Assalamu alaikum wr wb,
Insya Allah saya akan melanjutkan pembahasan sihir dengan judul :

PENGARUH ILMU KALAM DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA DI ERA MELENIAL

Saya mohon bantuan retweet untuk sebarkan ilmu.

Terima kasih
1. Secara umum, ilmu kalam (teologi Islam) mempelajari tentang dasar-dasar agama Islam berdasarkan dalil-dalil nakli dan akli. Sebab itu, ilmu kalam sering disebut juga ushuluddin (dasar-dasar agama) atau ilmu tauhid.
2. Seorang ahli ilmu kalam disebut mukallim (teolog muslim). Dalam konteks pemikiran Islam, terdapat banyak mutakallim. Bahkan setiap paham pemikiran Islam memiliki banyak mutakallim.
3. Seperti telah dijelaskan di atas, setiap paham dalam pemikiran Islam memiliki seorang mutakallim yang "bertugas" untuk mempertahankan atau melawan dari serangan paham lain.
4. Bahkan Islam terpecah menjadi beragam paham seperti mukatzilah, jabariah, ahlus sunah dan sebagainya karena peran para mutakallim. Pengaruh mereka (para teolog) masih berpangaruh kuat dalam kehidupan muslim hingga saat ini.
5. Biasanya seorang mutakallim dari sebuah paham akan mempertahankan pemikirannya berdasarkan dalil-dalil yang bersumber dari Al-Quran dan hadis. Begitu pula sebaliknya ia menyerang pemikiran paham lain berdasarkan dalil-dalil Al-Quran dan hadis.
6. Sebuah paham memiliki keyakinan yang berbeda dengan paham lain. Namun tidak menutup kemungkinan terdapat keyakinan yang sama antara dua paham. Dalam hal ini, keyakinan secara bahasa berarti hilangnya keraguan (zawal asy-syakk).
7. Muhammad al-Fayyumi menjelaskan bahwa keyakinan adalah pengetahuan yang diperoleh dengan pengambilan dalil (istidlal) dan berpikir. Selain mempertahankan dan menolak pahama lain, para mutakallim juga berusaha menanamkan keyakinan pahamnya kepada pengikutnya dengan kuat.
8. Selanjutnya, saya akan menjelaskan tentang bagaimana mutakallim menanamkan sebuah keyakinan kalau paham kelompoknya benar dan paham kelompok lainnya salah. Dalam konteks ini, saya melihat "sihir" menjadi sebuah metode dari seorang mutakallim.
9. Sejauh ini, saya ingin mengingatkan bahwa secara umum para mutakallim tidak menanamkan keimanan melainkan mereka menanamkan keyakinan tertentu. Dalam hal ini, cara menanamkan keimanan dan keyakinan tidak sama.
10. Secara umum, para teolog membuktikan adanya Allah dengan dalil-dalil nakli, dalil-dalil akli dan alam semesta. Sedangkan para sufi membuktikan adanya Allah dengan menjalankan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya.
11. Penting untuk diketahui bahwa konsep ilmu kalam itu bersifat kaku, tertutup dan doktrinal. Kebenaran (الحق) lebih diutamakan dalam ilmu kalam. Sedangkan tasawuf itu bersifat fleksibel, terbuka dan humanis. Kebaikan (الخير) lebih diutamakan dalam tasawuf.
12. Selain itu, tidak jarang seorang mutakallim juga menjadi seorang sufi seperti Imam Al-Ghazali dan sebagainya. Namun tidak sedikit mutakallim membenci tasawuf dan menjauhinya, seperti Ibn Taimiyyah.
13. Dalam konteks tasawuf, seorang muslim akan dididik menjadi sosok yang fleksibel, terbuka dan humanis. Sebaliknya dalam konteks ilmu kalam, seorang muslim akan dididik menjadi sosok yang kaku, tertutup dan doktrinal.
14. Di masa lalu, mutakallim menanamkan keyakinan tentang Islam dengan dalil-dalil nakli, dalil-dalil akli dan alam semesta. Di masa sekarang, khususnya melenial, mutakallim menanamkan kenyakinan tentang Islam juga melibatkan "sihir".
15. Di zaman sekarang ini, fakta indrawi bisa ditampilkan sesuai dengan tujuan tertentu sehingga jauh berbeda dengan fakta sebenarnya. Jadi, teknologi merupakan instrumen sihir dalam menampilkan fakta.
16. Saya akan mengulas kembali konsep sihir menurut Ibn Faris. Sihir adalah mengeluarkan kebatilan dalam bentuk kebenaran. Silahkan baca tweet sebelumnya mengenai sihir dalam pandangan Ibn Faris.
17. Sesungguhnya apa yang diperlihatkan oleh para penyihir Fir'aun bukanlah sesuatu yang luar biasa karena hal itu dikreasikan berdasarkan pengalaman sehari-hari.
18. Sebagai contoh, seutas tali dalam jarak dan cahaya tertentu bisa terbayang dalam imajinasi seseorang sebagai ular. Hal seperti bisa saja dicipta oleh seseorang untuk menimbulkan ketakutan kepada orang lain seperti apa yang dilakukan oleh para penyihir Fir'aun.
19. Sekarang, saya ingin menegaskan bahwa fakta indrawi bisa dikreasikan dengan teknik tertentu untuk membentuk kepribadian dan mempengaruhi psikologis seperti apa yang dilakukan oleh para penyihir Fir'aun terhadap Nabi Musa.
20. Di masa sekarang ini, sesungguhnya tidak sedikit mutakallim menggunakan fakta indrawi dengan sengaja dan teknik tertentu untuk mempengaruhi psikologis seseorang dan kepribadiannya sesuai dengan tujuan tertentu.
21. Sekian dulu pembahasan ini. Terima kasih.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with habib zen

habib zen Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @KitabHikam

4 Apr
Insya Allah, saya akan membahas hikmah 205 dari kitab al-Hikam karya Ibn 'Atha'illah as-Sakandari.

إذا التبس عليك أمران فانظر أقثلهما على النفس فاتبعه فإنه لا يثقل عليها ما كان حقا

