CERITA SISKA Profile picture
Jul 6, 2021 71 tweets 12 min read
JEJAWAR
(Petaka yang dialami oleh sepasang kekasih di situs purbakala Jawar)

Penulis @siskanoviw
Upload : 06 Juli 2021

@bacahorror @IDN_Horor
#ceritasiska #bacahorror #bacahoror #ceritahorror #Sejarah #ceritahantu #ceritasejarah #pariwisatakabmalang Image
Cerita ini aku ambil dari kisah sepasang kekasih yang pernah mengalami kejadian mistis dan berujung tragedi menyeramkan yang menimpa mereka.

Kejadian yang tidak akan mereka lupakan selamanya. Kejadian yang menjadi pelajaran hidup, bahwa kesopanan dimanapun itu tetap dijaga.
Kabupaten Malang adalah salah satu kabupaten yang memiliki sejuta keindahan pariwisatanya. Dari pariwisata alam sampai wisata religi.

Karena banyaknya destinasi wisata, hal itu membuat bagas dan amelia selalu menyempatkan waktu diakhir pekan untuk berlibur.
Sepertinya, mereka sudah suntuk dengan pekerjaan masing-masing. Belum lagi jam lembur yang membuat pikiran mereka lelah sekali.

Amelia saat itu sedang duduk santai dirumahnya. Menunggu kedatangan seseorang yang selalu menjadi penyemangat hidupnya.
siapa lagi kalau bukan pacarnya, bagas.
Suara sepeda motor terdegar dihalaman rumah amel.

Yah, lelaki yang cukup gagah itu sudah datang untuk menjemput amel yang hampir setengah jam menunggu.

Bagas terbilang lelaki yang sangat cuek dan ambisius.
Namun, kedua sifat itu akan musnah jika sudah berada didekat amel.

“Ya ampun, kok cepet banget datangnya ? Masih setengah jam loh. Biasanya lama.” Ucap amel bergurau.

Bagas hanya tersenyum dan membuka helm bogo yang dia pakai.
Dia menghampiri amel dan memegang tangannya. Mereka berdua masuk ke dalam rumah.

Didalam sudah ada ibu amel yang sedang menjait. Tidak nampak ayah amel, kebetulan ayah amel adalah pedangan besar.

Jadi, tidak ada hari libur atau hari untuk bersantai dirumah.
“Loh nak bagas, amel sudah nunggu dari tadi. Ayo duduk, aku buatkan teh dulu.” Ucap ibu amel.

“Tidak perlu repot-repot tante, saya dan amel segera pergi. Soalnya masih mampir ke salon dulu. Nganter saya potong rambut.” Balas bagas cepat.
Akhirnya, merekapun pergi. Bagas dan amel mampir ke salon langganan bagas untuk mengantarnya potong rambut dulu. Disana amel menatap serius layar handphone-Nya.

Amel sedang mencari destinasi wisata di kabupaten Malang yang belum pernah mereka kunjungi.
Amel kemudian tersenyum dan melihat bagas dari pantulan kaca salon.

Bagas memperhatikan amel yang saat itu menatapnya heran.

Selesai memotong rambut, bagas menghampiri amel yang duduk di kursi tunggu.
“Udah nemu mau kemana ? Jangan rame loh.. Aku wegah (tidak mau) kalau rame (ramai).” Ucap bagas.

Amel hanya tersenyum dan melirik bagas saat itu. Amel kemudian memperlihatkan layar handphone-Nya.

Bagas membaca destinasi wisata yang amel ingin kunjungi.
Ternyata amel ingin situs purbakala yang berada di Jawar.

Jarak tempuh yang akan mereka lewati sangat jauh sekali. Karena posisi wisata ini lumayan jauh dari Kota Malang.

Akhirnya, mereka langsung berangkat menuju arah ampelgading.
Situs Purbakala ini terletak di lereng selatan gunung semeru, masih wilayah Kabupaten Malang.

