DIKEPUNG PENGHUNI
GUNUNG RAUNG

A THREAD
@bacahorror #bacahorror
Halo dulur dimalam kali ini ada sebuah cerita nih dari gunung yang jalur pendakiannya ter ekstrem di jawa, ceritanya seru dan serem juga. Seperti biasa saya up abis magrib ya sambil nunggu rame
Yuu mulai
Cerita ini bersumber dari instagram ; Exploregunung dan narasumbernya (@ayu_tck)
Nama Aku Ayu tapi biasanya temen2 panggil aku tacik. Pada kesempatan kali ini aku mau berbagi Cerita pendakian ku ke gunung Raung Via sumberwringin, Bondowoso.
Minggu kemarin bulan maret aku mendaki Raung bareng Arif, Eka, Faqih, Faisal, Ikrom dan aku Ayu tacik, jadi kita ber enam. Sebenernya rencana sudah dari 1 bulan sebelum berangkat, tapi pas mau hari keberangkatan kebetulan aku dapat bulanan, aku mutusin buat ngga ikut ke Tim,
tapi mereka meyakinkan selama kamu tidak bertujuan jelek, dan selalu bersholawat Insyaallah Aman, jadi aku juga memutuskan untuk tetap lanjut pendakian ini.
Selain kita ber enam kita juga mendaki bareng 24 pendaki lain, juga buat naik truk menuju pos 1 secara berbarengan. Ada rombongan dari Jakarta, Malang sama Bondowoso.
Dari basecamp kita mulai naik trukjam 7 pagi, sampai di pos 1 sekitar jam 8, Nah setelah turun dr truk kita berdoa memulai treking dengan rombongan masing masing.
Perjalanan panjang dr pos 1 (pondok motor) menuju pos 2 (pondok sumur) lumayan jauh, sangat menguras tenaga karena jalurnya yg panjang, agak menanjak, bisa dilalui 5-6 jam, cuaca memang tidak mendukung dari berangkat basecamp menuju pos 1 sudah disambut hujan.
Baru saja mulai perjalanan kurang lebih 1 jam dari pos 1 sudah ada welcome dari "Mereka" penunggu gunung raung, tiba tiba aja pohon yang ada disebelah kanan Eka roboh, padahal pohon berdiri tegak, tidak ada apa apa normal seperti biasa,
tiba tiba mas eka bilang :

"saporanah mbah, buleh nompang lebet (maaf mbah kita numpang lewat),
itu terjadi di ladang kopi yg suasana lumayan lembab dan gelap, kita tandai dari awal perjalanan yaitu ada sepatu fantovel rusak diatas trek itu (setelah perjalanan pulang keesokan harinya, hari minggu aku cek lagi untuk memastikan,
tapi ternyata pohon yg tumbang tadi sudah ga ada bekas pohon yg tumbang (positif thinking aja dlm hati), oke next lanjut ceritanya.
Sepanjang perjalanan kita susul susulan dengan rombongan lain nya, singkat cerita setelah jam 1 siang kita sampai di pos bayangan menuju pos pondok sumur, disana terjadi hujan, so kita langsung beberes pake mantel, sekitarjam set 2 kita sampai di pos 2 (pondok sumur),
Istirahat sebentar 10 menit, di pos pondok sumur kita ketemu pendaki lain yg sudah berangkat dari hari jumat, mereka bilang kalo diatas lagi badai, mereka memutuskan bermalam lagi karena tidak mau treking malem (mungkin mereka sudah tau keadaan dr malem sebelumnya).
Setelah kita istirahat kita melanjutkan perjalanan menuju pos 3 (pondok tonyok), kita berencana mau diriin tenda disana biar akses summit juga tidak terlalu jauh. Tetapi berhubung keadaan badai dan Faisal cidera kaki (baru pertama kali mendaki),
jadi sebelum maghrib kita harus sudah diriin tenda, memutuskan diriin tenda di pos bayangan menuju pondok tonyok, kebetulan pos bayangan nya pas di sebelah akses jalan.
Karena memang sikon saat itu tidak memungkinkan, akhirnya kita bermalam di pos bayangan. Setelah selesai diriin tenda kita beberes bersih diri, makan malam.
Setelah itu istirahat, jam 7 malem badai makin menjadi, kilat yg tidak henti2 menyambar (jadi dalam hati sudah berfikir yg tidak tidak, krn pengalaman pertama kena badai yg sebegitunya).
Pas tengah malam sekitar jam 1 malam aku terbangun karena mendengar ada suara kaki yg berjalan agak ramai kayak rombongan pendaki, tetapi tidak ada suara orang pun hanya suara kaki berjalan,
karena rombongan lain memang camp di pos 3, dan yg di bawah pos 3 hanya rombongan kami ber enam. So tambahlah tidak bisa tidur nyenyak karena badai dan suara kaki berjalan yg misterius tapi tetep aku paksain merem.
Jam 3 pagi aku bangun, bangunin yg lain, jam 03.30 barulah bangun semua dan prepare buat sarapan, jam 4.17 pagi barulah kita summit setelah bergulat dgn gerimis rintik yg masih menetap, kita mulai dgn berdoa.
Sepanjang perjalanan kita selalu saling mengingatkan buat baca sholawat dlm hati, sekitar jam 5 pagi kita sampai di pos 3 (pondok tonyok), dan ketemu rombongan dr malang dan bondowoso, kita bangunin mereka buat summit.
Mereka prepare, kita lanjut duluan buat summit, sekitar jam 7 pagi kita sampai di pos 4 (pondok demit) yg trek nya lumayan curam, jam 8 kita sampai di pos 5 (pondok Mayit) yg lumayan bikin bulu kuduk merinding banget krn pos nya lapang dan pohon nya gede2 pohon tua semua.
Sekitar jam 9 pagi kita sampai di pos 6 (pondok Angin), sayangnya kita di sambut kabut tebal, gerimis rintik, padahal kurang sekitar 1,5jam lagi sampai puncak, di pos 6 kita ketemu sebagian rombongan Jakarta yg muncak duluan,
nah disanalah mereka bilang klo diatas lagi kabut tebel dan gerimis, so sesuai tujuan awal rombongan kita ber enam, puncak bukan tujuan utamanya, tujuan kita pulang dengan selamat.
Sebenernya pengen bget ke puncak krn sudah rencana dr lama, aku fiikir kita bisa menunggu siapa tau kabut bisa hilang tetapi juga memang sikon nya tidak memungkinkan. Faqih dgn tegas bilang,
"kalo kita mutusin muncak, kita bawa Energi apa buat pulang?

