Lampor itu jenisnya ada banyak, ada yang berwujud "Keranda Terbang" ada "Pocong" ada juga wujudnya sperti "Malaikat Pencabut Nyawa" seperti di TV Berjubah Hitam dan bertudung. Ada juga yang datangnya rombongan orang-orang jelek semua, pemimpinnya ditengah naik Delman
Dari 4 jenis yg aq sebutkan diatas hanya yg berwujud "Keranda Terbang saja yang saya belum pernah berjumpa.
Nanti aq akan ceritakan semua pengalaman ku bertemu dengan Lampor. Tp aq certain 1 per 1 ya
Dimulai dari ketemu dengan rombongan Orang berjubah hitam menjemput calon korban nya
Pertama kali lihat/ketemu Lampor itu waktu masih kecil, yang wujudnya seperti rombongan orang-orang jelek dengan ratunya ditengah naik Delman, tp yg akan aq ceritakan disini nanti yaitu Lampor yang berwujud seperti malaikat Pencabut Nyawa
Jadi gini waktu itu tahun 2011 pertengahan tgl dan bulannya aq lupa. Dan lokasi di kos dan kebetulan waktu itu adalah tahun pertama aq kerja di tempat kerja yg sampai sekarang menjadi tempat kerja aq, ini aq kerja di luar kota krn gaji lbh tinggi; logis, apalagi masih Bujang ☺☺
sebelumnya aq kerja di kota ku sendiri.
Jadi gini waktu itu pas malam sekitar jam 2 an aq belum tidur, terus kemudian keluar kamar kos, karena tiba-tiba didalam kamar gerah sekali, berdasarkan pengalamanku kl udara di suatu ruangan tiba-tiba berubah, pasti ada yg tidak beres disekitar situ, entah didalam kamar atau
diluar kamar, setelah aq diluar kamar, aq merasa ada yang jalan dari selatan ke utara, kost ku ini menghadap ke barat, kemudian aq jalan kearah pagar, dan ternyata benar diluar ada rombongan tiga orang pakai pakaian serba hitam dan bertudung hitam pula, penampilan mereka persis
seperti malaikat maut yg biasa kita lihat difilm atau TV. Ketiga orang itu sempat melihatku jadi kami sempat saling lihat, disini aq g ngapa-ngapain cuma ngeliat mereka aj. Setelah melihat ku mereka melanjutkan perjalanan nya, dan aq masih diam di tempatku tadi tapi
tetap melihat mereka, dalam hatiku bertanya "mereka belok kemana" Krn rumah siapapun yang mereka satroni/datangi, ya penghuni rumah itulah yang mati, setahuku gitu.
Mereka sudah tidak nampak lagi, tp aq masih nunggu disitu, karena firasat ku mengatakan mereka kembali nya lewat depan kost ku lagi
Ternyata benar setelah aq tunggu 3-6 menit mereka kembali dan lewat depan kost ku lagi, jumlah mereka tetap bertiga hanya saja salah satu dari mereka, memikul tubuh seseorang, yg aq g kenal, tp tau orangnya, karena aq juga masih baru tinggal di situ.
Jadi belum seberapa kenal dengan warga sekitar, dan saat mereka bertiga lewat lagi-lagi aq cuma diam dan menonton aj, sambil mempelajari situasi, disini aq tidak mau gegabah dalam ambil tindakan, karena aq sadar aq cuma numpang singgah dikota lain.
Diam tapi ngawasin mereka pulangnya kemana, ternyata mereka belok kejalan kecil di persawahan, yang setelah beberapa hari aq baru tahu kalau disitu ada sebuah "Punden" atau "Petilasan". Oiya kembali ke cerita, setelah malamnya aq lihat 3 orang berjubah hitam itu,
besok paginya terdengar kabar ada orang yang meninggal, trus aq mencari tahu siapa yang meninggal, dan Ternyata orang yang meninggal adalah orang yang tadi malam nya dijemput sama 3 orang berjubah tersebut.
Kejadian ini berulang sampai 3 kali
Kejadian ke 2 dan ke 3 sama, cuman waktu kejadian yg ketiga yang memergoki orang berjubah hitam tersebut, nggak cuma aku saja, tapi ada beberapa warga yang juga melihat mereka. Hanya saja jumlah orang berjubah hitam tersebut menurut pengelihatan warga berbeda-beda,
ada yang bilang 2 ada juga yang bilang cuma 1, dan yang bilang jumlahnya 3 cuma aku saja. Ada yang bilang mereka cuma jalan aja, ada yang melihat salah satu dari orang berjubah hitam tersebut masuk ke rumah salah satu warga habis itu g ngelihat keluarnya,
Tiba-tiba besoknya terdengar kabar salah satu warga yang dimasuki rumahnya oleh orang berjubah hitam tersebut meninggal dunia. Akhirnya kami rembugan dan mencocokkan jumlah orang berjubah, dimana lokasi melihatnya dan apa yg dilihat warga dengan apa yang aku lihat.
Disini yang membuat aku akhirnya ikut musyawarah karena ada teman kerjaku yang tinggal di Desa ini 2 tahun lebih awal, teman ku ini punya kemampuan lebih, dan temanku juga tahu kalau aku juga punya kepekaan indra ke 6, dan udah biasa menghadapi hal-hal gaib.
waktu rembugan/musyawarah ini, berdasarkan informasi dari warga dan aku sendiri, dimana kami masing-masing melihat orang berjubah hitam tersebut. Dan sekitar jam berapa kami melihatnya,
akhirnya disimpulkan jumlah orang berjubah hitam tersebut ada 3 dan mereka berangkat dan pulang selalu melewati depan kost ku.
