Cerita Keluarga Ciganjur
A Thread

Hari ini adlh hari lahir Gus Dur versi 7 September. Yuk, kita kirimkan doa pada sang guru bangsa sesuai dengan agama & kepercayaan masing-masing.

Nah, kali ini Gusmin akan bercerita ttg keluarga Gus Dur & kiprahnya. #HarlahGusdur #KangenGusdur
Pertama-tama, kita harus melihat Gus Dur sebagai sosok yang utuh. Keutuhan Gus Dur terletak pada bermacam-macamnya ranah perjuangan yang dilakukan. Banyak orang merasa bahwa Gus Dur menjadi bagian darinya.
Ia adalah kiai, penulis, budayawan, aktivis, negarawan, dan beragam lainnya. Uniknya, kisah-kisah yang disampaikan oleh orang dengan beragam latar belakang itu pun tampak begitu dekat.
Gusmin pernah ke satu desa di Kedungombo, tempat di mana beberapa desa ditenggelamkan untuk proyek pembangunan bendungan. Saat itu Gus Dur bersama tokoh-tokoh lain melakukan pendampingan kepada warga yang diperlakukan tidak adil.
Kehadiran itu begitu membekas di benak warga. Kini, ada satu jembatan yang dinamakan jembatan Gus Dur untuk mengenangnya.
Di forum-forum haul Gus Dur, ada banyak tokoh yang menyampaikan testimoni. Ribuan orang sudah menyampaikan cerita-ceritanya. Sejak haul yang pertama, orang begitu #KangenGusdur.
Rindu pada sosok yang mengayomi banyak orang, utamanya kelompok minoritas. Tokoh yang mengutamakan kemanusiaan di atas segalanya.

Tak lama setelah Gus Dur wafat, ratusan orang berkumpul dalam sebuah simposium.
Dibahaslah terkait nilai, perjuangan, dan keteladanan Gus Dur. Lahirlah Jaringan GUSDURian sebagai arena sinergi para murid dan pengikutnya. Sebuah jejaring yang berlandaskan nilai. Kami menyebutnya 9 nilai utama Gus Dur.
Jaringan GUSDURian adalah wadah perjuangan yang baru. Sebelumnya, sudah ada beberapa lembaga yang diinisiasi oleh Gus Dur. Baik lembaga swadaya (LSM) atau lembaga-lembaga yang ada di pemerintahan.
Misalnya, KPK. Embrio KPK dimulai di era Gus Dur sebagai upayanya melaksanakan amanah reformasi. Sayangnya… (you know what I mean).

Nah, semangat memperjuangkan keadilan ini dilakukan pula oleh keluarga Ciganjur.
Lima perempuan hebat terdekat Gus Dur turut berjuang mengikuti jejaknya. Padahal, sbg seorang bapak, kehadiran Gus Dur di meja makan bisa dikatakan minim. Gus Dur lebih banyak ‘keluyuran’ dr satu tempat ke tempat lainnya. Tp kenapa keluarganya menaruh hormat yang begitu besar?
Istri & putri-putri Gus Dur ❤️
Mbak Alissa Wahid pernah bercerita tentang prioritas hidup Gus Dur. Secara berurutan prioritasnya adalah Islam, Indonesia, NU, baru keluarga. Bisa jadi Gus Dur begitu terinspirasi oleh kakek dan bapaknya yang turut memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini.
Setelah merdeka dari penjajah, selanjutnya adalah memastikan kemerdekaan ini bisa dinikmati seluruh warga.

Kelompok minoritas (termasuk perempuan) dan tunawisma adalah kelompok yang sangat rentan. Ibu Nyai Sinta Nuriyyah masuk ke kelompok ini.
Sejak jadi ibu negara, Ibu Sinta rutin mengadakan sahur keliling mengunjungi warga-warga di kolong jembatan. Berbagi kebahagiaan dengan warga minoritas.
Ibu Sinta mendirikan lembaga Puan Amal Hayati bersama dengan para ulama seperti KH. Husein Muhammad. Lembaga ini melakukan kajian terhadap teks-teks agama yang misoginis dan berusaha mengembalikan ajaran Islam ke semangat yang dibawa oleh Nabi, yaitu keadilan dan kesetaraan.
Puan mengadakan berbagai pelatihan untuk kelompok perempuan agar menjadi makhluk yang berdaya.

Pada tahun 2019 Ibu Sinta mendapat gelar doktor honoris causa dari UIN Sunan Kalijaga atas kiprahnya pada perjuangan keadilan ini.
Hal ini merupakan sebuah pengakuan bahwa apa yang dilakukan oleh Ibu Sinta begitu bermanfaat bagi masyarakat, khususnya perempuan yang tergolong kelompok rentan.

