Saking bungahnya Mbah @sudjiwotedjo dirawuhi Abah @gusmusgusmu, ketika kami hendak pamitan, malah disuguhi "Titi Kala Mangsa".
Video dari IG Abah: (at) s.kakung (sekalian ngingetin itu akun beliau yang resmi dan dikelola sendiri oleh beliau, sayang belum centang biru😔)
Lanjutannya.
Maafkan penampakan Mbak Admin di ujung video. Bukan sengaja mau narsis, tapi salah pencet, maklum nyutingnya pake hp Abah yang canggih. Mau dipotong ribet ngepasinnya.. Maaf ya🙏☺️
Kehebohan di pelaminan. Sempat salah posisi pas foto bersama. Untung akhirnya diatur sama panitia.
Kami ngga lepas masker sejak datang hingga pulang, termasuk ketika foto bersama.
(Foto-foto dari Mbak Fatin Hamamah)
Mosok kondangan ngga buka masker? Makan minum-nya gimana? Minum sih boleh, tapi makan tidak diperkenankan, mengikuti aturan/prokes masa pandemi. Semua tamu mendapatkan snack dan nasi kotak dalam paper bag, untuk dibawa pulang.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Rasanya sudah lama ndak bikin thread. Mau cerita yang ringan saja, boleh ya.. Semacam #latepost, beberapa waktu lalu sempat mudik dadakan, tepatnya di awal September.
Bermula dapat laporan dari adik saya, kalau Abah akan menghadiri acara di Masjid Agung SMG. Alarm lgsg menyala.
Maklumlah, sebagai "Kepala Satpam", saya merasa punya tanggung-jawab untuk menjaga Abah, sebisa mungkin menghindarkan beliau dr acara yg menghadirkan banyak orang.
Apalagi selama ini bbrp kali melihat acara seremonial yg melibatkan pejabat, melanggar aturan protokol kesehatan.
Berusaha membujuk supaya beliau membatalkan rencana itu, gagal. Sepertinya Abah kangen juga berpergian dan bertemu orang, setelah sekian lama "terpenjara": ndak bisa pergi2, ngga leluasa terima tamu..
Baiklah. Saya pun langsung berencana nyusul ke Semarang, mengawal beliau.
Dear para pendukung fanatik Pak Jokowi, buzzer atau bukan. Kalau kalian ingin berkampanye melawan FPI, lakukanlah dengan cara yg baik. Jangan mencatut nama Abah saya, KH. Mustofa Bisri (Gus Mus).
Setidaknya sudah tiga tahunan ini kami dibuat repot gara2 ulah kalian. Stop it!
Saya sebut saja salah satu akun buzzer itu: Kata Kita.
Di tahun 2018, akun ini memposting tulisan orang lain tapi namanya diganti nama Abah. Pasang foto beliau pula. Saya lgsg komplain saat itu juga. Sempat ngeles, tapi ketika banyak yg mendukung saya, postingan hilang.
Tapi belakangan ini, tulisan itu beredar lagi, masih dengan nama dan foto Abah. Diklarifikasi satu, muncul lagi dan lagi.
Karena penasaran, saya google lah judul tulisan itu. Ternyata yg muncul adalah postingan KataKita!
Ketika saya SS malam ini, sudah dibagikan lebih dr 2500x
Ternyata Gibran bukan calon pemimpin daerah termuda. Masih ada Aditya Halindra, Bupati Tuban yang baru terpilih, usianya 28 tahun. Masih lajang pula.
Termasuk kategori dinasti politik juga ini, dia anaknya mantan Bupati Tuban 2001-2011, Haeny Relawati.
Twit ini rame ternyata. Promo apa enaknya ya?🤔
Promoin buku suami aja deh. Sudah pada punya belum? Kontak @rizalmubit ya kalau mau beli. Semoga masih ada stoknya..😊
Dari kolom replies, saya baru tahu ternyata trend pemimpin muda usia sudah dimulai pada pilkada beberapa tahun lalu. Sebagian besar masih berhubungan kerabat dengan (mantan) pejabat, tapi ada juga yang maju tanpa hak istimewa itu. Beneran dari nol.
Pondok Pesantren bukanlah tempat yg kebal dari virus. Faktanya, bbrp Kyai/Ustadz wafat dalam kondisi positif covid. Ada juga Ponpes yg menjadi klaster baru, ratusan santri terpapar virus.
Tulisan Mas Ulun ini layak dibaca, sebagai pengingat buat semua.
Sejak pertengahan Maret, Abah @gusmusgusmu sudah membatalkan semua agenda ceramah beliau di luar kota. Ada juga beberapa undangan walimah, beliau juga tak hadir. Sikap ini dilandasi kehati-hatian, mengikuti saran para dokter. Saya mendukung 100%.
Sampai sekarang, santri Ponpes Raudlatut Tholibin belum semuanya diijinkan kembali ke pondok. Hanya beberapa santri senior saja. Pun pengajian umum Selasa-Jumat, yang dihadiri ribuan orang, sampai sekarang masih diliburkan.
Kapan itu Menkes bilang, serapan dana rendah karena "kasusnya masih sedikit" (?). Kenapa tidak dialokasikan untuk tes massal ya. Makin cepat ketahuan, bisa segera diisolir dan ngga merembet ke mana-mana.
Poin kedua, pemerintah yang tak konsisten. Ini sejak dari awal banget udah terlihat jelas. Saat Presiden sudah menghimbau utk mulai pake masker, jaga jarak, hindari kerumunan, Menkes malah bikin acara seremonial, pake salaman2 pula. Diliput TV nasional. Dan ngga cuma sekali lo.
Alhamdulillaah, berhasil bikin telur asin sendiri..
Perendaman 10 hari. Kalau pengen lebih masir, bisa ditambah hingga 15 hari.
Banyak yang minta resepnya.. Baiklaah.
Caranya gampang.
Siapkan telur bebek (paling bagus, tapi kalau pake telur ayam boleh saja), cuci dan sikat kulitnya dgn spons, keringkan. Pastikan telur dalam kondisi segar ya.
Saya kmrn pake 15 butir telur, sesuai kapasitas stoples.