Tidak terasa, beberapa jam perjalanan kesana. Akhirnya mereka tiba.

Lumayan jauh sekali. Suasana begitu sangat sepi sekali. Sunyi dan tenang.
Amel mencoba memperhatikan sekeliling tempat itu. Amel merasakan seperti sedang diperhatikan oleh ribuan orang namun hanya batinnya saja yang merasakan seperti itu.

Matanya hanya melihat keheningan dan rumput liar yang bergoyang karena angin yang cukup syahdu.
Bagas mencoba merangkul amel dari belakang. Amel hanya tersenyum dan kemudian berjalan. Amel melepas rangkulan bagas dan menoleh kepadanya.

“Mas, kok sepi sekali ya ? Apa tidak ada orang atau juru kunci begitu ? Di gerbang depan juga gak ada orang sama sekali.
Sepii, padahal kan ini hari libur ya ?” ucap amel yang nampaknya mulai khawatir.

Bagas tersenyum dan memperhatikan wajah amel sangat lama. Dirinya sangat heran, karena baru kali ini amel merasa gelisah dengan situasi seperti itu.
Bagas sangat kenal betul amel, dia menyukai suasana sepi seperti ini. Bagas dan amel memang sedikit menyimpan rahasia selama itu, ada alasan yang mereka tutupi pada liburan akhir pekan mereka.
“Kita jalan- jalan aja dalu. Emang kenapa sih kalau sepi ? Toh, selama ini juga tempat seperti ini yang kita cari.” Ucap bagas.

Amel kemudian memperhatikan bagas sangat lama dan berusaha membuang rasa khawatir itu.
Namun, tidak bisa dipungkiri, amel merasa tempat itu sangat aneh dan menyimpan tanda tanya yang besar.

Amel dan bagas berkeliling tempat itu dan melihat apa saja yang berada disana.

Mereka melihat gazebo dan sebuah pendopo yang luas. Sepi dan tidak ada orang sama sekali.
Hanya mereka berdua saat itu yang ada disana. Bagas kemudian mengajak amel melihat sesuatu yang berada diujung komplek itu, ternyata terdapat situs purbakala dan juga sebuah petilasan. Bagas dan amel saling pandang dan mendekati tempat itu.
Disana terlihat sebuah situs yang sangat luas sekali. Batu-batu jaman kerajaan jaman dahulu terlihat betul menumpuk dan memberikan pesan bahwa mereka merajai kisah sedari dulu disana.

Entah, apa yang ada dipikiran amel saat itu, disebuah tempat yang tidak
dia ketahui kewingitannya, amel dengan mudahnya naik ke tempat itu dan dia berjoget seperti orang gila diatas situs tersebut.

Tetapi, bagas yang seharusnya melarangnya. Malah ikut menari dan juga berjoged sembari mengikuti amel yang juga menari mengelilingi tempat itu.
Tiba-tiba terdengar suara kentongan berbunyi secara cepat dan membuat mereka berdua kaget sejadi-jadinya. Mereka melihat kearah sumber suara kentongan itu.

Berusaha mendekatinya dan melihat apakah suara kentongan itu berasal dari orang yang jail kepada mereka.
Merekapun berjalan kesana.

Belum sempat mendekati, sebuah tongkat kayu jatuh dengan sendirinya kearah tanah.

Namun, bagas dan amel tidak memperhatikan terlihat ada orang selain mereka berada disana.

Bagas memperhatikan bangunan yang mirip dengan pura orang hindu.
Suara kentongan itu berasal dari sana. Bagas melihat sebuah kayu yang menggantung didalam pura itu.

Bagas belum menyadari sesuatu, bahwa disana adalah tempat yang sangat sakral.

Karena bagas dan amel mulai tegang dan juga jenuh, akhirnya bagas mengajak amel ke gazebo.
Masih tidak terlihat akan kehadiran juru kunci dan orang yang menunggu area itu. Hal itu menjadi moment yang bagus bagi mereka yang sedang dihujani perasaan cinta.

