan. Akhirnya, Saleh pun mengusulkan untuk selamatan satu mlam saja. Setidaknya, Kasiyanto sudah didoakan.

"Wes nganggo kas masjid wae. Kan bisa digunakan" kata Saleh kepada warga
"Yo ws leh, sakno Om Kasiyanto. Keluargane gak mungkin nyelameti," Jawab Matori yang saat itu menjadi ketua RT.

Akhirnya dengan kesepakatan warga, pengajian digelar dalam satu malam saja. Ada banyak warga yang datang, terutama mereka yg mengenal Kasiyanto sebagai orang baik.
Tapi ternyata kematian Kasiyanto yg sebenarnya normal2 saja malam itu tiba2 seolah membangkitkan mitos yang selama ini muncul di Kampung Mojo.

Sekitar jam 10 malam, Kampung sudah sangat sepi. Semua orang sudah terlelap.
Hanya tersisa beberapa pria dewasa yang kebetulan tengah jaga ronda. Termasuk Saleh. Entah dari mana asalnya, angin malam itu terasa lebih kencang dan lebih dingin dari biasanya. Saleh merasa seolah ada yang tidak beres di Kampungnya malam itu.
**lanjut nanti malam ya... ada keperluan mendadak.
maaf lama, ada urusan sedikit tadi. Saya lanjutkan ya 🙏
malam itu Saleh meronda berdua dengan Nurhadi. Awalnya mereka mengabaikan tanda2 alam malam itu, tapi saat malam semakin larut suasana semakin tak nyaman.

"Nur, ayo keliling. sopo weruh ono wong ngelmu. hawane sing enak. (siapa tahu ada orang sedang belajar ilmu gaib. Hawanya.
.. tidak enak) " kata Saleh mengajak Nurhadi.

berbekal sarung yang dibebatkan ke leher untuk melawan dingin, keduanya mulai keliling kampung. hampir tidak ada rumah yg menyalakan lampu di kampung. Hanya satu dua rumah warga yg ekonominya agak baik yg menyalakan lampu rumah
Akhirnya keduanya pun melewati jalan yg berbatasan dengan pemakaman keluarga. di pemakaman ini lah Kasiyanto dimakamkan. Sekitar 50 meter dari pemakaman, tiba2 ada sekelebat bayangan yang berlari dalam kegelapan. Arahnya menuju area pemakaman.

Saleh dan Nurhadi terkejut.
Meski bukan penakut, kedua orang itu merasa harus sigap. Karena pada waktu2 tertentu kampung itu kerap didatangi harimau. Apalagi jika gunung yg berada tak jauh dari Kampung itu sedang terbakar.

"Weruh Nur (kamu lihat nur) " tanya Saleh.

Nurhadi mengangguk, sambil memicingkan
mata. Mereka tak berusaha mengejar apa yang mereka lihat. Nur dan Saleh tetap berusaha berjalan mengikuti jalur ronda mereka.

baru beberapa langkah berjalan, tiba tiba ada suara gemeresak daun yang kencang. Kali ini suara itu terdengar seolah memanjat pohon durian besar..
pohon itu sendiri ada di perbatasan area pemakaman dan perkampungan. Tingginya sekitar 15 meter, dengan daun yang cukup lebat.

Nurhadi dan Saleh langsung mengalihkan pandangan ke puncak pohon. Ternyata di sana tampak sebuah wajah manusia namun berukuran besar. Wajah itu lalu ..
melolong... Lolonganya kencang dan panjang, mirip lolongan serigala tapi lebih besar.
di tengah lolongan, angin berhembus semakin kencang. Saleh dan Nurhadi yang melihat itu di depan matanya langsung berlari ke arah Balai Desa.

Sepanjang langkah mereka berlari, suara lolongan
seolah terus mengikuti..

dengan nafas ngos2an, keduanya berhenti tepat di depan balai desa yang lampunya masih menyala. Di sana keduanya bertemu dengan dua orang lainya yaitu Saini dan Sarif yang juga sedang jaga ronda malam itu.
setelah diminumi air putih, Saleh dan Nurhadi bercerita kepada Saini dan Sarif tentang apa yang baru mereka lihat.

Saini yg paling tua dari ketiga orang itu lalu bercerita jika dirinya sempat mendengar dari almarhum bapaknya, jika orang yg mati dalam keadaan perjaka
harus disandingkan dengan perempuan yg meninggal dalam kondisi perawan. Disandingkan bukan berarti dimakamkan bersama, tapi seolah dibuatkan ritual khusus seolah menikahkan kedua orang yg sudah meninggal itu.

