Thread by @adelbert_rusty

PINDAH RUMAH

A Horror Short Story

@IDN_Horor
@chow_mas
@bagihorror
@Penikmathorror

#ceritahoror #ceritaserem

Malem sob!
Cerita yg akan ane tulis di bawah ini berdasarkan pengalaman seseorang yg bernama Teguh ( nama samaran), yg mana masih ada hubungan kerabat dgn ane sendiri.

Seperti biasa, sebelum kita mulai yuk ramein tritnya dgn rt, like dan komennya sekalian biar ane semangat juga nulisnya. 😊

Kalo udah, so let the haunt begin!

Cukup lama Teguh selama ini menumpang hidup di rumah mertuanya.
Dari awal menikah dgn Ida, istrinya , memang sudah ada niat utk segera pindah dari rumah tsb.

Selain tak enak juga menumpang kelamaan, ibu mertuanya kadang suka cerewet. Teguh yg sifatnya agak perasa, jadi kurang betah dgn sikap cerewet tsb.
Dan untungnya, Ida juga setuju utk di ajak pindah.

Dengan dana yg minim, Teguh mulai mencari di sana-sini rumah kontrakan yg sesuai dgn bujet yg dimiliki nya.

Setelah berkeliling hampir setiap hari, berhasil juga ia menemukan sebuah rumah sewa yg letaknya di sudut timur dari kota ini.

Sebuah rumah yg sebagiannya berdinding kayu dan masih berlantai papan.
Ukurannya lumayan, dgn dua kamar tidur dan dapur yg lega.

Rumah ini masuk ke dalam sebuah gang dan letaknya agak menyendiri dari rumah2 warga lainnya.
Sekitaran nya terasa sejuk, karena banyak di naungi pohon2 rindang di sekeliling rumah tsb.

Merasa cocok dan juga menimbang dana yg di milikinya, Teguh memantapkan hati utk akan menyewa rumah ini.
Ia catat nomer telepon yg tertempel di depan rumah itu, dan segera mencari wartel terdekat utk menghubungi pemiliknya.

Berdasarkan cerita dari si pemilik, kalau rumah sudah itu cukup lama kosong sejak di tinggalkan penyewa sebelumnya. Kurang lebih hampir satu tahun.

Setelah sedikit bernegosiasi, akhirnya berhasil juga Teguh mendapatkan rumah itu dgn harga yg sangat miring.

Si pemilik beralasan yg penting ada yg merawat rumah itu, ketimbang kosong tanpa di tinggali.
Teguh pun senang.
Niatnya utk segera pindah dari rumah mertuanya pun terkabul sudah.

*****

Ida agak ragu ketika pertama kali melihat rumah itu.
Selain bentuknya yg tua, lokasi rumah yg terlalu menjorok ke dalam makin menambah kesan suram.
Ida belum terbiasa dgn suasana seperti itu.

Tapi Teguh mencoba membujuk istri tersayang nya itu, dgn alasan kalau uang sewanya sudah di bayar lunas dan suasana nya yg sejuk cocok buat anak mereka yg akan lahir kelak.
Iya, Ida memang sedang hamil muda kala itu.

Hari pertama menempati rumah tsb diisi dgn kesibukan mereka membersihkan dan merapikan barang2.

Tapi, malamnya mereka malah sulit utk terlelap. Padahal badan terasa lelah setelah berkemas seharian.
Mungkin karena masih proses adaptasi,ucap Teguh pada Ida di malam itu.

Setelah beberapa waktu kemudian, keduanya pun mulai merasa betah tinggal di rumah itu. Suasana yg sejuk dan sepi , malah membuat hidup mereka terasa tentram.

Tapi, siapa sangka, suasana tentram tsb, ternyata hanyalah awal dari kejadian2 mistis yg akan mereka alami nantinya.

Malam itu, Teguh belum pulang juga. Seperti biasa Ida menunggu sambil asyik nonton sinetron di tivi 14" satu2nya.
Duk.. Duk.. Duk..
Assalamu'alaikum..
Terdengar suara seseorang di pintu depan.

Pasti Teguh, pikir Ida. Buru2 ia beranjak ke luar dan membuka pintu.
Wa alaikum sa...

Ida terdiam. Salamnya terputus. Di luar kosong. Tak ada orang di situ.
Siapa ya tadi, batin Ida . Ia memeriksa sekali lagi. Tetap saja tak ada siapapun.

Padahal suara gedoran dan salam seseorang tadi terdengar sangat jelas. Ia tak merasa salah dengar. Dengan rambut di tengkuk yg mulai merinding, buru2 ia masuk ke dalam.

*****

Di suatu malam, ketika Teguh sedang menonton tivi sendirian, terdengar suara dari arah depan seperti sesuatu di tarik2 dgn keras.
Merasa terganggu, ia pun pergi utk memeriksanya. Mungkin ada kucing atau tikus, duganya begitu.

