SEDIA PACUL SEBELUM HUJAN
.
.
.

Umpan telah dimakan dan kita larut dalam tegang drama tarik menarik tersebut.

Judul berita terbaca sangat tendensius telah muncul dan emosi kita diborong tuntas : "PDIP Persilahkan Ganjar Angkat Kaki Bila Dipinang Partai Lain di Pilpres 2024".
Hanya butuh waktu 4 hari hingga spekulasi seperti pada judul berita tersebut muncul. Butuh 4 hari menggoreng isu itu hingga emosi tercabik dan masyarakat larut di sana.
Benarkah judul itu sama dengan isinya? Kita tidak tahu. Pertanyaan wartawan adalah bila Ganjar dipinang oleh partai lain dan Bambang Pacul dengan diplomatis menjawab siapa pun berhak.
Tahukah anda bahwa ARSC beberapa hari yang lalu telah merilis hasil survei elektabilitas partai politik dan hasilnya, Partai Demokrat masuk tiga besar dibawah PDIP dan Gerindra?

Tahukah anda bahwa PD justru masuk 3 besar dalam survey itu justru karena alasan heboh kudeta?
Sangat mungkin, ini pun adalah cara PDIP melakukan pemanasan menjelang pemilu 2024 nanti. Membuat nama partai tersebut menjadi bahan pembicaraan adalah salah satu cara menanamkan memori.

"Apa ga rugi kalau yang diomongin adalah hal buruk?"

📷StephenSmith
Kurang sensasional apa PD ketika isu kudeta dijadikan rujukan? Tak butuh waktu lama partai tersebut melonjak drastis.

Kurang menggelikan bagaimana ketika seorang Trump pertama kali dimunculkan? Ternyata tak butuh lama Trump pun terpilih jadi Presiden kan?
Di sana istilah "Firehose of Falsehood" atau sering kita terjemahkan dengan semburan dusta mulai sering kita gunakan. Ternyata, bukan melulu hal baik kita dengar dan maka kita suka atau sebaliknya. Itu tentang semakin sering kita sebut, semakin tertanam dalam ruang benak kita.
"Apa indikasinya?"

Ganjar dan Puan tak pernah berdiri pada saling berseberangan. Dalam hal apa pun. Bahkan, keduanya pernah sangat dekat satu sama lain saat proyek "menggulung" Bibit Waluyo.
Perkasa sang incumbent Bibit Waluyo dengan segala ketenarannya pada publik Jawa Tengah ternyata tak mampu melawan duet Puan dan Ganjar hingga kursi Jateng 1 berhasil direbut pada 2013 silam.
Di sisi lain, bukankah Ganjar sehari sebelumnya diberitakan bertemu dengan bu Megawati di Jakarta?

Adakah itu tak terkait dengan berita tak diundangnya Ganjar pada acara Semarang yang diadakan oleh Puan?
Kenapa kita tak mencoba berpikir logis bahwa undangan bu Mega sehari sebelum peristiwa Semarang adalah agenda?

Apa jawaban Ganjar saat di tanya kenapa dia tak hadir? " Saya tidak diundang."
Logiskah seorang politisi senior sekelas Ganjar spontan dalam jawab jujur banget dan bahkan menonjolkan sisi innocent seperti itu? 🙄

Tidak!! Jawaban Ganjar tak logis ketika hal tersebut sebagai apa adanya. Bila kejadiannya adalah benar Ganjar tak tahu menahu,
dia akan mencoba menjawab dengan diplomatis bukan to the point seperti itu.
.
.

Dia politikus ulung dan pandai dalam hal jawab menjawab terkait politik. Jawaban itu dibuat dengan maksud.

Dan kemudian kita heboh. Dan kemudian ada partai asing ikut berbicara.
Dan kemudian para pengamat berteori. Dan kemudian medsos meledak dalam hingar. PDIP menjadi trending topic.
.
.

"Apa yang ingin direbut oleh PDIP?"
PDIP diprediksi akan tetap menjadi partai pemenang pemilu, jelas bukan katanya belaka. Logis prediksi kemenangannya tampak dengan telah dibuktikannya dari banyaknya survey.

Nama calon presiden akan diajukan pada 2024 mendatang menjadi domain bersama antara Presiden dan Partai,
bukan mustahil adalah apa yang menjadi urgensinya. PDIP seperti sedang berkirim sinyal.
.
.

