Thread by @rasth140217

-KIRIMAN SANTET DARI KELUARGA MANTAN-

@IDN_Horor #kisahseram
@bacahorror_id #bacahorror
@ceritaht #threadhorror

Tidak disangka, keputusan Vina yang membatalkan rencana pernikahan secara sepihak

di karena kan kekasihnya itu kedapatan berselingkuh menjelang hari H pernikahan yang tinggal beberapa minggu lagi, malah menjadi bumerang untuknya dan juga keluarganya.

(Nama dan tempat sudah di samarkan)

"Perkenalkan saya Riris dari SLWS, saya menghubungi om rasth untuk sekedar berbagi sedikit cerita pada om tentang Almarhumah sepupu saya yang dibuat gila oleh keluarga mantan tunangannya om. Kebetulan keluarga mantan nya almarhumah

Sepupu saya ini juga orang dayak."

Setelah pesan chat itu om balas, Riris pun langsung menceritakan semua yang terjadi pada sepupunya dari awal hingga akhir.
Dan sampai cerita ini ditulis, om rasth sudah mendapatkan ijin dari yang bersangkutan untuk membagikannya.

--------
2017.

Vina, adalah seorang perempuan cantik berusia 25 tahun pada saat itu. Selain cantik, pribadinya yang baik dan ramah juga menjadi nilai plus, sehingga membuatnya disenangi oleh orang2 disekitarnya.

Vina saat itu bekerja di sebuah salon kecantikan di suatu daerah yang berada di kalimantan selatan bersama sepupunya yang bernama Riris.

Riris ini merupakan sepupunya Vina yang baru saja datang dari SLWS di awal tahun 2017 itu dan sekarang dia tinggal bersama keluarga Vina di sana.
Keluarga Vina sendiri sudah cukup lama tinggal dikalimantan. Dan ayahnya Vina sendiri pun sudah memiliki usaha disana.

"Betah tidak kamu tinggal di kalimantan??" tanya Vina pada Riris

"Betah, hanya saja kadang2 aku rindu pada orang tuaku Vin." jawabnya

Mendengar jawaban dari sepupunya itu, Vina langsung memeluk dan menghibur Riris.

Mereka berdua sangat dekat, dan saling menyayangi. Tak ada rahasia diantara keduanya, termasuk tentang percintaan.

Namun Riris tidak terlalu menyukai kekasih Vina yang bernama Ahmaji atau yang biasa di sapa Aji tersebut. Entah karena apa, tapi yang pasti Riris tidak menyukai lelaki itu meskipun pada saat itu Vina dan Aji sudah resmi bertunangan.

Aji sendiri, merupakan anak orang terpandang yang berasal dari kalimantan tengah. Saat ia berpacaran dengan Vina, Aji tengah berkuliah di daerah kalimantan selatan.
Usia mereka selisih 3 tahun, dan Vina lebih tua usianya dibandingkan Aji.

Menurut cerita dari Vina, saat pertama kali ia kenal dengan Aji, waktu itu Aji tengah berada di daerah tempat Vina bekerja, dan saat itu Aji yang tengah menemani beberapa temannya potong rambut ke salon, tanpa basa basi menggoda Vina.

Awalnya Vina tak merespon, dan malah terkesan tak suka dengan keberadaan lelaki itu, namun Aji tak putus asa. Ia bolak balik ke salon tempat Vina bekerja hanya untuk mencari perhatian dari Vina.

Aji bahkan sampai rela mengeluarkan banyak uang untuk mengajak orang2 yang ia temui potong rambut ke salon Vina,

Begitu banyak perjuangan Aji untuk mendapatkan perhatian Vina, dan ya, perempuan mana yang tidak akan meleleh jika ada lelaki yang memperjuangkan nya sampai

Sedemikian rupa.

Vina akhirnya mulai luluh, dan mau berteman dengan Aji. Saat Aji kembali berkuliah pun ia selalu memberi kabar hampir setiap menit pada Vina.

Dan 2 minggu sekali, dia selalu berusaha untuk menemui Vina. Meskipun jarak antara kota mereka tinggal cukup jauh.

Tepat 4 bulan berkenalan dan menjadi teman, Aji mengutarakan rasa cintanya pada Vina. Dan tentu saja Vina tak menolak. Karena ia pun sudah jatuh hati

Pada Aji.

Orang tua Vina pun tampaknya menyukai Aji.

