Malam itu hujan deras mengguyur seluruh desa tanpa henti. Kilatan petir menggelegar sesekali memendarkan cahaya ke dalam rumah melalui jendela. Aku terbangun oleh sebuah mimpi aneh yang sulit untuk kujelaskan.
Sebuah mimpi yang menunjukan bahwa bapak, ibu, dan mbakyu datang kepadaku dalam wujud pocong dengan wajah yang sudah membusuk dan penuh dengan belatung.
Aku memutuskan untuk keluar dari kamar dan mengambil segelas air putih dari pawon untuk menenangkan diriku.
GETIH IRENG ABDI LELEMBUT
(Darah Hitam Pengabdi Setan)
Darmowiloyo, keluarga keramat ini sudah dikenal tidak segan-segan utk menghabisi mereka yg bertentangan denganya dengan ilmu hitam.
apa hubungan Danan & Cahyo dengan mereka?
sambil menunggu, mungkin bisa mampir ke Youtube dengerin saya ngoceh bareng @Wakhidnurrokhim
Hawa dingin terasa begitu menusuk di sekitar kaki gunung tempat Mbah Sarjo tinggal saat ini. Tidak seperti biasanya, Beliau merasakan seperti sedang terjadi sesuatu yang akan berdampak panjang.
Sebuah kisah kelam menyebabkan Damar terpaksa meminta pertolongan dari kegilaan saudaranya yang mulai menghabisi saudara sedarahnya hingga ia terpaksa memutuskan tali darah dari keluarganya.
Keturunan Damar dikenal dengan Trah Darmowiloyo yang ternyata menyebabkan hilangnya banyak nyawa di Desa Tanggul Mayit.
TEROR PENGHUNI LAUT MALAM
Part 1 - Tabu Laut Tenggara
Upload pagi karena kemungkinan nanti bakal sibuk seharian.
cerita ini cuma 2 part kok, kali ini latar ceritanya di luar pulau Jawa, semoga saya bisa membawakan dengan baik. @bagihorror @mwv_mystic @IDN_Horor @ceritaht
“Darno ayo cepetan naik… kapal udah mau berangkat” panggil Fahri teman sekamarku di kapal pencari ikan untuk pelayaran kali ini.
Aku mematikan rokokku dan menyusul Fahri menaiki kapal.
“Perlengkapanmu udah dicek?” tanya Fahri padaku.
“perlengkapan apa to? Kan Cuma pelayaran kayak biasanya..” jawabku dengan sedikit cuek.
Bukannya sombong, aku memang termasuk anak buah kapal senior yang sudah puluhan kali ikut berlayar.
Di tengah malam seorang anak perempuan yang masih belia berjalan ke tengah lapangan dengan membawa sebuah boneka kayu buatan dengan batok kelapa yang dicat berwarna putih bergambarkan wajah bersama pakaian dan selendang seperti penari.