Kalian tau apa itu nyekar ? Nyekar adalah mengunjungi makam atau kuburan sanak saudara yang sudah mendahului kita menghadap Tuhan Yang Maha Kuasa.
Nyekar adalah tradisi yang dilakukan saat waktu² tertentu. Tiap hari juga gak papa sih, tergantung waktu senggang yg kalian miliki.
Karena hari ini malem jumat ya, aku itu ada cerita menarik si tono. Narasumber yang pernah mengalami kejadian aneh saat nyekar dimalam jumat.
Dia itu seorang laki-laki yang hidup di salah satu desa disini. Di kabupaten Malang ya maksudnya.
Nah tono dan warga itu punya tradisi sampek skrng yaitu nyekar makam keluarga tiap hari jumat manis (jumat legi).
Karena si tono ini selalu nyekar sehabis pulang kerja, gak masalah baginya surup² (sore menjelang petang) itu sobo kuburan buat nyekar.
Dia bercerita tentang hal yang tidak masuk akal sampek diganggu oleh penunggu² area makam saat itu.
Awalnya tono biasa saja karena memang selama ini itu saat nyekar di waktu yang sama gak pernah terjadi apa-apa.
Suantai aja gitu, pulang kerja ganti baju ambil clurit trus berangkat ke makam.
Ayahnya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Tono hanya tinggal bersama ibu dan neneknya.
Kakeknya juga sudah meninggal. Kebetulan makam ayah dan kakenya jaraknya tidak jauh.
Tapi, kuburan di desanya itu luas banget. Nah, kuburan kakek dan aahnya itu berada di deretan paling belakang.
Area kuburan kakek dan ayahnya itu berada di belakang ringin besar yang tumbuh di area kuburan itu.
Namun, tono itu tidak pernah ada perasaan takut meskipun ada ringin
Horor yang berdiri sangat tinggi.
Saat itu tono pulang dari kerja. Jam 4.30 sore. Tono langsung ganti pakaian ringan dan mengambil clurit kesayangannya di dapur rumah.
Sambil membenarkan kopyahnya, tono melihat ibu dan neneknya yang sedang asik menonton tv.
"buk mbok, aku pamit nyekar sek." pamitnya kepada mereka berdua.
Kemudian dia menyalakan sepeda motornya dan tancap gas menuju kuburan.
Jalanan desa saat itu rame. Banyak yang pulang dari masjid yg menggelar hajad kecil²an ada juga anak anak yg pulang dari mengaji yasinan.
Tibalah dirinya di area parkiran kubhran desa yang sudah sedikit sepi oleh para warga yang datang ke kuburan juga.
Hanya ada kang parkir yaitu shodiq yang duduk tenang di kursi parkiran.
Shodiq dengan biasa hanya menyapa dengan senyuman kepada tono. Lantaran, tono pasti sudah
Langsung tancap gas setelah parkir sepeda motornya. Tono dengan tenang berjalan menuju makam ayah dan kakeknya yang lumayan jauh daei gerbang makam.
Di lihatnya kanan dan kiri makam saat itu udah sedikit sepi. Mungkin beberapa orang yang masih ada disana itu bisa dihitung.
Akhirnya, tono melangkahkan kakinya dengan cepat agar bisa segera sampai.
Kebiasaannya saat nyekar itu adalah membersihkan area makam ayah dan kakeknya terlebih dahulu.
Setelah berjalan jauh dan melewati ringin besar, sampailah dirinya di makam ayahnya.
Dia kemudian duduk jongkok dan membersihkan rumput yang tumbuh liar di makam ayah dan kakeknya.
Kebetulan di area yang dituju oleh tono itu jarang sekali ada yang nyekar. Bahkan, terdapat salah satu makam yang tenggelam oleh padatnya tumbuhan liar hidup dan tak terurus.
Terkadang sesekali, tono membersihkannya juga. Maklum, rasa kasihan dan nelongso kepada si mayit yang tak pernah dikunjungi sama sekali oleh sanak keluarganya muncul dalam hatinya.
Tono saat itu agak heran saja. Karena terlihat laki² yang sedang membersihkan makam itu
Namun, dalam hati tono ucapan syukur tanpa henti²nya bersuara.
Tono dengan nikmat membersihkan makam dan setelah selesai, tono membacakan doa yasin dan ayat² pendek lainnya.
Setelah selesai, adat mereka yaitu menabur bunga.
Itu hanya sebagai tanda bahwa makam masih sering dirawat oleh anak turunnya.
