Pernahkah mendengar hadis Nabi SAW yg mengancam mau bakar rumah orang yg tidak sholat berjamaah?
Dan membunuh siapa yg lewat di depan kita lagi shalat?

Ini Hadis sahih loh, tapi apa Nabi pernah melakukannya?

Seduh kopi, kita ngaji bareng
☕️

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Hadis ini Shahih riwayat Al-Bukhari dari jalur Abu Hurairah. tidak diragukan lagi, dan matan yang senada cukup banyak jalur perawinya

لقَدْ هَمَمْتُ أنْ آمُرَ بالصَّلاةِ فَتُقامَ، ثُمَّ أُخالِفَ إلى مَنازِلِ قَوْمٍ لا يَشْهَدُونَ الصَّلاةَ، فَأُحَرِّقَ عليهم.
“Aku sangat kuat berkeinginan untuk memerintahkan orang shalat berjamaah, namun aku datangi mereka yang tidak ikut berjamaah untuk aku bakar rumah mereka.”
Namun urusan membakar rumah orang yang tidak ikut shalat berjamaah berhenti sampai hadits saja. Ketika ditarik ke ranah hukum fiqih, persoalannya jadi berbeda.
Padahal teks hadits menyebutkan bahwa Nabi SAW sendiri yang ingin melakukan pembakaran. Ternyata antara teks hadis dengan hasil istimbath saling berbeda
Ternyata para ulama tidak sepakat dalam menetapkan hukum shalat berjamaah lima waktu. Sebagian saja yang bilang hukumnya wajib, yaitu Mazhab Hambali. Mazhab yang lain menghukumi Sunnah Muakkadah, seperti Hanafi dan Maliki.
Terus Mazhab Syafi'i gimana?

Hukumnya menurut mereka fardhu kifayah. Mirip dengan kewajiban menshalatkan jenazah saudara muslim. Kalau sudah ada yg menshalati, yg lain gugur kewajiban.

Kalau di masjid minimal sudah ada yang berjamaah, maka yg lain tdk dosa kalau tdk berjamaah.
Hasil istinbat hukum pada ahli ijtihad cukup jauh melesetnya dari teks hadis aslinya. Setidaknya kalau dibandingkan dengan Mazhab Zhahiri (salafi wahabi) yang hanya terjebak pada teks dan tidak paham konteks.
Seluruh ulama sepakat mengharamkan membakar rumah orang, apapun alasannya. Meski pun karena penghuninya tidak shalat berjamaah ke masjid.

Siapa pun yang nekat main bakar rumah orang, maka dia wajib mengganti, selain juga berurusan sama pihak berwajib (hukum kriminal).
Lalu bagaimana kita memahami masalah ini?

Ada banyak analisa dan penjelasan yang telah dijabarkan para ulama.
Perhatikan baik-baik matan hadits di atas kata per kata. Lalu kita bertanya:

1. Berapa jumlah rumah yang hangus roboh dibakar oleh Nabi?

2. Rumah siapa sajakah itu?
Jawabannya, ternyata tidak ada satu pun rumah di Madinah sepanjang sejarah yang dibakar oleh Nabi SAW.

Padahal cerita orang tidak ikut shalat berjamaah itu fakta bukan mengada-ada. Qur'an menyebut bahwa ciri orang munafik itu kalau shalat mereka bermalas-malasan.
Sesungguhnya orang2 munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri utk shalat, mek berdiri dgn malas. Mereka bermaksud riya (dgn shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mrk menyebut Allah kecuali sedikit sekali.
(QS. An-Nisa : 142)
Faktanya di Madinah di masa itu banyak orang munafik. Waktu Perang Uhud ada 300 yang bolos tidak jadi kut perang

Jangan bilang di Madinah semuanya rajin ke masjid. Tidak semua muslimnya soleh semua, yang munafik juga banyak.
Dan bahwa Nabi SAW mengancam ingin membakar rumah yang tidak shalat jamaah ke masjid juga betulan ada. Hadisnya Shahih Bukhari lagi, ga nangung-nangung

Lalu kenapa tidak ada satu pun rumah penduduk Madinah yang dibakar oleh Nabi SAW?
Nah, disini kita temukan keunikannya. Rupanya begitulah gaya khas bahasa bangsa Arab. Seringkali agak melambung tinggi meski pun sebenarnya semua paham tidak sampai segitunya.
Gaya bahasa semacam ini juga terulang dalam hadits yg memerintahkan utk membunuh nyawa manusia dgn sebab sepele. Cuma karena seseorang lewat didepan kita, pas kita lagi shalat. Sudah kita cegah, ternyata tetap nyelonong juga.

