1. Hikmah 170 ini bisa dibilang berkaitan erat dgn hikmah 205. Dlm hikmah 205, Ibn 'Atha'illah menjelaskan bgmn reaksi nafsu di hadapan kebenaran. Sementara itu, dlm hikmah 170, ia menjelaskan peran nafsu baik dlm kemaksiatan maupun dlm ketaatan. #NgajiHikam
2. Sblm lbh jauh, kita pahami dulu apa itu ketaatan dan kemaksiatan. Seperti dijelaskan oleh Ibn 'Ujaibah, ketaatan adalah gerak tubuh atau hati yang sesuai dgn syariat. Sedangkan kemaksiatan adalah gerak tubuh atau hati yang melanggar syariat. #NgajiHikam
3. Kita mulai dgn peran nafsu dlm kemaksiatan. Kita tahu bentuk kemaksiatan itu banyak sekali. Kita tdk mungkin membicarakan satu per satu. Sebab itu, kita akan menjadikan hasud sbg obyek untuk memahami peran nafsu dlm kemaksiatan. #NgajiHikam
4. Hasud itu benci nikmat Allah ada pada orang lain dan ingin nikmat itu lenyap darinya. Seperti dijelaskan oleh Ibn 'Atha'illah, tentu peran nafsu dlm hasud jelas dan terang. Meski begitu, kita tetap tdk melihat bgmn peran nafsu dlm hasud. #NgajiHikam
5. Kita membuat contoh sederhana tentang hasud biar lebih mudah dipahami. Misal, A melihat B memiliki harta kekayaan. Jika A benci (tdk suka) kalau B memiliki harta kekayaan maka sikap A itu sdh masuk kategori hasud. Meski kebencian itu tdk tampak secara lahir. #NgajiHikam
6. Jika kita blm bisa melihat peran nafsu, maka kita ajukan satu pertanyaan untuk direnungkan. Benarkah A benci kalau B memiliki harta kekayaan? Ternyata A tidak benci kalau B memiliki harta kekayaan. Namun A benci kalau Allah memberi B harta kekayaan. #NgajiHikam
7. Sesungguhnya di balik hasud, seseorang bukannya benci kalau orang lain mendapatkan nikmat dari Allah tapi ia benci kalau Allah memberikan nikmat kpd orang lain. Sebab itu, orang hasud memandang kalau Allah telah berbuat salah dgn memberikan nikkmat kpd orang lain. #NgajiHikam
8. Selain itu, orang hasud memandang selain dirinya tdk layak dapat nikmat dari sisi Allah. Sebaliknya dirinya saja yang layak dapat nikmat dari sisi-Nya. Namun, orang hasud tdk bisa protes dgn kebencianya atas kebijakan-Nya memberi nikmat kpd orang lain. #NgajiHikam
9. Sampai di sini, kita bisa melihat peran nafsu dlm hasud. Sesungguhnya nafsu itu selalu berusaha untuk mendapatkan pengakuan Allah sbg makhluk terbaik. Jadi, nafsu itu benci kalau selainnya mendapatkan pengakuan Allah berupa pemberian nikmat dari sisi-Nya. #NgajiHikam
10. Kita bisa membagi hasud menjadi dua macam. Pertama adalah hasud yg masih lemah berupa kebencian terhadap orang yg dapat nikmat Allah. Sedangkan kedua adalah hasud yg sudah kuat berupa keinginan untuk melenyapkan nikmat Allah dari orang lain. #NgajiHikam
11. Penting untuk dipahami, ketika seseorang hasud kpd orang lain maka nafsu dlm dirinya benci dan tdk senang jika Allah mengakui orang lain dgn pemberian nikmat dari sisi-Nya. Dlm hal ini, kebencian merupakan bentuk kedurhakaan kepada-Nya. #NgajiHikam
12. Hasud bisa digambarkan sebagai berikut : A melihat B memberikan uang kpd C. Bukannya A benci kalau C punya uang tapi A benci B memberikan uang kpd C dan bukan dirinya. Jadi, kebencian A kpd C adalah bentuk protes krn B memberikan uang kpd C dan bukan kpd dirinya. #NgajiHikam
13. Seseorang mengetahui Allah memberikan nikmat kepada orang lain. Bukannya ia benci kalau orang lain mendapatkan nikmat dari-Nya tapi ia benci kalau Allah memberikan nikmat kepada orang lain dan bukan kepada dirinya. #NgajiHikam
14. Sesungguhnya kebencian seseorang kepada orang yang mendapatkan nikmat Allah adalah bentuk protes kepada-Nya krn Dia memberikan nikmat kepada orang lain dan bukan kepada dirinya. Kebencian semacam merupakan kedurhakaan terhadap keputusan Allah. #NgajiHikam
15. Cukup sampai di sini, kita sudah bisa melihat peran nafsu dlm kemaksiatan bahwa ia selalu berusaha mendapatkan pengakuan Allah sebagai makhluk terbaik. Selanjutnya, kita melihat peran nafsu dlm ketaatan. #NgajiHikam
*kebencian semacam itu.
