Benarkah kemampuan berbahasa kita semakin hari semakin buruk? Beberapa pihak mengatakan iya, beberapa yang lain mengatakan tidak.

Di antara banyak jawaban, mari kita tengok jawaban seorang psikolinguis, Steven Pinker!

A Thread!
Menurut Pinker, tidak ada yang benar-benar salah dengan kemampuan berbahasa kita; semua berjalan baik-baik saja.

Tapi, kenapa ada pihak yang mengatakan bahwa kemampuan berbahasa kita semakin hari semakin buruk?
Klaim semacam itu muncul karena kita membedakan “bahasa” dengan “dialek” atau “bahasa standar” dengan “bahasa varian”.

Sebenarnya, apa yang salah dari pembedaan ini? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Pinker mengutip temuan-temuan dari beberapa linguis.
Yang pertama adalah William Labov, sosiolinguis dari Amerika Serikat, yang meneliti bahasa Inggris yang digunakan oleh warga Amerika Serikat yang berkulit hitam.
Labov menemukan bahwa orang kulit hitam di AS berbicara dengan bahasa Inggris yang berbeda dengan bahasa Inggris “Standar”.

Dari perspektif bahasa Inggris standar, ungkapan “Don't nobody know?” dinilai melanggar tata bahasa dan mesti diubah menjadi “Doesn't anybody know?”.
Kemudian, Labov melanjutkan analisisnya dan menemukan bahwa bahasa Inggris yang digunakan oleh orang kulit hitam AS memiliki tingkat konsistensi yang baik.
Menurut Labov, konsistensi itulah yang menjadi pegangan orang kulit hitam AS dalam berbahasa. Dengan kata lain, orang kulit hitam AS memiliki kaidah tata bahasanya sendiri.
Jadi, jika syarat dari suatu tuturan untuk disebut sebagai ‘gramatikal’ adalah ‘mematuhi kaidah tata bahasa’, maka bahasa Inggris orang kulit hitam AS dapat disebut ‘gramatikal’ karena mematuhi kaidah tata bahasanya sendiri.
Dari sini, Labov meneliti seberapa tingkat kepatuhan orang kulit hitam AS terhadap kaidah tata bahasanya. Penelitian itu menemukan bahwa tingkat gramatikalitas orang kulit hitam AS tinggi.

(Bahkan, kelas pekerja memiliki nilai lebih tinggi daripada kelas menengah!)
Labov kemudian membandingkannya dengan kalimat-kalimat dalam artikel-artikel konferensi akademis. Hasilnya cukup mengejutkan, yaitu bahwa artikel-artikel tersebut mengandung lebih banyak kalimat non-gramatikal!
Linguis selanjutnya yang dikutip oleh Pinker adalah Derek Bickerton dalam penelitiannya terhadap fenomena kebahasaan dalam lingkungan budak pekerja hasil jajahan Inggris di Atlantik dan Pasifik Selatan pada 1970-an.
Di bawah kuasa tuannya, yang mayoritas warga Inggris, mereka bekerja di bidang perkebunan. Dalam lingkungan kerja tersebut, mereka dipaksa menggunakan bahasa Inggris.
Akan tetapi, karena sudah terlanjur memiliki bahasa Ibu, kemampuan bahasa Inggris mereka tidak baik. Semakin lama, bahasa Inggris yang tidak patuh kaidah tersebut membentuk suatu bahasa tersendiri, yaitu bahasa ‘Pijin’.
Pijin merupakan hasil dari pencampuran bahasa yang ditandai dengan pengurangan struktur dan kosakata pada bahasa penyuplainya. Pijin berdiri sebagai bahasa kedua dari penuturnya, karena penuturnya telah memiliki bahasa Ibu.
Salah satu data yang dikumpulkan Bickerton adalah kalimat berbunyi:

"Good, dis one. Kaukau any-kin' dis one. Pilipine islan' no good. No mo money."

