DIALOG SEORANG SUFI DAN TEOLOG
Dikisahkan, seorang sufi bertemu dengan seorang teolog di sebuah majelis. Mereka terlibat diskusi mengenai cara membuktikan keberadaan Allah. Tampak sufi mengajukan pertanyaan terlebih dahulu kepada teolog.
Sufi : Apakah Allah itu ada?
Teolog : Tentu saja Allah itu ada.
Sufi : Apakah bukti jika Allah itu ada?
Teolog : Alam semesta ini adalah bukti adanya Allah.
Selanjutnya, teolog bertanya kepada sufi.
Teolog : Apakah Allah itu ada?
Sufi : Tentu saja Allah itu ada.
Teolog : Apa buktinya jika Allah itu ada?
Sufi : Aku menjalankan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya.
Teolog : Mengapa Anda tidak menjadikan alam semesta sebagai bukti adanya Allah seperti saya tadi?
Dangan cerdas, sufi itu meminda pendapat teoloh : Bagaimana pendapat Anda kalau orang membuktikan keberadaan Allah dengan alam semesta tapi ia tidak menjalankan perintah-Nya dan melanggar larangan-Nya?
Teolog : Hmmm, jika Allah itu benar-benar ada maka mengapa orang berani meninggalkan perintah-Nya dan melanggar larangan-Nya? Hal itu sama saja menganggap Allah itu tidak ada.
Sufi : Jika begitu apa bukti adanya Allah sekarang?
Tampak teolog itu terdiam lalu berterima kasih kepada sufi itu karena ia mendapatkan pencerahan dalam pertemuan itu.
Jika Anda suka kisah imajinatif ini, maka jangan lupa retweet untuk sebarkan ilmu. Terima kasih.
Monggo...

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with habib zen

habib zen Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @KitabHikam

29 Mar
Karena banyak sahabatku yang menanyakan jembatan antara ilmu dan amal, maka saya akan melanjutkan pembahasan sebelumnya dengan judul :
MENGATASI KEMALASAN

Saya mohon bantuan retweet dari pembaca untuk menyebarkan ilmu.

Terima kasih
1. Saya ingin memulai pembahasan ini dgn sebuah kisah imajinatif. Fulan ditanya oleh temannya : Mengapa kamu tidak kuliah hari ini? Fulan menjawab : Hari ini, hatiku malas sekali untuk berangkat ke kampus. Dalam hal ini, malas merupakan salah satu bentuk dari suasana hati.
2. Sekarang kita tahu dengan jelas bahwa malas (suasana hati) bukannya mendekatkan ilmu kepada amal malah menjauhkan ilmu dari amal. Sebagai buktinya bahwa Fulan tidak berangkat ke kampus untuk mengikuti kuliah karena ia merasa malas dalam hatinya.
Read 8 tweets
28 Mar
Assalamu alaikum wr wb,

Malam ini, saya akan mulai membahas fenomena orang berilmu namun tdk beramal. Sebab itu, saya ingin mengangkat topik hubungan ilmu dan amal dlm pandangan Imam Al-Ghazali.

Saya mohon bantuan retweet dari pembaca untuk menyebarkan ilmu.

Terima kasih.
1. Pertama-tama, saya ingin mengajak para pembaca untuk merenungkan perkataan Iman Al-Ghazali dalam kitab Ihya. Ia mengatakan bahwa amal itu mengikuti suasana hati; suasana hati mengikuti ilmu dan ilmu mengikuti pikiran.
2. Berdasarkan perkataan Imam Al-Ghazali, kita menumukan tiga perkara. Pertama adalah ilmu (العلم). Kedua adalah suasana hati (الحال). Sedangkan ketiga adalah tindakan (العمل). Sekarang kita pahami seperti apa hubungan ketiga perkara itu sesuai dengan pandangan Imam Al-Ghazali.
Read 26 tweets
27 Mar
Dalam kitab Sulam Munajah dijelaskan seperti ini : ومعنى أشهد لا إله إلا الله أعلم وأعتقد بقلبي وأبين لغيري أن لا معبود بحق في الوجود إلا الله
Dan makna "Asyahadu an la ilaha illa Allah" adalah aku tahu, aku beriktikad dengan hatiku dan menerangkan kepada selainku bahwa tiada sesembahan yang benar dalam wujud kecuali Allah.
Di balik kata kerja (verba) aku bersaksi tersimpan tiga macam kata kerja. Pertama adalah aku tahu. Kedua adalah aku beriktikad. Ketiga adalah aku menerangkan. Ketiga kata kerja (aku tahu, aku beriktikad dan aku menerangkan (membentuk makna aku bersaksi.
Read 26 tweets
27 Mar
Assalamu akaikum wr wb,

Malam ini, saya mau membahas konsep berpikir dalam pandangan Al-Ghazali.

Saya mohon bantun retweet buat sebarkan ilmu.

Terima kasih.
قال الغزالي : وأما ثمرة الفكر فهي العلوم والأحوال والأعمال ولكن ثمرته الخاصة العلم لا غير نعم إذا حصل العلم في القلب تغير حال القلب وأذا تغير حال القلب تغير أعمال الجوارح فالعمل تابع الحال والحال تابع العلم والعلم تابع الفمر فالفكر إذا هو المبدأ والمفتاح للخيرات كلها (أحياء)
وقال أيضا فهاهنا خمس درجات : أولاها التذكر هو إحضار المعرفتين في القلب وثانيتها التفكر وهو طلب المعرفة المقصودة منهما والثالثة حصول المعرفة المطلوبة واستنارة القلب بها والرابعة تغير حال القلب عما كان بسبب حصول نور المعرفة والخامسة خدمة الحوارح للقلب بحسب ما يتجدد له من الحال.
Read 19 tweets
27 Mar
Assalamu alaikum wr wb,

Siang ini, sembari duduk di teras rumah, saya akan mulai membahas perkataan "Aku lebih baik daripada orang itu". Iblis telah melontarkan perkataan semacam itu di hadapan Allah sebagaimana dicatat dalam Al-Qur'an.

Mohon diretweet untuk sebarkan ilmu!
1. Saya mengandaikan X berkata : Aku lebih baik daripada Y. Perkataan itu mengandung dua macam pengetahuan. Pertama adalah pengetahuan X tentang dirinya sendiri. Kedua adalah pengetahuan X tentang diri Y. Jadi, perkataan itu merupakan kesimpulan dari dua macam pengetahuan.
2. Begitu juga perkataan iblis "Aku lebih baik daripada ia, Engkau ciptakan aku dari api dan Engkau ciptakan ia dari tanah" mengandung dua macam pengetahuan. Pertama adalah pengetahuan iblis tentang dirinya. Kedua adalah pengetahuan iblis tentang Adam.
Read 29 tweets
26 Mar
Assalamu alaikum wr wb,

Malam ini, saya akan melanjutkan pembahasan logika setan. Saya mengharapkan bantuan retweet dari sahabat-sahabat untuk menyebarkan ilmu.

Terima kasih.
1. Manusia memiliki dorongan di dalam dirinya untuk mendapatkan pengakuan sebagai makhluk terbaik dari sesamanya dan Tuhannya. Secara teknis, dorongan itu disebut nafsu. Bukti keberadaan nafsu dalam diri manusia adalah senang bila dipuji dan marah bila dicaci.
2. Ketika manusia mendapat pujian maka nafsu akan senang karena pujian itu merupakan bentuk dari pengakuan dirinya. Sebaliknya ketika ia mendapatkan cacian maka nafsu akan marah karena cacian itu merupakan bentuk dari ketiadaan pengakuan.
Read 34 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!