Diteror maklhuk tak kasat mata dari tempat mancing dan sampai kerumah dan terbawa ke dalam keseharian dan selama berminggu minggu sampai sampai terbiasa dengan nya,dan ya gitulah ngga siang ngga malam selalu datang menghoda menakuti memgagetkan dan membahayakan
Di Semarang(Pedurunban tempatku berdomisili saat ini) ada tepat pemancingan yang bebas untuk siapa saja,lokasinya strategis kanan kantor kelurahan daa kirinya sebuah sekolahan lumayan mewah,nah di depan nya ada beberapa rumah/komplek dan ada yang sudah huni ada yang masih kosong
Dan ada salah satu rumah di depan Kantor kelurahan yang tampak sudah mulai lapuk,usang dan kumuh tepatnya di seberang jalan dan posisinya sejajar sama tempat mancing,kalau kita posisi mancing kita membelakangi rumah tersebut.
Malam itu pas lagi jenuh dirumah setelah seharian
Bersama anak anak(titipan/penitipan) aku rasakan bosan,pikiran ngga enak banget padahal wes sama istri juga tapi hemm entahlah,jam 10 malam masih belum ngantuk tapi rasa hatiku kok ngajakin keluar kayak di bisiki sesuatu.
"keluar sana cari angin segar"
Bisik di dalan hati
Aku keluar di samping rumah di pos ronda samping rumah lha ada beberapa joran dan siap dengan umoan cacing di sebuah gelas plastik.
Kayaknya sih punya anak anak havis mancing tadi sore
Aku sanbar lalu berangkat aku ke kolam tempat mancing.
Sampai di sana kok sepi banget biasanya ngga pernah sepi,terlihat balai desa sepi penjaga nya dah tidur.
Di kiri nampak komplek yang sedikit seram lha gelap dan sepi.
Tapi aku ngga perduli aku lihat hnnya ada beberapa orang tapi berpwncar ada yang di sebelah dan samping kolam.
Kebetulan terlihat starlet nya nyala,dan aneh nya di tepi kolam/rawa ada starlet yang di buang dan masih terang kayaknya sih baru di buang atau gimana entah.
Aku ambil lalu aku pasang dan aku mulai memancing tidak lupa aku baca doa Nabi Sulaiman
"Bismillah hirohmannirohqim,,ya Allah dengan menyebut nama besarmu serta keagunganmu di antara jin dan binatang semoga engkau tundukkan jin dan hewan yang ada di kolam ini berkehendak aku bawa pulang untuk menjadi rejeki hamba"kira kira begitu.
Lalu aku tepuk tiga kali air kolam
"tkepuk,,tlepuk,,tlepuk"
Pelan tapi pasti
"mbah danyang penghuni kolam ini jangan mengganggu saya ingin memancing dan kalau berkenan boleh lah saya bawa ikan di rawa ini,terimakasih"ucapju lagi dan
Plung..Aku lempar umoan ku dan aku letakkan joran ku di pinggiran,yang memang
Joran kecil punya e anak anak,tapi ngga apa siapa tau dapat,pikirku waktu itu.
Aku mundur ke pondasi dan duduk,terlihat starlet masih anteng santuy diam saja tanpa Pergerakan.
aku lihat sekeliling dan tepat di pojokan gedung sekolahan.
ada sebuah pohon bekas gantung diri
Yang kemarin sudah aku ceritakan tentang pohon bekas gantung diri,ciwi cowo pacaran di situ dan ya gt entah minta ngewe ngga dikasih atau memang ada masalah dengan keluarga bahkan enath maslaah apa yang jelas dia ngendat/gandir di pohon itu
Aku lihat seksama ada sebuah pergerakn
Seperti daun melambai tapi kok kayak topi
Aku lihatin terus dan jelas terlihat sosok hitam memanjat naik,
merinding sih tapi lumayan jauh,aku biarkan saja nanti juga hilang dengan sendirinya.
Bener,aku tinggal melihat kambangan ku dan melihat lagi kearah pohon ternyata hilang
Entah turun entah sembunyi yang jelas sosok itu lenyap.
