Fredyaspiree Profile picture
Jan 14, 2021 52 tweets 11 min read Read on X
2018

Ini hari kedua Milo dan Devi mengikuti kegiatan pelatihan di Balai Perikanan. Besok pagi, puluhan siswa SMA yg ikut pelatihan sudah bisa pulang. Sore iti keduanya memilih untuk berjalan2 ke daerah Pantai. Warga setempat memanggilnya Pantai Tanjungan.
Lokasi pantai yang tersembunyi membuat Milo dan Devi betah berlama2 di sana.Cipratan air laut sore yg sejuk menjalar saat Milo merendamkan kakinya.Gadis SMA itu merasakan ada yg mengawasinya di balik pepohonan.Dia sempat menoleh tapi tak menemukan apa-apa selain daun ketapang.
"Lo, balik yuk. Kebelet pipis, " kata Devi menarik Milo. Karena merasa sudah tak nyaman, Milo ikut beranjak. Diikutinya langkah Devi ke kamar mandi yang ada di batas tembok balai perikanan.

"Aku duluan ya, tunggu dulu Lo, "
Devi lalu berlari ke dalam kamar mandi.
Milo berdiri mengamati toilet yg dipakai Devi, angin laut berhembus pelan. diamatinya sekeliling Balai Perikanan yg mulai gelap. 15 menit kemudian Devi keluar dan menghampiri Milo.

"Loh, kok udah di sini. cepet banget, " kata Devi.

"Memang daritadi aku disini Vi"
Devi mengangkat alis, seperti heran. "Lah tadi kamu kan ngajak ngobrol di depan pintu"

Milo menggeleng, karena tak ingin berdebat lama, Milo mengajak Devi kembali ke Mess. Adzan magrib sudah mulai terdengar menjemput.

"Ayolah balik ke dalam, dingin"
Keduanya langsung masuk kembali ke dalam mess. Entah kenapa, setelah itu Milo merasakan ada sesuatu yg berat di lehernya. Saat jam materi malam, Milo merasakan kesadaranya beberapa kali seperti hilang. Sigit, teman sebangku Milo terus memperhatikan gerak gerik Milo.
Sigit melihat Milo seperti orang dalam keadaan mengantuk berat. Tapi tanganya masih mencorat coretkan tangan di atas kertas HVS yg ada di meja. Karena penasaran, Sigit merebut kertas dari meja Milo.
Diamatinya gambaran Milo, lalu Sigit begidik ngeri.
"Kamu nggambar apa ini! jangan dilanjutkan" Sigit meremas gambar yg dibuat Milo. Lalu membuangnya ke bawah kursi. Milo masih tampak bingung dengan apa yg dilakukan Sigit. "Memang aku nggambar apa? "

tapi Sigit tak menjawab, wajahnya tampak ketakutan sambil menatap ke papan tulis
Setelah kelas Malam, Devi kembali menghampiri Milo.

"Lo anterin ke belakang ya"

"Mau, ngapain? " tanya Milo.

"Aku mau buka HP, biar gak ketahuan pelatih, ayo sebentar" pinta Devi.

Milo menurut, diikutinya lagi Devi berjalan ke arah kebun yg ada di belakang Mess
Lokasi ini memang sangat sepi, karena berada di balik bangunan mess. Tidak ada penerangan selain sisa cahaya dari ventilasi mess yang temeram. Devi langsung masuk ke sekitar pepohonan sambil mengacungkan hp mencari sinyal. Milo mengikuti di belakangnya sambil mencuri pandang
setelah menoleh ke belakang,Milo kembali melihat ke arah Devi yang sedang berdiri di balik pepohonan. Sebagian tubuhnya terhalang batang pohon.Devi lalu melangkah ke depan mendekati Milo. tiba2 Milo menjerit kencang. Dilihatnya sosok wanita tua tengah merangkul Devi dari belakang
Wanita tua itu memiliki rambut panjang berwarna putih. Dia seolah paham jika Milo bisa melihat sosoknya, wanita tua itu pun meringis menunjukan barisan giginya yang runcing kepada Milo.. Gadis itu berteriak lagi lalu pingsan.
sekitar jam 10 malam Milo baru siuman dari pingsanya. tiba2 dia sudah berada di mess panitia. Devi dilihatnya masih tertidur di ranjang sebelahnya.
dua orang panitia langsung beranjak setelah melihat Milo siuman.