Dan Vina juga diperkenalkan Aji pada orang tuanya yang pada saat itu datang ke kalimantan selatan. (Meski hanya perkenalan biasa, orang tua masing2 belum bertemu muka).

Kedua orang tua Aji sangat baik pada Vina. Dari perlakuan dan sikap kedua orang tua Aji, sepertinya mereka juga menyukai Vina.

-------

Tepat 8 bulan berpacaran, Aji pernah menghilang tanpa kabar, hingga membuat Vina gelisah dan takut sesuatu terjadi

Pada kekasihnya itu. Tidak adanya kabar dari Aji membuat Mood Vina hancur, ia jadi tidak fokus dalam banyak hal. Bahkan untuk bekerja pun ia merasa malas.

Dan tidak disangka, tepat beberapa hari setelah Aji menghilang tanpa kabar itu, ia datang bersama orang tuanya ke rumah Vina.

Ia membawa banyak kejutan untuk Vina. Apalagi di saat orang tua Aji mulai berbicara ke arah hubungan antara Aji dan Vina.

Bahkan mereka juga menanyakan apa saja yang dipinta oleh keluarga Vina, karena keluarga Aji tau bahwa keluarga Vina bukan asli orang banjar.

Keluarga Vina pada saat itu sangat kebingungan, karena kedatangan Aji dan keluarganya tersebut sangat mendadak tanpa memberi kabar terlebih dulu.

Namun usut punya usut, rupanya Aji lah yang tidak memberi kabar pada Vina. Padahal sebelumnya kedua orang tua Aji sudah mewanti2 pada Aji agar ia terlebih dulu memberitahukan pada Vina akan rencana kedatangan mereka. Supaya Vina dan keluarganya bisa bersiap2.

Mendengar pengakuan Aji tersebut, orang tuanya hanya bisa geleng2 kepala. Bahkan saking geregetannya Vina sampai mencubit Aji beberapa kali hingga kekasihnya itu meringis kesakitan.

Akhirnya setelah dibicarakan panjang lebar, keluarga Vina pun menyetujui tentang pertunangan keduanya lebih dulu.

Karena memang antara keluarga Aji dan Vina memiliki adat yang jauh berbeda.

Sehingga untuk memutuskan berapa uang hantaran yang dipinta pun keluarga Vina harus berunding terlebih dulu dengan keluarga besar mereka. Jadi malam itu hubungan antara Vina dan Aji sementara waktu hanya diikat dengan sebuah cincin emas.

Dan untuk selanjutnya, keluarga Vina akan segera memberi kabar pada tanggal yang sudah dijanjikan pada malam itu antara kedua belah pihak.

-------

Perbedaan Adat dan suku tidak membuat kedua keluarga mundur.

Keluarga Vina dan Aji membawa adat mereka masing2. Termasuk jumlah uang hantaran yang dipinta oleh pihak keluarga Vina.

Keluarga Vina meminta uang hantaran sekitar 50 juta rupiah. Dan oleh keluarga Aji, permintaan uang hantaran itu langsung di setujui.

Padahal pada saat itu rata2 uang hantaran di kalteng hanya berkisar 10-20 juta saja. Tapi karena mereka tau dengan perbedaan adat antara mereka,

mereka sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu.

---------

"Kamu betah kerja disalon itu kan Ris?" tanya Vina disuatu malam saat mereka berdua akan tidur

"Iya. Tapi setelah kamu dan Aji menikah nanti, kamu akan berhenti dari salon kan?"

Vina tersenyum, ia menatap langit2 kamarnya.

"Ris, menurutmu Aji itu orangnya bagaimana?" tanya Vina

"Kalau menurutku yang baru mengenalnya, dia itu baik. Tapi aku tidak menyukainya Vin." ucap Riris

Alis Vina mengkerut,

"Katamu dia baik, tapi kenapa kamu tidak suka?"

"Ya karena dia akan mengambilmu dariku. Setelah kalian menikah, kamu pasti ikut bersamanya kan, dan kita pasti akan jarang bertemu. Tak ada lagi teman curhatku setelah kamu ikut dengannya nanti."

Vina tertawa mendengar jawaban Riris yang dianggapnya lucu.

-------

Beberapa bulan setelah perundingan itu, akhirnya keluarga besar Aji pun datang langsung dari kalteng untuk lamaran ke rumah keluarga Vina.

Mohon maaf sebelumnya om rasth numpang ngiklan dulu🙏.. Barangkali ponakan2 ada yang berminat dengan akar kejantanan, stok masih ready. Selain untuk kejantanan juga bisa untuk pencegahan tulang keropos, prostat dan sakit pinggang.