Aku nyalakan rokok dan kembali melihat kambangan tapi masih anteng kemudian aku pindah kesebelahnya lagi dan sambil melihat ke belakang.
Dan tepat garis lurus kearah rumah kosong.
Dan aku lihat rumah itu mennyala lampunya
Rumah denga pintu terbuka lebar dan terlihat seorang wanita dewasa sedang duduk di kursi menjalin dan memegang sebuah gelas dengan kedua tangan(seperti orang hendak minum kopi) rambutnya panjang berbaju putih kelek,an dan kaki kanan diatas kaki kiri,terlihat santuy.
Dan tiba tiba mengangkat tangan dan lambaian tangan kepadaku.Terlihat tangan kiri masih memegang gelas.
Aku hanya mengangguk lalu berpaling melihat kembali kanganan kundi kolam siapa tau lari kan lumayan dapat ikan.
Tpi nyatanya kambangan masih diam membisu.
Aku kembali melihat kebelakang,melihat rumah itu tapi ketika aku melihat kembali rumah itu sudah tertutup dan kembali sepi gelap,jadi aku hendak kembali fokus ke pancingan tapi saat aku hendak kembali focuk ke pancingan
Wak tu itu aku menghadap tenggara dan aku noleh dari kiri kebelakang nah pas mau kembali focus kedepan di sebalh kanan ku terlihat ada putih putih,sontk aku kaget dan hendak melompat(pandanganku langsung kerah kanan,dimana ada putih putih)
Begitu lihat langsung dag dig dug sheer
Wanita yang aku lihat di rumah itu yang lagi minum kopi tiba tiba saja sudah dj sampingku ikut duduk di pondasi got,dengan posisi kaki di bawah/tanah lereng kolam pemancingan.
pikirku hanya beberapa detik kok sudah di sampinhku,kalau berjalan ngga mungkin lha lumayan agak jauh
"dah dapat ikan mas"tanya sosok itu
"belum mba,baru aja keluar,dirumah jenuh"jawabku sambil sedikit bErgeser agak menjauh.
"biasanya juga penuh orang pada mancing mas,tapi malam ini kok sepi ya"ucap sosok wanita memulai akrab dengan ku
Merasa ditemani,akubsih oke saja apa lagi
Di temani cewe.
"pohon kluwih itu(sambil menunjuk kearah pohon) pernah di buat gantung diri lho mas,emang kamu ngga takut mas sendirian di sini"tanya mba nya.
"ya niat saya kan mancing ikan bukan untuk bertemu dengan mereka,lagian ada mba nya ngapain juga takut,mba tinggal
Di rumah itu ya mba"jawabku
"iya mas,itu rumah singgah ku,kalau aku lagi bosen di rumah tinggal bersama kedua orang tua ku,selalu di ceramahi"jawab nya
"lha kayak kyai ya mba Ceramah"sahutku
"memang mas bapak saya kyai masjis yang ada pohon dua itu lho mas,di ceramahi suruh cept
Menikah,padahal aku belum punya calon,oh kita belum kenalan mas namaku ENI,kalau mas siapa dan kayaknya bukan orang asli sini"ucap Mba eni.
"iya mba saya bukan asli sini,nama saya Ibka"jelasku.
"jangan sering mancing di sini mas,rawa nya angker,dulu ada bayi yang di buang disini
Tapi dulu masih banyak tumbuhan rawa dan tanaman air nya,beberapa kali juga ada ular ular besar nya mas bahkan ada yng segede paha orang dewasa,makanya hati hati kalau mancing jangan sendirian apa lagi dah mapam banget gini hamoir jam 11 malam lho mas"ucap eni bercerita
"ah niat nya kan hanya mancing"timpalku sedikit ketakutan bukan ketakutan tentang dedemitnya atau rawa rawa nya tapi ular nya itu lho kalau beneran ada lha segede paha orang dewasa,nguntal aku lhak mak lheep
Sampai akhirnya Mba Eni pamitan untuk pulang duluan.