" Kamu gak apa2 dek? " tanya Bagus salah satu pelatih senior
sambil mengedipkan mata, Milo menggeleng. Malam itu dia diminta tidur di mess panitia.

Milo lalu pergi ke mess tempatnya menginap untuk mengambil barang2nya yang masih ada di sana. Jam dinding menunjukkan pukul 11 malam. Bagus berjalan di depan dan Milo mengikuti dari belakang
Mess Panitia dan mess siswa terpisah dengan dua ruangan mess kosong. keduanya harus melewati lorong gelap tanpa penerangan.Milo hanya menunduk saat melewati dua lorong gelap itu.Setelah pingsan tadi, Dia merasa lebih peka.Seolah ada banyak mata yang mengamatinya selama perjalanan
Milo menunduk melihat kaki Bagus yang berjalan di depanya. bunyi tapak kaki menggema pelan di gelapnya lorong. Tiba-tiba Milo mendengar ada suara banyak langkah. Suara itu terdengar di belakang, kanan dan kiri. Milo semakin menunduk tak berani menoleh.
Tapi, ketika melirik ke bawah dia justru bisa melihat ada kaki kaki keriput yg mengiringi langkahnya. "Kaki siapa ini" batin Milo. keringat dinginya bercucuran sambil terus melangkah. Untung tak lama kemudian dia sampai ke mess nya.
setelah mengambil tas dan selimut, Milo kembali ke mess panitia. Kali ini dia meminta agar melewati jalan yg berbeda. yg lebih terang dari lorong tadi. Bagus akhirnya membawa Milo melewati jalan paving yg lebih jauh tapi lebih terang.
Di mess panitia, Milo melihat Devi sudah siuman. Dia sedang duduk sambil meminum teh hangat.

"Dev.. " panggil Milo.

Devi yg dipanggil melirik ke arah Milo. Mata Devi melotot dan langsung mengambil selimut menutupi wajahnya. Seisi ruangan heran melihat Devi. termasuk Milo.
sejak hari itu, Devi seolah menjauhi Milo. mulai dari perjalanan pulang dari Balai Perikanan sampai mereka masuk sekolah.

Milo tak mengerti apa yang membuat Devi menjauhinya. yg dia rasakan, sepulang dari Balai Perikanan. kesadaran sering kali menghilang.
Di rumah, tingkah laku Milo berubah drastis. Ibunya merasakan ada yg tidak beres dengan anaknya. Milo banyak tidur di siang hari. Dan baru terbangun selepas magrib. Milo juga tak pernah mau makan sepulang dari Balai Perikanan.

"Makan dulu Lo, mama beli lontong sayur tadi"
tak ada jawaban dari kamar Milo.Ibunya lalu membuka kamar dan melihat Milo masih tertidur membelakanginya.Dia mendekati Milo lalu mencoba menarik pundak Milo.
"Astagfirullah... " ibu Milo melompat mundur. Dia melihat wajah Milo berubah seperti wanita tua. Lalu meringis kearahnya
Ibunya buru2 menutup pintu dan berulang kali mengucapkan istigfar. Di rumah hanya ada Milo, ibunya dan dua adiknya yg masih kecil. Ibunya sebenarnya ingin keluar meminta bantuan ke salah satu tetangga. Tapi Ibu Milo mengungkan niatnya dan lebih memilih sholat, menenangkan diri
esoknya Milo berangkat ke sekolah. Dia memilih berjalan kaki. Ibunya menawarkan untuk mengantar, tapi Milo menolak. Milo menatap lurus berjalan menuju ke sekolah. Ada perasaan tidak enak yg kembali dirasakan ibunya.
Di sekolah Milo tidak banyak bicara. Pelajaran Kewirausahaan yg berlangsung pagi itu hanya dilihatnya dengan tatapan kosong. Di saat para siswa sedang fokus menatap papan tulis, Riyanti teman sebangku Milo tiba2 menjerit histeris. Seisi kelas langsung menatap ke arah Riyanti
Siswi itu terjatuh dari kursinya lalu berlari ke arah Pak Darmo yang sedang mengajar. Riyanti memperlihatkan lengan tanganya yang membentuk tiga garis berdarah.