Sebelum pandemi, Ibu Sinta masih keliling Indonesia untuk mengadakan sahur dan buka puasa keliling di bulan Ramadan.
Kegiatan-kegiatan pemberdayaan pun terus berjalan. Semoga ibu selalu diberi kesehatan dan umur panjang agar bisa membimbing bangsa kita. Amin ya rabbal ‘alamin.
Selanjutnya adalah Mbak Alissa Wahid. Mbak Alissa adalah koordinator Jaringan GUSDURian. Sebelum aktif terjun meneruskan perjuangan ayahandanya melalui GUSDURian, Mbak Alissa seorang psikolog keluarga. Ia menempuh pendidikan psikologinya di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Jaringan GUSDURian menjadi tempat bertemunya keluarga, sahabat, murid, dan pengagum Gus Dur. Sejak dirintis pada tahun 2010, Jaringan GUSDURian bergerak berlandaskan 9 nilai utama Gus Dur dan memilih untuk non-politik praktis.
Mbak Alissa juga aktif di Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU). Di sanalah keahlian di bidang psikologi keluarga disalurkan. Mbak Alissa menulis di Harian Kompas dan mengisi beragam kegiatan dan forum yang beririsan dengan keluarga maslahah.
Putri kedua Gus Dur adalah Mbak Yenny Wahid. Kalau tuips melihat cuplikan video Gus Dur keluarga bercelana pendek & ada perempuan yang menggandengnya, itulah sosok Mbak Yenny. Sejak muda, Mbak Yenny kerap terlibat dlm forum2 yang dihadiri Gus Dur, baik di dalam atau luar negeri.
Mbak Yenny memimpin @wahidfoundation yang dulu bernama Wahid Institute, sebuah lembaga yang concern pada isu kemanusiaan, khususnya kebebasan beragama dan berkeyakinan. Setiap tahun Wahid Foundation mengeluarkan laporan publik terkait isu-isu KBB dan demokrasi pada umumnya.
Oh, ya hari ini Wahid Foundation berulang tahun yang ke-17. Yuk, kita berikan ucapan dan doa terbaik agar terus memberikan
Mbak Yenny juga aktif dalam kegiatan-kegiatan strategis di wilayah politik praktis dengan menahkodai di Barikade Gus Dur (Barisan Kader Gus Dur). Lembaga inilah yang menjadi arena sinergi para murid dan pengagum Gus Dur di wilayah politik praktis.
Berbeda dengan Jaringan GUSDURian yang memilih untuk tidak terlibat di dalamnya. Perbedaan strategi ini hanya persoalan pilihan gerakan. Namun sama2 terinspirasi dari sosok Gus Dur.
Ketiga ada Mbak Anita Wahid yang sangat concern di isu-isu antikorupsi dan literasi media digital. Ia turut membidangi lahirnya Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO).
Lembaga ini bergerak untuk melakukan literasi digital kepada warga melalui platform media sosial dan media digital. Mafindo juga mengadakan beragam kegiatan di daerah-daerah.
Sudah ada ratusan bahkan ribuan masyarakat yang tergabung dalam MAFINDO sebagai agen literasi. Di era media sosial, kiprah MAFINDO sangat dibutuhkan untuk memerangi hate speech dan informasi yang tidak benar.
Mbak Anita juga tergabung bersama aliansi-aliansi yang concern di isu pemberantasan korupsi.
Terakhir ada Mbak Inaya Wahid. Si bungsu yang disebut mewarisi darah budayawan Gus Dur. Mbak Inaya sering tampil di panggung teater, membaca puisi, dan menjadi pemeran di layar kaca.
Salah satunya serial Ok Jek di NET TV beberapa tahun yang lalu. Mbak Inaya mendalami seni peran sejak kuliah di Sastra Indonesia Universitas Indonesia.
Di acara-acara GUSDURian, Mbak Inaya kerap membawakan puisi yang mengandung kritik sosial, namun disampaikan dengan gaya yang chuaks. Sudah seperti Gus Dur yang bisa membawa persoalan berat menjadi joke yang justru membuat kita tertawa. Tertawa dalam kenestapaan.
Nah, itulah sekelumit cerita keluarga Ciganjur. Keluarga Presiden yang kehidupannya sama sekali jauh dari anggapan sebagian orang yang indah, gemerlap, dan serba ada.
Istri dan putri-putri Gus Dur melanjutkan semangat ayahnya yang mencintai negeri ini to the bone dengan kerja dan perjuangan.
Jika kamu masih penasaran dengan cerita keluarga Ciganjur, bisa disimak di acara Diskusi Melalui Zoom (DIMZOOM) pada tanggal 10 September 2021 di YouTube GUSDURian TV.