Aku lihat berlahan
Dia berjalan kakinya ya napak di tanah dan terlihat seperti orang biasa,berjalan kemudian menoleh sebentar,tersenyjm lalu kembali berjalan,sampai di depan rumah nya,teelihat di depan pintu dia berdiri sambil melambai dan pintu terbuka,lampu nyala dan eni terlihat sangat nyata
Manusia biasa,pintu di tutup dan eni masih membula hordeng jendela smmbil mengintip dia melambaikan jari jari tangannua sambil terswnyum dan rambit yang menyamping terurai kebawah.
"asuu asuuu,wanita yang sempurna,dah cantik,ramah,sopan dan anak yai"guman ku.
Tiba tiba
Glubrak
Aku kaget,aku kira umpanku kena sambar ikan,begitu aku melihat kearah kolam langsung saja aku kemasi joran dan bergegas pErgi mninggalkan kolam.
betapa tidak kaget yang aku lihat air yang berombak dan terlihat ada yang berenang sig sag dan terlihat sangat besar.
Pikirku kalau ngga biawak ya ular.
setelah sampai di rumah,Waktunya bersih bersih dan lanjut esek esek..
Tertidur sebentar dan tiba tiba terdengar suara ketukan kaca.
"tek,tek,,tek"
Ketukan halus kayak nya sih dsri ujung kuku ngetuk nya.
Akubdengar sayup sayup lalu aku bangunkn
RD ku(ratu demit)aku meyebut istriku karena ya gitu tidak ada dedemit yang menakutkan kalau di banding istri,,Boleh dedemit dengan wajah menyeramkan,wajaah rusak dan lain sebagainya dan itu tidak begitu menakutkan tetapi kalau Rd ya sekali mbesengut ahahahaha
Lempoh juu
Begitu aku pegang Rd ku dan aku bangunkan.
Rd ku kaget dan bertanya
"mau lagi"rd ku
"huugghh,,ada yang ketuk pintu,buka sana biasa nya kan sumiati mau ambil sayuran"jawabku
"ya tapi kalau bangunoan jangan tete yang kamu pegang,aku kira mau lagi"jawab rd sembari Beranjak turun
Suara ketukan masih terdengar jelas dan rd sudah terdengar menyingkap hordeng dan
Klek(suara kunci terbuka)
Maklum kunci pintu aluminium kan hanya sekali ngunci bukan kayak pintu kayu yang bisa di kunci dua klai..Klek..Klek.
lalu Rd kembali ke kamar.
"ngga ada siapa siapa"rd
Sebentar kemudian terdengar lagi dan kali itu aku yang melihatnya sebab ketukan agak sedikit kenxang
"tuk,,tuk,tukk"
Nyaring sih speerti ngetuknya pakai ujung kuku tapi rerdengar jelas dan nyaring sebab yang di ketuk kusen aluminiumnya
Aku bergegas bangun dan swdikit mengintip
Memastikan arah sumber suara,dari pintu atau jendela.
Kayaknya sih pintu depan,aku berjalan santuy pelan sambil jinjit dan suara ketuakn masih terdengar jelas
Dan ketika aku sampai di belakang pintu dan tinggal buka hordeng saja sudah kelihatan sebab pintunya kaca.
Begitu aku
Singkap hordeng dan suara masih mengetuk,,aku singkap hordeng dan .Srekkk bunyi hordeng dan aku lihat di depan ngga ada siapa siapa.
Ngga ada apapun,jelas terlihat di depan rumah terang dengan dua lampu kanan kiri masing 100watt phXxx warna putih.
"Aneh,,pikirku sambil membuka
Pintu.
"Ceklek"
"sopo mas"suara dari belakang serta menepuk pundakku dan sontak saja aku teriak
"jiangkrik"teriakku sambil memegangi dadaku.
ternyata Rd ku,,asemm asemm bikin jantungan saja.
Aku kemudian keluar dan mencari siapa tau orang iseng,kanan kiri aku cari ngga ada
Siapa siapa,aku kembali kedalam rumah dan duduk di belakang pintu utama,sambil rokok,an dan Rd masuk kekamar.
jam menunjukkan jam 4 lebih 5 mnt.
beberapa saat kemudian tiba tiba suara ketukan tepat di depAn ku.
pikirku
"Modyar,kena sekarang kamu"pikirku
Dan benar,suara ketukan berasal dari bagian bawah mepet di lantai keramik.