16. Seperti halnya kemaksiatan, ketaatan juga sangat beragam. Kita tdk mungkin membicarakan semua ketaatan. Kita mengambil satu bentuk ketaatan biar mudah untuk memahami peran nafsu di dalamnya. #NgajiHikam
17. Barangkali kita tidak kaget kalau nafsu berperan dlm kemaksiatan. Namun bisa jadi kita kaget kalau ternyata nafsu juga berperan dlm ketaatan. Sebab itu kita akan melihat peran nafsu dlm berdoa. Benarkah ada peran nafsu dlm berdoa? Itu pertanyaannya. #NgajiHikam
18. Perlu dipahami bahwa Ibn 'Atha'illah memberikan perhatian khusus terkait dgn doa dlm kitab Al-Hikam. Hal itu tampak dari beberap hikmah yang terungkap dlm kitab Al-Hikam. Suatu saat kita membahas khusus doa dlm pandangan Ibn 'Atha'illah. #NgajiHikam
19. Misal, A bercita-cita jadi orang sukses. Sebab itu, ia hrs berusaha lahir dan batin. Biasanya berdoa itu dianggap sbg usaha batin untuk meraih cita-cita di masa depan. Bahkan biar doanya dikabulkan oleh Allah, A juga berpuasa Senin-Kamis dan sebagainya. #NgajiHikam
20. Sampai di sini, apakah kita sdh bisa melihat peran nafsu dlm diri A pada saat berdoa? Jika kita belum bisa melihat dengan jelas maka kita renungkan pertanyaan berikut : Apakah yg sebenarnya diperjuangkan oleh di hadapan Allah dengan berdoa? #NgajiHikam
21. Benarkah seperti dikatakan oleh Ibn 'Atha'illah, jika A berdoa untuk menuaikan penghambaan dan melaksanakan hak ketuhanan maka peran nafsu tidak ditemukan dlm berdoa. #NgajiHikam
22. Namun jika A berdoa untuk memperjuangkan cita-citanya di hadapan Allah maka tampak peran nafsu dlm ketaatan. Fakta itu tdk lagi jelas dan terang tapi telah samar dan tersembunyi krn A berpegang pada dalil dari Al-Qur'an dlm tindakan berdoa. #NgajiHikam
23. Sebab itu, Ibn 'Atha'illah mengatakan bhw mengobati apa yang samar, pengobatannya adalah sulit. Mengapa bisa demikian? Karena A bisa berdalil dgn dalil Al-Qur'an : Berdoalah kepada-Ku niscaya Aku kabulkan untukmu. #NgajiHikam
24. Berdasarkan dalil dlm Al-Qur'an, A memahami bhw berdoa itu sebagai usaha untuk mewujudkan sebuah cita-cita. Jadi, peran nafsu bersembunyi di balik dalil sehingga A tdk lagi bisa melihatnya dgn terang dan jelas. Peran nafsu dlm berdoa jadi batin dan tersembunyi. #NgajiHikam
25. Sepertinya kita perlu rehat sejenak dan berpikir untuk memahami bagaimana manusia memandang Allah. #NgajiHikam
26. Sepertinya kita harus memahami dua perkataan manusia di hadapan Allah. Perkataan pertama adalah "Tuhanku telah memuliakanku." Sedangan perkataan kedua adalah "Tuhanku menghinaku." #NgajiHikam
27. Perkataan "Tuhanku telah memuliakanku" menggambarkan pengakuan Allah terhadap dirinya. Sedangkan perkataan "Tuhanku menghinaku" menggambarkan ketiadaan pengakuan Allah terhadap dirinya. #NgajiHikam
28. Sepertinya, manusia cenderung menganggap beragam pemberian Allah termasuk di dalam terkabulnya doa sebagai bentuk pengakuan-Nya terhadap dirinya sebab amal usahanya. #NgajiHikam
29. Sebaliknya, manusia cenderung menganggap ketiadaan pemberian Allah termasuk di dalam penolakan doa sebagai bentuk ketiadaan pengakuan-Nya terhadap dirinya sebab amal usahanya. #NgajiHikam
30. Sepertinya peran nafsu dlm ketaatan tidak berbeda dengan perannya dalam kemaksiatan. Nafsu selalu berusaha mendapatkan pengakuan Allah sebagai makhluk terbaik dlm ketaatan. #NgajiHikam
31. Kita lanjutkan dengan pembahasan hasud dan berdoa. Semoga mencerahkan bagi sahabat @KitabHikam. Sekian dan terima kasih.