@AlissaWahid
@yennywahid
@AnitaWahid
@inayawahid

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Jaringan GUSDURian

Jaringan GUSDURian Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @GUSDURians

10 Aug
Apakah Islam memperbolehkan childfree dalam pernikahan? Lalu untuk apa menikah kalau tak ada motif punya anak?

Begini…

A thread
Pertama, kita harus clear bahwa misi utama pernikahan dalam Islam adalah kemaslahatan. Maslahat untuk siapa? Kemaslahatan dalam Islam meliputi individu, pasutri, keluarga, masyarakat, negara, dan dunia.
Ada lima pilar pernikahan untuk mewujudkan kemaslahatan. Pertama, Mitsaqan Ghalidlan, keyakinan bahwa perkawinan adalah janji yang kokoh sehingga tidak mempermainkannya.
Read 23 tweets
4 Aug
Kisah Masa Kecil Gus Dur
A thread

Hari ini adalah hari ulang tahun Gus Dur versi 4 Agustus. Lho, emang ada versi lainnya? Ada! 7 September. Jadi yang benar mana? Tidak tahu. Karena baik 4 Agustus atau 7 September hanyalah versi yang diungkap. Begini…
#HarlahGusdur #KangenGusdur
Kisah ini diungkapkan putri bungsunya, @inayawahid. Saat akan menuliskan tanggal lahir #Gusdur 7 September 1940 di batu nisan, Aisyah Hamid, adik kandung Gus Dur, membantah. “Eh, ya enggak mungkin lah bapak-mu lahir September 1940. Wong aku aja lahirnya 6 Juni 1940 kok.”
Jika membaca biografi #Gusdur yang ditulis Greg Barton, beberapa minggu setelah #Gusdur lahir, Ibu Nyai Solichah sudah mengandung Aisyah. Artinya, Gus Dur kemungkinan lahir pada tahun 1938 atau 1939. Misteri ini belum bisa dipecahkan hingga hari ini.
Read 34 tweets
30 Jul
Sedih setiap mendengar kabar seperti ini. Di negeri yang bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika, untuk beristirahat terakhir kalinya pun dipersulit.

Sudah hampir 76 th kita merdeka. Namun keadilan dan kesetaraan masih terus menjadi catatan dari waktu ke waktu.

#IndonesiaRumahBersama ImageImage
Kronologi. Pak Totok, jemaat Katolik ST Yosef Mojokerto wafat pada tgl 8 Juli 2021 di RS Gatoel Mojokerto. Ia ditolak untuk dimakamkan di pemahaman Sooko Indah karena disebut khusus muslim. Keluarga kemudian memakamkan di Blitar.
Mendengar kabar itu, Gusdurian Mojokerto membuat surat terbuka untuk Bupati dan wakilnya di media sosial Facebook. Aksi itu memantik perhatian media lokal dan nasional. Berita tentang hal itu pun muncul di banyak media.
Read 10 tweets
30 Jun
Warga DIY, Maafkan Kami...

Kepada masyarakat DIY kami para relawan memohon maaf karena sudah di titik batas kemampuan untuk terlibat menangani kondisi darurat di lapangan. Kami tidak mampu melangkah lebih jauh untuk mengambil kebijakan afirmatif dan progresif yg diperlukan.
Di atas adalah foto-foto para relawan di lokasi pemakaman. Setiap hari jumlahnya semakin banyak dan di luar batas kemampuan kami. Sementara foto berikut adalah daftar nama-nama pasien yang diantarjemput. Satu papan tulis bahkan sudah tidak cukup. Ini daftar kasus baru.
Para relawan sudah semaksimal mungkin menyerahkan waktu dan tenaganya untuk membantu. Banyak di antara mereka tak lagi bisa dekat dengan keluarga karena keadaan. Setiap pulang mereka hanya sempat berganti pakaian. Tak berani memeluk anak dan pasangan karena kehati-hatian.
Read 9 tweets
30 Jun
Pernyataan Sikap Gerakan dan Lembaga Kemanusiaan di DIY

(Ketika Gerakan Masyarakat Mencapai Batas Kemampuan dalam Penanggulangan COVID-19 di DIY)

Oleh: Forum PRB, MCCC, NU, Jaringan GUSDURian, SONJO
Gelombang kedua COVID-19 kali ini jauh lebih dahsyat daripada puncak gelombang pertama di bulan Desember 2020 – Februari 2021. Angka penularan harian meningkat drastis, demikian pula dengan kematian akibat COVID-19.
Sejak hari ketiga ledakan pasien COVID-19 terjadi di India, kami gerakan masyarakat di DIY, telah aktif memantau perkembangan di India, mengantisipasi dan menyiapkan datangnya ledakan pasien COVID-19 di DIY.
Read 4 tweets
30 Jan
APAKAH ISLAM BERTENTANGAN DENGAN BUDAYA?
A Thread

#PribumisasiIslam
KH. Abdurrahman Wahid

Agama (Islam) dan budaya mempunyai independensi masing-masing, tetapi keduanya mempunyai wilayah tumpang tindih. Bisa dibandingkan dengan independensi antara filsafat dan ilmu pengetahuan.
Orang tidak bisa berfilsafat tanpa ilmu pengetahuan, tetapi tidak bisa dikatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah filsafat.
Di antara keduanya terjadi tumpang tindih dan sekaligus perbedaan-perbedaan

Agama (Islam) bersumberkan wahyu dan memiliki norma-normanya sendiri. Karena bersifat normatif, maka ia cenderung menjadi permanen.
Read 16 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(