1. “Mas Jalung, cerita-cerita seramnya, mbok dipasang di twitter. Seru, kan!”
“Bisa sih, Mas Risto.”
“Kaya pengalaman tempo hari itu, ya?”
“Iya, Do!”
“Pakai gambar juga, Mas Jalung! Biar orang tahu yang Mas lihat”
“Hmmm… hitam putih ga apa-apa?”
2. “Justru! Hitam putih malah lebih ngeri, ya Mas Ris!
"Ada ide cerita lagi, Mas Jalung?"
“Hmmm bayangku, hantu di kereta api, di gerbongnya. Kadang dia ikut jadi penumpang, bahkan sebagai teman bicara penumpang sampingnya. Ada juga yang hanya mondar mandir aja."
3. "Tapi justru yang bikin takut, malah dia hanya berdiri aja di pintu keluar dekat toilet.”
“Bagus tuh, Mas Jalung!”
“Jadi sekalian ada info ga menyenangkan buat para penumpang ya, hahaha!” Risto geli sendiri.
“Ga apa-apa, toh ga semua orang percaya.”
Jalung menyeruput kopinya.
4. “Di tempat umum banyak juga kok, di bioskop. Kayaknya rame begitu, kadang mereka ada di antara para penonton. Ada yang berdiri aja di pojokan, pakaian mereka pun lumrah, orang ga bakal menduga sebenarnya siapa dia.”
“Hmm... ngeri juga ya.” Ilyas mulai gelisah.
5. Semua terdiam sejenak, menyeruput kopi mereka masing masing.
“Kita ga sadar kalo sebenarnya hidup kita berdampingan dengan mereka, ya mas?” sambung Ilyas.
“Iya. Jangan salah, mereka seperti kita juga, ada yang baik, ada yang jahat.”
“Tapi katanya, wajahnya selalu menakutkan..
6. "...meski cantik atau ganteng, betul ga?” Dodo penasaran.
“Tapi konon “mereka” lebih sakti dari kita. Mereka bisa membuat keris jadi berisi dan sakti.” Risto berteori.
"Ah, kalo itu beda, Mas Ris. Ada dimensi yang lebih tinggi dari hantu-hantu yang kita bicarakan ini.”
7. Risto tertegun.
“Btw, kalo cerita yang yang lain, misal… Malam hari, gerimis, orang meninggal, lalu tetangga melayat di rumahnya. Di parkiran motor, seorang pelayat didekati bapak tua yang ketika disapa eh bapaknya menghilang… ternyata bapaknya itu yang meninggal."
8. “Hoo... ini ngeri nih…” Ilyas melotot, matanya hampir keluar.
“Biasanya kalau ngomongin arwah, para arwah terus pada datang… Hahahaha”
“Orang kalo kita denger podcast horror atw nonton youtube horror juga kadang-kadang suka "berasa" juga loh...” timpal Dodo.
9. Risto lirik kanan kiri, berbisik “Mereka kayaknya tau kalo lagi diomongin ya..."
“Mereka sebenarnya baik kok. Kayak kita ini. Ada yang usil, ada yang jahat.”
“Jadi bener ya mas Jalung, dulu ada acara horror di TV "Jangan dengerin atau nonton sendirian", ya sebaiknya gitu yaa"
10. Dodo memang suka nonton horror tapi takut.
“Kalau itu sih bahasa iklan. Ga mesti juga mas. Jangan salah lho, sekarang pun salah satu dari mereka ikut nimbrung di sini, hehehe…”
Dodo tepok jidat. “Waduh”
“Wis ah.. nanti mas Dodo malah takut 😜"
11. Semua kembali terdiam. Jalung menghirup rokoknya, sementara lainnya melanjutkan meneguk kopi.
“Mbak Inut, adiknya mas Ilyas, peka juga kok. Sering liat dia“
Ilyas melengos “Halaah mas…”
Risto nyambung lagi, “Masih penasaran dengan yang Kereta Api, kenapa kok kereta api ya?"
12. "Kereta api itu gerbongnya? Hmmm... apa karena secara spiritual ini dekat dengan keadaan “perjalanan”? Atau karena sepanjang rel itu kan kebanyakan daerah kosong, jadi mereka suka ngikut?” tebak Dodo.
“Bisa juga mas.”
13. “Baru-baru ini ada podcast yang ceritanya dia masuk ke gerbong hantu di KA jurusan Jakarta - Bandung."
"Berarti kalau begitu, jendela - jendela yang lain semua terbuka ya mas?”
“Ada cerita lain, anak dua tahun sering bilang "waalaikumsalam". Berarti ada yang nyapa duluan.”
