Peristiwa Penumpasan Kaum Khawarij, (Cikal Bakal Teroris) Oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib

بسم الله الرحمن الرحيم

Dalam sebuah wasiatnya Rasulullah SAW bersabda : "Maka sungguh, siapa yang hidup di antara kalian akan menyaksikan perselisihan yang banyak,
maka wajib atas kalian mengikuti sunnahku dan sunnah al Khulafaur (4 khalifah) yang mendapat bimbingan dan petunjuk, pegang eratlah sunnah itu dan gigitlah dengan geraham-geraham kalian.”

(Hr Ibnu Majjah)
Nasihat ini ternyata tidak dihiraukan oleh orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya, kaum Khawarij misalnya. Meski mereka orang yang rajin ibadah, tekun berzikir bahkan jidat-jidat mereka hitam terluka karena banyaknya shalat malam,
namun tatkala jalan yang mereka tempuh "bukan" jalan sahabat Rasulullah salaf (pendahulu umat ini).

Rentetan peristiwa tarikh adalah mata rantai bersambung yang tak terpisahkan.
Wafatnya Khalifah Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib dalam keadaan syahid dan terzalimi adalah bagian dari akibat buruk pemahaman Khawarij yang jauh dari sahabat Rasulullah.
Tarikh merekam bagaimana Ibnu Abbas dapat membuat sekitar 4000 pengikut khawarij bertaubat setelah mendengar tafsiran dari Ibnu Abbas

Ibnu Abbas berkata : “Ketika Khawarij memisahkan diri, menempati daerah Ray (lembah) , saat itu jumlah mereka lebih kurang 8000 orang .
Mereka sepakat untuk melakukan pemberontakan kepada pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib ra.

Berkata Ibnu Abbas, “Maka ketika itu tak henti-hentinya kaum muslimin terus berdatangan kepada beliau dan berkata:
‘Wahai Amirul Mu’minin (Ali) sesungguhnya mereka telah memberontak kepadamu.”

Maka Khalifah Ali berkata: “Biarkan mereka dulu yg memerangiku dan aku yakin mereka akan melakukannya”

Maka pada suatu hari aku (lbnu Abbas) menemui Ali di waktu shalat Dzuhur dan kukatakan kepadanya:
“Wahai Amirul Mu’minin, segerakanlah shalat, karena aku akan mendatangi dan berdialog dengan mereka khawarij.”

Maka Ali berkata: “Aku mengkhawatirkan keselamatan dirimu.”

Aku katakan: “Jangan khawatir, aku seorang yang berbudi baik dan tidak akan menyakiti siapapun.”
Maka beliau mengizinkanku. Kemudian aku memakai kain yang bagus buatan Yaman dan menyisir. kemudian aku temui mereka di tengah hari. Ternyata aku mendatangi suatu kaum yang belum pernah aku lihat kehebatan mereka dalam beribadah.
Dahi mereka menghitam karena banyak sujud, tangan-tangan mereka kasar seperti lutut onta, mereka memakai gamis murah dalam keadaan tersingsing.
Wajah mereka pucat karena banyak beribadah di waktu malam.

Kemudian aku ucapkan salam kepada mereka.
Mereka (khawarij) berkata : “Selamat datang wahai Ibnu Abbas, ada apakah kiranya?”

Aku (lbnu Abbas) berkata: “Aku datang dari sisi kaum Muhajirin dan Anshar serta dari sisi menantu Rasulullah yakni Ali Bin Abi Thalib.
Al Qur’an turun kepada mereka dan mereka lebih tahu tentang tafsirnya daripada kalian”.

Maka sebagian berkata kpd yg lainnya : “Jangan kalian berdebat dengan org Quraisy, karena Allah telah berfirman :

"Sebenarnya mereka adalah kaum yg ahli dalam berdebat"
QS. Az Zukhruf : 58
Namun ada beberapa orang dari "mereka" yg berkata: “Kami akan tetap berdialog dengannya”

Maka aku (Ibnu Abbas) katakan kepada mereka : “Sampaikanlah alasan apa yg membuat kalian benci kepada menantu Rasulullah serta kaum Muhajiirin dan Anshar yg kepada merekalah Al Qur’an turun.
Tidak ada seorang pun dari mereka yg ikut bersama kelompok kalian. Mereka adalah orang yg lebih tahu tafsir Al Qur’an".
Mereka berkata: “Ada tiga hal.”

Aku berkata : “Apa itu?”