Ada juga akar kuning khusus untuk mengobati penyakit Liver. Atau bajakah yang berkhasiat untuk mengobati kanker, tumor, stroke, kista dan masih banyak lagi manfaatnya untuk kesehatan.

Atau mungkin ada yang berminat dengan minyak-minyak kalimantan nya, Om rasth ada mulai dari Pelet pangkanang, Raja pemikat, Raja penunduk, Perkasih, Saluang mudik, Minyak rejeki, Minyak untuk kewibawaan, Minyak melati pembuk aura, minyak pemikat laki2 Dewi Sinta, minyak

Arjuna khusus untuk memikat perempuan, minyak semar kuning, 7bidadari dan pengasihan 3khasiat khusus untuk yang sudah berumah tangga.
Minyak Om ini tidak ada efek sampingnya seperti diikuti mahluk halus dll, kalau pantangan nya terlanggar, maka khasiat minyaknya akan hilang,

Adapun pantangan nya, minyak tidak boleh di bawa masuk WC, area pekuburan, rumah orang meninggal/dibawa ngelayat, wanita haid atau saat ketika belum mandi setelah berhubungan suami istri.

Ada juga untuk pemagar diri/tempat usaha dan rumah. Dan kalau ponakan mau curhat/konsultasi berbayar juga bisa, bayar seikhlasnya saja.
Kalau berminat silahkan Tanya2 melalui DM atau WA - 0856 5403 7262)

Vina tertawa mendengar jawaban Riris yang dianggapnya lucu.

-------

Beberapa bulan setelah perundingan itu, akhirnya keluarga besar Aji pun datang langsung dari kalteng untuk lamaran ke rumah keluarga Vina.

Di rumah, Vina tampak sibuk mempersiapkan diri dengan pakaian dan berdandan paling cantik di bantu oleh Riris.

Raut wajah Vina tampak bahagia sekali, namun berbeda dengan raut wajah Riris yang terlihat sendu.

"Ku doakan dalam waktu dekat ini kamu juga segera menemukan cintamu ya Ris." ucap Vina

Riris tersenyum mengangguk. Ia lantas memeluk Vina yang sudah siap akan keluar dari kamar.

Terdengar di halaman rumah mereka, beberapa buah mobil yang berhenti di halaman, suara orang2 diluar pun mulai ramai.

Riris menggandeng tangan Vina.

"Harusnya kau tidak keluar Vin."

"Tapi kalau aku tidak keluar, nanti apa kata calon mertuaku. Adat mereka kan berbeda dengan kita Ris. Jadi mengalah sedikit tidak apa2 kan?"

Riris menghela nafas,

Di luar, keluarga besar Aji sudah duduk memenuhi ruangan. Bahkan ada beberapa yang duduk di luar rumah karena tidak kebagian tempat duduk di dalam.

Singkat cerita, proses lamaran berjalan dengan lancar. Dan tanggal serta bulan pernikahan pun sudah di tentukan.

"Mulai saat ini, aku sudah tidak ingin kamu bekerja lagi. Segala kebutuhanmu akan aku tanggung." ujar Aji pada Vina

"Tapi aku.."

"Dalam keluarga kami, pantang bagi perempuan untuk bekerja. Karena yang bekerja dan mencari nafkah itu sudah menjadi kewajiban dan tugas lelaki.

Perempuan tinggal duduk dirumah, menunggu dan menikmati hasilnya."

Vina terdiam.

"Kalau kamu tidak menuruti aturan itu, maka pasti aku yang akan di cemooh oleh keluargaku. Karena dianggap tidak bisa memenuhi kewajibanku sebagai suami. Aku tau kamu seorang wanita mandiri,

Tapi dalam hal ini tolonglah, turuti apa kataku."lanjut Aji

Vina menghela nafas panjang, lalu kemudian ia tersenyum dan mengangguk.

"Baiklah, aku akan segera berhenti dari pekerjaanku besok."

"Terima kasih sayang." ucap Aji tersenyum

----

Pernikahan mereka akan dilaksanakan sebelum hari raya qurban tahun 2017 itu.

Dan benar saja setelah resmi dilamar dan hanya tinggal menunggu hari pernikahan, Vina pun berhenti dari pekerjaannya sesuai dengan permintaan Aji.

Sebelum keluarga Aji pulang, ibunya Aji terlebih dulu mengobrol 4 mata dengan Vina.
Mereka mengobrol dengan hangat, bahkan Vina merasa sangat nyaman ketika berbicara dengan ibunya Aji.