Akhirnya kami sepakat untuk ronda dan jadwal ronda pun dibuat, tp sayang pas malam waktunya ronda yang datang cuma aku sama teman kerjaku yang punya kelebihan ilmu gaib itu aja. Ya udah deh, kami akhirnya ronda didepan kost ku.
Kami tunggu dari jam 23.00 sampai jam 03.00 (itu rencana kami). Karena jam-jam segitu biasanya mereka muncul. Akhirnya jam 2.00 temanku ijin mau ketempat lain karena ada sesuatu yang menarik perhatian nya, sebenarnya aku juga merasakannya akan kehadiran makluk gaib lain tapi
nggak aku hiraukan. Dan sepeninggal temanku itu akhirnya aku jaga sendirian.
Nah pas jam 2 an itulah 3 orang berjubah hitam itu datang, langsung aja mereka aku cegat. Terus aku tanyain mereka "Arep nyapo kowe kabeh iki?" (Mau apa kalian sebenarnya?)
"Sopo kowe-kowe iki?" (siapa yang mau kalian jemput sekarang?) Mereka kaget dan saling pandang kemudian balik nanya "Kok peno iso nyawang aku?" (Kok kamu bisa lihat aku)
"Ketok jelas nek motoku kowe budal liwat kene, muleh lewat kene" (Kelihatan jelas dimataku komu berangkat lewat sini pulang juga lewat sini) kataku.
Aku sempat berdebat sama salah satu dari mereka, ternyata waktu berdebat itu dua diantara mereka pergi, aku tidak bisa mengejar karena dihalangi sama yang satu ini. Akhirnya kami berkelahi dan adu ilmu, yaa aku emang bisa melumpuhkan nya tapi yang 2 lagi berhasil menjemput target
Dan setelah perkelahian malam itu selama hampir 2 bulan mereka udah g muncul lagi
Tapi ada bbrp informasi yang aku dapatkan. Mereka menjemput target karena ada alasan tertentu. Untuk lampor jenis ini mereka akan menjemput target kalau ada yang menyetorkan nama calon target atau bahasa gampangnya target tersebut dijadikan TUMBAL
Jadi target ditumbalkan untuk pesugihan, ritual-ritual yang kadang tujuannya bikin ngelus dada (misalnya hanya demi nomor togel, hanya demi ilmu pelet, dll) sampai aku berfikir "Segitu murahnya kah harga nyawa manusia di mata mereka? Orang-orang yang udah tega menumbalkan target"
Pernah juga suatu ketika pernah lagi melihat rombongan orang berjubah hitam (kali ini waktu mereka mau kembali ke sarang mereka dengan membopong seorang bocah, umurnya sekitaran 8-10 tahun lah. Kemudian mereka aku hentikan
Trus aku tanya "sopo arek kwi, opo salahe, trus arep mbok apakne arek kuwi?" (Siapa anak itu, salah apa dia, lalu mau kamu apakan anak itu?) sambil mengerang dan dengan suara serak salah satu dari mereka menjawab "duduk urusan mu" (Bukan urusan kamu).
Dengan tenang aku jawab "ngomong ae salahe opo?" (Bilang aja apa salahnya?), stiap si orang berjubah hitam itu mau ngomong selalu aku sela, akhirnya dia ngomong juga kalau anak itu telah ditumbalkan oleh sebut aja namanya "Karjo". Karjo menumbalkan anak tersebut karena
Anak tersebut telah memakan makanan yang dibeli dari uang tumbal yang diberikan oleh si karjo. Disitu aku merasa geram, tanpa pikir panjang langsung ku pukul dada orang berjubah hitam yang membopong anak tersebut, kemudian orang berjubah hitam tersebut roboh,
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Siang itu, dua orang pemuda berjalan cepat menuju Desa Margayoso. Walau berasal dari daerah yang berbeda, namun keduanya menimba ilmu yang sama. Karena mendapat kabar buruk mengenai kedua orang tuanya di desa, maka Mustafa pun memutuskan untuk pulang ke Desanya dengan mengajak
Ini cerita yang menceritakan cerita admin sendiri.
Susah, senang, suka, duka, merasa sendirian, dijauhi orang, menolak punya kemampuan Indra ke 6 hingga akhirnya berdamai dengan hati kemudian menerima dan bersyukur memiliki Indra ke 6
Punya Indra Ke 6 itu ada enaknya, ada serunya, ada tantangannya, ada juga pengetahuan2 yg tidak bisa didapatkan di bangku sekolah.
Dan saat bisa menyelesaikan masalah dengan bantuan Indra ke 6 rasanya... Alhamdulillah....
Kurang lebih seperti itulah yg gue rasain sekarang.
Kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya pribadi...
Simak yah....
Cerita berawal ketika aku masih kuliah S2 di Yogyakarta jadi waktu itu kuliah di sana itu saya sambil kerja ya jadi kuliahnya di Yogyakarta kerjanya di Jombang Jawa Timur dan saya sudah punya istri dan anak di Jombang juga jadi posisi waktu itu 3 hari di Jogja 4 hari di Jombang.
Kisah ini menceritakan seorang Ibu yang dijadikan tumbal pesugihan karena utangnya yang sangat banyak terhadap rentenir.
Dan cerita ini di kisahkan oleh anak sulung nya.
Dan obyek cerita jadi di posisi "Aku" (Anak sulung)