Langsung aku buka hordeng,,sreeettt
"kena kau"teriakku
Dan bener saja di luar nampak sosok wanita yang aku kenal di pemancingan tadi.
Ya Eni dengan posisi tengkurap di lantai tangan kiri keatas sebagai
Penyangga dagu,dan tangan kanan siku nya di lantai dan jari jari nnya mengetuk Pintu kaca bagian sisi kanan/yang bida di buka sisi kiri,kakinya dikeatasin sambil berayun ayun iseng gitu terlihat jelas betisnya dan sepatu nya,bedanya dia sudah berganti gaun yang tadi malam putih
Tipis gitu,sekarang baju sperti kemeja lengan pendek dan rambut di kuncir juga celana hitam ketat sebatas betis.
"boleh aku masuk mas"tanya nya terdengarblirih sebab dia di kuar aku di daLam.
aku hanya menggeleng dan sedikit tersenyum Dan berkata tapi tidak bersuara
"tidak"jwbku
Daribsitu aku langsung berpikir,bahwa Eni bukanlah manusia dan nyatanya dia ngga mampu masuk kedalam rumahku,hanya mengetuk ngetuk saja.
Kecuali aku perbolehkan masuk baru Dia akan leluasa di dalam selagi belum ada ijin dari tuan rumah dia ngga akan bisa ngapa ngaPain
Hanya bisa di luar saja.
Aku memperhatikannya dan tiba tiba Ssok Eni tiba tiba berdiri dan berjalan ke balik tiang penyangga kanopi dan lenyap.
Rasa penasaranku semakin besar dan malam itu terjawab sudah bahwa Eni adalah maklhuk halus,jadi waktu mancing aku di temani dwdemit
Pagi pun datang ,dan aku mulai mencari informasi tentang rumah dan nama Eni.
Hmpir semua yang aku tanyai mengatakan tidak tau menahu apa lagi mereka jug pendatang.
Sampai malam pun tiba dan seperti malam biasa,dan malam kedua itu aku menonton tipi,sekitar pukul 11 malam tiba2
Pintu di ketuk dan terdengar salam.
"assalammualaikum,,bang,,dah tidur kah"suara dari luar
Dan aku bergegas menjawab salamnya
"waalaikumsalam"jawabku sembari membuka pintU.
ternyata temen ku ronda di pos dua,kamoung sebelah.
"bang ada wanita mencari mu,dia di pos"ucap temenku
Aku tanya siapa dan temenku menyebut nama wanita itu dengan nama Eni.
Labgsung kaget aku dan segera mengajak temen tongkronganku dipos 2.
Ternyata sampai di sana sudah hilang tidak ada wanita yg di maksut.
Temen ku yaaplonga plongo heran dan menejalskan bahwa tadi memang bener2
Ada di pos dan menanyakan aku lalu temenku di suruh sama wanita itu untuk memanggilkan ku.
Kejadian serupa di lain malam entah malam berapa giliran temen majelisku datang kerumah sekitar jam 9 malam,kata temenku aku di tunggu wanita bernama Eni di majelis.
Lgi lagi kaget,heran
Dedemit ini maunya apa? pikirku tapi aku jelaskan ke temen majelisku bahwa itu hanya temen saja,dan ngga begitu akrab aku bilang begitu tapi temenku cerita,waktu lewat di majelis kok ada wanita duduk sendirian makanya di samperin dan di tanya dan jawabannya menunggu ku ngaji tapi
Hari itu bukan jatah ngaji di majelis jadi aku ngga nongol Kesana.
dan aku samper lah ke majelis ternyata juga sudah tidak ada.
Lain hari jam 4 sore aku di datangi pak rt Dan diajak keluar bicara dua mulut saja Di sebuah warung kopi.
Dan pak rt ku bercerita bahwa tadi siang ada
Wanita datang dengan adiknya Dan dengan Perut yang agak memBuncit Dan namanya Eni.