Itu terkait rencana bahwa tahun 2022-2023 Presiden akan menunjuk siapa menjadi Pj Gubernur pada 24 Provinsi dan Pj Bupati dan Walikota pada 224 daerah setingkat kota dan Kabupaten.
Peristiwa tersebut akan membuat posisi Presiden sangat kuat. Beliau langsung punya kontrol pada hampir 70% secara nasional pada pemilu yang akan datang.

Dengan Kapolri telah dipilih dari kadernya dan baru-baru ini Pangkostrad diangkat adalah orang yang sangat loyal padanya,
tentu bukan sesuatu yang tak ada hubungannya. Sangat mungkin hal tersebut makin mengokohkan posisinya.

Pendek kata, Jokowi adalah Kingmaker pada sosok siapa pantas menjadi Presiden pada periode 2024-2029 nanti.
Siapa pun nama yang akan disebut sebagai calon penggantinya memiliki potensi paling besar pada perebutan kursi tersebut.

"Bukankah itu perlu kendaraan bernama partai politik?"
Partai mana yang tak akan mendukungnya bila siapa yang dimajukan oleh Jokowi pasti terpilih? Itu seperti tukar guling saja. Bukan hal prinsip bagi kebiasaan partai politik kita saat ini, kecuali PDIP tentunya.
Partai yang satu ini sangat mandiri, dewasa dan konsisten. Untuk itu, Jokowi akan tetap setia pada partai yang telah membawa dirinya menjadi Presiden. Itu pasti..!!
Bukan hanya sinyal itu pasti ditangkap oleh Presiden, sinyal yang sama sebenarnya telah dikirim oleh Presiden pada PDIP. Bukankah penunjukan Risma yang nota bene adalah kader unggulan PDIP adalah sinyal bahwa Presiden sedang mengkader sosok tersebut?
Bukankah kemunculan kembali nama Budiman Sudjatmiko akhir-akhir ini layak kita kaitkan dengan isu tersebut? Dia selain tokoh awal berdirinya PDIP, sekaligus dia juga adalah tokoh bagi lahirnya gerakan reformasi.
Sepertinya, pada waktunya nanti, nama-nama yang akan Presiden bahas bersama bu Mega adalah kader-kader hebat dari PDIP. Baik bu Mega dan Presiden memiliki peran seimbang dan pada waktunya nanti,
PDIP sebagai partai pemenang pemilu sekaligus memenangkan Pilpres bukan lagi sebagai hal mustahil.

"Siapa kira-kira calon akan diusulkan?"

Dan ingat, itu semua adalah hasil kesepakatan Presiden dan bu Megawati. Keduanya bersepakat dalam jujur demi masa depan negara ini.
Sepertinya tak jauh dari nama Ganjar, Risma, Budiman Sudjatmiko, Prananda Prabowo hingga Puan Maharani. Semuanya tokoh hebat. Semuanya kader PDIP. Semuanya sedang dan sudah mulai ditampakkan dalam partisipasinya masing-masing.
Semuanya adalah tokoh yang pantas dan mampu menerima tongkat estafet Presiden yang baik dan jujur ini.
Tak ada ribut dalam internal PDIP dalam peristiwa Semarang. Pun antara Ganjar dan Puan. Keduanya politikus yang pandai bahasa politik. Itu hanya gimmick politik bermaka "SEDIA PACUL SEBELUM HUJAN"
.
.
.
Utas ini dapat dibaca juga di :

kanalkita.id/article/sedia-…

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with NitNot ❘

NitNot ❘ Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @__MV_llestari__

25 May
ANTEK PKI | Siapa antek PKI?
.
.
.

Siapa pula antek asing dan aseng?

Entah bagaimana caranya, konflik Palestina dengan Israel sedikit banyak telah membuat stigma itu teralihkan.
Isu Jokowi sebagai pihak anti Islam, PKI, dan antek China tiba-tiba meredup. Ini terkait semua pihak sedang sepakat dan bersama berdiri di belakang Palestina.

Apakah dengan ini masa depan anti China di Indonesia akan membaik?
Sepertinya tidak. Isu TKA China akan tetap langgeng dan abadi selama persaingan AS dan China masih tetap terjadi.

Butuh pemahaman dan usaha yang kuat demi memahami sejarah konflik barat dan timur atau pada masa kini persaingan antara AS dan China.
Read 5 tweets
25 May
PAPUA DAN KITA
.
.
.

