Thread menarik.

Salah satu celah dalam pembahasan ini adalah bagaimana mendefinisikan orang pintar.

IMO, “pintar” yang dimaksud sebenarnya lebih merujuk ke kekayaan informasi yang dimiliki. Semakin punya banyak info (pintar), semakin banyak referensi untuk ngarang (bias).
Dalam thread juga dengan baik disebutkan 2 kunci penting hindari jatuh ke bias dan sesat pikir.

1. Menyadari bahwa kita pasti punya bias, literally PASTI

2. Berpikir dalam probability (range 0% sampai 100%), bukan certainty (antara 0% atau 100%, binary)
Ada satu lagi yang biasa saya gunakan, yaitu teori Adult Development nya Robert Kegan.

Orang yang sudah dalam fase kelima menempatkan “dialectics of ideology”, bukan “ideology”, sebagai subject.

Dunia adalah tentang benturan ide ke ide yang lebih baik, bukan ideologi statis.
Menurut Kegan, fase ultimate menjadi adult bukan tahu akan segala hal, tetapi intellectually humble :

Apa yang saya pahami sekarang adalah pengetahuan terbaik yang bisa saya upayakan untuk miliki, tapi selalu terbuka kemungkinan dialektika, dan sangat mungkin saya yang salah.
“Orang pintar” punya kecenderungan mencintai ide yang diyakininya, sampai ke tahap tak bisa bedakan antara “ide” dengan “identitas”.

Saat idenya dikritik, ia merasa identitasnya diserang.

Pada tahap ini, “orang pintar” punya kemampuan cocokologi untuk lindungi ego identitasnya.
Dalam jalan mencari kebenaran, ide boleh datang dan pergi. Justru dengan cara itu kita selalu bisa melangkah untuk mendekati kebenaran.

Hindari godaan mencintai ide berlebihan, terlebih mencampur dengan identitas, apalagi tergoda klaim sudah punya dan tahu kebenaran mutlak.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Adrian Danar W

Adrian Danar W Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @adriandanarw

1 May
Kenapa “scientific revolution” bersemi di Eropa, bukan di Timur Tengah, China, atau India yang secara peradaban di Abad Pertengahan cenderung lebih maju?
Disclaimer :
1. Ini lebih ke topik sejarah science, dimana bias sangat mungkin terjadi dan terbuka untuk sanggahan
2. Science yang dimaksud adalah “modern science”, yang bersemi di abad 16
3. Sebelum abad 16, agar tak ambigu, kita gunakan istilah “natural philosopher”
Apabila anda hidup di abad ke-11 dan diminta untuk menebak dimana “modern science” akan tumbuh, kemungkinan besar anda akan menjawab Baghdad.

Sebelum runtuh akibat invasi Mongol, Baghdad adalah tempat berkumpulnya peradaban dunia baik sebagai perdagangan maupun pengetahuan.
Read 27 tweets
20 Mar
SCIENCE :

Sering dibanggakan sebagai metode yang sangat objektif & akurat, serta terbukti berhasil membawa peradaban manusia ke kemajuan yang tak terbayangkan.

Nyatanya, science tak lepas dari subjectivity, anthropomorphism, dan selalu berjarak dengan “kebenaran”.

Kok bisa?
Scientific method itu tidak intuitif bagi otak kita. Manusia baru temukan dan gunakan sekitar 400 tahun yang lalu.

Sepanjang sejarah sebelumnya, kita mengandalkan mitos untuk jelaskan hampir segala hal, yang dikukuhkan otoritas.

Science menawarkan solusi menarik.
1. Tidak ada seorang pun yang tau segalanya dan bisa dijadikan sumber kebenaran.

2. Karena itu, kita harus coba menebak (membuat hipotesis).

3. Satu-satunya cara memvalidasi, supaya objektif, adalah bertanya ke Nature (observasi / eksperimen).

4. Dari situ, tarik kesimpulan.
Read 26 tweets
19 Jan
Berhubung lagi nge trend menghubungkan bencana alam dengan dosa manusia, apa ada ya riset serius untuk buktikan korelasinya?

