Salah satunya dalam bentuk perbandingan yang tidak sehat dengan anak lainnya, baik saudara kandung maupun anak tetangga.
"Anakmu pinter ya mbak juara terus, gak kyk anakku"
"Kakaknya cakep, kok adiknya nggak"
dan lain sebagainya.
Anak belum dapat menyadari bahwa hal ini nggak "apple-to-apple".
Mereka akan beranggapan kalo dirinya harus sebagus anak orang lain, tapi dia gapernah bsa, Hal ini jusru malah membuatnya lupa utk berfokus pada kemampuannya..
*ps bahkan anak udh gede pun gak nyaman digituin dah.
[2. Kalimat Provokatif pada Tindakan]
Orang dewasa mempertanyakan hal-hal yang dilakukan sang anak dengan nada "meragukan" atau bahkan melarang.
"Kenapa gaya baju kamu gini? nggak cocok"
"Kamu anak cowo/cewe kok sukanya ...?"
"Kok bisa minat hal ini? ada ada aja"
jangan.
Anak kebnykan nggak sadar bahwa ia sbnernya punya hak buat menentukan.
Mendengar itu, anak dapat merasa hal yang ia lakukan itu "salah", ragu, akhirnya enggan untuk mengulik hal tsb lagi (yang mana belum tentu buruk).
Ia jadi susah jujur dalam mengekspresikan dirinya sendiri.
[3. Kalimat 'Burdening' atau Membebankan]
Kalimat yang mengatakan "gara-gara si anak", orang dewasa/ orang tua mengalami kesulitan / kesusahan atau sejenisnya.
Ada baiknya untuk mengajak anak menghadapi kesulitan bersama, instead of melepaskan beban ke mereka.
inhale exhale duluuuuuuuu
[4. Selfish Wishes]
Orang tua dan orang dewasa, menaruh harapan pada seorang anak itu boleh, kok. Tetapi, berfokuslah untuk keinginan dan kebaikan mereka, yah.
"Aku tahu kok yg terbaik buat dia"
-> Pastikan sudah ada pembicaraan dan consent sang anak, karena mereka berhak.
[5. Abandonment Threatening]
Mengancam akan mendiamkan, pergi, atau meninggalkan sang anak ketika ada selisih paham/tantrum mungkin dapat membuat anak 'nurut' pada saat itu.
Tetapi, jika dilakukan terus menerus untuk membuat anak mengalami abandonment issue.
Abandonment Issues menyebabkan anak punya kekhawatiran dan ketakutan berlebih akan ditinggalkan org" terkasihnya (bahkan hingga dewasa).
Ia takut jika ia berbuat salah atau gak 'patuh', ia akan diabaikan oleh org lain.
Takutnya, ia jd mudah diperdaya, jadi sulit berkata tidak
[6. Empty Promises]
Intinya, jgn PHP apalagi keseringan. Mungkin saat itu si anaknya lama" juga legowo kalo nggak dikabulin, tetapi jika terus menerus terinternalisasi, ia dapat mengalami trust issue pada orang lain
Anak jadi susah percaya, bahkan bisa mendendam karena tipu".
ada lagii, tapi nggak tergambar wkwk
[7. Toxic Positivity ke Anak]
Misalnya anak laki bandel/jail/kurang ajar, dibilang "gapapa lah namanya juga anak laki".
atau misal anak makan banyak terus gembul, dibilang "ah gpp gendut tuh lucuu imut"
ntar kebiasaan sampe gede :"""(
Sebelum menutup, mungkin satu atau beberapa kalimat di atas pernah dialami sama temen-temen di sini.
Bisa jadi, rasa sakitnya juga masih ada hingga sekarang. Mungkin kejadiannya emg gabisa direwind, luka sudah tertoreh.
Tetapi, belum terlambat kok, buat memalidasi lukanya.
dan sebisanya, nggak diturunin lagi ke generasi penerus manusia, baik ke anak sendiri, maupun ke anak saudara atau anak orang lain..
Mungkin gak sempurna, pasti sekali" khilaf dan emosi.
Tetapi, jangan dijadikan kebiasaan, yahh?
Terima kasih.
