Motivasi Hidup
.
.
.
Belajar Growth Mindset dari Haikyuu, A Thread
Pict: Pinterest
Anime Haikyuu nyeritain tentang Hinata, anak baru SMA yang pengen jadi pemain voli hebat, tapi tingginya cuma 163 cm.
Tim voli SMA-nya, Karasuno, punya cita-cita buat jadi tim yang hebat juga, tapi mereka nggak punya pelatih dan fasilitasnya pun biasa aja.
Dari awal cerita, Hinata udah diperlihatkan kalo dia ngalamin kekalahan telak. Padahal, itu pertandingan voli pertamanya setelah dia SMP, karena pas awal masuk isi timnya cuma dia sendiri.
Ini bisa ikut juga setelah ngajakin temen yang sebenarnya anak basket dan sepak bola.
Kalau aja Hinata nyerah buat jadi pemain voli hebat, berarti udah abis cerita Haikyuu.
Justru sebaliknya, abis kalah doi malah nantangin lawannya yang punya gelar “King of the Court”.
Hinata janji bahwa suatu saat dia bakal ngalahin lawannya ini.
Selesai dari pertandingan itu, Hinata terus lanjut latihan. Doi jogging setiap hari, latihan sama tim voli perempuan, latihan sama klub voli ibu-ibu di sekitar rumah.
Kenapa ya dia bisa seniat itu?
Kalau kita tanya Carol Dweck, seorang Psikolog dari Amerika, Hinata ini termasuk yang punya “Growth Mindset”.
Hinata adalah cerminan orang yang punya growth mindset karena ketika menghadapi kesulitan, Hinata nggak langsung merasa mimpinya “gagal”, cuma “belum berhasil” aja.
Menurut Dweck, seseorang bisa punya mindset fixed atau growth. Semakin fix mindset kita, semakin mikir bahwa kesuksesan itu ditentuin sama bakat kayak kecerdasan gitu.
Sebaliknya, kalau mindset lo lebih ke arah growth, lo bakal mikir bahwa kesuksesan itu adalah hasil kerja keras, latihan, dan semangat buat berkembang.
Karakteristik orang dengan Growth Mindset ini keliatan banget di Hinata. Dengan tingginya yang cuma 163 cm, rasanya nggak ada harapan buat Hinata bisa sukses di voli. Menurutnya, walaupun dia nggak tinggi, dia bisa melompat dan kemampuan melompat itu bisa dilatih.
Kekurangan yang Hinata miliki nggak dianggap sebagai “hambatan” buat nyerah.
Justru kekurangan itu “tantangan” yang harus dijawab dengan latihan. Hinata selalu cari cara biar strategi dia main voli tetap bisa unggul.
Selain itu, Hinata juga suka minta masukan dari temen satu tim, pelatih, alumni, bahkan dari lawannya sendiri. Ini juga termasuk karakteristik orang dengan Growth Mindset, yaitu terbuka atas kritik atau masukan yang diberikan orang lain.
Well, meski udah usaha sekeras itu tetep aja ya yang namanya dunia itu bisa selalu lebih keras. Hinata dan tim volinya, SMA Karasuno, tetap menghadapi berbagai kekalahan.
Salah satu momen kekalahan yang paling berkesan buat gue adalah pas mereka kalah dari SMA Aobajosai di semifinal. Waktu itu mereka udah latihan keras banget sampe ngajakin sekolah dari provinsi lain biar bisa dapet lawan latihan yang bagus.
Tapi, yang bikin gue terkesan adalah pas mereka kalah, mereka nggak frustasi. Justru mereka sadar kalo ini tuh tandanya mereka harus usaha lebih keras lagi.
“Menjadi lemah itu artinya kita masih punya kesempatan buat berkembang, dan itu adalah sebuah kebanggaan”.
Kalau kita balik ke awal cerita, Hinata bisa sampe ke semifinal dari yang awalnya cuma bisa tanding 1x setelah 3 tahun sekolah itu udah sebuah growth yang besar banget.
Kemampuan Hinata juga keliatan banget perkembangannya kalo dibandingin sama yang dulu bahkan nggak bisa ngelakuin servis bola atau nerima bola dengan bener. Ini nggak bakal terjadi seandainya mindset Hinata fixed dan dia nyerah main voli karena ga tinggi.
Nah, gue pernah baca penelitian yang bilang kalo orang-orang yang punya growth mindset itu punya prestasi akademik dan performa kerja yang lebih baik, bahkan pas mereka menghadapi keterbatasan kayak tinggal di daerah terbelakang.
Gimana? Lo udah punya growth mindset kayak Hinata belum?
Kalo belum, lo bisa coba Konsultasi sama mentor di Satu Persen. Lo juga bisa atur sendiri kapan lo mau konsultasi di satu.bio/mentoringasik.
Tapi, kalo lo mau dapet Mentoring ditambah Webinar Quarter Life Crisis, gue punya kode promo "selamatlibur" biar dapet banyak diskonnya di satu.bio/selamatliburan. Semoga dengan gue adain promo ini bisa memudahkan lo, ya!
Gue harap thread ini bisa ngebantu lo berkembang kayak Hinata. Nggak harus langsung jadi hebat gitu ya, tapi seenggaknya 1% setiap harinya.
Buat Lo yang Masih Negative Thinking
.
.
.
Belajar Mindset Positif, A Thread
Pict: Yan
Akhir-akhir ini, kayaknya masalah tuh umum banget sampe orang jadi ngedumel setiap hari.
Nggak jarang juga akhirnya mereka nyebarin negative vibes sama orang-orang di sekeliling mereka, walaupun kadang mereka tau kalau masalah itu bisa diselesain.
Ketika seseorang terlalu fokus sama hal buruk, ada kemungkinan besar mindset yang kebentuk jadi negatif juga.
Mindset negatif kaya kebiasaan suatu ngeluh ini disebut The Tetris Effect. Fenomena psikologis yang pertama kali dikenalkan sama Jeffrey Goldsmith.
Lawan Overthinking dan Insecure
•
•
•
Merencanakan Waktu Overthinking, A Thread
Pict: Spencer Selover
Pernah nggak sih lo semaleman nggak bisa tidur karena banyak pikiran?
Misalnya, insecure mikirin kekurangan diri sendiri. Mungkin mikir, "Kalo dibandingin orang lain, gue nggak ada apa-apanya." Nggak jarang itu dipikirin terus.
Kenapa bisa gitu? Seringkali otak nggak bisa bedain antara takut sama cemas. Padahal keduanya adalah hal yang berbeda.
Merasa takut itu saat sesuatu yang berbahaya emang benar-benar nyata. Kalo rasa cemas itu ketika ada hal yang lo anggap ancaman padahal belum tentu terjadi.
Gimana Sih Cara Belajar Efektif?
.
.
.
Prinsip Active Recall, A Thread
Pict: Andrea Piacquadio
Sadar gak sih sebagian besar dari kita belajar banyak hal sejak kecil, tanpa pernah diajarin sebenarnya belajar tuh gimana?
Nah, kali ini gue bakal ngajak lo buat belajar bukan cuma buat pelajaran di sekolah atau mata kuliah doang, tapi juga bisa lo pake buat belajar hal lain di luar
itu, yaitu prinsip active recall.