Bagai di sambar Petir di siang hari tapi ngga keNa.
aku ngga menyangka akan sperti itu jadinya dan aku menjwlaskan ke pak rete bahwa Eni itu dedemit tapi malah di ketawain sma pak rete.
Lagian mana ada dedemit keluar siang siang gt Kata pak rete,,
susah berkata kata menjelaskan ke pak rete kalau Eni bukan manusia Dan hal yg aku takutkan kalau berita itu sampai terdengar satu rt,,wah mampus aku nama baik ku tercoreng.
Tapi aku yakinkan pak rete bahwa itu demit
Pak rete tidak semudah itu percaya kepadaku,tapi aku minta kejadian itu jnngan sampai keluar ke kalayak umum..
Ya menjaga hati Rd dan Keluarganya.
.
Sampai dua minggu aku tidak keluar dari rumah,malas kemana mana setiap malam Di teror suara ketukan dan kadang kadang gedoran2
Sampai suatu hari terjadi hal yang parah dan menggangu kenyamananku.
tetangga ku namanya Dania(yang pernah datang kerumah pasti tau,warung sebelum masuk ke gang rumahku)
Bertanya pada ku waktu aku membeli rokok diwaRungnya
"mas jo kemarin ada wanita namanya Eni mencari mas tejo
Katanya mantan mu dari Desa dan aku kasih tau rumah mu,aoakah sudah ketemu mas"tanya mba Dania.
"ow iya sudah,ngabari kalau anak ya mau di lamar cowoknya"jawab ku Ngapusi,ya ngapusi dari pada di tanya lebih banyak lebih baik akui dan kelar urusan.
Bener bener sudah kelewatan ini dedemit..Pikirku
Dan malam nya jam 8 aku pergi kerumah kosong itu.
Sendirian dan aku ingin tau kenapa Eni berbuat begitu kepadaku.
mengendarai sepeda motor dan setelah tiba di kolam Pemancingan teenyata masih banyak yang mancing.
Setelah menunggu hampir 2 jam,barulah mulai pada pulang satu persatu para pemancing tinggal beberapa pemancing saja tapi agak berjarak di sebelah barat sedangkan aju menunggu di timurnya tepat di depan rumah kosong.
Ngga nunggu lama aku berjalan kearah rumah si Eni,dua langkah
Tiba tiba lampu memyala
"byarr".Terang sekali rumah itu yang tadinya gelap.
Walau agak takut tapi aku paksa Dari pada di teror tiap hari.
tepat di depan pintu rumah,aku mengetuk.
",tok,,tok,,tokk"
kemudian
Krekk..
Pintu terbuka dan terlihat Eni sedikit kaget.
"lho mas"eni
Eni kaget,terlihat sedang mengusap wajahnya.
"masuk mas,silahlan silahkan"ucao eni sedikit canggung dan terkesan agak takut dengan salah tingkah,ya membenerkan kursi,meja dan memunguti sampah di meja dan lain nya,jalan kesana kesini tak tentu arah,grogi..
"aku tidak merasa mengganggumu tapi benerapa hari ini kamu selalu menteror ku dengan ulahmu,aku ngga enak saja sama keluargaku,sebenernya apa sih maumu,apa yang kamu inginkan dariku"tanyaku ke eni yang masih sibuk sana sini.
"maaf,aku ngga bwrmaksut menteror mu mas,aku hanya
Ingin membantumu,aku bisa membantumu mengobati bahkan menyembuhkan temen temen mu"jawab nya dengan masih sibuk mengelap meja.
"terimakasih sekali tapi maaf aku tidak memvutuhlan bantuan dedemit kalau kau mau bwrkawan ome mau berteman silahkan mau ikut aku pikirku,aku ngga punya
Kesaktian aku ngga punya apa apa bahkan aku ngga bisa apa apa,hanya saja mungkin Gusti Allah sedang sayang terhadap diriku,kalau mungkin aku membuguhlan bantuanmu aku mau kamu berbuat baik lah dengan awalan kamu tidak mengganggu manusia,itu pertama yang kedua carilah tuan yang
Memang membutuhkan jasamu,bahkan memerlukan pengabdianmu,aku tidak mau Sombong dengan di bantu olehmu,biarkan aku dengan gaya dan cara ku sendiri menikmati nikmat dari yang maha kuasa,ku harap kamu mengerti"jawabku
"aku bisa membuatmu kaya mas"jawabnya dengan dduk tertunduk
Di kursi depan ku.