Mereka berkata : “Pertama, Dia Ali bin Abi Thalib berhukum kepada manusia dalam perkara agama Allah, padahal Allah telah berfirman:
‘Sesungguhnya keputusan hukum hanyalah hak Allah. (Qs Al An’am : 57, Yusuf : 40,67).
Maka apa gunanya keberadaan orang-orang itu sementara Allah sendiri telah memutuskan hukumnya?!”

Aku berkata : “Ini yang pertama, kemudian apa lagi?”
Mereka berkata: “Kedua, Dia Ali bin Abi Thalib telah berperang dan membunuh, tetapi mengapa dia tdk mau menjadikan wanita mrk kaum yg diperanginya sebagai tawanan perang dan mengambil hartanya sebagai ghanimah (rampasan perang unta fihak Ali ra & Umulmukminin Sayyidah Aisyah ra)?
Jika mereka memang masih tergolong kaum mu’minin, maka tidak halal bagi kita untuk memerangi dan menawan mereka.”

Aku berkata: “Apa yang ketiga?”
Mereka berkata: “Ali telah menghapus dari dirinya gelar Amirul Mu’minin “pemimpin kaum mu’min” maka kalau dia bukan Amirul Mu’minin berarti dia adalah Amirul Kafirin (pemimpin orang-orang kafir)”

Aku berkata: “Apakah ada selain ini lagi?”

Mereka menjawab: “Cukup ini saja.”
Kemudian Aku menjawab: “Adapun ucapan kalian tadi, bahwa Dia (Ali ra) berhukum kepada manusia dalam memutuskan hukum Allah, akan aku bacakan kepada kalian sebuah ayat yang akan membantah argumen kalian. Jika argumen kalian telah terpatahkan, apakah kalian akan rujuk?”
Mereka berkata: “Tentu.”

Aku berkata: “Sesungguhnya Allah sendiri telah menyerahkan hukum Nya kepada beberapa orang tentang seperempat dirham harga kelinci, dalam ayatNya: ‘Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan, ketika kamu sedang ihram.
Barangsiapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan binatang ternak seimbang dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu’
(Qs al Ma’idah : 95).
Juga terkait dengan hubungan seorang isteri dengan suaminya:

"Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakim dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan.’
(Qs An Nisaa’ 35)
Maka aku sumpah kalian dengan nama Allah, manakah yang lebih baik kalau mereka berhukum dengan hukum manusia untuk meperbaiki hubungan antara mereka, (Ali dan Mu’awiyah) dan pengikutnya masing-masing- dan menghindarkan dari terjadinya pertumpahan darah,
ataukah yang lebih utama berhukum pada manusia sekedar urusan harga seekor kelinci atau sekadar urusan kemaluan seorang wanita?

Manakah di antar keduanya yang lebih utama?”

Mereka menjawab: “Tentu saja yang pertama.”
Aku berkata : “Adapun alasan kalian bahwa "Dia" tidak mau menjadikan musuhnya sebagai tawanan dan harta mereka sebagai ghanimah."Apakah kalian menawan ibu kalian Aisyah?

Demi Allah, kalau kalian berkata: ‘Dia bukan ibu kami’, berarti kalian telah keluar dari Islam.
Demi Allah, kalau kalian berkata: ‘kami tetap menawannya dan menghalalkannya untuk digauli seperti wanita lainnya, karena jika demikian ibu kita berstatus budak hukumnya boleh digauli oleh tuannya’ berarti kalian telah keluar dari Islam.
Maka kalian berada di antara dua kesesatan, karena Allah telah berfirman: ‘Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka.’
(Qs al Ahzab : 6)
Maka apakah kalian keluar (rujuk) dari kesalahan ini?”

Mereka pun menjawab: “Baiklah.”

Aku berkata: “Adapun alasan kalian bahwa: ‘Dia telah menghapus gelar Amirul Mu’minin dari dirinya.’ Aku akan memberi contoh untuk kalian dengan sosok yang kalian ridhai, yaitu Rasulullah SAW.
Pada perjanjian Hudaibiyyah, beliau berdamai dengan kaum musyrikin, yg diwakili Abu Sufyan bin Harb dan Suhail bin Amr. Beliau SAW berkata kepada Ali : ‘Tulislah untuk mereka sebuah teks yang berbunyi: ‘Ini adalah sebuah perjanjian yang disepakati oelh Muhammad Rasulullah.’
Maka Kaum Musyrikin berkata: ‘Demi Allah kalau kami mengakuimu sebagai Rasulullah, untuk apa kami memerangimu?!’