Begitu ia tiba di ruang tamu, ternyata dugaannya salah. Tak ada apapun di situ, tapi ia dgn jelas melihat kalau gorden yg ada di jendela rumah itu bergerak2 sendiri seperti ada yg memainkannya. Gorden itu terkibar2 seolah2 di tarik2 dgn paksa.

Sadar yg di lihatnya ini merupakan suatu keganjilan, tanpa babibu lagi, dgn cepat Teguh pun berlari masuk ke kamarnya saat itu juga.

*****

Bentar lagi kita lanjutin ye!

Sebenarnya lumayan banyak teror mistis yg mereka alami selama di rumah itu, namun di sini akan ane sebutin beberapa saja yg terbilang cukup menyeramkan.

Sewaktu pulang malam dari kerjanya, ketika melintasi pohon nangka di depan rumah, kuping Teguh di hembus oleh nafas seseorang.
Hssss.. terasa sangat di telinganya, dan efeknya buru2 ia menggedor pintu karena ketakutan.

Pernah juga di malam yg lainnya, Teguh terganggu dgn suara yg terdengar dari ruang tengah. Suara tombol power TV yg di hidupkan lalu di matikan secara berulang. Teguh pikir Ida sedang menonton dan iseng, tapi istrinya itu sedang berbaring di samping sekarang.

Kuatir akan maling, tapi dgn rasa waswas, ia beranikan dirinya utk memeriksa ruangan tsb.
Dan... kosong tak ada siapapun di situ.
Tivi itu juga dlm keadaan mati. Teguh melongo, bingung.

Di suatu siang, saat itu Ida sedang asik di dapur, Teguh pulang dari kerjanya.
Kok udah balik? tanya Ida pada suami nya itu.
Lagi pusing, jawab Teguh yg langsung ngeloyor ke kamar dan berbaring.

Jarang sekali Teguh mengeluh sakit apalagi sampai ijin pulang , buru2 Ida memeriksa kondisi suaminya itu. Saat di sentuh keningnya, terasa dingin.
Teguh memejamkan matanya, dan tidur memiringkan badan.

Ida pun membiarkan Teguh beristirahat.
Sampai menjelang sore, tak juga ia bangun2.
Ida mulai kuatir kalau suaminya benar-benar sakit.

Adzan maghrib baru saja terdengar, ketika Teguh muncul dari ambang pintu.
Hah, kamu dari mana? kaget Ida. Kan lagi sakit.
Dari kerja lah, jawab Teguh , heran juga Ida bertanya .

Tadi siang kamu pulang kan? Barusan aku liat kamu di kamar masih tidur, kilah Ida.
Ah ngada2 kau, aku baru balik kerja ini! jawab Teguh, belum mengerti.
Mulai bingung, Ida melihat kembali ke dalam kamar nya.
Tak ada seorangpun di sana.
Jadi yg balik tadi siang siapa?

Setelah beberapa bulan tinggal di situ, mulai timbul rasa tak betah di hati mereka.
Keanehan dan kejadian mistis itu sejujurnya membuat mereka tertekan.

Apalagi bagi Ida yg sedang hamil. Ia kuatir akan kondisi jabang bayi di dalam perutnya, kalau selalu ketakutan setiap saat.

Sebenarnya Teguh pun merasakan hal yg sama. Belakangan ia malah sering bermimpi buruk. Mimpi buruk berkaitan akan rumah itu.

Di mimpinya, Teguh sedang berada persis di dalam rumah tsb.
Tiba2, muncul air pasang besar yg menghancurkan rumah dan menyeret Teguh sekuat-kuatnya.

Mimpi itu selalu terulang hampir setiap malam.
Tapi pola bencananya, terkadang berubah. Ada angin ribut yg menghantam atap rumahnya, atau kebakaran mengerikan yg menghanguskan seluruh isi rumah.

Mimpi2 itu terasa begitu nyata,dan membuat Teguh cukup merasa ketakutan.

Ida menyarankan utk sementara kembali dulu ke rumah orang tuanya. Tapi Teguh masih merasa belum siap. Lebih tepatnya malu utk balik lagi ke rumah mertua nya, walaupun sifatnya hanya sementara.

Akhirnya Teguh memutuskan utk bertahan saja dulu sambil mengumpulkan uang utk mencari kontrakan yg lain.

Selang beberapa waktu kemudian, gangguan di dalam rumah itu memang mulai berkurang.

Kalaupun ada, biasanya hanya suara ketukan pelan di pintu depan ketika malam. Tapi mereka memutuskan utk mengacuhkan nya saja.
Dan Teguh pun berusaha utk tak pulang terlalu malam demi menjaga Ida.

Semuanya terasa akan baik2 saja, hingga di suatu malam itu.