"terimakasih sekalilagi aku ucapkan pada mu eni,kalau nanti aku butuh jasa mu aku akan memanggilmu"jelasku sambil berdiri dan melanglah keluar sari rumahnya
"mas ambil wadahku di rumah ini maka aku akan ikut denganmu dan mengabdi padamu selamanya"tegas eni
"wujud wadahmu apa"tanyaku
"BATU MUSTIKA COMBONG"jawab Eni tegas.
"lain kali aku pikirkan Eni"teriakku sambil berjalan keluar dan terlihat bayanganlu di tanah tiba tiba hilang
"phett"
Lampu mati dan gelap.
Tanpa menoleh lagi aku terus berjalan kearah motor yang aku parkirkan
Di pinggir jalan.
dan seketika langsung pulang.
Ditengah perjalann tepat di waduk yang mau masuk ke SAPEN RAYA.
ada satu sosok bapak bapak sedang jongkok dan sperti sedang menunggu sesuatu di dalam sungai.
Aku berhenti dan memarkirkan motor,aku kira sih dia sedang nangkep ikan atau mancing gitu.
"mbah,lagi apa"tanyaku.
"itu lho kok bagus banget bisa lari"jawabnya
aku penasaran mendekat dan jongkok menghadap sungai tepwt diatas jembatan
"apa to mbah kok bagus"tanyaku sambil melihat
Kebawah.
"ngga ada apa apa kok bagus apanya"ucapku sambil bangkit dan mau pergi,lha di bohongi aku kira dia orang gila.
"itu lho muncul lagi"jawabnya
Sontak aku langsung melihat kearah sungai dan astagaa
Teriakku pelan sambil terheran.
Aku lihat di dalam air sungai yanv ngga
Begitu deras,Terlihat dua cahaya sebesar kelereng,ya dua cahaya satu berwarna merah dan satu hijau.
Dan kedua cahaya itu berlari lari kesana kemari(kayak lampu leser kalau di gerakkan kemana saja ya sperti itu sangat cepat) yang warna hinau di depan dan ya v merah di belakang.
Saking kagumnya dengan apa yag aku lihat aku samaai lupa kepada bapak tua itu dan ketika tersadar bapak bapak itu jiga menggenggam cahaya yang sama,satu dj tangan kiri satu di tangan kanan dan kedua kepalan tangamnua diangkat lalu di jadapkan di hadapanku.
"kalau mau ini semua
Tunggu lah di sini 7 malam dan bawakan aku sekeranjang buah Surga"ucapnYa sembari membuka kedua genggaman tanganya tepat di hadapanku dan
"pyarr"
Chaya sangat terang menyilaukan sampai aku tidak bisa melihat apa apa.
aku kedipkan mata berulang ulang aku gelengkan kepala berkali2
Masih juga pandanganku belum kembali dan abal lama baru bisa melihat dan seketika itu JALAN SAPEN RAYA(kampungku,,) menjadi Gelap gulita dan terlihat hanya rawa rawa dan pohon juga kebon kebon.
Gapura Sapen Raya hilang
Dan tidak Lama
Suara klakson mobil
"dinnnn"
Panjang
Dan aku tersadar aku berdiri tepat di atas jembatan dan tengah tenGah.
Sinhkatnya aku langsung pulang dan mandi kemudian Semedi di Gunung Kembar.
intinya
siapa pun dan apapun bentuk dan kasiatnya selagi mereka menaarkan seuatu kepada kita maka sebenernya mereka sedang menggoda
Iman kita dan ingat jangan terlalu mengagungkan mereka sebab tugasnya hanyalah memperdayai kita.
Salam
Sheer
Kt
Nb.
