Setelah baca Al-Hikam, saya jadi sadar kalau Ibn 'Atha'illah mengajarkan kpd kita tentang berpikir dikotomis hingga kita memperoleh pengetahuan sempurna tentang sesuatu.
Seringkali Ibn 'Atha'illah mengemukakan dua hal kontradiktif dlm sebuah hikmah. Sebagai misal adalah hikmah 124. Dlm hikmah tersebut dikemukan apa yg dipikirkan oleh orang lalai dan apa yang dipikirkan oleh orang berakal.
Dgn begitu, saya bisa memahami orang lalai dari dua sisi. Pertama, saya bisa memahami orang lalai dari sisi orang lalai itu sendiri. Kedua, saya bisa memahami orang lalai dari sisi orang berakal. Begitu juga saya memahami orang berakal seperti halnya memahami orang lalai.
Satu hal lagi menarik untuk dipahami bhw biasanya berkaitan dgn pengalaman orang awam, seperti memikirkan apa yg hendak ia lakukan (membuat sebuah rencana). Sementara itu, sisi lain berkaitan dgn pengalaman orang arif seperti memikirkan apa yg hendak Allah lakukan kpd hambanya.
Seakan-akan Ibn 'Atha'illah mengajak pembaca kitab Al-Hikam untuk memahami kembali pengalaman sehari-harinya dari sisi lain. Ternyata pengalaman sehari-hari juga termasuk sebuah pengalaman spiritual krn tdk bisa lepas dari apa yg Allah hendak lakukan kpd hamba-Nya.
HIKMAH 107
معصية أورثت ذلا وافقارا خير من طاعة أورثت عزا واستكبارا
Suatu maksiat menyebabkan rasa rendah (di hadapan Allah) dan butuh (kpd rahmat-Nya) lebih baik daripada ketaatan menyebabkan merasa diri mulia dan sombong (di hadapan sesama).
Di balik hikmah 107, secara tidak langsung Ibn 'Atha'illah menjelaskan tentang konsep spiritual. Dalam hal ini, pengalaman spiritual adalah pengalaman hidup manusia yg membuatnya dekat kpd-Nya. Pengalaman spiritual bukanlah pengalaman manusia dgn jin dan sebagainya.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Tradisi tahlilan sdh berjalan sejak lama di lingkungan warga NU. Namun demikian, masih banyak warga NU yg belum tahu sumber dari tahlilan itu. Nah, twuat twuit ini akan mencoba memberikan penjelasan tetang tahlilan dalam tradisi NU.
1. Kata tahlilan berasal dari hallala wa yuhallili wa tahlilan. Kata kerja hallala berarti mengucapkan "La ilaha illa Allah." Sebutan lain kalimat "La ilaha illa Allah" banyak sekali seperti disebutkan dlm kitab Miftah al-Falah karya Ibn 'Atha'illah as-Sakandari.
2. Seperti disebutkan di atas, kalimat "La ilaha illa Allah" memiliki banyak sebutan. Di antaranya adalah kalimat tauhid, kalimat ihsan, kalimat thayyibat dan kalimat haqq. Biasanya kalimat "La ilah illah Allah" paling banyak diucapkan dibandingkan dgn kalimat lainnya.
الستر على قسمين ستر عن المعصية وستر فيها فالعامة يطلبون من الله تعالى الستر فيها خشية سقطوط مرتبتهم عند الخلق والخاصة يطلبون من الله الستر عنها سقوطهم من نظر الملك الحق
Tutup itu dua macam : tutup dari maksiat dan tutup dlm maksiat. Orang-orang awam, mereka meminta kpd Allh Taala tutup dlm maksiat krn takut jatuh martabat mereka di hadapan makhluk.
Orang-orang khusus meminta kpd Allah tutup dari maksiat krn takut jatuhnya mereka dari pandangan al-malik al-haqq (Allah).
1. Pada kesempatan ini, kita akan membicarakan hasud dan peran nafsu di dlmnya. Sebenarnya pembicaraan ini berkaitan dgn penjelasan Ibn 'Atha'illah bahwa peran nafsu dlm kemaksiatan itu jelas lagi terang. Dlm hal ini, hasud merupakan bentuk kemaksiatan. #NgajiHikam
2. Seperti telah dijelaskan dlm utas sebelumnya, hasud itu benci nikmat Allah ada pada orang lain dan ingin nikmat itu lenyap darinya. #NgajiHikam
1. Hikmah 170 ini bisa dibilang berkaitan erat dgn hikmah 205. Dlm hikmah 205, Ibn 'Atha'illah menjelaskan bgmn reaksi nafsu di hadapan kebenaran. Sementara itu, dlm hikmah 170, ia menjelaskan peran nafsu baik dlm kemaksiatan maupun dlm ketaatan. #NgajiHikam
2. Sblm lbh jauh, kita pahami dulu apa itu ketaatan dan kemaksiatan. Seperti dijelaskan oleh Ibn 'Ujaibah, ketaatan adalah gerak tubuh atau hati yang sesuai dgn syariat. Sedangkan kemaksiatan adalah gerak tubuh atau hati yang melanggar syariat. #NgajiHikam
1. Kita bisa memahani hikmah 205 dari kitab Al-Hikam dengan contoh kasus yang sederhana. Misal, A berbuat zalim kepada kita. Gara-gara kezaliman A muncul dua perkara dalam kesadaran kita. Pertama adalah memaafkan. Sedangkan kedua adalah mununtut balas. #NgajiHikam
2. Jika kita mengikuti petunjuk Ibn 'Atha'illah maka kita disarankan untuk melihat manakah dari tindakan nemaafkan atau tindakan menuntut balas yang terasa berat bagi nafsu kita? Tentu saja tindakan memaafkan lebih terasa berat bagi nafsu kita. #NgajiHikam
Dlm Al-Qur'an, kita mendapati kata beriman dan beramal berdampingan seakan-akan pasangan yg tdk bisa dipisahkan satu sama lain. Kata beriman diletakkan di depan dan kata beramal diletakkan setelahnya. Bagi saya pribadi, susunan semacam itu tentu ada maksudnya./1 #NgajiHikam
Kata beriman didahulukan atas kata beramal karena ia adalah dasarnya dan permulaannya./2 #NgajiHikam
Sementara itu, kita juga sering mendengar bahwa ilmu adalah dasar beramal dan permulaannya. Sampai di sini, sebuah pertanyaan fundamental, apakah dasar dan permulaan untuk beramal?/3