Maka beliau SAW berkata: ‘Ya Allah, engkau lebih tau bahwa aku adalah RasulMu. Hapuslah kata ‘RASULULLAH’ ini, wahai Ali.’
Dan tulislah: ‘Ini yg disepakati oleh Muhammad bin Abdillah.’

Dan Ali ra berkata: “Mana mungiin aku menghilangkan Rasulullah sedangkan engkau utusan Allah?”

Rasulullah berkata: “Ya Ali, tulis apa yang aku perintahkan “
Maka demi Allah tentu Rasulullah lebih mulia dari Ali, tetapi beliau sendiri menghjapus gelar (kerasulan) itu dari dirinya pada hari itu.”

Maka Ibnu Abbas berkata : “Maka bertaubatlah 4000 orang dari mereka, dan selebihnya bersikukuh untuk tetap memberontak.
Sebelumnya, mereka menolak adanya tahkim (tawaran damai). Mereka mulai memprovokasi orang-orang untuk menentang ‘Ali, sampai-sampai mereka melakukannya di dalam masjid.

Dengan lantang mereka berkata: “Tidak boleh ada hukum kecuali hukum Allah.”
Ali menjawab mereka seraya mengatakan : “Perkataan yang benar, tetapi ditujukan untuk kebathilan.”
Setelah itu, kaum Khawarij membunuh seorang Sahabat yang mulia, ‘Abdullah bin Khabbab dan istrinya yang ketika itu sedang hamil tua.

Ketika kasus ini sampai kepada ‘Ali, ia mengirimkan surat kepada mereka, isinya :
“Siapa yang membunuh Khabbab?”
Mereka menjawab: “Kamilah semua yang membunuhnya.”

Maka, ‘Ali pun kemudian keluar menuju tempat mereka dengan pasukan berjumlah 10.000 prajurit, dan menyerang mereka di daerah Nahrawan.
Pada peristiwa penumpasan kaum Khawarij dari pihak Ali hanya jatuh korban 7 orang sedangkan dari pihak Khawarij lebih dari 1000 orang mati sia-sia sebagian taubat, sebagian kecil melarikan diri.
Termasuk ar Rasibi yang melarkan diri, kelak kemudian mendirikan sekte suu' (sesat) wahbiyyah yang berfaham muktazilah. Yang sekarang menjadi teroris.

(Al Ma’rifah Wat Tarikh)

والله اعلم

Semoga bermanfaat 🙏🏿🌹

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Sayid Machmoed BSA

Sayid Machmoed BSA Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @sayidmachmoed

1 Apr
Fenomena Beragama Yang Kebablasan

Ngaji yuk biar sama-sama kita nambah ilmu ☕️🌹

بسم الله الرحمن الرحيم

Kita awali dari satu hadist, hadist mauquf dari jalan periwayatan Ibnu Abbas ra dibawah ini menjadi dalil Ihtisan (sesuatu yang baik meski oleh yang lain diangap tidak) Image
Dalam madzhab Hanafiyah :

ما رآه المسلمون حسنا : فهو عند اللهِ حسن، وما رآه المسلمون سيئا فهو عند الله سيئ

“Apa saja yg dipandang kaum muslimin merupakan kebaikan maka ia di sisi Allah juga merupakan kebaikan.
Dan apa saja yang dipandang kaum muslimin merupakan keburukan maka ia di sisi Allah juga merupakan keburukan”

(Hr Abu Hanifah, disahihkan imam Ahmad dalam musnadnya).
Read 37 tweets
31 Mar
Jangan Merasa Diri Paling Baik

Ngaji yuuk☕️🌹

“Kapan seseorang dikatakan buruk?”
Rasulullah ﷺ menjawab,
“Saat ia menyangka dirinya seorang yang baik.”

At-Taisiir bisyarh Al-Jaami’ as-Shoghiir 2/606) Image
Jangan merasa diri kita “Baik"
Walaupun kita Sholat 5 Waktu sehari semalam serta tepat pada waktunya.

Jangan merasa diri kita "Baik"
Walaupun kita bersedekah setiap hari malah lebih banyak nilai disedekahkan.
Jangan merasa diri kita "Baik"
Walaupun hari-hari kita banyak memberi nasehat dan menegur orang lain yang berbuat khilaf.