--------

Kini yang bekerja di salon, tinggal Riris.
Riris pulang pergi sendiri dengan mengendarai motor beat milik Vina yang sering mereka pakai bersama.

-------

Saat memasuki bulan Ramadhan, Aji mengantarkan uang untuk Vina, namun hingga Ramadhan berakhir, Aji tak pernah lagi kerumahnya. Ia hanya mengirimkan uang melalui rekening untuk Vina.

Jika ditanya, Jawaban Aji selalu sama. Yakni sibuk.

Tapi Vina tak curiga, karena memang Aji selalu berkabar padanya.

Di rumah, Vina hanya menghabiskan waktu didepan tv dan HP. Sesekali mengobrol bersama orang tuanya yang juga terkadang sibuk diluar. Apalagi Riris, sepupunya itu sangat sibuk, apalagi di akhir2 ramadhan seperti ini. Pasti banyak job sana sini.

Seperti malam itu, Riris menelepon Vina untuk memberi kabar.

"Halo Vin, Aku tidak pulang malam ini, karena aku akan ke luar kota bersama bos." ujar Riris

Vina menghela nafas panjang, tampaknya ia akan menyiapkan menu buka puasa seorang diri lagi hari itu.

-----

Sesampainya di kota, Riris dan bosnya langsung pergi ke pusat perbelanjaan, Riris tertegun ketika melihat seorang laki2 yang sangay ia kenal tengah bergandengan dengan

Seorang wanita. Wanita yang entah siapa, Riris pun tidak mengetahuinya.

"Kenapa Ris??" tanya bosnya ikut menatap kearah yang dilihat oleh Riris

"Loh. Itu bukannya calon suami Vina ya??" tanya bosnya

"Sama siapa dia itu? Kok mesra sekali."

Riris menggeleng, beberapa saat kemudian ia langsung berjalan kearah Aji dan perempuan itu. Ia melabrak Aji yang tampak kaget mengetahui ada Riris sepupunya Vina disana.

"Dia siapa ji?!!" tanya Riris meledak

"Kau berselingkuh dari Vina??!!!" bentak Riris tak terkendali, suaranya melenting nyaring, membuat orang2 disekitar mereka langsung menoleh

Bosnya Riris langsung menenangkan gadis itu,

Aji yang ditanya, bukannya menjawab, malah ia membuang muka dan bermaksud untuk pergi andai bajunya tidak Riris tarik.

"Aku akan beri tahu Vina!!" ancam Riris

"Beritahulah, kalau dia percaya padamu." jawab Aji yang membuat mata bosnya Riris langsung melotot

Aji pergi sambil menggandeng selingkuhannya, tanpa mempedulikan Riris yang menatapnya dengan penuh amarah.

Bosnya Riris, lantas mengeluarkan HP, dan memfoto Aji juga selingkuhannya.

"Setidaknya ini bisa dijadikan bukti. Dan untuk selebihnya, Vina bisa menyelidikinya lagi."

---------

Sesampainya dirumah, Riris langsung memberitahukan semuanya pada Vina. Namun Vina yang sudah terlanjur bucin itu, tidak percaya sedikitpun dengan apa yang di katakan oleh Riris.

"Ini buktinya Vin! Dia bukan laki2 yang baik. Dia berselingkuh dibelakangmu! Buka matamu Vin!! Lihat ini baik2!" bentak Riris

"Foto apa ini ris? Mukanya saja tidak jelas. Bulan puasa ini perbanyak beramal ris. Jangan malah memfitnah calonku."

"Allahuakbar.. Kamu bilang aku memfitnah??? Oke, sekarang terserah kamu Vin. Kamu mau percaya atau tidak, yang jelas aku sudah memberitahumu. Kalau kamu masih punya otak, silahkan kamu selidiki sendiri !!" ujar Riris menyudahi perdebatan antara ia dan Vina

Vina hanya geleng2 kepala melihat kepergian Riris.

Namun semenjak saat itu, Vina jadi kepikiran dengan apa yang Riris katakan.

Singkatnya ketika lebaran telah tiba, Aji tak datang ke rumah untuk berhari raya bersama Vina dan keluarganya, karena ia beralasan akan pergi ke kalteng kerumah orang tuanya.

Vina tentu saja tidak curiga.
----
Sehari setelah lebaran, Vina dan keluarganya pergi ke daerah yang berdekatan dengan tempat Aji berkuliah.