"Milo pak, tiba-tiba saya dicakar" Riyanti menunjuk ke arah Milo sambil menahan sakit
Milo terlihat meringis ke arah Riyanti. seisi kelas terlihat ketakutan.Belum pernah Milo bertingkah seperti itu.Devi yg duduk di pojok depan terlihat yg paling ketakutan.Dia memeluk erat tas sambil menutupi wajahnya.
"Tenang- tenang, ayo semuanya kembali duduk" perintah Pak Darmo
Dua orang siswa disuruh Pak Darmo untuk membawa Milo ke ruang BK. sedangakan Riyanti yg masih menangis menahan sakit dibawa ke UKS. Milo hanya tersenyum saja ketika digiring ke ruang BK. Pak Darmo lalu mencari Pak Fauzi, pembina BK sekaligus guru agama di sana.
begitu Pak Fauzi masuk ke dalam ruang BK. Raut Milo yg awalnya terang mendadak berubah. Mata Pak Fauzi lekat melihat wajah Milo.

"Assalamualaikum.. " Pak Fauzi mengucapkan salam dengan sedikit keras ke arah Milo. Salam itu dibalas suara menggeram dari mulut Milo
Belum sempat Pak Fauzi duduk, Milo tiba-tiba menerjang. Dua orang siswa dan seorang staf TU yg ada di ruang itu nyaris telat memegangi Milo. Pak Fauzi mengambil langkah mundur lalu merapalkan sesuatu. Milo masih menggeram seperti akan menyerang Pak Fauzi
"Kita bawa pulang saja, siapa yg tahu rumahnya Milo? " tanya Pak Fauzi.

Salah satu siswa mengangkat tangan. Pak Fauzi mengangguk lalu menyuruh tiga orang itu membawa Milo pulang. Milo dibopong ke tempat parkir, beberapa siswa tampak mencuri2 tahu.
Devi yg berdiri di salah satu pojok kelas tampak melihat dengan ngeri ke arah Milo.

Pak Darmo, dua orang siswa dan satu staf TU menggotong Milo yg masih terus menggeram sejak dibawa ke atas mobil. Pak Fauzi masuk lebih dulu ke dalam rumah untuk menjelaskan ke Ibu Milo
ternyata di dalam rumah sudah ada Ustad Halim dan Ibu Milo. Rupanya, setelah Milo berangkat sekolah, Ibunya menghubungi Ustad Halim untuk membantu mengobati Milo. Pak Fauzi lalu menceritakan apa yang terjadi pada Milo selama di sekolah
"Mulai pulang dari pelatihan dia tidak mau makan Pak. Kalau dipaksa marah, " kata Ibu Milo ke Pak Fauzi.

"Di kelas katanya juga banyak diam Bu, saya melihat ada yang mengganggu, " jawab Pak Fauzi.

Tak lama empat orang laki2 yg menggendong tubuh Milo masuk ke dalam rumah.
Ustad Halim langsung berdiri dari duduk silanya.

"Taruh ke ruang tengah yang agak gelap. Kalian yg masih muda boleh kembali, pak guru saya minta tolong disini dulu"

Pak Fauzi dan Pak Darmo mengangguk. Dua siswa yang tadi ikut mengantar Milo disuruh kembali ke sekolah
"Padahal aku pengen lihat bro, " bisik salah satu siswa sambil berjalan ke luar rumah.
"iya aku juga, apa kita ngintip saja, ? " sahut temanya.
karena sama-sama penasaran akhirnya kedua siswa itu memilih berputar ke samping rumah. ada lorong kecil yg bisa mengakses jendela rumah
Mereka berdua memilih mengendap dan mengintip di sana.

Di ruang tengah, Milo tiba2 sudah dalam posisi duduk. Kondisi ruang tengah lebih gelap meskipun hari masih terang. Ustad Halim kembali duduk bersila didampingi Pak Fauzi. Pak Darmo dan Ibu Milo duduk di belakang Milo
Ustad halim mulai mengulur tasbihnya. Dia mengisyaratkan Pak Fauzi dan Pak Darmo untuk bersiap2 memegangi Milo. Pada putaran tasbih ke dua Milo yg awalnya tenang tiba2 menggeram marah dan berusaha menyerang Ustad Halim. Pak Fauzi dengan cepat menahan pundak Milo
sementara Pak Darmo kerepotan meraih pergelangan kaki Milo. Hawa di ruang tengah mendadak berubah. Ruangan yg memang gelap itu seolah menjadi lebih pekat. Lalu suara tawa wanita tua terdengar mengelilingi ruangan.