Jangan merasa diri kita "Baik"
Walaupun kita sudah pakai jubah, bersorban, berhijab menutup aurat dengan sempurna.
Read 12 tweets
31 Mar
Kisah Nabi Muhammad ﷺ
Mempersilakan Penganut Kristen Melakukan Kebaktian di Masjid Nabawi

Rasulullah ﷺ pernah mengizinkan para penganut Kristen untuk melakukan kebaktian di Masjid Nabawi. Image
Peristiwa tersebut tercatat dalam kitab sejarah seperti Târîkh al-Umam wa al-Muluk, Sîrah Ibn Hisyam, (Ibn Hisyam, al-Sirah al-Nabawiyyah, II/158) al-Sirah Ibn Ishaq.

قال ابن إسحاق: وحدثني محمد بن جعفر بن الزبير، قال: قدموا على رسول الله صلى الله عليه وسلم المدينة
فدخلوا عليه مسجده حين صلى العصر، عليهم ثياب الحبرات: جبب وأردية في جمال رجال بني الحارث بن كعب، قال: يقول بعض من رآهم من أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم: ما رأينا بعدهم وفداً مثلهم، وقد حانت صلاتهم، فقاموا في مسجد رسول الله صلى الله عليه وسلم يصلون، فقال
Read 9 tweets
30 Mar
Ngaji yuuk ☕️

Dalam pandangan agama ada beberapa qaidah yang perlu di masukkan ketika akan membahas hukum fiqih diantaranya :
ﺍﻟﺘﺼﺮﻑ ﻋﻠﻰ ﺭﻋﻴﺔ ﻣﻨﻮﻁ ﺑﺎﻟﻤﺼﻠﺤﻪ

Kebijakan pemimpin atas rakyatnya (harus) mempertiimbangkan Mashlahah.
Artinya suatu kputusan/ fatwa dari Amir (pemerintah) hendaknya mempertimbangkan kemaslahatan umat.

Islam telah menetapkan bahwa asal segala sesuatu yang diciptakan Allah adalah halal dan mubah.
Tidak ada satupun yang haram, "kecuali karena adanya nash yang sah dan tegas dari Allah dan Rasul-Nya yang mengharamkannya".

Imam As Suyuthi, dalam al Asyba' wan Nadhoir Qaidah ushul mengatakan :
Read 18 tweets
29 Mar
Ini Penting.!

Halalnya Benda Najis Yang Mengalami Proses Perubahan

Keberadaan tripsin hewan yang najis dalam pembuatan vaksin adalah seperti pupuk kandang untuk menyuburkan tanah yang ditanam pohon hingga ia berbuah.
Menurut pendapat dari Mazhab Hanafi dan Maliki terkait kehalalan benda najis yang sudah mengalami perubahan bentuk:

ﻭﺫﻫﺐ اﻟﺤﻨﻔﻴﺔ ﻭاﻟﻤﺎﻟﻜﻴﺔ ﺇﻟﻰ ﺃﻥ ﻧﺠﺲ اﻟﻌﻴﻦ ﻳﻄﻬﺮ ﺑﺎﻻﺳﺘﺤﺎﻟﺔ؛ ﻷﻥ اﻟﺸﺮﻉ
ﺭﺗﺐ ﻭﺻﻒ اﻟﻨﺠﺎﺳﺔ ﻋﻠﻰ ﺗﻠﻚ اﻟﺤﻘﻴﻘﺔ، ﻭﺗﻨﺘﻔﻲ اﻟﺤﻘﻴﻘﺔ ﺑﺎﻧﺘﻔﺎء ﺑﻌﺾ ﺃﺟﺰاء ﻣﻔﻬﻮﻣﻬﺎ، ﻓﻜﻴﻒ ﺑﺎﻟﻜﻞ؟ .

Ulama Hanafiyah dan Malikiyah berpendapat bahwa benda najis bisa suci dengan mengalami perubahan.
Read 7 tweets
29 Mar
PELAKU BOM BUNUH DIRI AKAN MENYESAL DUNIA AKHIRAT

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

"Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu."

(QS. An-Nisa’/4:29)
Diantara penjelasan Ulama ahli tafsir tentang firman Allah Azza wa Jalla diatas, ‘Dan janganlah kamu membunuh dirimu’ sebagai berikut:

Imam Abu Ja’far Ibnu Jarir ath-Thabari rahimahullah berkata:
“Janganlah sebagian kamu membunuh sebagian lainnya, padahal kalian adalah pemeluk satu agama, satu dakwah dan satu keyakinan. Allah menjadikan seluruh pemeluk Islam, sebagian mereka sebagai bagian dari sebagian yang lain.
Read 18 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!