Thread by @__MV_llestari__

ARAB SAUDI BERBENAH
.
.
.
Bagaimana Dengan Kita?
.
.

Ketika angin berbalik arah, aroma terbawa tak lagi kita cium baunya.

Kebencian terhadap satu kaum pernah menjadi pembenaran. Atas tujuan itu, apa pun cara dibuat.

Pelajaran agama dalam kurikulum sekolah dibanjiri ayat yang diingin, hanyalah satu cara saja agar paradigma dalam generasi sewarna.

Itu dulu...

Ketika hubungan Arab Saudi dan Israel menuju titik membaik, cerita tentu harus dibuat ulang.

Pandangan bahwa Yahudi adalah musuh, ditinjau ulang.

Kurikulum dalam pelajaran agama di Arab Saudi kini ditinjau kembali.

Klausal yang berbicara tentang hukuman terhadap homoseksual atau hubungan sesama jenis perlahan mulai dihapus.

📷TheMindsJournal

Lebih jauh, kurikulum yang di dalamnya terdapat hadis-hadis yang menunjukkan tanda-tanda hari kiamat pun, juga dihapus.

Hadis yang berbunyi “Kiamat tidak akan datang sampai kalian memerangi orang-orang Yahudi" sebentar lagi tak akan didengar oleh siswa sekolah di Arab Saudi.

"Bagaimana dengan sekolah-sekolah kita?"

Paling tidak, aturan seragam yang tampak memaksa sudah ditinjau ulang.

"Bagaimana dengan pelajaran agamanya?"

Percaya atau tidak, sejak TK hingga kuliah, agama adalah satu-satunya pelajaran yang tak pernah tidak hadir.

📷BoredPanda

Kadang kita lebih butuh mengenal tentang budi pekerti dibanding agama bila hanya sebagai pelajaran. Agama terlalu luhur bila hanya dijadikan sekedar hapalan atas doa dan ayat-ayatnya.

Agama, mungkin akan jauh lebih bermakna bila diimani dan diamalkan, bukan nilai hebat dalam jawaban ujian. Itu tak membuktikan kita bergama, pintar dalam pelajaran agama, mungkin iya.

Mungkin juga, agama akan jauh lebih indah sebagai wilayah privat & itu wilayah keluarga dimana peran orang tua memberi.

Mungkin ya, mungkin juga tidak. Akan ada banyak perdebatan tentang hal ini & itu ruang baik bagi cara kita berbeda pandangan.
.
.
.

📷Medium.com