"Aku pengen melu cah ayu iki (aku ingin ikut anak cantik ini) "
Suara berat terdengar muncul dari mulut Milo. Matanya melirik ke semua orang yg ada di dalam ruangan. Di luar, Dua orang anak yg mengintip kejadian itu mulai bergidik takut.Belum pernah mereka melihat hal semacam itu terjadi.
"Bismillahirahmanirahim 3x" Ustad Halim memulai doanya
kali ini lampu dop lima wat yg menerangi ruang tengah meletus. Seisi rumah terkejut. Termasuk Pak Darmo yang memegangi kaki Milo. Kini cahaya ruang tengah hanya memgandalkan bias terang yang muncul dari sela2 ventilasi rumah.

Milo masih meringis sambil menggeram
Perlahan, ada asap yg keluar dari punggung Milo. Ibunya yg ada di belakangnya mencoba mendekat melihat apa yang terjadi kepada Milo. Belum semeter sampai ke tubuh Milo, tubuh ibunya tiba2 terpental. Tubuhnya terjengkang hingga tergeletak.
Ibu Milo merasakan sesak di dadanya seolah ada orang yang menindih tubuhnya.Saat membuka mata,Ibu Milo melihat ada sosok nenek dengan rambut putih dan kebaya lusuh sudah mencengkeram dadanya

"Mulih.. Mulih.. Mulih" Ustad halim berteriak.
Wanita tua itu lalu menoleh dan melompat
Kini giliran Pak Darmo yang dihinggapi wanita tua itu. Pak Darmo menjerit ketakutan seperti orang kesakitan. Dilepasnya kaki Milo yang tadi digenggamnya. "Aaaaaa.... Aaaaaaaaa"
Pak Darmo terus menjerit

Ustad Halim lalu mendekat, menjerat leher wanita tua itu dengan tasbihnya.
Sekejap,Ustad Halim menyeret wanita tua itu ke dalam gelap. Sempat ada suara erangan, lalu sunyi.

Pak Darmo masih mengatur nafas sambil melotot. Pak Fauzi terlihat lebih tenang meskipun tampak ketakutan. Ibu Milo mencoba berdiri lalu mendekati anaknya yg pingsan.
Satu menit berselang, Ustad Halim muncul lalu membuka jendela ruang tengah yg terhubung ke lorong. Dua siswa yg tadi mengintip sudah lari ketakutan ketika melihat Pak Darmo diduduki wanita tua.

Raut Wajah Ustad Halim tampak lega. Meskipun wajahnya dipenuhi keringat
"Mahluk itu sudah pergi, Milo sudah aman bu. Nanti dikasih makan sama minum saja yang banyak" kata Ustad Halim sambil duduk di atas kursi. Milo masih tertidur di pelukan ibunya. Pak Fauzi lalu beranjak mengambil air putih kemasan di ruang tamu.
Setelah keadaan tenang. Ustad Halim bercerita jika Sosok wanita tua itu adalah Jin penunggu pantai yg sempat dikunjungi Milo. Sebenarnya tidak ada masalah antara Milo dengan penunggu pantai. Justru, jin itu sebenarnya menyukai teman Milo yg saat itu sedang menstruasi
Jin itu awalnya menepel pada Devi,Sebelum kemudian berpindah ke Milo. Karena secara tidak sengaja Milo yg sedang melamun melihat sosok Jin yg menyerupai nenek tua itu.Sehingga mahluk itu berpindah dari Devi ke Milo.
"Tadi memang dia tidak mau kembali.Jadi saya usir dengan paksa"
Esok harinya, Milo kembali bersekolah seperti biasa. Tak seperti seminggu sebelumnya, kali ini Devi yg menghampiri Milo dan mengajaknya berbicara seperti sebelum sebelumnya.

Selepas jam pelajaran kedua, Devi mengajak Milo duduk di kursi kosong dekat ruang penyimpanan kursi
"Milo, aku mau cerita banyak. Maaf ya kalau aku menjauhi kamu beberapa hari ini" Devi membuka obrolan.

"Iya Vi, gak apa apa, aku juga sepertinya harus tahu. Kesadaranku sering hilang beberapa hari terakhir, " jawab Milo.