(Seolah Faqih sudah tau apa yg akan terjadi ketika pulang nanti)
setelah diskusi memikirkan kondisi cuaca dan faisal yg cidera kaki kita mengurungkan buat muncak, lgsg turun saja, smbil mengambil beberapa foto di Pos Pondok Angin.
Selama perjalanan dr pos 3 (pondok tonyok) sampai pos 6 (pondok angin) aku terus saja mendengar lagu dangdut yg tidak henti hentinya dan bau bunga "aku masih positif thingking ajadeh, mungkin suara dangdutan dr rumah yg ada di bawah"
Jam 1 siang kita sudah sampai di tenda, prepare masak dan makan

lanjut turun jam set 3 km target jam 6/7 malam kita sudah di pos 1 (pondok motor). Dengan posisi turun Ikrom didepan aku, arif, faisal, faqih dan eka
Jam set 4 kita sampailah di pos 2 (Pondok sumur), kita hanya break sebentar saja, krn mengejar target, baru jam set 5 kita sudah disambut "mereka" yang mengingatkan kita untuk diam, tapi kami memang tidak dlm mengobrol,
hanya eka dan faqih yg bergurau pakai bahasa madura halus, mengobrol dgn memanggil "mbah" seperti itu
Aku sesekali mengajak faisal ngobrol, krn selama perjalanan pulang faisal hny berdiam saja tanpa berbicara apapun, pandangannya kosong,
hanya aku yg memanggil manggil Ikrom untuk menunggu agar tdk terlalu jauh jaraknya dengan kita ber lima, mengingatkan teman2 kalau ada akar atau jalan harus nunduk krn ada semak.
"mereka" penunggu raung tiba2 bi|ang "Sstt sstt sstt" beberapa kali sebelum maghrib menjelang, kami berlima mendengar semua, hanya Faisal yg tidak mendengarnya.
Setelah itu eka dan faqih berhenti bergurau jadi di pos bayangan kita bertukar posisi lagi, faqih di depan, Faisal, aku, arif, ikrom dan Eka. Kami sling mengingatkan untuk sholawat dan selalu cek keamanan, dengan cara hitung anggota.
Sepanjang perjalanan aku selalu mencium bau bunga, mendengar suara ada yg memanggil hey, sekelompok orang berbicara aku fikir rombongan lain akan menyusul kami tapi setelah menunggu smbil break tidak ada orang atau bahkan rombongan lain di belakang kami,
setelah maghrib trekking di Raung sangat lumayan membuat keadaan mencekam, gelap lembab, rintik hujan dan suara burung yg tidak henti hentinya menyambut kami, Faisal yg terus menerus merengek sakit punggung dan pusing, padahal dia hanya membawa Ransel,
dia terus mengeluh sakit dan beberapa kali terjatuh, sehingga Faqih yg memimpin perjalanan memutuskan buat membawa ransel milik Faisal secara bergantian dengan yg lain.
Sepanjang perjalanan kita selalu mendengar suara ada yg melempar batu, ada kayak buah kelapa jatuh, tapi Faqih bilang;
"dinahlah tak osah ereken (biar sudah gausah di hiraukan), senter ada dijalan, bukan di kanan kiri, fokus, baca sholawat terus, jalan nunduk, jangan tolah toleh senter jalan yg bener, hati hati"
kita break hanya untuk minum saja dan tidak berlama2, ketika break sebentar, aku tidak merasa nyaman aku terus meminta untuk melanjutkan jalan,
Eka tiba tiba bilang "majuh cepet, tak nyaman e dinnak, dulien ajelen (ayo cepat disini gak enak, ayo cepet jalan) dengan nada agak sedikit kenceng."
Tidak lama berjalan faisal merengek kesakitan lagi punggungnya, dia selalu meminta minum terus menerus dan hampir habis 2 liter selama turun, dia hanya menunduk tanpa berani menatap mata dr kami, dan faqih bilang
"arapah been? Jek Ioppah sholawat, fokus, jek endik pekeran kosong, dinnak toleh engkok (kenapa kamu? Jgn lupa sholawat, fokus jgn kosong pikirannya, liat aku")
Benar saja mata faisal yg sebalah kanan merah banget, dia terus merengek kesakitan punggungnya, pdhl tas sudah dibawa faqih, arif, eka dan ikrom mengeluh berat keril nya lebih dr awal berangkat,
padahal keril sudah berkurang isinya krn air sudah tidak spt berangkat yg membawa kurleb 2-3L per org.
sekitar jam set 7 malem kami hampirlah sampai di jalan Ilalang, tapi yg di tunggu2 berasa sangat jauh, dan sekitar jam set 8 sampailah kita di ilalang, disinilah hal yg tidak bisa di lupakan, selama 1 jam kita hanya muter2 di tempat yg sama,
krn jarak ilalang sm sepatu fantovel yg jdi patokan dr pertama berangkat kita ingat itu hanya sekitar 30 menit naik jadi ketika kita turun tidak smpai 30 menit dan berulang terus menerus, kita berlima menyadari itu, hanya faisal yg tidak tahu apa apa.
Sampailah Eka memutuskan buat membuat tanda di pohon, nah setelah jam set 9 itulah kita terlepas dr jebakan di puterin di tempat yg sama. Setelah muter 1X lagi, ketemulah si sepatu fantovel bekas, Eka teriak,
