JOKOWI 3 PERIODE?
.
.
.

Dalam sepak bola kita kenal dengan istilah bola liar. Seharusnya, di mana pun bola berada adalah hasil sebuah perencanaan. Hasil dari sebuah strategi atas dibangunnya serangan atau justru tuntutan untuk bertahan.
Bola yang lepas dari rencana akibat satu dan lain hal dan atas kejadian acak di lapangan tak lagi memiliki nilai strategis. Bisa merugikan sekaligus menguntungkan. Bisa jadi gol bunuh diri atau sebaliknya memberi gol.
Bola liar yang sama adalah cerita tentang isu amandemen atas UUD ‘45 yang telah bergulir sejak 2019 silam.

Bermula dari pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pada 13/10/2019, ide itu keluar.
Dalam obrolannya, berdua mereka sepakat ingin mendorong Amandemen UUD 1945 secara menyeluruh.
.
.

Bak gayung bersambut, Sebulan kemudian yakni November 2019 wacana amandemen UUD 1945 itu kembali menghangat
ketika PDI Perjuangan menyatakan dukungan kepada Bambang Soesatyo menjadi Ketua MPR RI 2019-2024.
.
.

Ada beberapa poin mengemuka atas apa yang dan harus diamandemen. Dua diantaranya adalah,

1.Kembali ke UUD 1945 yang asli.
2.Mendorong amandemen terbatas dan mendorong untuk lahirnya kembali Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).

Bola liar terjadi di sini.
Ide para politisi untuk kembali pada UUD '45 yang asli dimaknai hanya pada aturan tentang Presiden yang boleh dipilih kembali setelah 5 tahun tanpa embel-embel maksimal 2 kali.

"Emang dalam UUD ‘45 benar demikian aturan berlaku?"
Sejak Indonesia merdeka hingga akhir masa Orde Baru yakni 1998 tercatat ada beberapa kali Indonesia melakukan perubahan atas konstitusinya.
Pertama, UUD 1945 adalah merupakan konstitusi negara Republik Indonesia yang disahkan sebagai undang-undang dasar negara oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 18 Agustus 1945 dan berlaku sehari setelah proklamasi kemerdekaan RI.
Kedua, Konstitusi RIS sebagai undang undang dasar Indonesia Serikat pada 27 Desember 1949 diberlakukan seiring penyerahan kedaulatan Belanda pada Indonesia.

Ketiga diberlakukannya UUD Sementara pada 17 Agustus 1950 saat dibubarkannya Republik Indonesia Serikat.
Keempat, Dekrit Presiden 5 Juli 1959 membuat kita kembali pada UUD ‘45 sesuai naskah pertama yang disusun oleh PPKI.

Terkait dengan masa jabatan Presiden, pada UUD ‘45 pasal 7 termuat kalimat Presiden dan Wakil Presiden memegang masa jabatan lima tahun dan dapat dipilih kembali.
Jabatan Presiden pada sosok Soekarno dan Soeharto yang cenderung tak miliki batas waktu adalah salah satu poin yang kemudian menjadi tuntutan amandemen bagi orde reformasi.
Pasal 7 UUD ‘45 adalah 1 dari 9 pasal yang dikemudian hari mendapat perubahan oleh orde Reformasi pada Oktober 1999.

Aturan ini berubah menjadi Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama,
hanya untuk satu kali masa jabatan. Amandemen ini membatasi masa kekuasaan presiden menjadi hanya 10 tahun.
.
.

Tuntutan reformasi atas jabatan Presiden yang cenderung tak terbatas pada UUD 45 telah memberi makna perubahan.
Setidaknya, ada 4 kali lagi amandemen UUD ‘45 sejak 1999 dan hingga 2002. Atas hal itulah kegalauan para politisi mewacanakan diadakan amandemen kembali.
Sebagian ada yang berpikir untuk kembali pada UUD ‘45 asli, ada juga yang ingin sekedar memperbaiki dan ada pula yang radikal, ingin merubah secara menyeluruh.

Apa pun idenya, itu adalah wacana.
Dan wacana tidak melanggar hukum apalagi mereka yang berbicara dan punya ide adalah mereka yang memiliki wewenang atas hal tersebut.
Bahwa gaung yang kemudian lebih disukai adalah wacana seolah PDIP atau Jokowi punya agenda terselubung, yakni kembali ke UUD ‘45 dan dengan demikian ingin kembali pada pasal 7, itu cerita lain lagi.
Sangat mungkin itu adalah hal yang sengaja mereka lempar sebagai isu. Itu pertunjukan yang dinilai akan menuai banyak penonton terlibat di dalamnya.
Sejak awal Jokowi langsung menolak. Bahkan atas wacana menghidupkan kembali GBHN dimana fungsi MPR kembali seperti sedia kala pernah dia tolak pada 2019 yang lalu.