Klaim ini sebenarnya falsifiable dan bisa dibuktikan secara empiris loh. Datanya juga rasanya cukup tersedia.
Misalnya :

Analisis hubungan antara persebaran penduduk berdarkan “agama mayoritas” dan “moral masyarakat” (apapun definisinya) di suatu wilayah dengan frekuensi dan keparahan :
a) tsunami
b) gempa bumi
c) tornado
d) gunung meletus
e) etc
Nanti bisa dilihat, misalnya untuk daerah yang lebih sering gempa, mana korelasi yang terbukti kuat. Apakah :

1. Kedekatan dengan gunung aktif
2. Kedekatan dengan patahan (major / minor)
3. Kepercayaan mayoritas masyarakatnya
4. Angka kriminalitas penduduknya
5. Etc
Read 11 tweets
12 Jan
Pertanyaan penting :

Kenapa baru setelah Harun Yahya terkena masalah hukum berlapis & konyol, baru kebanyakan orang bisa akui bahwa tulisan dan video nya tidak benar?

Jawabannya sederhana :

Karena kebanyakan orang tidak memahami perbedaan BENAR (secara scientific) dengan BAIK
Newton itu religius dalam konteks konvensional, sementara Einstein tidak (setidaknya di masa tuanya).

Tapi preferensi religiusitas (apabila itu dipadankan sebagai KEBAIKAN) antara keduanya sama sekali tidak berpengaruh terhadap nilai KEBENARAN ILMIAH atas teori yg mereka ajukan.
Ini yang penting dipahami :

Harun Yahya SALAH bukan karena dia ketahuan sebagai seseorang yang TIDAK BAIK akibat terjerat masalah hukum yang konyol,

tetapi karena sejak awal tulisan dan videonya itu PSEUDOSCIENCE, tak ada KEBENARAN ILMIAH di dalamnya.
Read 8 tweets
11 Sep 20
((COVID-19 FOR F*CKING DUMMIES))

Kita bisa tertular COVID-19 melalui,

1. Droplet kecil : ada di sirkulasi udara tertutup

2. Droplet besar : bersin / batuk, tidak jaga jarak, tidak pakai masker

3. Sentuhan langsung / tak langsung : pegang benda sembarang, tidak cuci tangan
Atas 3 poin tersebut, maka saya BODOH SEKALI kalau tak ingin tertular tapi melakukan hal berikut :

1. Ada di ruang tertutup dengan orang banyak dalam waktu lama (kantor, public transport, sekolah, apapun)

2. Tidak pakai masker (termasuk buka masker saat kumpul makan-makan)
3. Tidak rajin cuci tangan, apalagi habis sembarang pegang barang (uang misalnya) ngelap hidung, ngupil, ngucek mata, dan perbuatan ceroboh lain yang beri akses VIP untuk virus masuk ke tubuh

4. Kumpul-kumpul, tidak pakai masker, tidak jaga jarak, dan paket kebodohan lainnya
Read 14 tweets
16 Aug 20
Logical Fallacy

Part I : Appeal to the Mind Image
1. Appeal to Authority

Anggap sesuatu benar hanya karena disampaikan oleh pihak dengan gelar / otoritas tertentu, walau belum tentu qualified / reputable

“Obat COVID-19 ini sudah ditemukan oleh seorang Doktor yang sudah mengajar lebih dari 10 tahun” —> taunya Doktor Pertanian
2. Appeal to Anonymous Authority

Mengutip informasi dari “sumber terpercaya” tanpa identitas yang dapat dipertanggungjawabkan, dan dianggap benar.

“Saya pernah dengar dari akun anonim twitter yang vokal bahwa ada konspirasi terselubung untuk menghancurkan kelompok kita!”
Read 69 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(