Ttd
):
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Tradisi tahlilan sdh berjalan sejak lama di lingkungan warga NU. Namun demikian, masih banyak warga NU yg belum tahu sumber dari tahlilan itu. Nah, twuat twuit ini akan mencoba memberikan penjelasan tetang tahlilan dalam tradisi NU.
1. Kata tahlilan berasal dari hallala wa yuhallili wa tahlilan. Kata kerja hallala berarti mengucapkan "La ilaha illa Allah." Sebutan lain kalimat "La ilaha illa Allah" banyak sekali seperti disebutkan dlm kitab Miftah al-Falah karya Ibn 'Atha'illah as-Sakandari.
2. Seperti disebutkan di atas, kalimat "La ilaha illa Allah" memiliki banyak sebutan. Di antaranya adalah kalimat tauhid, kalimat ihsan, kalimat thayyibat dan kalimat haqq. Biasanya kalimat "La ilah illah Allah" paling banyak diucapkan dibandingkan dgn kalimat lainnya.
Sambil menunggu service mobil, saya mau twuat twuit apa yg ada pikiran daripada diam saja. Membaca surat Yasin sdh jadi tradisi di kalangan warga NU dari sejak dulu. Saya pribadi tdk tahu siapa orang yg pertama kali mengajarkann surat Yasin kpd mereka.
Menurut hemat saya, surat Yasin menceritakan dakwah Nabi Muhammad saw kpd orang-orang Quraisy. Pertama, saya ingin menegaskan bhw beliau pernah bersedih karena mendengar perkatan orang-orang Quraisy. Hal itu diceritakan dalam ayat 76 surat Yasin.
Melihat Nabi Muhammad saw bersedih sebab perkataan orang-orang Quraisy, maka Allah memberi motivasi dgn pengakuan kpdnya sebagai salah seorang rasul. Hal itu diceritakan dlm ayat 3 surat Yasin.
Setelah baca Al-Hikam, saya jadi sadar kalau Ibn 'Atha'illah mengajarkan kpd kita tentang berpikir dikotomis hingga kita memperoleh pengetahuan sempurna tentang sesuatu.
Seringkali Ibn 'Atha'illah mengemukakan dua hal kontradiktif dlm sebuah hikmah. Sebagai misal adalah hikmah 124. Dlm hikmah tersebut dikemukan apa yg dipikirkan oleh orang lalai dan apa yang dipikirkan oleh orang berakal.
Dgn begitu, saya bisa memahami orang lalai dari dua sisi. Pertama, saya bisa memahami orang lalai dari sisi orang lalai itu sendiri. Kedua, saya bisa memahami orang lalai dari sisi orang berakal. Begitu juga saya memahami orang berakal seperti halnya memahami orang lalai.
الستر على قسمين ستر عن المعصية وستر فيها فالعامة يطلبون من الله تعالى الستر فيها خشية سقطوط مرتبتهم عند الخلق والخاصة يطلبون من الله الستر عنها سقوطهم من نظر الملك الحق
Tutup itu dua macam : tutup dari maksiat dan tutup dlm maksiat. Orang-orang awam, mereka meminta kpd Allh Taala tutup dlm maksiat krn takut jatuh martabat mereka di hadapan makhluk.
Orang-orang khusus meminta kpd Allah tutup dari maksiat krn takut jatuhnya mereka dari pandangan al-malik al-haqq (Allah).
1. Pada kesempatan ini, kita akan membicarakan hasud dan peran nafsu di dlmnya. Sebenarnya pembicaraan ini berkaitan dgn penjelasan Ibn 'Atha'illah bahwa peran nafsu dlm kemaksiatan itu jelas lagi terang. Dlm hal ini, hasud merupakan bentuk kemaksiatan. #NgajiHikam
2. Seperti telah dijelaskan dlm utas sebelumnya, hasud itu benci nikmat Allah ada pada orang lain dan ingin nikmat itu lenyap darinya. #NgajiHikam
1. Kita bisa memahani hikmah 205 dari kitab Al-Hikam dengan contoh kasus yang sederhana. Misal, A berbuat zalim kepada kita. Gara-gara kezaliman A muncul dua perkara dalam kesadaran kita. Pertama adalah memaafkan. Sedangkan kedua adalah mununtut balas. #NgajiHikam
2. Jika kita mengikuti petunjuk Ibn 'Atha'illah maka kita disarankan untuk melihat manakah dari tindakan nemaafkan atau tindakan menuntut balas yang terasa berat bagi nafsu kita? Tentu saja tindakan memaafkan lebih terasa berat bagi nafsu kita. #NgajiHikam