Hingga mereka tidak menyadari, bahwa tindakan yang akan mereka lakukan adalah awal dari malapetaka bagi mereka.
Didalam gazebo, bagas dan amel melakukan tindakan terlarang. Sepasang insan yang dibutakan oleh cinta.

Bagas dan amel tenggelam dalam situasi itu hingga mereka tidak ingin tahu dan mengerti bahwa tindakan terlarang mereka telah membuat marah penghuni tempat itu marah.
Bagas memasang kancing celananya dan amel merapikan rambutnya yang terlihat acak-acakan.

Sembari menunggu amel berdandan. Bagas mencoba berjalan ketempat yang membuatnya penasaran.

Sebuah tempat yang ditutupi oleh kain merah dan banyak sekali taburan bunga dibawahnya.
Berjalanlah bagas menuju tempat itu. Ternyata, bagas baru menyadari dirinya sedang berada di tempat yang keramat.

Sesuatu yang membuat dirinya penasaran saat itu adalah sebuah petilasan. Dia tidak mengerti, petilasan apa itu ? Hingga terdengar suara yang dari arah belakangnya.
“itu petilasan daei eyang begawan patmonogo dik, orang biasa menyebut syeikh subakhir.” Ucap laki-laki yang membawa tumpukan ranting diatas kepalanya.

Bagas menoleh dan tersenyum kepada beliau. Ternyata beliau adalah pak linggar, pakuncen tempat itu.
Beliau menjabat tangan bagas dan berkenalan dengannya. “perkenalkan, saya pak linggar.

Juru kunci tempat ini. Adik sudah dari tadi disini ? Kebetulan saya sedang mencari ranting sebentar.” Ucap pak linggar ramah.
Bagas membalas salaman itu dan kemudian pak linggar membawa bagas keliling dan menjelaskan apapun yang berada di tempat itu.

Di gazebo, amel sedang berdandan. Seperti umumnya perempuan, peralatan make up tidak boleh ketinggalan dari dalam tasnya.
Dia mencoba memakai bedak dan melihat wajahnya dari cermin tempat bedak yang dia bawa.

Saat konsentrasi, amel tiba-tibaendengar suara bisikan yang ramai sekali daei belakang dirinya duduk.

Amel kemudian menoleh dengan cepat ke arah belakang.
Namun, tidak ada apapun disana selain dirinya. Gazebo itu bertembok kayu, jadi suara sekecil apapun akan memantul dan terdengar olehnya.

Mungkin, saat itu amel kelelahan dan dirinya menjadi gampang halu oleh hal-hal sekitarnya. Namun, ketika iya mulai bercermin lagi.
Terlihat sebuah kain yang nampak dibelakang kepalanya. Amel curiga dan menoleh sekali lagi kearah belakang namun tidak menemukan apapun.

Karena dirasa, dirinya lapar dan melihat hal yang aneh-aneh akhirnya bergegas untuk segera memaki bedak dan pergi dari tempat itu.
Ketika dirinya hendak memakai bedak itu lagi, tiba-tiba suara itu sangat jelas sekali. Amel yang sudah mulai kesal dan sekaligus penasaran akhirnya mengarahkan kaca kearah belakangnya. Dia melihat sesuatu lewat cermin bedaknya.
Alangkah terkejutnya amel, ratusan pocong sedang berdiri separuh badan dibelakangnya. Pocong yang berbagai macam rupa yang membuat amel menjerit ketakutan.

Di lain tempat, bagas yang tenggelam dengan penjelasan pak linggar mengenai tempat ini sangat tertarik sekali.
“Nah, ini namanya Linggayoni mas, dulu dipakai sama putra kerajaan belajar terung.