Kalimat ini berasal dari wilayah orang-orang Jepang, Korea, Portugal, Filipina, Tiongkok, dan Puerto Rico.
Meski demikian, inkonsistensi dalam Pijin tidak bertahan lama, karena Pijin akan menjadi bahasa “Kreol”, yaitu Pijin yang diterima sebagai bahasa pertama. Kreol bermula dari penuturan anak-anak yang tinggal di lingkungan penutur Pijin.
Meski demikian, inkonsistensi dalam Pijin tidak bertahan lama, karena Pijin akan menjadi bahasa “Kreol”, yaitu Pijin yang diterima sebagai bahasa pertama. Kreol bermula dari penuturan anak-anak yang tinggal di lingkungan penutur Pijin.
Contoh tuturan Kreol adalah:

Some filipino wok o'he-ah dey wen' couple ye-ahs in filipin islan'.

Tuturan ini berasal dari seorang petani pepaya keturunan Jepang yang besar di Maui.
Tampaknya, kreol merupakan tuturan bahasa Inggris yang tidak patuh kaidah. Akan tetapi, tuturan tersebut berdiri di atas tata bahasa kreolnya sendiri.

Yang menarik adalah bahwa tata bahasa kreol terbentuk pertama kali dalam penuturannya oleh anak-anak sebagai bahasa pertamanya.
Pinker, sebagai psikolinguis, menyatakan bahwa fenomena terbentuknya tata bahasa dalam proses penerimaan bahasa pertama menunjukkan bahwa anak-anak memiliki keunikan tertentu ketika menerima bahasa.
Proses mental yang dimaksud adalah proses penerimaan dan seleksi bahasa sehingga membentuk kaidah yang gramatikal. Kemampuan anak dalam menyeleksi bahasa yang diterimanya menunjukkan bahwa terdapat suatu “tata bahasa” yang tertanam di mentalnya.
Pernyataan Pinker tersebut digunakan untuk mendukung konsep “innate structure”. Konsep ini pertama kali diajukan oleh seorang linguis paling berpengaruh abad ini, Noam Chomsky.
Apa yang bisa kita pelajari? Pinker menunjukkan bahwa seringkali tuturan anak-anak lebih gramatikal daripada orang dewasa. Jadi, janganlah kita terlalu meremehkan “generasi baru”.
Terkait dengan pembedaan “bahasa”-“dialek” atau “standar”-“varian”, mari kita renungkan kalimat yang dikutip Pinker dari Max Weinreich:

A language is a dialect with an army and a navy.
Konten oleh @eaxxdr

Referensi:
The Language Instinct: How the Mind Creates Language (Steven Pinker)
Sosiolinguistik: Perkenalan Awal (Abdul Chaer)

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Logos ID

Logos ID Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @logos_id

4 Oct
"Kita suka mendengar pandangan-pandangan yang membuat kita merasa berdaya, dibandingkan dengan ide-ide yang membuat kita berpikir keras."

Mari kita belajar membuat kebiasaan untuk memikirkan ulang opini-opini bersama Adam Grant!

- a thread!
Kita seringkali memaksakan diri kita untuk berpegang teguh pada apa yang kita ketahui, karena untuk mempertanyakan diri kita sendiri, berarti juga mengharuskan kita untuk mengakui bahwa fakta sangat mungkin berubah.

Apa yang sebelumnya kita anggap benar, bisa menjadi salah.
Riset menunjukkan bahwa saat kita berpikir dan berbicara, kita sering tergelincir pada 3 jenis pola pikir ini:

1. Preacher (pengkhotbah)
2. Prosecutor (jaksa)
3. Politician (politisi)
Read 16 tweets
14 Aug
Pernah ngga sih kalian nemuin netizen yang pede ngoceh fafifu wasweswos tapi argumennya nggak sesuai data? Apalagi, di masa pandemi ini, munculnya orang-orang yang inkompeten tapi berlagak ahli cukup meresahkan. Nah fenomena ini dikenal dengan "Dunning-Kruger Effect".