Mereka berlibur untuk sekedar melepaskan rasa penat.

Saat Vina dan keluarganya tengah makan disebuah warung, ayahnya Vina yang saat itu mendapat telepon dari temannya langsung keluar dari warung.

Sementara dimeja, Vina dan yang lainnya masih asyik bercerita.

Tiba2 ayahnya Vina masuk kembali kedalam warung dengan raut wajah penuh emosi.

"Vina. Apa benae Aji pulang ke kampungnya??"

Vina mengerutkan alisnya,

"Iya. Memangnya kenapa?"

"Aku melihatnya di seberang jalan sana sambil bergandengan dengan perempuan!" ujar ayahnya Vina geram

Vina tersentak kaget, begitu jiga dengan yang lainnya. Hanya wajah Riris yang terlihat datar, bahkan ia tak terkejut sama sekali.

Vina berlari keluar warung makan itu, memang benar, diseberang jalan sana ada mobil yang sering dipakai oleh Aji tengah terparkir.

Dengan perasaan tak karuan, Vina langsung menghampiri pemilik mobil yang tak lain adalah Aji, Aji baru saja keluar dari sebuah toko dengan seorang perempuan cantik. Ia tampak kaget melihat Vina yang sudah berdiri di hadapannya.

"Sayang.."

Air mata Vina langsung merembes tak terbendung,
Ia tak bisa berkata2, hanya terdengar suara tangis dan mulutnya yang terlihat bergetar saat itu.

Plaaaaakkkk.....

Sebuah tamparan cukup keras dan nyaring melayang ke wajah Aji. Ayahnya Vina tampak sangat marah pada calon menantunya itu. Sementara Riris langsung memeluk dan menenangkan Vina.

Riris disuruh ayahnya Vina untuk membawa Vina pergi dari situ. Dan saat mereka menjauh, Riris tau bahwa ayahnya Vina pasti memarahi Aji habis2an setelah mereka pergi.

Sesampainya dipenginapan, Vina hanya bisa menangis dan meratap dipelukan Riris. Matanya sembab dan merah.

Hp nya juga terus2an berdering sejak mereka pulang, banyak panggilan dari Aji yang tak dijawab oleh Vina.

Rencana liburan 1 minggu itu batal, dan keesokan harinya mereka langsung pulang ke rumah.

Sejak kejadian malam itupun, ayahnya Vina tak berbicara apa2.

Namun dapat di pastikan sang ayah tentu sangat marah dan kecewa pada Aji.

--------

"Vina. Batalkan saja rencana pernikahan itu, jangan diteruskan. Aku benar2 tidak bisa lagi menerima laki2 itu sebagai menantuku!" ujar ayahnya Vina sesampainya mereka dirumah

Vina tak menjawab, ia lantas langsung masuk ke kamarnya.

Namun mungkin karena rasa sayangnya yang begitu besar terhadap Aji, Vina akhirnya mau menemui Aji dan menerima permintaan maaf dari lelaki itu.

Aji menghapus semua nomor2 telepon perempuan di hpnya. Dan menyuruh Vina untuk mengecek sendiri isi hp nya. Ia juga berjanji untuk tidak akan pernah mengulangi kekhilafannya lagi.

Intinya Aji meminta kesempatan kedua pada Vina dan ingin melanjutkan hubungannya dengan Vina

Hingga ke jenjang pernikahan.

------

Mendengar keputusan Vina yang mau menerima Aji kembali itu, membuat orang tuanya marah.
Mereka menekan agar Vina memutuskan hubungan dengan Aji. Dan mereka siap mengembalikan uang hantaran kepada keluarga Aji.

Namun Vina menangis2 memohon2 bahkan sampai bersujud dikaki orang tuanya, agar mau memberikan kesempatan kedua untuk Aji.

"Dia berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya. Vina mohon berikan kesempatan Aji sekali ini saja. Dan kalau dia mengulanginya lagi, Vina

Janji akan langsung memutuskan hubungan dengannya."isak Vina sambil memeluk kaki ayahnya

Hati ayah mana yang tega melihat anaknya memohon2 seperti itu,
Akhirnya dengan berat hati, orang tua Vina mau menerima permintaan maaf Aji.

Dan benar saja setelah kejadian itu, Aji benar2 berubah di mata Vina. Saat bertemu pun, ia selalu menyuruh Vina untuk mengecek hp miliknya, dan begitupun sebaliknya.

