HIKMAH 205

إذا التبس عليك أمران فانظر أثقلهما على النفس فاتبعه فإنه لا يثقل عليها إلا ما كان حقا

Jika dua perkara membuatmu bingung, lihatlah yang paling berat dari kedua! Ikuti ia karena tidak terasa berat atas nafsu kecuali ia benar!

#NgajiHikam
1. Kita bisa memahani hikmah 205 dari kitab Al-Hikam dengan contoh kasus yang sederhana. Misal, A berbuat zalim kepada kita. Gara-gara kezaliman A muncul dua perkara dalam kesadaran kita. Pertama adalah memaafkan. Sedangkan kedua adalah mununtut balas.
#NgajiHikam
2. Jika kita mengikuti petunjuk Ibn 'Atha'illah maka kita disarankan untuk melihat manakah dari tindakan nemaafkan atau tindakan menuntut balas yang terasa berat bagi nafsu kita? Tentu saja tindakan memaafkan lebih terasa berat bagi nafsu kita.
#NgajiHikam
3. Sebab itu, Ibn 'Atha'illah memerintahkan kita untuk memilih tindakan memaafkan kezaliman A dengan argumentasi bahwa tidak terasa berat bagi nafsu kecuali ia adalah kebenaran.
#NgajiHikam
4. Sesungguhnya kita bisa menemukan dan memberikan argumentasi untuk membenarkan tindakan memaafkan dan tindakan menuntut balas sehingga kita mengalami "kebingungan" untuk manentukan tindakan yang benar dari keduanya.
#NgajiHikam
*menuntut
5. Pertanyaannya, apakah menurut Ibn 'Atha'illah kita diperbolehkan memilih menuntut balas dengan alasan memberi pelajaran kepada A agar tidak mengulangi kezaliman serupa? Ibn 'Atha'illah tentu saja membolehkan kita untuk menuntut balas dengan alasan tersebut.
#NgajiHikam
6. Namun Ibn 'Atha'illah akan memberikan syarat bahwa kita sudah memaafkan terlebih dahulu sebelum kita menuntut balas. Jika kita belum memaafkan kezalimab A namun kita menuntut balas maka kemungkinan besar kita juga akan berbuat kezaliman kepada A.
#NgajiHikam
7. Sekarang kita bisa memahami bahwa memaafkan merupakan pijakan buat kita dalam menuntut balas kepada A sebagai bentuk pembelajaran agar A tidak melakukan kembali kezaliman kepada sesama di masa yang akan datang.
#NgajiHikam
8. Contoh lain, kita meminjan uang satu juta kepada B dan kita berjanji untuk mengembalikannya seminggu kemudian. Ternyata seminggu kemudian kita memiliki uang satu juta dan saat itu juga kita masih benar-benar membutuhkan uang itu untuk keperluan penting sekali.
#NgajiHikam
9. Kita menghadapi dua perkara pada saat itu. Pertama, kita harus mengembalikan uang satu juta itu kepada B karena kita telah berjanji kepadanya. Kedua, kita menggunakan uang satu juta itu karena kita masih benar-benar membutuhkannya untuk keperluan penting sekali.
#NgajiHikam
10. Jika kita mengikuti petunjuk Ibn 'Atha'illah maka kita disarankan untuk melihat apakah yang mengembalikan uang satu juta kepada B terasa berat bagi nafsu kita atau menggunakan uang satu juta karena kita benar-benar masih membutuhkannya?
#NgajiHikam
11. Tentu saja mengembalikan uang satu juta kepada B terasa berat bagi nafsu kita. Sebab itu, Ibn 'Atha'illah memerintahkan kita untuk mengembalikan uang satu juta kepada B dengan dua argumentasi. Pertama, kita telah berjanji untuk mengembalikannya setelah seminggu.
#NgajiHikam