A Thread!
Dunning-Kruger Effect adalah suatu kondisi bias kognitif. Dalam kondisi ini, seseorang keliru menilai kemampuannya sendiri sehingga merasa dirinya lebih kompeten daripada orang lain.
Teori Dunning-Kruger Effect pertama kali dicetuskan oleh David Dunning dan Justin Kruger, dua orang profesor psikologi sosial dari Cornell University pada tahun 1999. Berkat temuan teorinya, Dunning dan Kruger dianugerahi penghargaan nobel pada tahun 2000.
Read 22 tweets
4 Jul
SEDANG BERLANGSUNG!

Kita sedang membahas Masalah Sistemik dan Struktural Pelecehan Seksual di Indonesia bareng @waltonkate dan @anindyavivi.

Yuk ikutin diskusinya di ! Image
Persoalan kekerasan gender belum selesai hingga hari ini. Hal itu terjadi karena ada kondisi tertentu yang membuat kekerasan gender mendapat celah.

#LogosWebinar
Satu masalah yang masih menjadi masalah adalah miskonsepsi soal seks dan gender. Seks adalah persoalan biologis; Gender adalah persoalan sosio-kultural.

#LogosWebinar
Read 14 tweets
30 May
Digelari dengan “Hujjatul Islam”, al-Ghazali menjadi “Bukti Islam” atau pembela Islam pada masanya. Ia memiliki kepiawaian dalam berargumen dengan lisan yang indah dan fasih.

Kali ini, Logos membahas perjalanan hidup dan beberapa pemikiran al-Ghazali.

A Thread!
Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali merupakan seorang ulama besar, mistikus, sufi, ahli hukum, filsuf dan pendidik. Ia mewariskan banyak ilmu yang berpengaruh pada budaya, sejarah agama, dan pendidikan di seluruh dunia.
Sama halnya dengan Konfusius dan Plato, al-Ghazali juga berkontribusi besar dalam bidang pendidikan. Ia telah menulis sebanyak sekian ratus buku, dimana 78 diantaranya masih ada hingga sekarang.
Read 20 tweets
29 May
SEDANG BERLANGSUNG! Kita lagi ngobrolin filsafat keraguannya Descartes bareng Pdt. Jadi, lulusan S2 Filsafat dari Vrije Universiteit Belanda.

Ikutin diskusinya di !
Descartes lahir pada 31 Maret 1596 di Haye, Perancis dalam keluarga Katolik.

Ayah Descartes adalah pengacara dan jarang ada di rumah.

#LogosWebinar
Descartes mempelajari banyak sekali bidang ilmu, yaitu hukum, matematik, teknik, dan fisika.

Ia juga memikirkan bagaimana matematika dan fisika memiliki metode yang sama.

#LogosWebinar
Read 21 tweets
28 May
Minggu lalu kita sempat dihebohkan konten Atta Halilintar yang dituding sebagai eksploitasi.

Nah, kali ini Logos membahas fonomena serupa dalam anime "Perfect Blue" yang terkait dengan eksploitasi perempuan dalam dunia hiburan dan konsep Male Gaze.

A Thread! Image
Pada 1997, sutradara Satoshi Kon berhasil mengguncangkan dunia dengan film anime Perfect Blue. Perfect Blue sendiri bergenre psychological-thriller yang menceritakan kehidupan salah seorang anggota idol pop yang memutuskan beralih karir ke dunia akting dan modelling.
Idol pop tersebut adalah Mima Kirigoe sekaligus tokoh utama dari anime ini. Ia merupakan leader dari idol grup Cham. Seusai penampilan terakhirnya ia menelepon ibunya mengabari kemantapan hatinya untuk beralih karir menjadi seorang aktris dan model.
Read 21 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(