Saya mohon retweet dari para sahabat dan pembaca untuk menyebarkan ilmu.
1. Ketika dua perkara tidak jelas bagimu, maka lihat yang paling terasa berat bagi nafsu! Ikutilah ia karena tidak terasa berat bagi nafsu kecuali ia adalah benar.
2. Selama ini, kalau kita mendengar kata nafsu maka terbayang dalam pikiran kita sesuatu yang buruk, sesuatu yang selalu mengajak kepada keburukan. Banyanga semacam itu tidak salah. Kali ini Ibn 'Atha'illah ingin menunjukkan kepada kita sisi lain dari nafsu.
Read 16 tweets
1 Apr
KEIMANAN
Suatu ketika istri bertanya kepada saya,"Bagaimana kita harus menghadapi kematian?" Saya tidak menjawab secara langsung kepadanya tapi saya membuat sebuah analogi sepasang kekasih. Mereka berdua tidak meragukan cinta satu sama lain. Mereka berdua sudah berpacaran satu tahunan.
Suatu hari, sang laki-laki mengajak kekasihnya untuk menikah. Namun, sang perempuan tidak mau memberikan jawaban. Sebenarnya perempuan itu tidak berani menerima ajakan kekasihnya untuk menikah. Ia pernah melakukan kesalahan sebelum kenal dengan kekasihnya.
Read 11 tweets
31 Mar
Assalamu alaikum wr wb,
Insya Allah nanti malam, saya akan melanjutkan pembahasan sihir dengan judul :

SIHIR : SEBUAH MANUPULASI FAKTA INDRAWI

Saya mohon bantuan retweet untuk sebarkan ilmu.

Terima kasih
1. Sekarang, saya akan melanjutkan pembahasan tentang sihir. Selain itu, saya meminta pembaca untuk membaca pembahasan sebelumnya agar tidak mengalami kesulitan dalam memahami sihir sebagai manupulasi fakta indrawi.
2. Secara rasional, para penyihir Fir'aun tidak mungkin (mustahil) mengubah tongkat dan tali mereka menjadi ular-ular dengan kemampuan mereka. Bahkan Nabi Musa tidak sanggup dengan kemampuan dirinya mengubah tongkatnya jadi ular kecuali dengan peran Allah dalam peristiwa itu.
Read 19 tweets
30 Mar
Assalamu alaikum wr wb,
Seperti permintaan @rihan_azzahra, insya Allah besok, saya akan membahas tentang sihir.
Saya mohon bantuan retweet untuk sebarkan ilmi.
Terima kasih.
1. Kata sihir dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab السحر. Persoalan sihir dapat ditemukan dalam Al-Qur'an seperti dalam kisah Nabi Musa dan Fir'aun. Pembahasan sihir kali ini bersumber pada kisah itu. Semoga pembahasan ini memberikan wawasan bagi para pembaca.
2. Dalam pembahasan ini, saya mengacu pada definisi sihir yang dikemukakan oleh Ibn Faris dalam al-Mu'jam al-Maqayis fi al-Lughat. Ia menjelaskan bahwa sihir adalah mengeluarkan kebatilan dalam bentuk kebenaran.

فالسحر قال قوم هو إخراج الباطل في صورة الحق (إبن فارس)
Read 43 tweets
30 Mar
Sepertinya menarik jika saya membahas konsep tawakkal Ibn Faris malam ini.
التوكل أظهار العجز في الأمر واعتماد على غيرك
Tawakkal adalah memperlihatkan kelemahan dalam sebuah perkara dan bersandar kepada selainmu.
Yuk bantu retweet untuk sebarkan ilmu.

Terima kasih
1. Pengertian tawakkal, sbgmn dijelaskan oleh Ibn Faris, terdiri dari dua tahap. Pertama adalah memperlihatkan kelemahan dalam sebuah perkara (إظهار العجز في الأمر). Sedangkan kedua adalah bersandar (الإعتماد). Saya akan membuat analogi untuk menjelaskan dua tahap tawakkal.
2. Fulan sedang sakit. Ia datang kepada seorang dokter. Lalu ia menyampaikan keluhannya kepada dokter itu. Dalam hal ini, menyampaikan keluhan adalah menunjukkan kelemahan dalam perkara medis dan kesehatan.
Read 12 tweets
30 Mar
UCAPAN KONSTATATIF DAN UCAPAN PERFOMATIF
1. Saya ingin menjelaskan dua macam ucapan. Pertama adalah ucapan konstatatif (constatative utterence). Kedua adalah ucapan performatif (performatif). Ucapan konstatatif adalah ujaran yang digunakan untuk menggambarkan atau memerikan peristiwa, proses, keadaan dan sebagainya.
2. Ucapan konstatatif bersifat betul atau salah. Sebaliknya, ucapan performatif adalah ujaran yang memperlihatkan bahwa suatu perbuatan telah diselesaikan dan mengungkapkannya berarti perbuatan itu diselesaikan juga.
Read 9 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!