Kalau memperhatikan matan haditsnya, aneh dan serem.
Ada dua versi. Versi pertama disebutkan lebih baik menunggu selama 40 tahun ketimbang lewat depan orang shalat.

Coba dipikir, dimana ada orang shalat sampai 40 tahun ga selesai-selesai? Shalat apaan itu?
Berarti orang tsb justru meninggalkan shalat 5 waktu selama 40 tahun. Sebab shalatnya ga selesai-selesai juga selama 40 tahun.

Logika kita langsung berpikir bahwa istilah “lebih baik menunggu 40 tahun” itu bukan perintah, tapi itu sekedar bahasa ungkapan saja.
Versi kedua jauh lebih serem. Sebab buat kita yang shalat, kalau ada yang nekat mau lewat depan kita, padahal sudah dicegah, perintahnya kita disuruh membunuhnya.
Ga percaya? baca saja teks berikut ini :
“Jika salah seorang di antara kalian sholat dengan memasang tirai yang menjadi pembatas agar orang lain tidak melintas di depannya, kemudian ada orang yang tetap melintasinya, hendaknya dia mencegahnya. Jika dia enggan dan tetap bermaksud melintasinya, bunuhlah dia.
Sebab, sebenarnya orang itu adalah setan.”

(HR Bukhari dan Muslim dari Abu Said al-Khudri ra)
Kembali ke pertanyaan yang sama seperti di atas. Ada berapa jumlah orang yang telah mati dibunuh dengan dosa melewati orang shalat? Siapa saja sama orang yang sudah dibunuh di masa kenabian?
Jawabannya sama, tidak pernah ada orang dihukum mati cuma gara-gara kesalahan lewat di depan orang shalat.

Padahal perintah membunuhnya jelas dan tegas dalam hadis Shahih.
Kesimpulannya

1. Tidak boleh mengambil kesimpulan hukum dari suatu hadits bahkan hadits Shahih sekalipun kecuali para fuqaha dan ahli ijtihad.

2. Dalam mengambil kesimpulan hukum, kita wajib merujuk kepada penjelasan para ahli ijtihad.
3. Menyimpulkan hukum seenaknya bisa dihukum berat, khususnya kalau keliru kesimpulannya.

Misalnya, gara-gara baca hadits sahih, tiap ke masjid bawa golok
siapa tahu ada yang lewat, tinggal bacok, kan haditsnya gitu

Bukan begitu maliiih👊🏿

Semoga bermanfaat 🙏🏿🌹

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Sayid Machmoed BSA

Sayid Machmoed BSA Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @sayidmachmoed

8 Apr
Mengucapkan Kata Sayyidina Dalam Tasyahud

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Ketika tasyahud boleh tidak pakai kata sayyidina?

Boleh pakai boleh juga tidak, yang tidak boleh itu yang menyalahkan yang pakai kata sayyidina. Image
“Yang tidak pakai sayyidina berdalil dengan menjalankan hadis Nabi. Sementara yang pakai sayyidina berdalil dengan adab”.

Memang benar Nabi mengajarkan bacaan tasyahud kepada Sahabat tanpa kata sayyidina, karena "Ketawadhu annya” dan tidak suka berbangga diri.
Ini dilihat dari sisi Nabi loh ya.
Kalau dilihat dari sisi kita sebagai "umatnya" maka wajib bagi kita bersopan santun dan menghormati beliau saat menyebut namanya sebagaimana firman Allah Qs An Nur 63:
Read 12 tweets
7 Apr
Tasyahud Akhir

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Jika kita perhatikan, saat duduk tasyahhud ahir dalam shalat memang tidak semua orang menggerakkan jari telunjuk dengan cara yang sama ada yang dari awal, ada yang ketika membaca lafadz syahadat. Image
(dalam hal ini mengerakan jari menunjuk ya bukan di putar-putar). Ini semata-mata karena perbedaan ulama dalam memahami hadits. Perbedaan ini tidak menyebabkan tidak sahnya shalat dan tidak pula menyebabkan kesesatan,
karena perbedaannya dalam hal furu’iyah yang masing-masing mempunyai dalil hadits Rasulullah.