Nah, disana itu ada namanya bale kul kul.. Kentongan yang dipakai saat akan melaksanakan sembahyang saat bulan purnama untuk umat hindu.
Nah, disana ada patung singa itu namanya singojoyo. Masih ada lagi diatas mas, ada 3 tempat disini, yang disini itu kahyangan nomer satu ada lagi kahyangan yang nomer dua dan tiga, itu ada diatas.” Jelas pak linggar kepada bagas.
Bagas sangat tertarik dan merasa bersalah dengan kejadian yang tadi dia lakukan ditempat sakral ini.

Terdengar suara jeritan amel saat itu, pak linggar dan bagas kemudian berlari menuju amel yang saat itu masih digazebo.
Pak linggar dan bagas menemukan amel dengan kondisi yang histeris, ketakutan dan juga wajahnya pucat.

Mengetahui hal itu, bagas segera membawa amel untuk pulang.

Sebelum pergi, bagas memberikan sedikit hadiah kepada pak linggar, itung-itung dibuat uang rokok.
Sepanjang perjalanan, amel hanya terdiam dan bagas memperhatikan dari kaca kadang amel berbicara sendiri, tidak jelas.

Perasaan bagas saat itu sedikit aneh, lantaran sepeda motornya sangat berat sekali ia kendarai.
Seperti sedang membonceng beban berat saat itu, namun hanya amel yang berada dibelakang-Nya saat itu.

Haripun berlalu, ada kabar kurang enak dan membuat bagas menjadi khawatir akan amel.

Sudah seminggu ini, amel tidak makan dan minum. Amel hanya bisa tertidur sampai malam.
Jika sudah malam, amel seperti orang linglung. Terkadang dia menari seperti orang sedang menyinden.

Terkadang dia, amel bertingkah seperti monyet, memakan makanan seperti orang yang rakus.
Bagas setiap hari menjenguknya dan menemaninya ketika amel sudah bertingkah aneh seperti itu.

Hingga suatu ketika, dimalam hari sekitar jam 1 dini hari.

Bagas menginap di rumah amel, karena saat itu hari libur jadi bagas meluangkan waktu untuk merawat amel seharian penuh.
Bagas saat itu terlelap di sofa depan televisi. Remote yang masih berada ditangannya terjatuh dan membangunkannya dari tidur.

Bagas kemudian duduk dan mematikan tv. Entah, apa yang terjadi.

Bagas saat itu mendengar suara potongan tulang muda yang dikunyah oleh gigi.
Suara lahapan makan seseorang yang memakan sesuatu dari arah dapur.

Bagas berjalan dengan sempoyongan karena dirinya  bangun tidur dan masih mengantuk saat itu.

Lampu dapur dia nyalakan. Tetapi dia tidak melihat seseorang berada disana.
Suara kunyahan itu sangat jelas sekali dia dengar, hingga dirinya membungkuk dan mencari tahu apa yang terjadi.

Alangkah terkejutnya bagas, karena melihat amel yang sedang jongkong dibaeah kursi makan dan melahap sesuatu.
Bagas kemudian muntah sejadi-jadinya lantaran melihat amel memakan tikus dan mengunyahnya di hadapan bagas.

Sejak kejadian itu, bagas kemudian merasa aneh.

Sudah berbagai cara dilakukan oleh keluarga untuk mengobati amel,
namun tetap saja amel sehat dan tidak ada penyakit apa-apa didalam tubuhnya.

Sempat ayah amel bertengkar dengan tetangga, karena tetangga menyarankan amel dibawa ke rumah sakit jiwa.

Hal itu membuat perasaan ayah amel hancur,
lantaran tidak terima jika anak kesayangannya dikatakan gila.

Hingga, lukman teman ayahnya memberi saran agar amel dibawa ke orang pintar saja, hanya mencari tahu mengapa amel seperti itu.

Akhirnya, amel dibawa ke salah satu tempat di selatan Kabupaten Malang yaitu ke rumah
mbah gino.

Bagas juga ikut saat itu, dia tidak meninggalkan amel. Sesampainya dirumah mbah gino, amel menjerit kesakitan.