>>>>> lanjut ke thread sudut pandang Devi.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Fredyaspiree

Fredyaspiree Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @fredyraskin

Sep 12, 2021
BISIKAN
- sepenggal cerita kelam sebuah keluarga

@HorrorTweetID
@horrornesia @ceritaht @IDN_Horor
@bacahorror
@Penikmathorror
#Horrortruestory
#bagihorror #Horrorthread #bacahorror #ceritahorror #Penikmathorror Image
2002

SUARA resleting tas dan langkah kaki anak-anak Mira bersahutan siang itu. Mereka harus segera bergegas meninggalkan rumah kontrakan yang sudah empat tahun mereka tempati. Uang yg dimiliki Mira tinggal bertahan untuk seminggu.
Salsa, anak pertama Mira hanya bisa secepat mungkin membantu adik2nya mempersiapkan diri. Siang itu juga mereka harus berpindah. Waktu kontrak rumah sudah habis tiga hari lalu. "Ayo.. Ayo cepat, ini angkot terakhir," kata Mira meneriaki Dela anak keduanya dan dua adiknya
Read 70 tweets
Jul 22, 2021
"Jerat"

Dia adalah teman baik. Tapi apa yg telah dilakukanya membuatku harus melakukan ini.

#ceritahorror #bacahorror #horrorthread @bacahorror @PayungH11101101 Image
1975

BUAH buah durian berguguran sore itu. Angin kencang baru saja menerpa kebun durian milik Makrufin dan Wahid. Keduanya tertawa senang karena tak perlu susah susah menunggu buah durian jatuh sendiri.
"Lumayan Hid, banyak yang jatuh" Makrufin langsung mendekati buah2 yg jatuh.
Wahid juga tak mau kalah. Diambilnya karung goni mencari-cari buah durian yang banyak menggelinding sampai ke arah sungai. Keduanya tertawa senang menghitung banyaknya durian yang mereka kumpulkan.
Read 162 tweets
May 10, 2021
Dia Yang Tetap Bersekolah
- sebuah pengalaman horor

@bacahorror @ceritaht @IDN_Horor
#bacahorror #ceritahoror Image
Halo...
Setelah sebulan penuh libur akhirnya ada cerita lagi yg masuk. Sementara cerita pendek2 dulu. Yg panjang masih disimpan kalau sudah sempat. Seperti biasa akan coba ditulis secepat mungkin.
2001

ADA satu orang anak di kelasku yg kala itu terlihat paling aneh. Dia yg mau aku ceritakan. Alif namanya. Anak pendiam yg suka duduk di pojok ruang kelas. Oh iya, namaku Tika. Waktu itu aku baru duduk di bangku kelas 1 SMP. Saat aku mengenal Alif
Read 51 tweets
Apr 13, 2021
Satu lagi kisah horor dari salah satu narasumber. Kali ini saya tidak janji selesai sehari, tapi diupayakan secepatnya. Bagi yg paham lokasi atau orang yg terlibat dalam thread yg saya tulis, saya harap bisa menyimpannya secara pribadi 🙏
2011.

SIANG itu suasana pabrik serasa lebih cerah dari biasanya. Setidaknya itu yg dirasakan Tatang. Bujangan yg sudah bekerja selama tiga tahun di salah satu pabrik yg ada di pesisir Jawa Tengah. Bukan karena gajinya yg naik, tapi siang itu ada banyak buruh perempuan baru.
Read 93 tweets
Apr 4, 2021
Sisa Jembatan Gantung
- sebuah pengalaman horor

@bacahorror @ceritaht @IDN_Horor @cerita_setann
#bacahorror #ceritahoror #ceritasetan Image
SELASA siang itu hari terakhir cuti kerja Karno. Besok dia harus kembali bekerja sebagai buruh di salah satu kota industri di Jawa Barat. Karno memilih menghabiskan hari terkahir cutinya mengunjungi tempat wisata andalan di kota kampung halamanya.
Beberapa hari sebelumnya, tempat wisata yg dikunjungi Karno mendapat musibah. Sebuah jembatan gantung putus saat ada belasan wisatawan yg berdiri di atasnya. Akibatnya beberapa orang tewas menjadi korban. Ada rumor yg mengatakan jika mereka tumbal dari tempat wisata itu
Read 26 tweets
Mar 26, 2021
Lemah Kubur
- sebuah pengalaman horor

@bacahorror @ceritaht @IDN_Horor
#bacahorror #ceritahoror Image
Satu lagi cerita pendek pengalaman horor salah satu teman. Seperti biasa kalau bisa ditulis cepat, langsung diselesaikan.
1997

EKONOMI keluarga Dewi berkembang pesat tahun itu. Maklum, bapaknya Pak Dullah kala itu menjadi kepala desa di wilayah yg terbilang subur. Meskipun belum digaji seperti sekarang, tapi pendapatan Pak Dullah bisa dibilang lebih dari cukup
Read 48 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(