Pernahkah kamu merasa gugup, cemas atau sedih tiba" karena hal yg tidak menyenangkan di masa lalu? Merasa tertekan akibat suatu beban yang terasa sulit dihadapi?
Lalu, bagaimana meringankannya?
Mungkin, teknik "Grounding" ini bisa kamu lakukan.
Ingatan masa lalu dapat hadir secara tak terduga. Hal yang buat kita trauma, kecemasan akan sesuatu yg membayangi dan ... tidak pasti, sedikit banyak bisa membuat kita merasa nggak nyaman.
Rasanya ingin kembali ke masa lalu dan memperbaikinya..
Tapi.....
Sebenarnya, yang kita bener-bener miliki dan bisa kendalikan, ya hanya diri kita saat ini saja.
Mungkin belum terlepas, tetapi kita tetap perlu melanjutkan hidup kita.
Tapi, gimana cara meringankannya?
Salah satu caranya adalah melalui teknik "Grounding".
Grounding adalah sebuah strategi untuk 'coping' atau mengatasi sesuatu yang tidak nyaman bagi kita.
Grounding dapat membantu kita kembali ke saat ini, kembali merasa aman dan kembali memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri kita sepenuhnya.
Tentunya, setiap orang memiliki cara grounding yang berbeda", yang cocok bagi diri kita masing-masing.
Biasanya, seseorang bisa punya lebih dari satu cara grounding yang nyaman bagi mereka.
Kadang, perlu coba beberapa hal sih, buat tau cocok sama yg mana.
Teknik Grounding seringkali melibat panca indera kita untuk kembali menghubungan diri ke saat sekarang.
Grounding dapat melibatkan indera penglihatan (nonton), penciuman (ess. oil, aromaterapi), perabaan, pendengaran, perasa, dan juga gabungan kelimanya.
Salah satu metode Grounding gbungan adlh
Metode 5-4-3-2-1.
Dimulai dari melihat ke lingkungan sekitar, lalu jawab prtnyaan" ini :
5 hal yg bisa dilihat,
4 hal yg bisa dirasa,
3 hal yg bisa didengar,
2 aroma yg bisa dicium,
1 hal yg bisa dicicip.
bs diulang jika msih btuh.
Menurutku, teknik Grounding lumayan mudah untuk dilakukan di mana saja, karena kebnykan bisa dilakukan mandiri. Grounding cocok dilakukan sebagai langkah awal mengatasi rasa cemas dan anxiety.
Tetapi, grounding sebaiknya dilakukan secara sadar dan beragam, karena bisa saja menyebabkan adiksi/ketergantungan pada suatu 'cara' jika kita melakukan tanpa batasan.
Misal, ketika kamu cemas, kamu merasa nyaman dengan menghirup wangi aromaterapi secara terus menerus.
Ketika kamu terlalu sering melakukan hal tersebut, bisa jadi timbul ketergantungan trhdp si aromaterapi.
Shgga, kamu malah dikendalikan oleh 'cara' tsbt (bs jd mslh bru)
Selama kita sadar dengan tindakan grounding kita, dan mungkin gak "itu-itu" aja, smoga gk smpe ktrgtgan.
Dan tentunya, jika dirasa kondisi cemas / anxiety kalian trlalu berat, sulit utk dikendalikan atau dihadapi sendiri, sebaiknya kalian ttp mencari bantuan pd orang lain yg dipercaya.
Jika dibutuhkan, sbaiknya jg ke profesional kesehatan mental. Misalnya, konseling atau konsultasi
Kalau kalian pribadi, biasanya nyaman melakukan apa ketika perasaan kalian sedang ga enak? Atau mungkin, ketika rasanya cemas atau panik mendadak? Yuk mangga cerita-cerita :D.
Kalo aku, biasanya jadi bawel sendiri, makan enak :"") + gambar gambar juga jadi katarsis aku ><
Pernahkah kamu mengambil waktu untuk terlepas dari seseorang beberapa lama, lalu menjadi awkward? atau memiliki suatu urusan yg belum selesai dengan seseorang, tetapi saling tidak berkontak begitu saja?
Mungkin... kita sedang dalam kondisi Silent Treatment.
Silent Treatment bisa dibilang sebagai perilaku pasif agresif dalam hubungan, dengan cara mendiamkan, mengabaikan atau menyisihkan seseorang.
Biasanya, ada suatu kejadian/hal yang belum terkomunikasikan antara kedua belah pihak, tapi terputus baik oleh slh satu pihak / keduanya.