Telinganya mendengung sangat keras sekali. Dirinya menjerit dan terus menjerit kesakitan.
Hingga, kemudian mata amel berubah menjadi abu-abu dan lidahnya menjulur seperti lidah ular.

Bagas, ibu dan ayah amel menuntun amel berjalan elan ke dalam rumah mbah gino. Didalam mbah gino sudah keluar dengan membawa janur kuning.
Mereka bertiga tidak mengerti dan awam untuk hal seperti itu, jadi mereka mengikuti saja alur keadaan yang ada.

Kemudian, amel dengan sekuat tenaga mencoba untuk menyerang mbah Gino.

Mbah gino, yg membawa janur kemudian memukul pelan kepala amel menggunakan janur tersebut.
Amel kemudian tertunduk dan diam. “rupane, kowe dhanyang. Coba sebutno asalmu soko ngendi ?” tanya mbah gino.

(Sepertinya, kamu penunggu tempat keramat. Coba sebutkan asalmu dari mana ?) kemudian amel tertawa.
Angin besar kemudian datang dan menerpa mereka. Kemudia suara kuntilanak yang mengikik bersamaan muncul tak bersosok.

Mereka yang berada disana kebingungan dgn apa yg terjadi.

Mbah gino mencoba membawa sesajen yang berisikan bunga-bunga dan pisang di sebuah nampan kecil.
Kemudian angin itu meredup, menyisakan amel yang masih pada kondisi kerasukan tersebut.

“bocah iki nglanggar aturan ! Ora sopan ! Nglakoni perbuatan seng dilarang nok panggonku ! Panggon suciku, rusuh ! Kerono perbuatane bocah iki, sukmone dadi gantine nebus dusone !
Bocah iki kudu tanggung jawab !” ucap amel dengan raut muka merah dan mata yang melotot. (Anak ini sudah melanggar aturan ! Tidak sopan ! Melakukan perbuatan yang dilarang di tempatku ! Tempat suciku, kotor ! Karena perbuatannya anak ini,
sukmanya akan menjadi pengganti untuk menebus dosanya ! Anak ini harus tanggung jawab !)

Mendengar kalimat itu, semua orang memandangi bagas. Mereka yakin bahwa, mereka berdua sudah melakukan sesuatu yang sangat tidak pantas di tempat itu.
Bagas yang menyesal kemudian berlari dan memeluk kaki amel. “Maaf, saya khilaf melakukan perbuatan tersebut. Saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

Tolong, maafkan saya.” Ucap bagas menyesal. Namun, sosok yang merasuki amel tidak mendengarkan kata-katanya.
Keheningan terjadi beberapa menit disana. Terdengar suara amel yang kemudian mengatakan sesuatu. “Arek iki bakal selamet, yen kowe kabeh gelem nekakno sajen nok panggonku.” Ucap amel pelan. (Anak ini akan selamat jika kamu semua mau mendatangkan sesaji di tempatku.)
mendengar itu hal itu, kemudian mereka merencanakan hari dimana akan mengantarkan sajen tersebut.

Tibalah hari dimana mereka ke lokasi dimana mereka melakukan itu. Bagas memberi tahu bahwa tempat itu di bawak kaki gunung semeru.
Semua bawaan sudah siap, amel masih dalam kondisi setengah sadar. Berangkatlah mereka dan kemudian beberapa jam mereka sampai ditempat itu.

Amel kemudian membelalakkan mata. Dia kemudian berjalan sambil menari menuju salah satu tempat, yaitu situs linggayoni.
Mereka yang ikut, hanya bisa berjalan di belakang amel dan mengikuti arah tujuannya.

Setelah didepan situs purbakala, amel belum juga sadar.

Dia mengelilingi tempat tersebut kemudian unjuk salam.
Hingga saat berada di petilasan begawan patmonogo (Sang Hyang Aji Pasokpati) amel terjatuh dengan sendirinya.