Adzan Subuh terdengar dari masjid terdekat.
Teguh dan Ida sudah terbangun dan bersiap2 utk mengerjakan sholat. Memang sejak sering diteror, mereka jadi lebih rajin utk beribadah.

Teguh sudah bersiap2, memakai peci dan sarung hitam.
Tunggu ya aku wudhu dulu, kata Ida yg baru terjaga .
Segera Ida keluar kamar dan berjalan ke kamar mandi yg ada di dapur.

Dapur itu remang. Hanya di sinari oleh bohlam 5 watt yg berwarna kuning sebagai pencahayaan.

Saat memasukinya, Ida tertegun. Ia menghentikan langkahnya.
Di depan WC, ada sosok yg sedang berdiri di situ.
Sosok Teguh, suaminya.

Masih memakai peci dan sarung hitam persis seperti yg ia lihat di kamar tidur barusan. Tapi, Teguh ini hanya berdiam diri saja dan posisi nya membelakangi Ida.
Tentu saja, Ida mulai kuatir kejadian sama terulang kembali. Ada sosok lain yg meniru suaminya.

Dengan penuh rasa bimbang, ia memanggil sosok yg ada di depannya itu. Berharap kalau yg ini adalah suaminya yg asli.

Mas...

Dan perlahan sosok itu memutar tubuhya menghadap ke arah Ida.

Di antara keremangan cahaya, Ida masih dapat melihat kalau makhluk itu menyeringai dgn rupa mengerikan. Ia terkekeh tanpa suara. Wajahnya hitam dan gelap.

Mendadak Ida tak bisa bergerak. Mulutnya pun terkunci, tapi ia ketakutan setengah mati.

Sosok itu mulai berjalan ke arah Ida, dgn masih memakai peci dan sarung hitamnya.

Makin ia melangkah, makin tinggi bentuk fisik makhluk hitam itu.
Ida mulai menangis menatap kengerian di depan nya.
Dan ketika makhluk itu berjalan, Ida sempat melihat ke arah kaki sosok tsb.

Sosok tinggi besar itu berjalan dengan kaki menjinjit.

Sebelum makhluk itu mendekat, untungnya Ida sudah dapat menguasai dirinya lagi. Ia pun menjerit sekeras2nya dan segera menghambur ke dalam kamar.

*****

Esok paginya, mereka pun memutuskan utk segera angkat kaki dari rumah tsb.
Ida sudah tak tahan lagi,sepanjang pagi itu ia menangis tanpa henti.
Beberapa orang tetangga datang membantu mereka.

Salah seorang tetangga bercerita tentang rumah itu, akhirnya sebuah fakta terungkap.

Ternyata penyewa sebelumnya sempat menjadikan rumah ini sebagai tempat praktek ilmu kebal.

Biasanya rumah tsb ramai di hari2 tertentu saja. Kebanyakan yg datang adalah orang-orang yg mencari kekuatan utk tahan dari bacokan senjata tajam, kebetulan pada sekitaran-

- tahun tsb, sedang marak perselisihan antar etnis di kota kami.

Tetangga yg bercerita itu sempat melihat saat praktek berlangsung memang tak jauh dari membakar kemenyan dan merapal bacaan2 yg entah apa artinya.

Demi mendengar kisah tsb, makin meyakinkan Teguh dan Ida utk segera hengkang dari rumah angker itu.

Akhirnya pindah lah pasangan suami istri tsb.
Meninggalkan rumah itu yg hanya sempat mereka tempati selama hampir tujuh bulan saja.

*****

Epilog!

Setelah sekian lama, ternyata Teguh tak dapat melupakan rumah itu. Sampai saat ini pun, di usianya yg mulai menua, mimpi2 buruk yg sama ketika ia tinggal di sana kadangkala selalu terulang.

Ia seperti di paksa utk selalu mengingat rumah tsb.
Sampai detik ini , ia masih ingat bentuk bangunannya. Bentuk kamarnya. Bentuk dapurnya.
Walaupun kini rumah itu sudah tak ada lagi.

Menurut cerita yg ane dengar, Teguh dan Ida adalah orang terakhir yg menempati rumah itu.
Si pemilik rumah sempat akan menjual rumah tsb, tapi sayangnya tak ada satupun yg berminat utk membelinya.

Kosong sekian tahun tanpa di rawat, akhirnya rumah itu roboh di makan usia.

Yang sekarang ane lihat, area di sekitar rumah itu kini sudah jadi komplek perumahan.

Suasananya memang sudah berubah sekarang.

Dan tak seseorang pun yg peduli kini tentang kisah misteri yg pernah dulu
terjadi.

*****

Sekian cerita dari ane malam ini sob. Buat yg pantengin dari awal ane ucapin banyak terima kasih utk atensinya.

Sampai jumpa lagi di trit ane berikut nya.

Good night and sleep tight!