"nah jeriah sepatu fantovel lah, molaen gellek tak muh nemuh, pegel kok (nah ini sepatu fantovel nya dari tadi gak ketemu ketemu, sebel aku")
Jam 20.49 sampailah kita di pos 1 (Pondok Motor), disana kita istirahat sambil menunggu truk dan rombongan lain, dan tiba tiba Eka bilang "sejujurnya nih yaa tadi kalian sadar ngga kalo kita di puterin selama 1 jam" disitulah kami cerita blak blakan,
yg tadinya cuman saling diem di perjalanan. cerita yg dialamin kita diatas tadi, hanya aku yg diam saja krn masih merinding dan syok. FAKTA
1. Eka baru bilang kalau tdi yg ngerasa berat itu tadi di gendongin, diajak main main di atas, kecuali aku yg engga, kita di puterin di tempat yg sm selama 1 jam. Faisal hampirlah dia dimasukin penunggu sana, krn yg pas break, eka minta lanjut,
disitulah faisal mau di terkam dr belakang/dimasukin, Eka yg tahu tentang itu, menahannya, dan sampai di bawah dia cerita semua, jdi taulah semua kejadian diatas 1 per 1.
Nb: Eka, Ikrom dan Faqih adalah sweeper dan leader scr bergantian "krn mereka punya kemampuan menjaga dr "mereka" yg disana"
2. Sepanjang perjalanan Eka dan Faqih selalu nyeletuk pakai bahasa madura halus, aku pikir mereka hanya bergurau, tapi itu benar saja mereka berbincang dgn penjaga yg dr awal kita mulai berdoa dr pos 1 (pondok motor),
Beliau datang menjaga kami disepanjang perjalanan Eka dan Faqih menyapa juga yg ada disana dgn bergurau memakai bahasa madura halus,
dgn bilang "amit nggih mbah, buleh nompang lebet gih (permisi ya mbah kita numpang lewat" (kurleb seperti itu, krn aku tdk terlalu paham bahasa madura halus)
3. Malam yg kita bermalam di pos bayangan, aku, arif dan Ikrom mendengar suara orang berjalan, tapi tidak di jam yg sama, krn terbangun tidak secara bersama.
4. Di perjalanan turun kami berlima kecuali Faisal memang mendengar suara peringatan untuk diam "Sstt sstt sstt" beberapa kali, dan mencium bau bunga.
5. Pas lagi jalan disemak rimbun yg harus nunduk kalau berjalan, ternyata diatas situ ada yg lagi tidur penunggu nya kata Eka, krn perkiraan keril sm semaknya sudah pas tetapi mereka yg disana menyenggolkan kakinya agar kita yg bawa keril jalan jongkok, bukan membungkuk.
6. Sebelum dan sampai kami di puter puterin, Aku me|ihat perempuan baju putih rambut panjang nunduk, bayangan hitam, Arif juga melihat bayangan putih, Ikrom melihat mungkin poc*ng warna merah dan perempuan baju putih disebelahnya,
Faqih juga melihat perempuan, Eka juga melihat banyak dr mereka, tapi tidak menceritakan nya, krn mungkin dia sudah tau kalau kita semua sudah di kepung selama perjalanan pulang, Eka sadar kalau semua sudah di gendongin, kecuali aku"
7. Setelah sampai di pos 1 (pondok motor) jam 20.49 keadaan masih sama banyak suara2 org ramai ngobrol tapi tak ada 1 pun pendaki lain datang, karena kita nunggu rombongan dr Mlg sma Jkt yg datang jam 1 malem,
sehingga semua rombongan kami memutuskan tidur di atas truk kecuali aku dan eka yg tidak tidur. Eka masih saja bergurau entah dgn siapa, dia 20.49 keadaan masih sama banyak suara2 org ramai ngobrol tapi tak ada 1 pun pendaki lain datang,
karena kita nunggu rombongan dr Mlg sma Jkt yg datang jam 1 malem, sehingga semua rombongan kami memutuskan tidur di atas truk kecuali aku dan eka yg tidak tidur.
Eka masih saja bergurau entah dgn siapa, dia seoalah ngobrol sm orang disebelahnya, aku tanya mas ngomong sm siapa, engga cik, ga ada cik, aku ngobrol sendiri cik.
Pengalaman ini bukan yg pertama kali tapi paling mistis sih ini, so mungkin untuk perempuan yg lagi dlm keadaan kotor / bulanan ngga apa apa mendaki gunung, selama tidak ada ketentuan dr pihak pengelola untuk tidak mendaki,
kita juga harus selalu dlm keadaan berserah sama Yang Maha Kuasa, jangan berhenti berdoa dan meminta restu orang tua, sholawatlah sepanjang perjalanan Insyaallah Aman. Sekian terimakasih. TAMAT
Sekian thread kali ini semoga dapat diambil muatan baiknya dan dibuang muatan buruknya. Jangan takut untuk mencoba mendaki gunung asal peralatan safety,teman berpengalaman dan mental yang kuat dijamin pendakian aman. Dan jangan lupa jaga sopan santun di Gunung/hutan tersebut.
Bro buat kalian yang suka ngeliat suka tentang pendakian gunung, cek lah youtube saya ini tentang video dokumentasi saya mendaki gunung dan menceritakan tentang kisah horor juga. Jangan lupa subscribe ya