Bagas kemudian berlari dan mengangkat amel dan membawanya pergi ke gazebo.

Kemudian mbah gino melakukan ritual semedi di petilasan  tersebut dan meletakkan bunga
serta sesaji.

Amel siuman dan kemudian memeluk bagas dengan erat. Dieinya masih merasakan ketakutan yang sangat amat besar.

Ditempat tersebut, mereka berdua meminta maaf kepada pak linggar selaku juru kunci disana dan juga kepada orang tua amel.
Setelah mbah gino selesai dengan acaranya, mereka semua kembali. Namun, amel terkejut saat hendak meninggalkan lokasi.

Amel melihat ratusan orang berjejer di tangga dan didepan sendiri terdapat perempuan yang cantik sekali sedang memakai kebaya berwana hijau dan bermahkora
(Bermahkota) burung merak. Rambut yang panjang membuatnya semakin menampakkan jati diri yang sesungguhnya.

Perempuan itu kemudian menabur bunga, semacam melepas amel dari tempat itu. Diwaktu yang bersamaan, amel merasakan sakit yang luar biasa pada perutnya.
Kemudian darah segar mengalir deras melewati kakinya. Mereka segera membawa amel ke rumah sakit dan dokter memutuskan bahwa amel keguguran.

Sebulan setelah kejadian tersebut, amel dan bagas menikah dan hidup bahagia. Kejadian ini menjadi trauma mendalam bagi amel dan bagas.
Cerita ini menyampaikan, bahwa dimanapun kita berada jangan pernah melakukan perbuatan yang kotor.

Jika terdapat kesamaan nama serta kesalahan tulisan, aku mohon maaf. Karena tidak ada maksud hati untuk menyinggung pihak manapun.
Situs purbakala ini bisa kalian kunjungi kapanpun, tetapi jangan lupa jika berkunjung harus jaga kesopanan dan jangan buang sampah sembarangan. Sekian cerita ini.

SELESAI.
SALAM HOROR.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with CERITA SISKA

CERITA SISKA Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @siskanoviw

May 28
HANTU NIPPON
(Hantu Tentara Jepang Tanpa Kepala)

Based On True Story

@bacahorror #bacahorror #horor #threadhorror #threadstorytimes #threadstorytime #Threads #Thread #ceritaserem #ceritahantu

*** Image
Sebut saja pak habibi. Beliau adalah seorang laki-laki yg bekerja sebagai satpam di salah satu sekolah menengah atas di Kota Malang.

Keseharian pak habibi sering sekali di sekolah. Dari pagi sampai malam itupun kalau semisal ada kegiatan sekolah yg diselenggarakan sampai malam.
Sekolah tersebut adalah sekolah paling unggul di Kota Malang. Bahkan, lulusan dari sekolah tersebut banyak sekali yang membawa prestasi gemilang.

Namun, disisi lain. Diantara telinga warga dan juga kalangan siswa siswi disana. Terdengar cerita mistis yang tersimpan didalam
Read 13 tweets
May 21
Jadi, berhubung banyak cerita yang perlu di post jadi aku ngepost yang udah dapet ijin dulu ya sama narasumber.

Nanti kalau brenti di tengah jalan pada tanya² kan kasian..

Oke, cerita ini aku mulai nanti habis magrib yaa..
Oke, pengalaman ini aku ambil dari kejadian yang memang dialami langsung oleh sahabat kerabatku.

Memang ya, aku slama ini gak pernah menceritakan pengalaman yang berbau gunung kecuali urban legend.

Kali ini kisah pendakian horor pertama kalinya akan aku tulis disini..
Read 101 tweets
May 15
MBAK SRI
BASED ON TRUE STORY

HANTU PEREMPUAN MUKA RATA PENGHUNI SALAH SATU KAMPUS DI MALANG.