12. Kedua, mengembalikan uang satu juta kepada B adalah tindakan yang benar karena terasa berat bagi nafsu kita.
#NgajiHikam
13. Pertanyannya, bolehkah kita tetap menggunakan uang satu juta itu karena keperluan penting sekali? Tentu saja kita boleh menggunakan uang satu juta itu jika kita telah menemui B dan mengembalikannya sesuai janji kita. Lalu kita meminjamnya kembali kepada B.
#NgajiHikam
14. Selama ini jika kita mendengar kata nafsu maka terbayanglah sesuatu yang buruk dalam kesadaran kita. Sesuatu yang harus kita hancurkan sehancur-hancurnya. Namun kita tidak pernah menyadari bahwa Allah mencipta nafsu dalam diri kita demi kebaikan kita.
#NgajiHikam
15. Seperti dijelaskan oleh Ibn 'Atha'illah bahwa nafsu bisa digunakan oleh manusia untuk menentukan dan memilih tindakan yang benar dengan cara melihat bagaimana reaksi nafsu terhadap suatu tindakan di hadapannya.
#NgajiHikam
16. Jika nafsu merasa berat terhadap suatu tindakan maka jelaslah bahwa tindakan itu benar dan harus dilakukan. Sebaliknya jika nafsu merasa condong terhadap suatu tindakan maka jelaslah bahwa tindakan itu salah dan harus ditinggalkan.
#NgajiHikam
17. Sesungguhnya nafsu dlm diri manusia selalu merasa berat terhadap tindakan yang benar. Sebab itu, manusia selalu bersikap menolak, melawan, mengingkari dan menghindar terhadap beragam perintah Allah krn semua itu merupakan kebenaran dari sisi-Nya yg hrs dilakukan.
#NgajiHikam
18. Tidak hal paling berat bagi manusia kecuali memaksa nafsu untuk melakukan tindakan yang dirasa berat olehnya. Padahal nafsu itu ada dalam diri manusia tanpa pandang bulu.
#NgajiHikam
19. Tiada jaminan bagi siapa pun manusia bahwa ia sanggup menundukkan dan memaksa nafsu untuk melakukan tindakan yang dirasa berat olehnya kecuali ia telah terlatih dengab melakukan mujahadah terlebih dahulu seperti dijelaskan oleh Ali al-Jurjanji.
#NgajiHikam
20. Mujahadah dalam bahasa berati memerangi dan dalam syariat berarti memerangi nafsu yang memerintah keburukan dengan membebankan apa yang dirasa berat olehnya.
#NgajiHikam
21. Jika kita dizalimi oleh seseorang dan kita benar-benar memaafkannya berarti kita sanggup menegakkan kebenaran pada diri kita. Jika kita benar-benar menegakkan kebenaran pada diri kita berarti kita sanggup menunjukkan kebaikan kpd orang yg berbuat zalim kpd kita.
#NgajiHikam
22. Sebab itu, manusia seringkali tidak bisa untuk memaafkan sesama karena hal itu terasa berat bagi nafsunya. Memaafkan merupakan salah satu dari sekian banyak perintah Allah kepada manusia agar ia mau mengalahkan nafsu yang berkuasa kokoh di dalam dirinya.
#NgajiHikam
23. Ketika manusia benar-benar mengalahkan nafsu dalam dirinya berarti ia sanggup menegakkan kebenaran pada dirinya. Sementara itu, ketika ia benar-benar menegaklan kebenaran pada dirinya berarti ia sanggup menunjukkan kebaikan pada sesama.
#NgajiHikam
24. Jika manusia ingin mendapat kebaikan dari sesama maka ia hrs memberi kebaikan. Jika ia ingin memberi kebaikan kpd sesama maka ia hrs menegakkan kebenaran pada dirinya. Ia takkan sanggup menegakkan kebenaran pada dirinya jika masih kalah dgn nafsu di dlm dirinya.
#Ngajihikam