Tono hendak pulang dan menyempatkan menyapa kepada laki-laki yang membersihkan makam ya jarang sekali kerumat.
"sore pak, masih keluarga almarhum ?" kemudian laki-laki agak tua itu menoleh kepadanya
"enggeh nak." setelah itu bapak itu melanjutkan membersihkan rumput yang masih banyak disekitar makam itu.
Karena merasa kasian, tono kemudian dgn ramahnya membantu bapak itu dgn langsung duduk dan membersihkan sebagian tumbuhan liar yg ada disitu.
Kemudian, tono menanyakan nama si bapak itu tadi "asmane sinten pak ? Kulo tono. (Namanya siapa pak ? Saya tono). Bapak itu kemudian menoleh lagi dan menjawab. "nami kulo parto, suparto."
Tono mengangguk dan membalas dengan senyuman kepada bapak parto.
Hingga saat tono membersikan rumput diantara batu nisannya. Dia sedikit terkejut lantaran. Makam tersebut bertuliskan nama suparto.
Agak terkejut karena namanya sama dengan bpk yang membersihkan area makam itu.
Tono mencoba bertanya sekali lagi, bapak baru kali ini datang kesini ? Soalnya belum pernah bertemu pendak jumat legi.
Bapak itu kemudian menoleh kepada si tono dan berkata "Saya juga belum pernah bertemu keluarga dek pendak jumat legi."
Sekali mendengar jawaban itu, tono langsung merinding. Lantaran jawaban bapak tersebut membuat dirinya takut dan bertanya².
Tono merasa sudah sedikit bersih dan langsung pamit kepada bapak itu.
Tatapan bpknya hanya menangis sedih dan terus memotong rumput dgn pelan didepannya
Tono meninggalkan bapak tersebut dengan pikiran yang sudah tidak karu-karuan.
Dirinya berjalan sedikit lari, saat di ringin dia menyempatkan melihat bapak itu. Namun, anehnya sudah tidak ada.
Kemudian suara perempuan menyebut namanya membuat tono kaget.
Dia melihat sekitar
Tapi tidak melihat siapa-siapa.
Karena perasaannya sudah tidak enak dan harus segera pulang.
Tono kemudian berlari dan meninggalkan tempat itu. Tetapi suara wanita itu semakin terdengar keras memanggil² namanya.
Sebenernya ngeri juga sih, dijam segitu trus dikuburan pula
Dan mengalami kejadian menyeramkan seperti itu.
Tono berlari dan melihat lagi ke arah ringin besar itu. Dari kejauhan terlihat nenek² bungkuk yg memegang tongkat sedang melambaikan tangan kepadanya.
Tono melotot dan kaget bkn main. Dia kemudian meneruskan lari sampai parkiran.
Ternyata diparkiran sudah sepi dan tidak ada orang lagi. Kumandang adzan sudah terdengar.
Hanya sepedanya yang terparkir sendiri ditempat itu. Kemudian suara memanggil namanya terdengar kembali.
Tono dengan segera menyalakan motor dan segera pergi dari tempat itu.
Gimana ? Kalian juga punya cerita menarik gak pas nyekar ? Atau mengalami kejadian horor saat di kuburan ?
Sekian ya cerita ini.
Selamat membaca.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Selamat sore dan salam sejahtera utk kalian semua. Semoga yg sedang menjalankan ibadah puasa masih tetep diberi kesehatan ya oleh Allah SWT.
Cerita ini bakalan aku up hari Minggu, besok ya. Hehe, mau up skrng lagi belum sempet. Ditunggu, tweet bakalan lanjut besok, habis magrib.
Cerita ini diangkat dari kisah nyata. Sebuah keluarga penambang di daerah jawa timur yang selalu melakukan ritual khusus untuk mengawali mengambil pasir.
Sesuai janji akan diteruskan hari ini maka cerita ini berawal sebagai berikut :
Pada tahun 2019, beredar cerita menakutkan disalah satu rumah daerah Kepanjen.
Rumah ini adalah bekas peninggalan belanda. Bentuk bangunannya masih utuh dari dahulu sampai sekarang.
Tetapi siapa sangka, rumah yang memiliki bentuk bangunan yang indah dan sangat membuat hati tersentuh oleh suasana tempo dulu ini menyimpan cerita yang sangat kelam.
Seakan-akan siapapun yang melihatnya ditarik oleh energi entah dari mana dan mengisyaratkan untuk masuk.