Istilah ini biasanya sering digunakan dlm hubungan romansa, tapi bisa juga dalam geng/klmpok pertmanan, kakak adik, anak dan orangtua, dan sebagainya (berlaku both ways, gk pasti yang lebih muda atau yang lebih tua lhoo)
Kenapa kok seseorang bisa ngelakuin itu? Lanjut O.O
Pernahkah kamu mengalami masa lalu yg ngga menyenangkan?
Mgkn kejadiannya mmg sudah 'beres', tetapi blm benar" selesai. Bisa jadi masih ada bekas... yg terasa mengganjal hingga sekarang.
Sdikit bnyak, aku rasa smua org pasti pernah mengalami momen yang nggak menyenangkan dengan intensitas yang berbeda".
(TW)
Dikatain, dibully, ditinggal orang terdekat, kekerasan fisik dan emosional, mungkin juga perlakuan nggak adil.
Salah satu atau lebih mgkn prnh kita alami.
Apa yang kamu rasakan setelah kejadian tersebut?
Bisa jadi, cara pandang kita terhadap kehidupan jadi berbeda.
Mungkin beberapa hal mentrigger kita menjadi lebih baik, tetapi gak jarang juga yg malah menarik kita kebelakang, menjadi sulit terbuka, cemas berlebih, dll.
Istilah 'Gaslighting' pertama kali dikenal dari Film berjudul 'Gaslight' pada tahun 1944.
Film ini bercerita tentang psikopat yang suka memanipulasi pemikiran istrinya.
Sang suami sering meyakinkan istrinya bahwa ia gila, hingga sang istri mempertanyakan kewarasannya sndiri :(
Gaslighting umumnya ditemukan dlm hubungan romansa karena melibatkan hubungan 1 on 1 yang lebih intens dan tingkat kepercayaan yang tinggi.
Tetapi, bisa juga ditemukan dalam lingkup teman, kerja, atau keluarga.
Apa tindakan" yang dapat dikategorikan sebagai gaslighting?
Seorang filsuf bernama Zeno pada awal abad ke-3 SM mencetuskan sebuah ilmu filsafat bernama Stoisisme atau Stoa. Salah satu poin yang diterapkan dalam gaya hidup stoik adalah "Dikotomi Kendali".
Meskipun udah ribuan tahun lalu, masih bisa diterapin sampai sekarang loh! Lanjut~
Dikotomi kendali ini membuat pembagian yang jelas antara :
[1] hal yang _bisa_ kita kendalikan
dan
[2] hal yang _tidak bisa_ kita kendalikan.
Pernahkah kalian merasa perlu meminta pertolongan, tetapi sulit untuk mengungkapkannya dengan baik?
Ntah gengsi, gaenakan, atau bahkan takut?
Mgkn, beberapa hal ini dapat membantu kalian untuk bisa meminta bantuan (dan mendapatkannya).
1. To the Point tentang apa yang kamu rasa/kerjakan dan apa yang bisa dibantu tersampaikan dengan jelas
Kadang kita suka takut untuk mengungkapkan dan jadi 'ngode' / gak 100% jelas menyampaikan. Meminta tolong itu bukanlah sebuah kesalahan atau hal yang memalukan.
Maka dr ituu
2. Tidak perlu maaf berlebih, apalagi judging.
"Maaf ya jadi ngerepotin kamu" "Duh jadi gaenak nih nyuruh" km" -> Sebaiknya diganti jadi "makasih udh mau bantu dan luangin waktu/tenagamu".
"Ini kecil lahh" "ini gak susah lahh" -> big NO ya :") org ttp keluar usaha lhoooo itu
Q: 'Coba sebutkan, SATU orang yang paling kamu sayangi dan kagumi di dunia ini!'
Dari sekian banyak jawaban, adakah yang sudah dengan berani menjawab "Diri aku sendiri!" ?
Jika belum, coba yuk, kita belajar mencintai diri kita dari 0
Entah mengapa, rasanya lebih mudah untuk kagum dan cinta sama orang lain, daripada diri sendiri.
Kesannya bakal dianggap egoislah, sombonglah, dan bnyk lainnya sama netijen maha benar.
Padahal, menyayangi diri sendiri tuh juga bentuk dari kebaikan pada orang lain, loh.
Waktu SD/SMP gitu, nyokap gue pernah ngmg gini :
👩"Irwan, kamu orang kedua yang paling mami sayang di dunia"
Terus aku kecil bertanya
👶"Loh, kok gak yang pertama?"
👩"Ya nomor 1nya diri mami sendiri donggg"
Waktu itu kusebel sama responnya, tapi ternyata ada benernya #curhat