25. Tentunya bukanlah kesalahan kalau kita memahami bahwa mengalahkan nafsu merupakan proses spiritual di balik beragam perintah Allah kepada manusia.
#NgajiHikam
26. Sekarang muncul satu pertanyaan fundamental : Benarkah jika manusia benar-benar menegakkan kebenaran pada dirinya maka ia akan melakukan kebaikan pada sesama?
#NgajiHikam
27. Sebelum menjawab pertanyaan di atas, kita perlu memahami tindakan Nabi Muhammad saw sebagaimana dijelaskan dalam ayat 159 surat Ali Imran : Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. 》
28. 》 Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.
#NgajiHikam
29. Dalam ayat tersebut di atas, kita tahu memaafkan, memohonkan ampunan dan bermusyawarah tersusun secara berurutan. Hal itu menunjukkan bahwa tindakan pertama merupakan dasar bagi tindakan kedua. Begitu juga tindakan kedua merupakan dasari tindakan ketiga.
#NgajiHikam
30. Secara rasional, jika manusia belum memaafkan sesama maka kemuginannya kecil sekali untuk memohonkan ampunan buat mereka. Jika ia belum bisa memohonkan ampunan buat mereka maka kemungkinannya kecil sekali untuk bermusyawarah dengan mereka.
#NgajiHikam
31. Selama nafsu masih dikuasai oleh dendam membara, manusia akan berat sekali untuk memaafkan sesama. Sebagai akibatnya, ia juga merasa berat untuk memohonkan ampunan buat mereka dan bermusyawarah dengan mereka.
#NgajiHikam
32. Ketika manusia memaafkan sesama maka ia telah berhasil membebaskan nafsu dari kekuasaan dendam sehingga ia merdeka. Sementara itu, dendam merupakan karakter dasar bagi nafsu. Sekarang terbayang sudah mengapa nafsu merasa berat untuk memaafkan sesama.
#NgajiHikam
33. Benarkah jika manusia telah memaafkan sesana berarti ia benar-benar telah membebaskan nafsu dari kekuasaan dendam? Sesungguhnya ia bisa tahu kebenarannya dengan memohonkan ampunan buat sesama.
#NgajiHikam
34. Seandainya manusia sanggup untuk memohon ampunan buat sesama berarti nafsu telah terbebas dari kekuasaan dendam. Namun seandainya ia tidak sanggup untuk memohonkan ampunan buat sesama berarti ia belum benar-benar berhasil membebaskan nafsu dari kekuasaan dendam.
#NgajiHikam
35. Sementara itu, bermusyawarah dengan sesama bisa dilakukan dan tidak dilakukan berdasarkan pertimbangan rasio manusia.
#NgajiHikam
36. Sekarang kita bisa mengerti perkataan Ibn 'Atha'illah " Tidaklah terasa berat atas nafsu kecuali kebenaran."
#NgajiHu
37. Sesungguhnya nafsu merasa berat melakukan kebenaran karena ia harus berpisah dari karakrer dasarnya seperti dendam dan sebagainya.
#NgajiHikam
38. Sampai di sini, kita tahu bahwa mengalahkan nafsu merupakan hakikat dari beragam tindakan benar seperti memaafkan, mengampuni dan sebagainya.
#NgajiHikam
39. Sementara itu, mengalahkan nafsu di dalam diri berarti menegakkan kebenaran pada diri sendiri.
#NgajiHikam
40. Tentunya jika menegakkan kebenaran pada diri berarti memperihatkan kebaikan pad sesama karena tidak membiarkan nafsu dikuasai oleh karakter dasarnya seperti dendam.
#NgajiHikam
41. Sekian. Semoga utas ini memberikan pencerahan. Jika ada salah, saya minta maaf. Terima kasih.
Wassalamu 'alaikum wr wb.
Ttt
:)