Apa yang akan langsung terpikir bila kita mendengar Papua?

Cendrawasih, suku-suku eksotis di pedalaman, hutan-hutannya yang masih perawan, Raja Ampat, emas bahkan keinginan pisah dari NKRI?
Saya lebih senang berbicara tentang mereka sebagai saudara. Saudaraku yang tertinggal dalam banyak sisi hingga jarak tak terpikirkan. Terlalu jauh, bahkan bila bumi dan langit kita jadikan rujukan.

"Lebay?"
Pernah mendengar Korupun? Dijamin 99,99% anda yang sering mampir ke lapak saya tak pernah, apalagi mengenalnya.

Namun kalau saya tanya Bandara Nop Goliat Dekai, tentu akan ada sebagian dari anda akan ingat salah satu pernyataan Presiden Jokowi tentang BBM satu harga.
Read 29 tweets
24 May
LANGKAH KECIL | Puan Maharani
.
.
.

Kekhususan makna tongkat estafet atas pemerintahan Jokowi dalam cara pandang PDIP tentu berbeda dengan banyak partai peserta pemilu 2024 nanti.
Nawacita dan Revolusi mental mendapat titik tumpu dan bagaimana Indonesia pada 2024-2029 nanti harus tersambung erat dengan apa yang sudah Jokowi lakukan selama 10 tahun.
Ada sesuatu yang agak janggal pada peristiwa Semarang kemarin. Seorang Ganjar yang notabene adalah Gubernur Jawa Tengah sekaligus kader PDIP justru tak tampak hadir. Kabar kita terima, dia memang tak diundang.
Read 30 tweets
23 May
ZIONIS NUSANTARA
.
.
.

Kita terhenyak dalam kaget ketika seorang Hidayat Nur Waahid yang nota bene adalah wakil ketua MPR dan bahkan pernah menjadi ketua MPR RI berujar "zionis Nusantara".
Zionis Nusantara sengaja dia lekatkan sebagai predikat bagi sebagian atau sekelompok masyarakat kita yang dalam konflik Hamas dan Israel baru-baru ini dia anggap berpihak pada Israel.
Padahal, sebagai wakil ketua MPR RI, seharusnya dia tak perlu larut dalam saling menyudutkan salah satu pihak apalagi menggeneralisir sebuah predikat.

Mencoba menalar apa yang ada di kepala seorang Hidayat atas frase yang dia pakai, ada beberapa hal perlu kita cermati.
Read 16 tweets
22 May
POSO RIWAYATMU KINI
.
.
.

Paradoks kita dalam bernegara tampak saat sebagian warga Poso minta pada pemerintah untuk dipersenjatai. Dalam frustasi karena hak mereka untuk mendapat perlindungan negara tak terpenuhi, mereka minta dilatih Image
agar dapat turut membasmi terorisme yang terjadi di halaman rumahnya. Atau paling tidak hanya untuk sekedar bela diri ketika negara tak mampu membelanya.
.
.
Seharusnya mereka adalah subyek hukum. Tak pantas negara abai. Apa yang terjadi bukan copet atau maling yang akan masuk dalam rumah mereka tapi gerombolan bersenjata di mana parang atau golok yang warga miliki bukan lawan seimbang.

Pasrah, hanya itu yang dapat mereka lakukan. Image
Read 7 tweets
22 May
DARI JOGJA KUDENGAR “INDONESIA RAYA”
.
.
.

ADA SESUATU YANG BERBEDA.... Tak asing telinga ini mendengar lantunan dalam gempita lebih dari 1000 orang bernyanyi bersama. Semua orang berdiri dalam khidmat & getar nada menyelusup jauh hingga lorong - lorong sempit di pasar tersebut Image
yang mengingatkan kita pada suatu saat dulu lagu itu demikian berarti bagi setiap insan Indonesia.
.
.

Lama sudah rasa seperti ini hilang tertelan jaman. Dia seperti tak lagi memiliki makna hingga tersimpan dalam jauh sudut memori tak terjangkau. Lenyap dan terlupakan.
Ada rasa gembira, sekaligus haru. Dalam makna, dalam setiap baris kalimat, di sana tersimpan sejarah panjang bangsa besar ini pernah berjuang. TANAH TUMPAH DARAHKU, TANAH AIRKU, DISANA AKU BERDIRI.

Dulu, bernyanyi seperti itu sering kita lakukan saat masih sekolah. Image
Read 27 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(