Presiden Jokowi TAK PERNAH SETUJU atas gagasan tersebut dan APALAGI INGKAR pada amanat reformasi.
Kemudian, isu bahwa amandemen seolah akan hanya pada poin jabatan presiden 3 periode pun bergaung. Justru isu itu tiba-tiba menjadi apa tampak ingin bagi para pendukungnya.

INILAH BOLA LIAR.

Bola itu sempat ditangkap dan diterima oleh para pendukungnya.
Harapan yang sama agar Jokowi tergoda dan turut mengambil bola itu, jelas adalah target utama diinginkan.
Dalam sepak bola, inilah BOLA LIAR YANG AKAN MENGAKIBATKAN GOL BUNUH DIRI.
TIDAK DENGAN PRESIDEN JOKOWI. BELIAU TAHU BENAR BAHWA DIRINYA ADALAH BAGIAN DARI RAKYAT YANG SETIA PADA REFORMASI.
BELIAU JUGA TAHU DENGAN SANGAT JERNIH BAHWA DIRINYA BISA MENJADI PRESIDEN KARENA SEBAB REFORMASI DAN MAKA, TIDAK PULA BELIAU AKAN BERKHIANAT PADA REFORMASI.
Untuk kesekian kalinya Presiden kembali menegaskan bahwa dirinya menolak dan tak ingin jabatan itu diperpanjang.
Isu ini, muncul lagi setelah Amien Rais melemparkan kecurigaan bahwa Jokowi akan meminta MPR menggelar sidang istimewa.
Salah satu agenda sidang istimewa itu adalah memasukkan pasal masa jabatan presiden hingga tiga periode.
Persis seperti bunyi-bunyian yang dipasang di sawah bersama dengan orang-orangan yang terkait dengan satu tali demi menakuti burung, Rocky Gerung dan tim sorak PKS bersuara tapi tak terdengar beresensi.
Terdengar sebagai bunyi bunyian saja. Penampakannya pun mirip orang-rangan belaka.

Dan suara lantang terdengar, "Saya tegaskan, saya tidak ada niat. Tidak ada juga berminat menjadi presiden tiga periode. Konstitusi mengamanahkan dua periode.
Itu yang harus kita jaga bersama-sama," jawab tegas Jokowi sebagai cara beliau mengolah umpan bola itu dengan cantik.

"Trus siapa yang akan menjaga Indonesia tetap pada koridornya? Siapa yang bisa melanjutkan apa yang sudah dikerjakan pak Jokowi?"
Bila hari ini Indonesia seolah hanya terdiri dari Ganjar, Prabowo, Ridwan Kamil dan Anis sebagai calon Presiden masa depan, sia-sia reformasi lahir. Sia-sia semesta memberi Indonesia sebanyak 260 juta jumlah rakyat.

Tugas kita bersama menjaga api reformasi ini tetap menyala.
"Iya, siapa?"

GALILAH, MUNCULKAN KANDIDAT HEBAT SEBANYAK MUNGKIN. Bukan berarti 4 orang itu kurang atau tak bagus, mereka hanya baru sangat sebagian dari sekian banyak orang pintar dan pantas menjadi pemimpin yang masih kita miliki namun belum disebut.
Jokowi pun dulu tersembunyi dan tak pernah muncul bukan? Bila suatu saat dulu kita pernah berhasil mencari dan menemukan mutiara itu, SEHARUSNYA TAK ADA ALASAN BAGI KITA UNTUK TAK MAMPU MENDAPATKAN MUTIARA YANG SAMA BUKAN?.
.
.
.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with NitNot ❘

NitNot ❘ Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @__MV_llestari__

19 Mar
SIAPA LAYAK MENERIMA TONGKAT ESTAFET JOKOWI
.
.
.

Jika ditotal, akan ada 271 daerah yang akan dipimpin oleh Plt kepala daerah mulai tahun depan. Sebanyak 101 kepala daerah pada 2022, dan 170 kepala daerah pada 2023. Image
Itu setara dengan 53% dari seluruh jumlah Kabupaten & Kotamadya yang ada di Indonesia.

Khusus untuk gubernur, bakal ada 24 jabatan Gubernur yang akan habis masa jabatannya pada 2022 & 17 lagi di 2023. Dan itu setara dengan 70% dari jumlah seluruh Provinsi yang ada di Indonesia.
Aturan yg berlaku, Plt Bupati & Walikota akan dipilih oleh Mendagri dan Plt Gubernur oleh Presiden.