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with habib zen

habib zen Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @KitabHikam

7 Nov
HASUD
1. Pada kesempatan ini, kita akan membicarakan hasud dan peran nafsu di dlmnya. Sebenarnya pembicaraan ini berkaitan dgn penjelasan Ibn 'Atha'illah bahwa peran nafsu dlm kemaksiatan itu jelas lagi terang. Dlm hal ini, hasud merupakan bentuk kemaksiatan.
#NgajiHikam
2. Seperti telah dijelaskan dlm utas sebelumnya, hasud itu benci nikmat Allah ada pada orang lain dan ingin nikmat itu lenyap darinya.
#NgajiHikam
Read 9 tweets
6 Nov
HIKMAH 170

حظ النفس في المعصية ظاهر جلي وحظها في الطاعة باطن خفي ومداواة ما يخفى صعب علاجه

Peran nafsu dlm maksiat itu jelas lagi terang; dan perannya dlm ketaatan itu batin lagi tersembunyi; dan mengobati apa yg sama, pengobatannya sulit.

#NgajiHikam
1. Hikmah 170 ini bisa dibilang berkaitan erat dgn hikmah 205. Dlm hikmah 205, Ibn 'Atha'illah menjelaskan bgmn reaksi nafsu di hadapan kebenaran. Sementara itu, dlm hikmah 170, ia menjelaskan peran nafsu baik dlm kemaksiatan maupun dlm ketaatan.
#NgajiHikam
2. Sblm lbh jauh, kita pahami dulu apa itu ketaatan dan kemaksiatan. Seperti dijelaskan oleh Ibn 'Ujaibah, ketaatan adalah gerak tubuh atau hati yang sesuai dgn syariat. Sedangkan kemaksiatan adalah gerak tubuh atau hati yang melanggar syariat.
#NgajiHikam
Read 33 tweets
4 Nov
Dlm Al-Qur'an, kita mendapati kata beriman dan beramal berdampingan seakan-akan pasangan yg tdk bisa dipisahkan satu sama lain. Kata beriman diletakkan di depan dan kata beramal diletakkan setelahnya. Bagi saya pribadi, susunan semacam itu tentu ada maksudnya./1
#NgajiHikam
Kata beriman didahulukan atas kata beramal karena ia adalah dasarnya dan permulaannya./2
#NgajiHikam
Sementara itu, kita juga sering mendengar bahwa ilmu adalah dasar beramal dan permulaannya. Sampai di sini, sebuah pertanyaan fundamental, apakah dasar dan permulaan untuk beramal?/3
Read 25 tweets
3 Nov
Assalamu alaikum wr wb,
Sekarang, saya akan mulai kultwit pandangan Imam Al-Ghazali tentang bahasa.
وليست اللغة والنحو من العلوم الشرعية في أنفسهما ولكن يلزم الحوض فيهما بسبب الشرع إذ جاءت هذه الشريعة بلغة العرب وكل شريعة لا تظهر إلا بلغة فيصير تعلم تلك اللغة آلة (إحياء علوم الدين)
ومن أراد أن يتكلم في تفسير القرآن وتأويل الأخبار ويصيب في كلامه فيجب عليه أولا تحصيل علم اللغة والتبحر في فن المحو والرسوخ في ميدان الإعراب والتصرف في أصناف التصريف فإن علم اللغة سلم ومرقاة إلى جميع العلوم ومن لم يعرف اللغة فلا سبيل له إلى تحصيل العلوم. (الرسالة اللدنية)
Read 76 tweets
31 Oct
MEMBUANG PERASAAN SUSAH DARI HATI PADA SAAT MENCARI REZEKI.
1. Pertama-tama, kita harus memahami bagaimana hati kita sampai bisa merasakan kesusahan dalam mencari rezeki. Jika kita sudah memahami kejadiannya maka kita mudah untuk membuang perasaan susah itu dari dalam hati.
2. Mengapa orang miskin seringkali merasakan kesusahan dalam mencari rezeki dengan banyak berkeluh kesah seperti tampak dalam kehidupan sehari-hari?
Read 5 tweets
31 Oct
1. Dan bertakwalah kepada Allah, maka Allah akan mengajarkanmu.(al-Baqarah : 282). Ayat tersebut menegaskan bahwa Allah adalah Sang Pengajar Hakiki bagi orang-orang bertakwa. Dalam hal ini, takwa berarti menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Image
2. Sebenarnya orang beriman selalu belajar kepada Allah ketika ia menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Banyak sekali pengetahuan yang diberikan oleh Allah ketika ia menjakankan perintah-Nya dan menjauhi larangab-Nya.
3. Di antara perintah Allah kepada orang beriman adalah menginfakkan sebagian rezeki yang telah diberikan seperti dijelaskan dalam ayat di bawah ini. Image
Read 46 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(