"Misale sing dikawinaken, engko kang lanang merupo dadi Baong -(
misal tidak dinikahkan, nanti yg laki2 akan berwujud menjadi Baong) " kata Saini.

Saleh awalnya merasa tersinggung dengan cerita Saini. Dia berpikir tidak mungkin Kasiyanto yg begitu baik semasa hidupnya akan menjadi mahluk jadi jadian.
apalagi Baong sendiri memiliki bentuk yang buruk.

"Kadung sing percoyo titenono (kalau tidak percaya, lihat saja) " jawab Saini, seolah melihat keraguan dari mata Saleh.

Awalnya Saleh tetap tidak percaya. Meski dia pernah mendengar mitos seperti yg dikatakan Saini,
tapi baginya hal itu seolah mustahil terjadi.

Mereka berempat sempat bertahan sampai kemudian suara puji pujian terdengar dari Masjid Kampung. Mereka baru bubar dari halaman Balai desa dan kembali ke rumah masing2.

di jalan, Saleh kembali mengajak berdiskusi Nurhadi
saya langsung alihkan ke bahasa Indonesia semua ya

"Nur, tahun lalu kan ya ada juga perjaka yg mati. Tapi gak sampai ada aneh2" kata Saleh sambil berjalan.

Sambil menggulung sarungnya, Nurhadi menyahuti Saleh. "iya benar perjaka KTP nya, tapi aslinya gak tau."
"Kamu tahu sendiri kan, yang mati tahun lalu ini siapa, dan sering main ke komplekan (tempat prostitusi) "

Saleh pun mengangguk. Dia membenarkan omongan Nurhadi. Karena Kasiyanto yang dia tahu memang benar2 orang lurus. dan pastinya perjaka yg sebenarnya.
Malam berikutnya, teror Baong kembali terjadi. Setelah pagi harinya kabar tentang adanya Baong tersebar entah dari mulut siapa.

Warga kampung memilih tidur lebih awal. Mereka mematikan penerangan sama sekali. Hampir tidak ada yang keluar rumah selepas adzan isya berkumandang
seperti malam sebelumnya, angin berhembus kencang dan dingin. Terutama di dekat rumah2 yg berhimpitan dengan area pemakaman dan rumah peninggalan Kasiyanto yg kosong tak berpenghuni.

Suara lolongan juga terdengar di lorong2 jalan. Di tahun itu, belum terlalu banyak bangunan
jarak paling dekat antar rumah warga 7 sampai 10 meter. Sisanya lebih jauh.

Meski sebagian warga ketakutan, masih terbersit rasa penasaran di hati saleh. Pria itu seolah masih tak rela jika Almarhum Kawanya menjelma menjadi mahluk jadi2an.
Akhirnya malam itu Saleh mencari cara
Saleh berjalan seorang diri ke dekat salah satu rumah yang berada sekitar 70 meter dari area pemakaman.

Di dekat rumah, ada selokan kering bisa dimasuki Saleh. Dia lalu bersembunyi di sana. Berharap bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi di kampungya.
Saleh menutupi tubuhnya dengan sarung, hingga hanya tampak dua matanya saja.

Setengah tubuhnya berada di dalam selokan, dan setengah lainyabersandar di dinding jalan. Sambil menunggu mahluk yang disebut jelmaan Kasiyanto lewat.
waktu terus berjalan. tapi Saleh tidak melihat tanda2 seperti malam sebelumnya. Angin mendadak memelan, dan seolah menghilang.

Saleh tetap berusaha bertahan. Di tengah rasa kantuk yg mulai datang menyerang.

Tapi, menjelang tengah malam., Saleh tiba2 merasakan angin yg kembali
berhembus kencang.. kali ini disertai dengan aroma bunga flamboyan basah. Saleh pun mulai terjaga dari rasa kantuknya.

Lalu, suara lolongan itu muncul..
muncul semakin dekat di tempatnya berdiri, Saleh melebarkan matanya. Berusaha menangkap bayangan atau apapun
Lolongan yang entah dari mana asalnya itu terdengar semakin kencang. Saleh menoleh ke kanan dan ke kiri. Dirinya juga kawatir tiba2 sosok itu muncul dari arah belakang.

Sampai kemudian terdengar suara derap kaki yang berat .. Saleh langsung mengalihkan matanya
dalam waktu singkat, sekitar 10 meter di depanya tampak sesosok mahluk yang tengah berdiri. Tubuhnya mirip dengan tubuh singa. Dengan ukuran yang sedikit lebih besar.