14. “Waini!” Ilyas melompat duduk.
“Nah, suatu malam jam 3 pagi, aku dengar suara jlug jlug jlug dari kejauhan menuju rumahku. Tepat di depan pagar, berhenti, sepi. Lalu 1 menit kemudian terdengar suara itu lagi, menjauh. Itu suara apa, mas Do?”
“Suara langkah Om G, Mas. Hahaha!"
15. Jalung melirik ke belakang Dodo “Hehe, dia akhirnya masuk tuh. Kayaknya sih laki-laki.”
Dodo lihat arah mata Jalung, tapi tidak berani nengok.
“Ini koq malesss yaaa... 😱"
16. “Dulu ada yang suka "nginep" di rumahku, Do. Di kamar yg biasa dipake mas Ilyas kalau nginap rumahku. Tapi udah pergi. Disuruh pergi ”mas Banuarli, kenalanku itu.”
Ilyas mencoba mengingat-ingat lalu kaget sendiri.
“Oalah, ga sempet 'ketemu' berarti ya 😅”
“Haha… Iya..."
17. “Btw Gagah, adikmu mas Jalung, katanya baru belajar ilmu kebal?” Ilyas mencoba menyelidik.
“Ga tahu, mas. Ah biarlah apa maunya…”
“Wes muleh muleh…! Wes magrib iki.” Risto mengajak bubar.
18. Ponsel Jalung bergetar, sambil berjalan pulang, dia membuka ponselnya, cek.
Sepulang dari piknik, kenapa Heriyul jadi suka melihat penampakan mahluk gaib? Apa pula "peran" Gagah di dalam diri Heriyul? Dan bagaimana hubungan kakak adik Jalung dan Gagah?
1. Dodo sudah memegang mug berisi kopi panas, mau minum tapi penasaran, “Yang datang dan nemui Heriyul itu apa maling yg sekarat di kampung itu?”
“Nah, itu yg ada dalam pikiran Heriyul.” Jalung menjelaskan. Ketakutan Heriyul teredam oleh logikanya, dia sadar apa yg telah terjadi.
2. Tiba-tiba sosok itu hilang, Heriyul segera keluar rumah dan berlari ke arah kerumunan. Masih terdengar teriakan2. Menjelang Heriyul tiba, suasana berubah hening.
Salah seorang bicara, “Bagaimana bisa begini? Kalian sudah kuperingatkan.”
Heriyul mendekat. Dia kaget luar biasa.
Kasak Kusuk Pos Ronda episode 2: Biyung Tulung.
Kasak Kusuk Pos Ronda kembali. Obrolan empat orang teman yaitu Jalung, Risto, Dodo, dan Ilyas yang tinggalnya berdekatan. Mereka suka dalam suatu waktu bersamaan mendapat giliran jaga siskamling.
1. Jalung duluan di pos ronda. Risto, Dodo, dan Ilyas belum nampak. Untuk sekadar ngisi waktu dengan “melihat” suasana sekitar. Begitu mata Jalung terpejam dan pandangan menjadi hitam pekat, Jalung melihat sosok bergerak menuju tempat dia duduk.
“Cling, cling, cling…”
2. Terdengar suara mengiringi langkah sosok tersebut. Sosok itu semakin mendekat, suara cling-cling itu justru tidak terdengar lagi berjalan pelan, kemudian tangannya terjulur dan menyentuh bahunya.
Suara berat dan pelan terdengar pelan. Memanggil nama Jalung “Lung… ngantuk ya?”
#kamismisteri#bumilangit. Seri Kasak Kusuk Pos Ronda episode 1: Residu Mas Ajud.
Kasak Kusuk Pos Ronda ini adalah obrolan empat orang teman yaitu Jalung, Risto, Dodo, dan Ilyas yang tinggalnya berdekatan. Mereka suka dalam suatu waktu bersamaan mendapat giliran jaga siskamling.
1. Risto: “Kena jatah ronda pas malam Jumat, hmm… baiklah.”
Dodo: “Konon malam Jumat Kliwon makhluk halus pada keluar ya, mas Risto?”
Risto sambal meracik kopi di mugnya: “Ga paham, Do.”
Jalung: “Ga juga mas Do, mereka tiap hari ada kok, dekat-dekat kita.”
Spontan Risto membeku.
2. Tapi tangannya yang memegang sendok menggigil dan berbunyi ting ting ting, tanda sendok beradu dengan gelas.
Dodo terbelalak, melebihi habis ngopi: “Ah Jalung, beneran? Males ah!”
Ilyas: “Seminggu yang lalu Jalung ada cerita menarik, gimana tuh? Dulu ngga lengkap ceritanya.”