Namun pada suatu hari, saat Aji tengah membantu ayahnya Vina di luar rumah, ada sebuah pesan masuk dari kontak bernama haji Duan di hp milik Aji. Yang anehnya pesan itu berisi kata2 mesra yang terasa janggal jika dikirimkan oleh seorang laki2 kepada laki2.

Vina berusaha mengabaikan pesan itu, namun semakin di abaikan, Vina menjadi semakin kepikiran. Akhirnya dengan berat hati, ia menelpon nomor tersebut.

"Siapa sayang??" tanya Aji yang baru saja masuk

"Haji Duan." jawab Vina dengan bibir suara bergetar

Wajah Aji terlihat kaget, ia langsung mengambil hpnya dari tangan Vina.

"Oh, ini, pamanku dari marabahan sayang."

"Tapi kenapa suaranya perempuan? Dan isi pesannya juga mesra sekali??!"

Aji terdiam,

"Aa, mungkin itu tadi si Mila, anak pamanku. Biasalah, dia itu iseng sekali sayang." jawab Aji terbata2

"Aku kira kau sudah berubah! Tapi rupanya benar kata ayahku, penghianat sepertimu memang tidak bisa dimaafkan!!" teriak Vina marah

"Sayang, aku bisa jelaskan. Tolong ku mohon dengarkan dulu."

"Ini aku telpon sekarang juga nomornya ya, biar kamu tau kalau nomor ini memang milik pamanku." ujar Aji

Namun Aji tak juga menelpon nomor itu, ia malah berusaha membujuk Vina. Padahal saat itu Vina ingin pembuktian dari Aji.

"Teleponlah kalau memang benar!" tantang Vina

Tampak sekali saat itu Aji ragu2. Namun akhirnya ia telpon juga nomor itu, namun volumenya dikecilkan.

"Loudspeaker!"

Dan saat di loudspeaker, suara diseberang telepon masih sama. Yaitu suara lembut seorang perempuan yang memanggil Aji dengan panggilan sayang.

"Mila, jangan bercanda lagi ya, candaanmu bikin aku dan calon istriku bertengkar."

"Hah?? Maksud kamu apa sih yang? Mila? Mila siapa? Kamu lagi becanda ya??" ujar suara di seberang telepon

Vina tersenyum sinis, dari sudut matanya keluar air bening.

"Mulai saat ini hubungan kita sudah berakhir!" ucap Vina bergetar

Aji tampak kacau, ia mencoba menahan langkah Vina yang akan keluar dari rumah.

"Loh, kenapa Vin?" tanya ayahnya

"Kalian benar, aku bodoh, mau2nya percaya dan memaafkan laki2 anjing seperti ini! Aku kira dengan maaf dan kesempatan yang kuberikan, dia akan berubah, tapi

ternyata.." kata2 Vina terhenti, air matanya semakin deras mengalir

Ayahnya Vina yang mendengar ucapan putrinya itu langsung menghela nafas panjang.
Wajahnya memerah menahan amarah.

Namun ia tak mau melakukan apapun terhadap Aji. Ia membiarkan Vina yang mengambil keputusan

Selanjutnya.

"Aku minta maaf.."

Namun Vina tak menggubris permintaan maaf dari Aji. Iya terus masuk kembali kedalam rumah dan mengunci diri didalam kamarnya.

Dapat iya dengar ayahnya yang menyuruh Aji untuk pulang dengan nada marah.

2 hari 2 malam Vina mengurung diri di dalam kamar dan hanya menangis ditempat tidurnya.
Dan dihari ketiga ia keluar kamar dengan perasaan yang lebih baik setelah puas menangis.

"Aku sudah yakin untuk membatalkan pernikahan ini. Lebih baik batal sekarang daripada nanti bercerai setelah pernikahan." ucap Vina

Raut wajah orang tuanya tampak lega mendengar keputusan Vina.

Dan mungkin disinilah awal musibah itu.

Vina menyampaikan keputusan pernikahan tersebut melalui telepon dengan orang tua Aji.

Keluarga Vina juga mengatakan akan segera mengirimkan uang hantaran tersebut melalui rekening. Namun rupanya orang tua Aji tidak mau jika uang tersebut dikembalikan. Mereka berkata kalau anggap saja uang itu sebagai kompensasi atas kesalahan Aji terhadap Vina.

Tentu saja itu di tolak ayahnya Vina. Namun mereka tak dapat berbuat apa2 karena setelah mengatakan hal tersebut, telepon pun dimatikan langsung oleh orang tua Aji.

