Profile picture
Najelaa Shihab @NajelaaShihab
, 21 tweets, 3 min read Read on Twitter
Berita bunuh diri, menghias hari-hari ini - tokoh kenamaan, anak sekolahan, bahkan dilakukan di tengah ibadah di “rumah” Tuhan. Reaksi pertama kita (seberapa dekat ataupun jauh hubungan dengan pelaku), adalah “mengapa”. Kita butuh penjelasan yang tak jarang berujung menyalahkan.
Data berkata, (upaya) bunuh diri, bukan peristiwa tanpa sebab yang tiba-tiba. Perbandingan yang serupa - serangan jantung yang muncul dengan rasa sakit di dada, sesungguhnya dipengaruhi banyak hal yang terjadi pada tubuh dan gaya hidupnya. Pelaku bunuh diri sama kompleksitasnya.
Sebagian pelaku bunuh diri, memiliki penyakit psikotik (misalnya schizophrenia atau gangguan bipolar), sebagian kasus adalah keputusan impulsif yang biasanya dilakukan oleh orang dalam pengaruh narkotika dan zat adiktif lainnya.
Sebagian pelaku, punya alasan-alasan filosofis untuk mengakhiri hidupnya (misalnya oleh penderita penyakit terminal), bahkan ada bunuh diri yang dilakukan tanpa sengaja karena kebablasan dalam “permainan” atau tantangan berbahaya.
Yang jelas, dari hasil penelitian, berbeda dengan banyak anggapan, seseorang yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri - seringkali bukan pengecut, tidak miskin kesuksesan, tidak egois dan bukan pembohong.
Proses bunuh diri, bukanlah proses yang “mudah”. Butuh “ketahanan” untuk melewati masa akhir kehidupan dengan penuh kesakitan, dan banyak yang menyerah ditengah percobaan (misalnya tak lama setelah menyayat diri atau saat dosis obat belum maksimal).
Banyak pelaku yang “berhasil” membunuh dirinya, punya pengalaman menyakiti diri dan kebiasaan “berani” dalam berbagai bidang kehidupan - berbagai hal seperti pengalaman menggunakan tatoo sampai menantang resiko bisnis dan olahraga ekstrim cendrung memperbesar resiko seseorang.
Bunuh diri juga tidak hanya dilakukan oleh orang-orang yang dirundung kegagalan. Seringkali, pelaku memiliki kesuksesan yang di permukaan patut dirayakan - biasanya berkait ketenaran, jabatan atau kekayaan. Sedihnya, keberhasilan ini datang dengan pengorbanan.
Walau tersenyum depan umum, di saat sama bertarung dengan diri sendiri. Ingin berhenti atau lari dari “tanggung jawab” yang dimiliki. Mempertanyakan citra diri atau teman sejati. Kesuksesan dibayar dengan kebebasan pribadi yang kelihatannya “murah” padahal tak ternilai harganya
Orang-orang yang memilih membunuh dirinya, seringkali bukan orang yang ingin mati - tetapi orang yang tidak melihat adanya harapan dalam hidup. Penderitaan, permasalahan kemasyarakatan, rasa kesakitan dan putus harapan dialami oleh banyak orang dalam ujian kehidupan.
Pembeda utama pelaku bunuh diri adalah beban yang berlebihan. Pertanyaan pemicu “apakah orang-orang yang saya cintai dan berarti bagi saya akan lebih bahagia tanpa adanya saya di dunia”. Mereka bukan memikirkan diri sendiri, sebaliknya, sering terlalu memikirkan orang lain.
Depresi, penyebab terbesar keputusan bunuh diri, masih banyak disalahpahami. Ada anggapan bahwa depresi sama dengan moody, atau bahkan lebay. Tak heran, banyak anggota keluarga yang mengalami gangguan emosional malah ketakutan akan pandangan lingkungan.
Kesepian, merasa sendirian, tidak mengutarakan apa yang ada di pikiran, tidak percaya bahwa keluarga adalah tempat yang aman - memang bukan situasi yang normal. Keinginan untuk didengarkan dan kebutuhan pada dukungan lingkungan bukan kelemahan, ini bagian dari kemanusiaan.
Dunia tidak terbagi menjadi kelompok orang yang tergantung bantuan dan kelompok orang yang memberikan bantuan, kita berbagi dan bertukar peran sepanjang kehidupan. Ini bagian dari kewajiban sosial, yang sedihnya, justru kadang kita dilupakan.
Sebagian besar (calon) pelaku bunuh diri akan memberikan jawaban jujur saat ditanya tentang pikiran dan rencana melakukannya. Masalahnya, pertanyaan ini tidak diajukan orang di sekitar, dianggap tidak nyaman. Kegagalan hubungan, sering membuat yang ditinggalkan menyesal.
Perubahan perilaku yang mengawali keinginan dan percobaan bunuh diri, tidak mudah diamati. Marah dan mengkritik berlebihan, hilang konsentrasi dan berubahnya kondisi emosi, perubahan nafsu makan dan pola tidur, sering dianggap wajar.
Tetapi, bila hal yang biasanya menyenangkan - misalnya berkumpul dengan teman makin jarang dilakukan, atau hobi yang ditekuni sudah mulai dihindari, maka ini adalah tanda awal bahwa orang tersebut membutuhkan perhatian, dan dalam kondisi rentan. Jangan didiamkan.
Sulitnya deteksi dini, mengingatkan kita bahwa yang dibutuhkan adalah konsistensi. Kehadiran bagi teman & keluarga dengan empati tanpa perlu diminta. Membangun rasa aman bagi siapapun di lingkaran terdekat, tanpa merendahkan masalahnya hingga menjadi spiral tak berkesudahan.
Saya sering sedih, karena kebiasaan menghakimi justru jadi sesuatu yang terus kita lakukan. Kasus bunuh diri di banyak negara sudah jadi endemi. Di Amerika Serikat saja, 500ribu remaja tiap tahun berusaha mengakhiri hidupnya, 5000 diantaranya kehilangan nyawanya.
Saya tidak punya data akurat di Indonesia, stigma kasus ini masih sangat besar di negara kita. Berbeda dengan penderita kanker atau keluarganya yang sudah terbuka. Secara umum, angka dunia menunjukkan di remaja, bunuh diri adalah penyebab kematian nomor dua setelah kecelakaan
Semoga sedikit uraian tentang bunuh diri membantu mengurangi miskonsepsi dan simplifikasi yang selalu menyelimuti masalah pendidikan dan kesejahteraan mental. Kita semua perlu terus belajar dengan refleksi dan antisipasi.
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Najelaa Shihab
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member and get exclusive features!

Premium member ($3.00/month or $30.00/year)

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!