Dan kedua wadah dari khodam khodam itu bisa diambil oleh siaapun kalau memang itu satu arah tujuan.
Ingat tidak ada sukses tanpa Perantara
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Kembali dengan kisah tidak bermutu Wagu dan Banyak guyonnya.
Tapi begitulah adanya.
sebenernya kisah singkat tapi sangat bermanfaat,Jangan di baca hanya dari Judulnya
Lokalisasi Demit.
Nah ini yang harus di garis bawahi membaca ceritaku harus berusia 18,1/2+..
SEBAB cerita ini tentang perjalanan sakral
Cah kenthir(iblizz katon) vs Cah Pekok(Giman/gigi mancung)
dapat job kerja di luar Pulau ya naik oesawat sih tapi sampe sana lha kok masih harus naik kapal gede 2 sianb satu malam lewatnya ya sungai Besar dan lebar wah wah edan,,
Kisah tidak bermutu kembali lagi.
Tenang saja tetep koclok dan sedikit kenthir.
Sore di seberang istana eh Gereja ada sebuah pabrik sepatu dan kebetulan sedang ronovasi bangunan di sampingnya sebagai tambah an gedjng dan menyambung kebetulan kita lah kulinya,aku dan kawan kawan
Namanya kuli ya gitu kerja jam 8 pulang jam 4,,dah biasa bagiku.
kebetulan pekerjaan renovasinya di buru alias target sekian hari/bulan harus kelar.
Oke kita lembur terus sekuat mata dan tenaga
Di suatu malam saat start kerja ya jam 7, malam kita lembur mengerjakan plesteran
Tetep dengan kisah kenthir yang suka keta kete
Tpi kali ini aku akan ceritakan kisah kisah klasik(kampungan)
Karena di kampung orang,sebenernya sih kisah manusia Tersombong terkenthir dan ter koclok
Bagaimana tidak koclok gara gara orang dengan kepribadian khusus aku hampir saja sakit parah.
Di kota Kendal di rumah temenku Kyai muda,aslinya sih tetangga Desa ku sana Penawangan Grobogan Purwodadi
Sebut saya Imron Sadeli(pernah aku tulis juga sih salah satu ceritaku)
Selamat pagi
Selamat menjalankan aktivitas masing masing
Semoga di beri kemudahan dan kelancaran..Amin
Kembali lagi dengan kisah tidak bermutu
Kali ini aku tulis lagi tentang alam lelembut
"MENGHADIRI PERNIKAHAN DI ALAM LELEMBUT"
mendengar judulnya saja sudah pasti Kocak.
Namanya kita kerjanya di jalan raya
Waktu itu pengerjaan pengaspalan jalan raya sepanjang Pekalongan-Pemalang
Dan aku ikut salah satu Kontraktor MIXMIX gitu aja dan ngga usah ceritakan pengaspalannya
Pokoknya di situ gitu aja ya.
Kembali lagi dengan kisah nyeleneh dan tidak tentu arah ceritanya.
Kejadian ini sudah agak lama sih waktu kerja di Daerah ibukota sana tapi gubernur nya sebelum sekarang ini.
Dan waktu itu kontrakan ku berjejer lumayan panjang ada 8 pintu dan penghuninya pun macem macam
Manusia,yang aku tempati kebetulan di pintu nomer 4 jadi kanan kiri ada tetangga gitu rame,tapi kontrakan itu sudah berapa bulan kosong nganggur padahal bagus,tembok dan rapi juga kamar mandi di dalam dan depan kontrakan jalan kecil dan depannya kuburan di belakang kontrakan ada
Selamat sore kawan.
Selamat berakhir pekan
Sudah dapat gandengan kah?
cuma tanya..
Yap ini cerita boleh di percaya boleh juga tidak
Sebab ini hanya sebuah kisah tentang ke isengan ku semata.
Lagi jenuh malam malam kok sepi,ngopi sendirian Makanya aku iseng iseng
Sekitar jam 2 malam,ngopi sendirian di pos samping rumah,tadinya ada temen tapi temen ku sedang beli rokok.
"iseng ah,manggil arwah artis aja hejeje"ucap ku dalam hati.