Adapun hadits yang dipahami berbeda-beda oleh ulama :

Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah jika duduk untuk tasyahhud, beliau meletakkan tangan kirinya di atas lutut kirinya,
Read 23 tweets
5 Apr
Apa sih yg di maksud dgn
Islam muncul dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaaan asing?

Ngaji sebelum tidur
Biasa dongeng sebelum tidur 🤣
🤪☕️🌹

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Hadis keterasingan Islam tertuang dalam Shahih Muslim dari Abi Hurairah yg berbunyi:
إنّ الإسلام بدأ غريبا وسيعود غريبا كما بدأ، فطوبى للغرباء

“Islam muncul dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang asing”.

Merujuk pada sejarah Islam awal, keadaan asing yang dimaksud cukup beralasan.
Nabi diutus dengan ajaran tauhid di tengah masyarakat yang mayoritas menyembah banyak berhala. Islam datang dengan ajaran yang sebagian besarnya asing di telinga masyarakat. Keadaan asing yang dimiliki oleh Islam awal ini cocok di gambarkan dengan hadits di atas.
Read 27 tweets
5 Apr
Tiga kali Rasulullah mengulang perkataannya, bagaimana bahayanya daerah Najd

Bahayanya daerah Najd berasal dari hadits Rasulullah saw yang menceritakan keberkatan tanah, Syam dan Yaman, sebagaimana didalam hadisnya :
Dari Ibnu Umar r.a berkata: Rasulullah saw menyebutkan : “Ya Allah berilah keberkatan kepada negeri Syam kami, berilah keberkatan kepada negeri Yaman kami.
Berkata mereka : ”Pada Najd kami Ya Rasulullah?”
Berkata Rasulullah: “Ya Allah berilah keberkatan kepada negeri Syam kami, berilah keberkatan kepada negeri Yaman kami.”
Read 4 tweets
5 Apr
Assalamu'alaikum 🙏🏿
Ngaji lagi yuuk☕️🌹

بسم الله الرحمن الرحيم

ILZAQ

Ulama Wahabi berpandangan bahwa menempelkan mata kaki dengan mata kaki temannya ketika shalat berjamaah (kaki ngangkang) adalah keharusan. Acuannya adalah hadis Nabi dari An Nu’man bin Basyir berkata :
“Rasulullah menghadap kepada manusia, lalu berkata: Luruskanlah shaf-shaf kalian!; tiga kali. Demi Allah, luruskan shaf kalian, atau Allah akan membuat perselisihan diantara hati kalian.
Lalu An-Nu’man bin Basyir berkata: Saya melihat seorang laki-laki menempelkan mata kakinya dengan mata kaki temannya, dengkul dengan dengkul temannya dan bahu dengan bahu temannya.”

(Hr Bukhari dan Muslim)
Read 22 tweets
2 Apr
Apa Yang Kita Baca Saat Ruku’?

Ngaji yuuk ☕️🌹

بسم الله الرحمن الرحيم

Ada sebagian orang yang begitu ruwetnya memahami ibadah. Pokoknya semuanya harus sesuai dengan apa yang Rasulullah contohkan, dan kita harus konsisten mengikuti ajaran Rasulullah.
Baginya, hanya ada satu kebenaran, yaitu yang sesuai dengan contoh dari Nabi.

Saya tanya: “Apa yang harus kita baca di saat kita ruku’ dan sujud dalam sholat?”

Sebelum orang itu menjawab, saya sodorkan perbedaan bacaan yang dilakukan oleh Nabi dari Hudzaifah ra :
Hadis pertama menceritakan bahwa Nabi membaca : “Subhana Rabbiyal A’zim” ketika ruku’ dan “Subhana Rabbiyal A’la” ketika sujud

Hr an Nasa’i

Akan tetapi Aisyah ra meriwayatkan hadis lain dalam riwayat Muslim, Abi Dawud, Nasa’i. Dalam hadis ini, diriwayatkan bahwa Rasul membaca :
Read 20 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!