@bacahorror #bacahorror #bacahoror #horor #threadhorror #Thread

*** Image
Mungkin, sebagian kalian yang domisili Malang pernah mendengar tentang salah satu hantu yang sosoknya agak umum di telinga ini.

Sosok hantu bermuka rata yang sering sekali menampakkan diri kepada sebagian pegawai maupun mahasiswa/i yang masih nongkrong surup² dikampus.
Sosok ini dikenal dengan "Mbak Sri".

Dulunya, sosok hantu bermuka rata ini sering menampakkan diri di sekitar Jl. Bandung - Jl. Veteran.

Kebanyakan, sebagian warga kerap di ganggu sosok ini di area TMP (Taman Makam Pahlawan).

Menurut kesaksian salah seorang warga dekat
Read 26 tweets
May 12
CERITA AREA GUMITIR PART 4

PASAR SETAN

Kali ini disini aku mau menceritakan soal pengalaman sebagian pengendara yang sempat melewati pasar setan yang pusat jual belinya itu di Watu Gudang.

Yang lewat gumitir pasti enggak asing dong sama batu besar ini.

***
Watu gudang adalah salah satu area yang letaknya itu paling tertinggi di Alas Gumitir.

Kalau mau ke Banyuwangi lewat Gumitir, pasti kok melewati Watu Gudang ini. Ya sebuah batu yang berdiri kokoh di kedua sisi jalan, kanan dan kiri.

Suasana disana mah kalau skrng udh rame.
Kesan serem juga udah punah.

Tetapi, waktu jaman dahulu. Masih tahun 2010 kebawah.. jalur ini mah masih wingit banget.

Salah satunya itu terlihat jelas banget oleh salah satu rombongan orang yang lewat sana, lebih tepatnya pas nyampek watu gudang ini melihat pasar setan.
Read 22 tweets
May 11
CERITA AREA GUMITIR PART 3

Kali ini, aku mau cerita soal makam bayi yang berada di tikungan curam jalan Gumitir.

Siapa bayi itu ? dan bagaimana ceritanya kok bisa di makamkan di pinggir jalan seperti itu ?

Aku jelasin di utas ini.

***
Makam itu sudah ada sejak tahun 93. Dulu makam anak itu cuma makam biasa tanpa atap begitu.

Ceritanya, pada tahun sekian. Ada salah satu warga yang memang selalu datang ke tempat tersebut buat awe-awe (berdiri dipinggir jalan buat nunggu kendaraan yang orangnya melempar koin)
Nah, beliau ini seorang bapak-bapak yang selalu membawa dua anaknya. Ditikungan tersebut adalah tempat mereka awe².

Beliau orang garahan ya, desa yang berada dibawah kaki alas gumitir. Eh, ngomong² pernah makan pecel garahan gak ?

Duh ya Allah, itu pecel terdebessss
Read 12 tweets
May 11
CERITA AREA GUMITIR PART 2

nah, setelah aku ceritakan sedikit tentang desa Mrawan yang berada di Alas Gumitir.

Aku mau sedikit cerita soal sebuah tempat diatas perkampungan didaerah situ. Letaknya jauhhhh banget.

Satu desa yang gak bisa aku sebut namanya. Pokok desa ini
Masih di area Alas Gumitir lah.
Bukan di perkampungan Mrawan yaa. Tapi kearah kaki gunung raung.

Lewatnya mana mbak sis ?
Dulu, ada jalan atau pintu gerbang gitu, sebelum gerbang mrawan. Tak bernama.

Gerbangnya itu cuma terbuat dari kayu gitu kotak polos ngikuti lebar jalan.
Kalau dari mrawan apa bisa mbak sis ?

Kata kakekku dulu bisa, lewat atas trowongan Mrawan. Tapi jalannya cuma setapak.

Aku cuma denger cerita sih dadi kakekku soal desa ini. Didesa ini itu ada sebuah sendang yg tak bernama.

Ada kesamaan jumlah penduduk sama desa sumbersari.
Read 13 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(