Tubuh Saleh kemudian mendadak kaku. Ada ketakutan yang menjalar dan membuatnya hanya bisa mematung
Saleh berusaha memberanikan dirinya menatap wajah mahluk tersebut. Di dalam ketakutan, Saleh melihat jika wajah mahluk itu sangat mirip dengan Wajah Kasiyanto. Bedanya, wajah mahluk itu ditumbuhi bulu halus, dengan rambut yang panjang mirip dengan singa.
Mahluk itu hanya menoleh ke kanan dan ke kiri. Seolah mencari sesuatu dan mengabaikan keberadaan Saleh.

Tak sampai satu menit, mahluk itu berlari sambil terus melolong. Seperti seseorang yang sedang mencari sesuatu. Setelah mahluk itu pergi, Saleh pun keluar dari selokan
Dengan tubuh yang masih gemetar, Saleh mendatangi rumah Saini malam itu juga.

Singkat cerita, karena teror Baong terus muncul, Saleh dan Saini akhirnya sepakat mencari dimana ada perawan yg baru saja meninggal. Tapi sebelumnya mereka terlebih dahulu mencari orang tua yg paham
dengan masalah tersebut.

Setelah lima hari berkeliling desa dan kecamatan, mereka berdua akhirnya menemukan yg dicari. Ada seorang gadis yg masih berusia belasan tahun yg meninggal dunia akibat kecelakaan.

Saini dan Saleh menemui orang tua sang gadis untuk meminya persetujuan
meski sempat ditolak, Saini dan Saleh berusaha terus merayu. Karena jika tidak dihentikan, mereka kawatir teror Baong akan tetap muncul dan membuat masyarakat yg tinggal semakin tidak nyaman.

Orang tua gadis pun akhirnya mengiyakan. Di hari ke sepuluh kematian Kasiyanto, ..
ada empat orang yang datang ke makamnya. Satu orang tua dan satu wali dari si gadis, kemudian ada seorang tetua kampung dan Saini.

Setelah mendoakan arwah keduanya, kemudian dilakukan sebuah prosesi layaknya pernikahan yg tidak melibatkan kedua mempelai sama sekali
ritual yang sama jg dilakukan di atas makam si gadis.

Setelah semua ritual usai,konon di malam harinya kembali terjadi angin kencang yang dihiasi suara lolongan. Tapi lolongan kali ini berbeda,terdengar lebih kencang seolah si Baong berpamitan kepada semua warga kampung

Selesai

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Fredyaspiree

Fredyaspiree Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @fredyraskin

26 Nov
Akibat Putuskan Pertunangan

- Sebuah kisah pendek tentang pengalaman seseorang yang menikah dg tunangan orang lain. Dia nyaris menjadi korban santet

@ceritaht
@bacahorror
@IDN_Horor
@cerita_setann
@cerita_setann

#bacahorror #ceritahoror #bacahoror Image
cerita kali ini sedikit pendek, mungkin seperti kisah Saula kemarin. yang jelas cerita yg saya buat semuanya benar2 terjadi. Dengan detil yang sedikit saya kaburkan untuk melindungi sumber cerita.
2009.

Seorang pemuda bernama Yanto yang tinggal di Desa Lemah saat itu tengah jatuh hati kepada seorang wanita bernama Sinta.

Yanto tertarik melihat Sinta yang setiap hari sering melintas di depan kantornya
Read 5 tweets
25 Nov
Gerbang Pernikahan Ghaib Saulah

- Seorang pemuda yg dianggap tak waras oleh penduduk Desa mendadak menghilang. Di tempatnya menghilang, warga menemukan sebuah relief aneh

@ceritaht
@bacahorror
@IDN_Horor
@cerita_setann
@cerita_setann

#bacahorror #ceritahoror #bacahoror Image
cerita ditemukanya relief ini sempat diulas beberapa media lokal dan media online. Lokasinya ada di Desa Segobang, Banyuwangi. saya sempat berbincang dengan warga sekitar. Berikut saya ceritakan kembali bagaimana rangkaian cerita warga tentang asal usul relief misterius itu
Sekitar pertengahan tahun 2019 warga di sekitar Desa Segobang diramaikan dengan penemuan sebuah relief di tengah area perkebunan warga. kala itu, warga yang tengah membersihkan kawasan itu untuk dibuat jalur sepeda BMX menemukan tebing cadas yang memiliki pola unik
Read 20 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!