-------

Beberapa waktu berlalu setelah pembatalan rencana pernikahan.

Malam itu, ayahnya Vina pulang seorang diri dengan keadaan hujan.
Namun entah bagaimana, tiba2 seseorang muncul ditengah2 jalan menembus hujan yang sangat lebat seperti menghadang laju motor yang

dikendarai ayah Vina, karena jalanan yang terlalu licin disebabkan hujan, saat berusaha mengelak agar tidak menabrak orang itulah, akhirnya membuat motor ayah Vina Terjatuh.

Tubuhnya menghempas jalan, dan karena benturan yang begitu keras. Membuat ayah Vina tak sadarkan diri seketika. Untungnya tidak begitu lama ada orang yang lewat dijalan itu, dan mereka lah yang menolong ayah Vina, membawanya ke klinik terdekat.

Semenjak kecelakaan tunggal itu, keluarga Vina mulai dihantui oleh hal2 yang tidak masuk akal.

Bahkan Vina sekarang mulai berubah. Ia yang sebelumnya sudah kembali ceria, kini mendadak murung. Ia juga sering kedapatan melamun sembari memandangi foto2 Aji.

Dari hari kehari, keadaan Vina semakin memprihatinkan.

Bila di ajak mengobrol pun Vina tak pernah menanggapi.
Pernah suatu malam, ia berteriak2 histeris memanggil2 nama Aji, setelah sebelumnya foto2 Aji, Riris buang.

Teriakan Vina bagai orang kesurupan, ia bahkan sampai mencakar2 wajahnya sendiri karena marah.
Vina menjadi tak terkendali.
Dan rupanya hal itu terus berlangsung, bila salah sedikit saja, Vina langsung mengamuk.

Bahkan ia tak segan2 menyakiti orang yang membuatnya marah tak peduli meskipun orang itu adalah orang tuanya sendiri.

Alhasil, karena takut menyakiti orang, akhirnyaVina mulai dikurung dikamarnya.

"Ajiiiiiiii..... Ajiiiiiiii..." teriak Vina histeris sambil menggedor2 pintu kamarnya

Setelah hampir 2 jam berteriak2 dan memanggil2 Aji. Suara Vina perlahan2 menjadi senyap.
Karena takut terjadi apa2 pada Vina, orang tuanya lantas membuka pintu kamar tersebut. Dan alangkah

kagetnya mereka begitu melihat Vina yang tengah mengacak2 kotorannya sendiri. Bahkan di sekitaran mulutnya belepotan kotoran.
3 minggu sudah keadaan Vina seperti itu. Ia juga sudah dibawa berobat kesana kemari, namun tetap tidak ada kemajuan. Malah sakitnya semakin bertambah

parah.
Vina benar2 kehilangan akal dan ingatan akan orang2 disekitarnya. Yang ia ingat hanyalah Aji.
Disuatu malam, saat itu hujan besar disertai angin ribut. Sejak sore hari, Vina sudah tidak terdengar suaranya.

Orang tuanya mengintip dari lubang kunci, dan mereka tampak

bingung dengan apa yang mereka lihat.

Tingkah Vina didalam kamar itu benar2 menakutkan bagi siapa saja yang melihatnya. Ia duduk bersila, rambutnya menutupi wajah, dengan kepala menunduk, kepalanya digerakkan kekiri dan kekanan mirip seperti orang sedang tahlilan.

Ayah Vina langsung membuka kunci pintu kamar tersebut, dan berusaha menyadarkan Vina yang terus2an menggerak2kan kepalanya kiri kanan sambil menyebutkan nama Aji berulang2 kali.

Braaaakkkk... Tubuh ayahnya terbanting mengenai meja rias hingga kaki meja rias itu patah

Melihat suaminya meringis kesakitan, ibunya Vina lantas berlari mendekat, ia berusaha membantu mengangkat tubuh suaminya itu. Namun baru saja melangkah, Vina langsung berteriak nyaring.

Ia berteriak dengan kepala menengadah keatas, perlahan2 Vina bangkit dari duduknya dan langsung menyerang sang ibu.

Ayahnya Vina yang masih kesakitan itu berusaha menolong, namun lagi2 tenaga sang ayah kalah kuat dengan tenaga Vina yang sudah mirip seperti tenaga

5 orang laki2 tersebut.