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Rama KomaruZaman🇮🇩

Rama KomaruZaman🇮🇩 Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @RamaKomaruzamn

19 Nov


LINDA SIKUNTILANAK MERAH

A THREAD⠀⠀
@bacahorror #bacahorror
Oke dulur-dulur udah lama nih ga ngethread. Seperti biasa aku mulai abis magrib ya.
Yuu mulai
Read 40 tweets
2 Nov


TERSESAT 5 HARI DI
GUNUNG SEMERU

A THREAD
@bacahorror #bacahorror
Oke seperti biasa saya up abis magrib ya
Yuu mulai
Read 54 tweets
29 Oct


GANGGUAN JENGLOT
PENDAKIAN GUNUNG SALAK

A THREAD
@bacahorror #bacahorror
Halo dulur selamat #malamjumat , cerita kali ini adalah cerita mistis pendakian gunung salak. Mungkin sudah tidak aneh lagi mistis gunung salak. Seperti biasa sambil nunggu rame, aku up abis magrib ya
Yuu mulai
Read 102 tweets
26 Oct


KISAH MISTIS PENDAKIAN
GUNUNG PAPANDAYAN

A THREAD
@bacahorror #bacahorror
Oke dulur kali ini Thread tentang pendakian gunung lagi hehe, seperti biasa sambil nunggu rame aku mulai abis magrib ya
Yuu mulai
Read 62 tweets
22 Oct


DENDAM TEMAN AYAH

A THREAD⠀

@bacahorror #bacahorror
Halo dulur, cerita kali ini mistis santet lagi . Seperti biasa saya up.abis magrib ya sambil nunggu rame
Yuu mulai
Read 47 tweets
19 Oct


DISANTET 3 KALI

A THREAD
@bacahorror #bacahorror Image
Halo dulur, mungkin kali ini bukan mistis digunung lagi ya tapi ini ga kalah seru dan seremnya ko. Seperti biasa saya up.abis magrib ya sambil nunggu rame
Yuu mulai
Read 102 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!