Namun ketika terkait dgn kebijakan yang ada, bukankah dalam penentuan kabinet 2019 yang lalu pak Jokowi juga pernah membuat pernyataan tak boleh ada kebijakan menteri Image
Read 44 tweets
17 Mar
2024 MILIK SIAPA?
.
.
.

Siapa yang akan diuntungkan atas tak ada pemilu daerah 2022 dan 2023 nanti, jelas partai penguasa atau pemerintah.
Artinya, siapa pun calon Plt Bupati, Walikota dan Gubernur di 2022 dan 2023 nanti sudah bisa ditebak banyak akan berasal dari PDIP atau paling tidak adalah mereka yang sangat dekat.
Itu baru dari satu sisi. Kecil dan bukan poin utama. Ada yang jauh lebih besar. Yang jelas, itu akan mengubah peta persaingan perebutan kekuasaan pada 2024 nanti.
Read 11 tweets
16 Mar
JALAN PANJANG DEMOKRASI KITA
.
.
.

Ketika kamu lelah, istirahatlah. Ketika kamu merasa sepi dan sendiri, bukalah lebih lebar pintu hatimu dengan apa itu makna teman.
Ketika penat melanda pikiranmu, ketika semua peristiwa tampak seolah menyatu dalam rumit tumpang tindih jejak yang lagi mudah diurai, mundurlah.
Seperti ketika kita berada dalam pusaran air, di sana, hanya ada dinding berputar tertampak dan kita lalu terjebak pada pengulangan dan pengulangan. Selalu dan selalu, dan hanya peristiwa-peristiwa itu saja yang hadir dalam putaran waktu kita dan kita merasa hilang.
Read 66 tweets
15 Mar
KOQ KEJAKSAAN,? MANA KPK?
.
.
.

Pernah memperhatikan apa yang diresepkan oleh dokter saat badan kita panas ?

Biasanya, tiga macam obat diberikan. Vitamin, obat flu dan batuk (bila kita flu), dan terakhir antibiotik. Image
Diantara tiga macam obat itu, salah satunya selalu tertulis harus dihabiskan?

Dijamin, itu adalah antibiotiknya. Kadang tiga hari, kadang lima hari tergantung pertimbangan dokter.
Fungsi antibiotik adalah membantu membunuh atau memperlemah virus yang membuat badan kita terinfeksi dan indikasinya adalah suhu tubuh kita naik. Tubuh kita sumeng.

Jenis antibiotiknya apa, seberapa dosisnya dan berapa lama harus kita konsumsi, adalah wilayah dokter. Image
Read 21 tweets
14 Mar
JANGAN BIARKAN KERETA ITU LEWAT
.
.
.
Revolusi Industri 4.0
.
.

Kereta malam Jakarta Jogja akan harus sudah berangkat pada pukul 20.00 WIB dari stasiun Gambir Jakarta Pusat. Tak ada regulasi atau tawar menawar dalam bentuk apa pun terkait dengan jadwal tersebut.
Selalu tepat waktu, dan bila delay terjadi pasti karena masalah teknis. Pasti bukan karena sebab menunggu seseorang yang terlambat misalnya.

Kereta itu berjadwal ketat demi sebuah kepastian. Ada sebuah keharusan yang nilainya lebih dari apa pun selain keselamatan.
Siapa yang boleh ikut, tentu dia yang memenuhi syarat dan ketentuan. Dia yang memiliki dokumen, dia yang juga sudah beli ticket, dia yang sudah reservasi sebelumnya, dan dia yang datang tepat waktu.
Read 48 tweets
13 Mar
MENCARI JIWA YANG HILANG
(BUDAYA)
.
.
.

Berbusana daerah dengan segala perniknya seringkali menjadi jawaban kilat kita atas kegelisahan akan kuatnya penetrasi budaya asing yang kini tampak mengkhawatirkan.
Segregasi budaya dan kepercayaan lokal masayarakat itu telah memancing munculnya gerakan perlawanan dari masyarakat. Tentu ini adalah semacam gerakan demi perlindungan diri.

Otomatisasi pola kerja otak dihias emosi sesaat inilah yang melahirkan budaya artificial, budaya dadakan.
Yang penting secara kasat mata dan instan, itu langsung tampak.

Lama sudah kita lupa bahwa kita adalah Indonesia. Sebagian dari kita sudah bangga dengan kebaratannya, dan lebih besar lagi dan sangat mengkhawatirkan adalah ke Arabannya.
Read 15 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!