"Mana Ajiiiii???!!!! Mana Ajiiiiii????!!!" teriak Vina dengan tangan yang terus menampar wajah ibunya berulang2 kali

"Vinaaaa!!! Hentikan Vina!!" teriak ayahnya gusar

Namun bukannya berhenti, Vina malah semakin menjadi2. Leher ibunya dia cekik hingga tubuh wanita itu sedikit terangkat. Kakinya berusaha menapak lantai, tapi cekikan Vina terlalu kuat hingga mampu mengangkat tubuh sang ibu

Dengan hanya satu tangan.

"Astaga.." teriak Riris yang baru pulang ke rumah

Riris mengedarkan pandangannya, mencari2 sesuatu yang bisa dijadikan senjata untuk melumpuhkan Vina yang semakin brutal.

Tiba2 matanya tertuju pada tongkat kayu yang memang sudah lama berada didekat lemari, dan tanpa pikir panjang, Riris langsung memukulkan tongkat kayu itu kekepala Vina hingga gadis itu jatuh tersungkur.

Riris gemetar, ia langsung menangis meminta maaf pada orang tua Vina.

"Vina, maafkan aku Vin. Aku tidak bermaksud menyakitimu. Karena andai aku terlambat sedikit saja, mama mu bisa mati." isak Riris sambil terus memeluk tubuh Vina

Untungnya Vina tidak kenapa2 gara2 pukulan itu.

--------

Sudah sebulan lebih beberapa hari keadaan Vina seperti itu. Bahkan kini ia tak lagi mau berbicara ataupun makan. Ia hanya minum air. Itupun air yang diminum bukan sembarang air, melainkan air pipisnya sendiri.

Wajahnya pucat, tubuhnya kurus, dan dari raut wajahnya tampak jelas sekali kalau dia sudah sangat tersiksa. Vina sekarang tak ubahnya bagaikan mayat hidup.

Di hari ke 39, Vina sudah tidak bisa bangkit dari tempat tidur. Dari mulutnya selalu mengeluarkan cairan berlendir mirip lendir siput.

Tubuhnya menggigil dan bibirnya membiru.

Mungkin karena selama beberapa hari dia menolak makan dan hanya minum air kencingnya sendiri.

Melihat keadaan Vina yang demikian orang tua Vina sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi pada Vina selanjutnya.

Namun meski begitu mereka masih berharap jika Vina bisa sembuh seperti sediakala lagi.
Akan tetapi, tepat pada malam ke 40. Vina meraung2 seperti orang yang sangat kesakitan,

Raungannya membangunkan semua orang yang berada dirumah. Dan begitu pintu kamar dibuka oleh ayahnya, terlihatlah Vina yang masih terbaring dengan tubuh yang sudah kejang2.

Matanya melotot menatap atas kamar, seolah sedang menatap sesuatu yang sangat menakutkan.

Riris yang gugup, dengan tangan gemetar langsung mengambil buku yasin.

Gadis itu sepertinya sudah mempunyai firasat tentang Vina.
Dengan suara gemetar, Riris mulai membaca yasin yang ada ditangannya. Sambil sesekali menatap iba pada Vina yang masih meraung2.

Hampir 3 jam Vina meraung2 dan menangis dengan mata yang terus menerus menatap ke langit2 kamar.
Hingga kemudian suara raungannya mulai menghilang, namun matanya masih tetap lekat menatap ke atas.
Perlahan2 nafas Vina mulai berjangka. Puncaknya pada pukul 5 subuh.

Vina berhenti bernafas, namun matanya masih tetap melotot ke atas.
Vina dinyatakan meninggal dunia diusianya yang terbilang masih cukup muda.

Ada beberapa orang yang mengatakan, termasuk mantan bos almarhumah dulu, bahwa Vina kemungkinan terkena santet.

Santet yang dikirim oleh keluarga mantan calon suaminya dulu.
Apalagi keluarga mantan calon suaminya itu merupakan orang dayak yang sedikit banyaknya pasti punya koneksi dengan dukun2 santet pedalaman.

Hingga cerita ini ditulis, keluarga Almarhumah sudah tidak pernah lagi bertemu ataupun berkomunikasi dengan Aji (nama samaran).
Bahkan uang hantaran itupun tidak pernah diambil lagi oleh keluarga laki2.

-----SELESAI-----

Mohon dukungannya ponakan2, kalau mau donasi pulsa ini nomor om rasth - 0856 5403 7262

Terima kasih buat ponakan2 yang sudah setia menunggu, maaf lama sambungan nya, karena rumah om kebanjiran lagi🙏🙏