[END]
Referensi :
[1] Post ini terinspirasi dari video youtube Psych2Go : 8 Toxic Things Parents Say To their Children
(follow and share will be much appreciated! , tapi kalo dirasa suka dan manfaat aja yah)
jadi kepikiran buat bikin thread menjadi orang tua / orang dewasa yg lebih baik berdasarkan teks ini, tapi belum punya pengalaman pribadi 🥲, mgkn nanti aku riset dan tanya" tmen" dlu yaah! *semoga ad wktu
soalnya honestly, bikin ini dari PoV anak dan orang dewasa(om/tante) aja sekarang.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
maap gabisa bacain satu satu reply dan qrt :") tapi makasihh bnyk yg udh berbagi cerita dan perspektifny, dan aku harap buat tmen" yang sedang berjuang melewati burnout / lelah apapun itu, kalian hebat dan kuat, keep fightin! this too shall pass
Pernahkah kamu merasa gugup, cemas atau sedih tiba" karena hal yg tidak menyenangkan di masa lalu? Merasa tertekan akibat suatu beban yang terasa sulit dihadapi?
Lalu, bagaimana meringankannya?
Mungkin, teknik "Grounding" ini bisa kamu lakukan.
Ingatan masa lalu dapat hadir secara tak terduga. Hal yang buat kita trauma, kecemasan akan sesuatu yg membayangi dan ... tidak pasti, sedikit banyak bisa membuat kita merasa nggak nyaman.
Rasanya ingin kembali ke masa lalu dan memperbaikinya..
Tapi.....
Sebenarnya, yang kita bener-bener miliki dan bisa kendalikan, ya hanya diri kita saat ini saja.
Mungkin belum terlepas, tetapi kita tetap perlu melanjutkan hidup kita.
Tapi, gimana cara meringankannya?
Salah satu caranya adalah melalui teknik "Grounding".
Pernahkah kamu mengambil waktu untuk terlepas dari seseorang beberapa lama, lalu menjadi awkward? atau memiliki suatu urusan yg belum selesai dengan seseorang, tetapi saling tidak berkontak begitu saja?
Mungkin... kita sedang dalam kondisi Silent Treatment.
Silent Treatment bisa dibilang sebagai perilaku pasif agresif dalam hubungan, dengan cara mendiamkan, mengabaikan atau menyisihkan seseorang.
Biasanya, ada suatu kejadian/hal yang belum terkomunikasikan antara kedua belah pihak, tapi terputus baik oleh slh satu pihak / keduanya.
Istilah ini biasanya sering digunakan dlm hubungan romansa, tapi bisa juga dalam geng/klmpok pertmanan, kakak adik, anak dan orangtua, dan sebagainya (berlaku both ways, gk pasti yang lebih muda atau yang lebih tua lhoo)
Kenapa kok seseorang bisa ngelakuin itu? Lanjut O.O
Pernahkah kamu mengalami masa lalu yg ngga menyenangkan?
Mgkn kejadiannya mmg sudah 'beres', tetapi blm benar" selesai. Bisa jadi masih ada bekas... yg terasa mengganjal hingga sekarang.
Sdikit bnyak, aku rasa smua org pasti pernah mengalami momen yang nggak menyenangkan dengan intensitas yang berbeda".
(TW)
Dikatain, dibully, ditinggal orang terdekat, kekerasan fisik dan emosional, mungkin juga perlakuan nggak adil.
Salah satu atau lebih mgkn prnh kita alami.
Apa yang kamu rasakan setelah kejadian tersebut?
Bisa jadi, cara pandang kita terhadap kehidupan jadi berbeda.
Mungkin beberapa hal mentrigger kita menjadi lebih baik, tetapi gak jarang juga yg malah menarik kita kebelakang, menjadi sulit terbuka, cemas berlebih, dll.
Istilah 'Gaslighting' pertama kali dikenal dari Film berjudul 'Gaslight' pada tahun 1944.
Film ini bercerita tentang psikopat yang suka memanipulasi pemikiran istrinya.
Sang suami sering meyakinkan istrinya bahwa ia gila, hingga sang istri mempertanyakan kewarasannya sndiri :(
Gaslighting umumnya ditemukan dlm hubungan romansa karena melibatkan hubungan 1 on 1 yang lebih intens dan tingkat kepercayaan yang tinggi.
Tetapi, bisa juga ditemukan dalam lingkup teman, kerja, atau keluarga.
Apa tindakan" yang dapat dikategorikan sebagai gaslighting?
Seorang filsuf bernama Zeno pada awal abad ke-3 SM mencetuskan sebuah ilmu filsafat bernama Stoisisme atau Stoa. Salah satu poin yang diterapkan dalam gaya hidup stoik adalah "Dikotomi Kendali".
Meskipun udah ribuan tahun lalu, masih bisa diterapin sampai sekarang loh! Lanjut~
Dikotomi kendali ini membuat pembagian yang jelas antara :
[1] hal yang _bisa_ kita kendalikan
dan
[2] hal yang _tidak bisa_ kita kendalikan.